http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej
Abstract
___________________________________________________________________
This study aims to identify the effect of the use of integrated inquiry-based guided inquiry practicum
modules on the analytical abilities and character of students' environmental care. The design of this
research is quasi experimental with nonequivalent control group design. The sample of this study
was class VII G (control class) and VII F (experimental class) SMP N 27 Semarang. Improved
analytical skills and environmental care characteristics of students were analyzed using the N-gain
test. The results of the analysis of N-gain analytical ability in the experimental class were 0.54 in
the medium category and 0.23 in the control class in the low category. The results of the analysis of
N-gain character care for the environment of the experimental class of 0.73 with a high category and
a control class of 0.47 with a moderate category. Based on these results it can be concluded that the
analytical ability and environmental care of the experimental class is higher than the control class.
Alamat Korespondensi:
ISSN …
Jurusan IPA Terpadu FMIPA Universitas Negeri Semarang
Gedung D5 Lantai 1 Kampus Sekaran, Gunungpati Semarang 50229
Email: erna12cahyani@gmail.com
Erna Windarti Noor Cahyani dan Parmin / Unnes Science Education Journal
rendah. Hasil menunjukkan bahwa nilai peningkatan bahwa pembelajaran berbasis guided inquiry
kemampuan analitis kelas eksperimen lebih tinggi menekankan proses berpikir kritis dan analisis untuk
dibandingkan dengan kelas kontrol. mencari jawaban atau suatu masalah. Lebih lanjut,
W. Gulo dalam Anam (2016) menyatakan bahwa
0,6 0,54
pembelajaran inquiri berarti suatu rangkaian
0,5
kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal
0,4
N-gain
perkembangan karakter peduli lingkungan peserta membersihkan peralatan dan meja setelah
didik pada setiap pertemuan. melakukan praktikum, dan (3) membuang sampah
Tingkatan karakter peduli lingkungan yang pada tempatnya. Data observasi setiap pertemuan
pertama adalah ecological foundation level dapat dilihat pada Gambar 4.
(pengetahuan dasar mengenai lingkungan). 90% 85%
Tingkatan ini terdiri dari dua indikator yaitu (1) 80%
70%
Persentase Ketercapaian
mencari informasi dengan cara mengajukan 70%
59%
pertanyaan dan/atau mengemukakan jawaban, (2) 60%
48%
mampu merumuskan hal-hal yang dapat 50% 41%
menyebabkan kerusakan lingkungan. Indikator- 40% 36% kontrol
70%
60% Kontrol Eksperimen
60% 51% 51%
50% 45% kontrol
40% eksperimen Gambar 7. N-gain Karakter Peduli Lingkungan
30% Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
20%
10% Nilai rata-rata uji N-gain karakter peduli
0% lingkungan kelas eksperimen dan kontrol
pertemuan 1 pertemuan 2 pertemuan 3
selanjutnya dianalisis dengan menggunakan Mann-
Gambar 6. Data Observasi Tingkatan Kepedulian Whitney karena data berdistribusi tidak normal.
Lingkungan Hasil uji Mann-Whitney karakter peduli lingkungan
yaitu nilai Zhitung sebesar -5,821 dan nilai Ztabel
sebesar -1,96. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
Erna Windarti Noor Cahyani dan Parmin / Unnes Science Education Journal
Zhitung<Ztabel sehingga Ho ditolak. Hal ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Jayawardana
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan (2016) yang menyatakan bahwa karakter peduli
peningkatan karakter peduli lingkungan antara kelas terhadap lingkungan tidak bisa diperoleh secara
eksperimen dan kelas kontrol. instan, akan tetapi membutuhkan proses yang
Hal ini dimungkinkan karena pada kelas panjang dan waktu yang relatif lama. Seseorang
eksperimen menerapkan pembelajaran akan memiliki sikap peduli terhadap lingkungan
menggunakan bantuan modul praktikum berbasis karena adanya pembiasaan-pembiasaan yang
guieded inquiry terintegrasi konservasi. berlangsung secara kontinyu dan
Pembelajaran dengan menggunakan modul berkesinambungan. Hal ini juga didukung dengan
praktikum berbasis guided inquiry dapat penelitian yang dilakukan Wakhidah (2014) yang
meningkatkan karakter peduli lingkungan peserta menyatakan bahwa melalui penanaman nilai-nilai
didik karena pembelajaran berbasis inkuiri dapat konservasi memberikan pengaruh yang signifikan
mengembangkan sikap positif peserta didik terhadap terhadap pengembangan karakter peduli lingkungan
lingkungan melalui pemberian permasalahan untuk anak.
