Anda di halaman 1dari 39

Belum bisa bicara

Pembimbing : dr. Deddy Ria Saputra, Sp.A Oleh : Afra Humaira Anita Amanda Dewi

Pemicu
Seorang anak laki-laki 3 tahun dibawa ke klinik tumbuh kembang karena sampai saat ini belum bisa bicara. Penderita bila dipanggil seperti tidak mendengar

Anamnesis
Perkembangan bahasa anak sesuai umur Tanda bahaya gangguan bicara dan bahasa pada anak Riwayat kehamilan dan kelahiran Riwayat keluarga (misal : pendidikan orang tua) Riwayat tumbuh kembang Pola asuh Riwayat trauma (trauma kepala) Rwayat penyakit yang pernah diderita Riwayat lingkungan Riwayat nutrisi

Pada usia berapa bayi mulai mengetahui adanya suara, misalnya berkedip, terkejut, ataumenggerakkan bagian tubuh. Pada usia berapa bayi mulai tersenyum (senyum komunikatif), misalnya saat berbicara padanya. Kapan bayi mulai mengeluarkan suara aaaggh Orientasi terhadap suara, misalnya bila ada suara apakah bayi memaling atau mencari kearah suara Kapan bayi memberi isyarat daag dan bermain cilukba Mengikuti perintah satu langkah, seperti beri ayah sepatu atau ambil koran Berapa banyak bagian tubuh yang dapat ditunjukkan oleh anak, seperti mata, hidung,kuping, dan sebagainya

Tanda Bahaya
46 Bulan -Tidak menirukan suara yang dikeluarkan orang tuanya; -Pada usia 6 bulan belum tertawa atau berceloteh 8- 10 Bulan

Usia 8 bulan tidak mengeluarkan suara yang menarik perhatian. Usia 10 bulan, belum bereaksi ketika dipanggil namanya. 9-10bulan, tidak memperlihatkan emosi seperti tertawa atau menangis.

12- 15 Bulan
- 12 bulan Belum menunjukkan mimik. Belum mampu mengeluarkan suara, seperti mama, dada. Tidak menunjukkan usaha berkomunikasi bila membutuhkan sesuatu. - 15 bulan, Belum mampu memahami arti tidak boleh atau daag . Tidak memperlihatkan 6 mimik yang berbeda. Belum dapat mengucapkan 13 kata.

18-24 Bulan - 18-20 bulan, tidak menunjukkan ke sesuatu yang menarik perhatian. - 21 bulan, belum dapat mengikuti perintah sederhana. - 24 bulan Belum mampu merangkai 2 kata menjadi kalimat. Tidak memahami fungsi alat rumah tangga seperti sikat gigi dan telepon. Belum dapat meniru tingkah laku atau kata-kata orang lain. Tidak mampu menunjukkan anggota tubuhnya bila ditanya.

30- 36 Bulan - 30 bulan, tidak dapat dipahami oleh anggota keluarga. - 36 bulan, tidak menggunakan kalimat sederhana dan pertanyaan dan tidak dapat dipahami oleh orang lain selain anggota keluarga.

3- 4 Tahun -3 tahun, tidak mengucapkan kalimat, tidak mengerti perintah verbal dan tidak memiliki minat bermain dengan sesamanya. - 3,5 tahun, tidak dapat menyelesaikan kata seperti ayah diucapkan aya. - 4 tahun, masih gagap dan tidak dimengerti secara lengkap.

Pemeriksaan fisik
Keadaan umum/kesadaran (tampak apatis, tidak respon,kontak) Tanda vital Perhatikan ada tidaknya - Kepala : mikrosefali - Wajah : sindrom down - THT : anomali telinga luar, membran timpani intak atau tidak - Mulut : celah palatum, Gangguan oromotor dapat diperiksa dengan menyuruh anak menirukan gerakan mengunyah, menjulurkan lidah, dan mengulang suku kata pa, ta, pa-ta, pa-taka. - Gangguan neurologis

Fingding of underlying condition or disorder?

