Anda di halaman 1dari 24

AUTISME

Citra Dewi, M.Psi., Psi


 Autism Spectrum Disorders (ASD)
 Pervasive Developmental disorders
ASD

Kemampuan Interaksi
Komunikasi Sosial

Pola-pola perilaku
repetitif & stereotip
5 kelainan yg termasuk ASD
1. Autisme: penarikan diri yg ekstrim dari
lingk.sosialnya, gg dlm berkomunikasi, serta
tingkah laku yg terbatas & berulang (stereotipik)
yg muncul sbelum usia 3 th.
2. Asperger Syndrome (AS): abnormalitas yg
secara kualitatif sama spt autisme tetapi lebih
ringan (mild autism). Memiliki tingkat
inteligensi & kemampuan komunikasi yg lebih
tinggi drpd autis. Kesulitan utama dlm in-sos.
3. Rett Syndrome: kemunduran perkembangan
berupa hilangnya kemampuan gerakan tangan yg
bertujuan,ketrampilan motorik yg telah terlatih,
kehilangan/ hambatan pd kemampuan berbahasa,
gerakan spt mencuci tangan yg stereotipik lalu
membasahi tangan scr stereotipik dg air liur,
serta hambatan dlm fungsi mengunyah makanan.
Muncul pd usia 7-24 bl, umumnya anak
perempuan.
4. Childhood Disintegrative Disorder:
perkemb.normal hingga usia 2-10 th (umumnya
anak laki-laki), kemudian diikuti kehilangan
kemampuanyg signifikan dlm ketrampilan
terlatih pd bbrp bid.perkemb. Adanya gg yg khas
dari fungsi sosial, komunikasi & perilaku.
Bersifat progresif & menetap.
5. Pervasive Developmental Disorder not
Otherwise Specified (PDD-NOS) : individu
menampilkan perilaku autis tp pd tingkat yg
lebih rendah, muncul setelah usia 3 th.
Definisi Autisme

• Ketidakmampuan/cacat perkemb yg mempengaruhi


komunikasi verbal & nonverbal serta in-sos.
• Terlihat < usia 3 th, yg mempengaruhi kinerja anak.
• Keterlibatan dlm kegiatan repetitif & gerakan
stereotip.
• Resisten thd perubahan lingkungan atau perubahan
rutinitas harian & respon yg tidak biasa dengan
pengalaman sensorik.
• Defisit kognitif yg parah
Karakteristik
1. Gangguan Interaksi Sosial
a. Bayi/ balita tdk berespon normal ketika diangkat/ dipeluk
b. Anak tdk menunjukkan perbedaan respon ketika berhadapan
dg ortu, saudara kandung, guru atau orang asing
c. Enggan berinteraksi scr aktif dg orang lain  asyik sendiri
d. Tdk tersenyum pd situasi sosial, tp tersenyum ketika tdk ada
sesuatu yg lucu
e. Tatapan mata berbeda
f. Tidak bermain spt layaknya anak normal
g. Tidak dpt berempati
h. Terkesan tidak ingin berteman
2. Gangguan Komunikasi
a. Tdk ingin berkomunikasi utk tujuan sosial.
b. Tidak nampak gumaman pd anak autis sebelum dpt
berkata-kata
c. Abnormalitas dlm intonasi, rate, volume & isi bahasa.
d. Sering tdk memahami ucapan yg ditujukan
e. Sulit memahami bahwa 1 kata memiliki banyak arti
f. Menggunakan kata2 aneh/ kiasan
g. Terus mengulangi pertanyaan atau memperpanjang
pembicaraan ttg topik yg disukai
h. Mengulang kata2 yg baru saja didengar tanpa maksud
berkomunikasi
i. Gg dlm komunikasi non verbal, tdk menggunakan grk
tubuh dlm berkomunikasi
3. Gangguan Perilaku
a. Repetitif. Ex: twirling, memutar2 objek, flapping,
rocking
b. Asyik sendiri/ preokupasi dg objek & memiliki
rentang minat yg terbatas
c. Mungkin sulit dipisahkan dari suatu benda yg tdk
lazim & menolak meninggalkan rumah tanpa benda
tsb
d. Tdk suka dg perubahan yg ada di lingkungan/
perubahan rutinitas
e. Sensitif terhadap suara keras, cahaya yg tll terang,
makanan yg bertekstur, dan bahan pakaian
Penyebab
 Neurobiologis: ukuran otak & kepala indiv. autis
lebih besar dari ukuran normal.
 Hereditas: keluarga anak autis berpeluang 50-200
X lebih besar; kembar monozigot > dizigot
Identifikasi
 Lembar observasi tingkah laku (checklist) dengan
menggunakan kriteria dari APA, yg berfokus pd
kemampuan komunikasi, interaksi sosial, dan
pola2 tingkah laku repetitif & stereotip
Ciri khas dalam mempersepsi dunia
 Visual Thinking: ingatan akan berbagai konsep
tersimpan dlm bentuk file “video” atau gambar.
 Processing Problem: kesulitan dlm memroses data.
Terbatas dlm penalaran.
 Sensory Sensitivities: sensitivitas yg tdk biasa thd
stimulus dr lingkungan (sound sensitivity, touch
sensitivity, rythm difficulties).
 Communication Frustration: frustrasi dg tuntutan
dr lingk.
 Social & Emotional Issues: fiksasi pd sesuatu 
cenderung berpikir kaku  sulit beradaptasi &
berempati.
 Problems of Control: kesulitan mengontrol diri
sendiri.
 Problems of Tolerance: kepekaan yg berlebihan 
menarik diri dari lingkungannya.
 Problems of Connection: berbagai masalah yg
berhubungan dg kemampuan menalar individu shg
tdk sepenuhnya sadar pd apa yg sedang terjadi.
Masalah pemusatan perhatian shg terus menerus
terdistraksi; masalah proses persepsi shg
menghindari org lain; masalah integrasi sistem;
masalah belahan kanan-kiri otak.
Dampak Perkembangan
 Gg. Kognisi
 Hampir 75-80% mengalami RM dg derajat sedang
 Kesulitan dlm koding & kategorisasi informasi
 Mengingat2 sesuatu bds lokasinya di ruangan drpd
pemahaman konsepnya
 Ahli dlm menyusun puzzle atau membangun
sesuatu dr balok, menggambar replika
 Lemah dlm tugas2 yg membutuhkan pemahaman
verbal & bhs yg ekspresif
 Gg. Persepsi Sensori  hyperresponsiveness atau
hyporesponsiveness thd stimulus tertentu dlm
lingkungan.