lingkungan berdasar pada masalah (Febriana dkk,
2016). Peserta didik didorong untuk melihat subjek SIMPULAN
sebagai masalah, mengumpulkan informasi tentang
subjek tersebut agar dapat memantau dan Hasil penelitian yang telah dilakukan
menganalisis lingkungan alam serta dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbantuan
mengembangkan keterampilan tentang kemampuan modul praktikum berbasis guieded inquiry
memutuskan permasalaahn lingkungan (Koruoglu, terintegrasi konservasi terbukti berpengaruh pada
2015). Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan kemampuan analitis dan karakter peduli lingkungan
pembelajaran inkuiri karena salah satu tahapan peserta didik. Hal ini dilihat berdasarkan nilai N-
dalam inkuiri adalah mengeksplorasi fenomena gain pada kelas eksperimen yaitu sebesar 0,54
untuk menemukan permasalaahan dan merumuskan dengan kriteria sedang dan kelas kontrol sebesar
pertanyaan yang dapat diselidiki. 0,23 dengan kriteria rendah. Pembelajaran
Faktor lain yaitu pada modul praktikum berbantuan modul praktikum berbasis guieded
berbasis guided inquiry terintegrasi konservasi inquiry terintegrasi konservasi juga terbukti
peserta didik diberikan permasalahan lingkungan berpengaruh pada karakter peduli lingkungan
yang berkaitan dengan penyebab dan dampak peserta didik dilihat dari nilai N-gain kelas
pemanasan global. Setelah mempelajari penyebab eksperimen sebesar 0,73 dengan kriteria tinggi
dan dampak dari pemanasan global kemudian sedangkan kelas kontrol sebesar 0,47 dengan kriteria
peserta didik memiliki rasa kepedulian untuk sedang.
menjaga lingkungan agar dapat mengurangi
pemanasan global seperti mulai merawat tanaman di DAFTAR PUSTAKA
depan kelas. Modul juga berisi kalimat-kalimat
perintah mengenai hal-hal yang harus dilakukan Achmad, P. 2016. Pengaruh Inkuiri Terbimbing
peserta didik dalam upaya menjaga lingkungan terhadap Kemampuan Analisis Peserta Didik
untuk setiap pertemuannya. Perintah tersebut Kelas IV SD Se-Gugus Boden Powell Gebang.
diintegrasikan dengan pilar-pilar konservasi yang Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 19,
dimiliki oleh Universitas Negeri Semarang. Adapun (5):1861-1869.
pilar-pilar konservasi yang diintegrasikan kedalam
modul yaitu pilar keanekaragaman hayati, pilar Anderson, L.W & Krathwohl, D.R. 2010. Kerangka
pengelolaan limbah, pilar nirkerteas dan pilar energi Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran dan
bersih. Melalui kalimat perintah tersebut diharapkan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan
peserta didik akan terbiasa untuk melalukan hal-hal Bloom). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
yang dapat menjaga lingkungan. Oleh karena itulah
karakter peduli lingkunga kelas eksperimen Annisa, N. 2016. Peningkatan Kemampuan
mengalami peningkatan yang lebih tinggi Berpikir Analitis Siswa melalui Penerapan
dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini sejalan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.
Erna Windarti Noor Cahyani dan Parmin / Unnes Science Education Journal
Ilmiwan, et al. 2013. “Pengaruh Penerapan Bahan Yulianti, D & Wiyanto. 2014. Perancangan
Ajar Bermuatan Nilai Nilai Karakter Dalam Pembelajaran Inovatif. Semarang: Unnes
Model Pembelajaranlangsung Terhadap Hasil Press
Belajar Siswa Kelas xi Sman 1 Bukittinggi”
Jurnal Pillar of Physics of Education. 1, (2):
153-160.