NO

YES Neurologic disorder Genetic syndrom/disorder Metabolic disorder Endocrine disorder Mental health disorder Social deprivation

Audiology Assesment

Audiology Assesment

Normal

Hearing loss

Conductive

Sensorineural

Assess pattern of development disorder/delay (motorik, cognitive, social)

Multiple domains

Development language disorder

Language domian

Speech disorder

Beberapa cara menstimulasi anak diantaranya : 1. Berbicara 2. Mengenali berbagai suara 3. Menunjuk dan menyebutkan nama gambar 4. Mengerjakan perintah sederhana

Perkembangan bahasa dan bicara

PROSES FISIOLOGIS BICARA


Bicara adalah kemampuan anak untuk berkomunikasi dengan bahasa oral (mulut) yang membutuhkan kombinasi yang serasi dari sistem neuromuskular untuk mengeluarkan fonasi dan artikulasi suara

Proses bicara melibatkan


sistem pernapasan pusat khusus pengatur bicara di otak dalam korteks serebri pusat respirasi di dalam batang otak struktur artikulasi, resonansi dari mulut serta rongga hidung

Terdapat 2 hal proses terjadinya bicara


Aspek sensoris : pendengaran, penglihatan, dan rasa raba fungsi : memahami apa yang didengar, dilihat dan dirasa Aspek motorik : mengatur laring, alat-alat untuk artikulasi, tindakan artikulasi dan laring yang bertanggung jawab untuk pengeluaran suara

Di dalam otak terdapat 3 pusat yang mengatur mekanisme berbahasa


2 pusat bersifat reseptif mengurus penangkapan bahasa lisan dan tulisan satu pusat lainnya bersifat ekspresif mengurus pelaksanaan bahsa lisan dan tulisan Ketiganya berada di hemisfer dominan dari otak atau sistem susunan saraf pusat

pusat bahasa reseptif


area 41 dan 42 (area wernicke) pusat persepsi auditoro-leksik yaitu mengurus pengenalan dan pengertian segala sesuatu yang berkaitan dengan bahasa lisan (verbal) Area 39 broadman pusat persepsi visuo-leksik yang mengurus pengenalan dan pengertian segala sesuatu yang bersangkutan dengan bahasa tulis

pusat bahasa ekspresif Area Broca Ketiga pusat tersebut berhubungan satu sama lain melalui serabut asosiasi

Gangguan bicara dan bahasa : Masalah artikulasi Masalah suara Masalah berbicara (gagap), Afasia Keterlambatan dalam bicara atau bahasa.

Epidemiologi
Merupakan gangguan perkembangan paling sering pada anak Hampir sebanyak 20% dari anak berumur 2 tahun mempunyai gangguan keterlambatan bicara. Keterlambatan bicara paling sering terjadi pada usia 3-16 tahun

Faktor yang berperan


1. Lingkungan sosial dan emosional anak 2. Sistem masukan / input - Sistem pendengaran - Sistem penglihatan 3. Sistem pusat bicara dan bahasa 4. Sistem produksi

Gangguan Pendengaran
Selalu harus dipikirkan bila ada keterlambatan bicara OMSK penurunan pendengaran keterlambatan bicara dan bahasa Tuli primer karena kelainan genetik Infeksi intrauterin (TORCH) tuli sensorineural Gangguan anatomi tuli konduktif

Gangguan pendengaran
Anamnesis
Keluhan utama : Anak tidak bisa bicara Keluhan tambahan : Anak tidak berespon terhadap suara atau panggilan Berespon dengan suara keras Anak kelihatannya kurang perhatian terhadap apa yang terjadi disekitarnya kecuali yang bisa anak lihat

Gangguan Pendengaran
Anak hanya memberikan respons terhadap suara tertentu atau dengan kekerasan tertentu Kesulitan menangkap huruf mati/konsonan Kesulitan menangkap pembicaraan didalam ruangan yang ramai. Ucapan anak yang sulit dimengerti Bicara anak lemah atau bahkan terlalu keras Nilai di sekolah menurun atau dibawah rata-rata kelas

Pemeriksaan
BERA (Brainstem Evoked Response Audiometry) Audiometri : - audiometri tingkah laku - audiometri bermain - audiometri bicara - audiometri objektif

Retardasi Mental
Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap atau tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak seusianya Ditandai oleh adanya hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat intelegensia anak yaitu pada kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial anak Bukan suatu penyakit melainkan suatu kondisi yang timbul pada usia yang dini (biasanya sejak lahir) dan menetap sepanjang hidup individu tersebut.