 Gg. Perilaku Motorik


 Grk motorik stereotipi, spt bertepuk tangan &
menggoyang2kan tubuh
 Hiperaktivitas pd anak pra sekolah (tp ada pula yg
hipoaktivitas)
 Gg. Pemusatan perhatian & impulsivitas
 Terganggunya koordinasi motorik
 Gg. Tidur dan Makan
 Terbaliknya pola tidur, terbangun tengah malam
 Enggan thd makanan tertentu krn tdk menyulai
tekstur/ baunya
 Menuntut hanya makanan yg terbatas
 Menolak mencoba makanan baru

 Gg. Kejang  10-25% anak autis mengalami


kejang epilepsi
 Gg. Afek & Mood
 Perubahan mood yg tiba2
 Tertawa sendiri
 Takut pd objek yg sebenarnya tdk menakutkan
 Cemas atau depresi berat

 Tingkah laku Agresif & Membahayakan


 Menggigit tangan/ jari sendiri sampai berdarah,
membentur2kan kepala, mencubit, menarik rambut/
memukuli diri sendiri
 Temper tantrums (ledakan agresivitas yg tanpa pemicu)
 Kurangnya perasaan thd bahaya
Gaya belajar Individu ASD
1. Rote Learner: cenderung menghafalkan informasi
apa adanya tanpa memahami arti simbol yg
dihafalkan

2. Gestalt Learner: melihat sesuatu scr global 


anak menghafalkan kalimat2 secara utuh tanpa
mengerti arti kata per kata

3. Visual Learner: lebih mudah mencerna informasi


yg dpt dilihat daripada hanya didengar
4. Hands-On Learner: senang mencoba2 &
mendapatkan pengetahuan melalui pengalaman

5. Auditory Learner: senang bicara &


mendengarkan orang lain. Namun gaya ini
biasanya diganbungkan dg gaya lain oleh anak
autis dlm belajar
Autistic Savant
 Anak autis yg menunjukkan keterlambatan
perkembangan fungsi sosial & intelektual yg
serius, tapi memiliki kemampuan/ bakat yg luar
biasa (mis: bermusik, menggambar, atau
berhitung)

 Merepresentasikan proporsi kecil individu autis


Intervensi Pendidikan bagi ASD
1. Instruksi langsung utk berbagai kemampuan
 Instruksi yg efektif utk ASD adlh instruksi yg
terstruktur, pendekatan langsung &
menggunakan prinsip dasar psikologi perilaku
 Instruksi dlm kelompok2 kecil atau satu per
satu
 Pengajaran disampaikan dlm bentuk langkah2
kecil
2. Manajemen tingkah laku
 Tingkah laku bermasalah siswa ASD dpt dihadapi dg
menggunakan kombinasi Functional Behavioral
Assessment (FBA) & Positive Behavioral Support
(PBS)  menurunkan atau mengeliminasi tingkah
laku tsb
 FBA: penentuan konsekuensi, anteseden, dan setting
events yg mempertahankan tingkah laku
 PBS: penemuan cara2 utk mendukung tingkah laku
positif siswa, daripada menghukum tingkah laku
negatif
3. Instruksi pd setting alami
 Memberikan instruksi pd setting dan interaksi yg
dinikmati oleh siswa ASD
 Dlm melakukan asesmen pd siswa ASD, dpt
menggunakan berbagai cara yg tidak kaku, shg tdk
membuat mereka stres
 Guru dpt memberikan tugas sesuai minat siswa
(biasanya siswa autis memiliki minat yg
membuatnya terokupasis slm waktu yg panjang)
 Guru dpt menggunakan media visual dlm memberi
instruksi atau pengajaran

Anda mungkin juga menyukai