Retardasi Mental
Penyebab tersering keterlambatan bicara Dijumpai pada 3 % anak-anak (hampir 85% dari anak-anak tersebut dengan retardasi mental sedang (IQ 50-70%) Keterlambatan bahasa secara umum, keterlambatan komprehensif auditori dan gangguan penggunaan mimik 30-40% penyebab pastinya tidak diketahui

Tanda-tanda
Adanya keterlambatan dalam tahapan perkembangan Adanya kesulitan dalam belajar dan kesulitan dalam bersosialisasi Tidak mampu memahami/melaksanakan instruksi RM sedang dan berat pada umumnya dapat dideteksi pada anak yang berusia di bawah 2 tahun

Kriteria diagnosis
A. Gambaran utama
a) Fungsi intelektual umum di bawah rata-rata, secara klinis dikenal;
i. ii. iii. iv. RM ringan jika IQ antara 50-70 RM sedang jika IQ antara 35-49 RM berat jika IQ antara 20-34 RM sangat berat jika IQ <20

b)

c)

Terdapat kekurangan atau hendaya dalam perilaku adaptif (dalam proses belajar atau adaptasi sosial) yang dipertimbangkan berdasarkan budaya umum dan budaya setempat Timbul sebelum usia 18 tahun

B. Gambaran penyerta
a) Penyandang RM sering disertai dengan adanya psikopatologi yang lain, misalnya agresif, iritabel, gerakan stereotipik. b) Penyandang RM mempunyai risiko lebih besar untuk di eksploitasi, dan diperlakukan salah secara fisik/emosional/seksual

Autisme
Gangguan perkembangan pervasif (menyeluruh) ditandai dengan perkembangan abnormal dari:
Interaksi sosial ( menarik diri, tidak tertarik dengan orang lain) keterbasan penggunaan bahasa interaktif (bicara dengan komunikaswi nonverbal) gangguan sensori motor ( berespon inkonsisten terhadap stimulasi)

Gangguan komunikasi verbal pada autisme


Keterlambatan berbahasa dan berbicara, atau sama sekali tidak bisa. Menggunakan kata kata tanpa menghubungkannya dengan arti yang lazim digunakan. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh dan hanya dapat berkomunikasi dalam waktu singkat. Kata-kata yang tidak dapat dimengerti orang lain Tidak mengerti atau tidak menggunakan kata-kata dalam konteks yang sesuai. Ekolalia (meniru atau membeo), menirukan kata, kalimat atau lagu tanpa tahu artinya. Bicaranya monoton seperti robot Bicara tidak digunakan untuk komunikasi Mimik datar

Gangguan interaksi sosial


Menolak atau menghindar untuk bertatap muka Tidak menoleh bila dipanggil, sehingga sering diduga tuli Merasa tidak senang atau menolak dipeluk Bila menginginkan sesuatu, menarik tangan tangan orang yang terdekat dan berharap orang tersebut melakukan sesuatu untuknya Lebih senang menyendiri.

Cara membedakan berbagai keterlambatan bicara

Prognosis
Tergantung penyebabnya Untuk gangguan yang berhubungan kelainan organik seperti pada tuli konduksi, perbaikan masalah medisnya dapat menghasilkan perkembangan bahasa normal pada anak. Anak dengan retardasi mental memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan anak yang inteligensinya baik. Lingkungan yang berisiko tinggi dan usia terdeteksinya gejala turut memperburuk prognosis.

Anda mungkin juga menyukai