Etiologi
Kemampuan dalam bahasa dan berbicara dipengaruhi oleh faktor
intrinsik (anak) dan faktor ekstrinsik (psikososial).
Usia Kemampuan
0-1 bulan Respons bayi saat mendengar suara dengan melebarkan mata atau perubahan irama pernafasan atau kecepatan menghisap susu
2-3 bulan Respons bayi dengan memperhatikan dan mendengar orang yang sedang bicara
6-9 bulan Babbling (mengucapkan satu suku kata), mengerti bila namanya disebut
16-18 bulan Perbendaharan 10 kata, beberapa ekolalia (meniru kata yang diucapkan orang lain), 25% dapat dimengerti orang lain
22-24 bulan Perbendaharan 50 kata, kalimat 2 kata, 75% dapat dimengerti orang lain
2-2,5 tahun Perbendaharan > 400 kata, termasuk nama, kalimat 2-3 kata, mengerti 2 perintah sederhana sekaligus
3-4 tahun Kalimat dengan 3-6 kata ; bertanya, bercerita, berhubungan dengan pengalaman, hampir semua dimengerti orang lain
4-5 tahun Kalimat degan 6-8 kata, menyebut 4 warna, menghitung sampai 10
Lanjutan …
Gangguan
Terlambat Normal Normal Normal Normal Terlambat
penglihatan
Gangguan
Normal Terlambat Terlambat Terlambat Normal Normal
perkembangan
Hambatan yang dialami anak tunawicara
Adapun hambatan - hambatan yang sering ditemui pada anak tuna wicara
:
1. Sulit berkomunikasi dengan orang lain
2. Sulit bersosialisasi.
3. Sulit mengutarakan apa yang diinginkannya.
4. Perkembangan pskis terganggu karena merasa berbeda atau minder.
5. mengalami gangguan dalam perkembangan intelektual, kepribadian,
dan kematangan sosial.
Penanganan pada anak tuna wicara
1. Latihan Artikulasi
2. Terapi Wicara (speech therapy)
3. Speech development
4. speech Improvement
5. Speech correction
6. Speech education
Data Subjektif
Pada anak yang mengalami gangguan bicara :
1. Apakah anak anda sering gugup dalam mengulang suatu kata?
2. Apakah anak anda sering merasa cemas atau bingung jika ingin mengungkapkan
suatu ide?
3. Apakah anda pernah perhatikan anak anda memejamkan mata, menggoyangkan
kepala, atau mengulang suatu frase jika diberikan kata-kata baru yang sulit
diucapkan?
4. Apa yang anda lakukan jika hal di atas ditemukan?
5. Apakah anak anda pernah/sering menghilangkan bunyi dari suatu kata?
6. Apakah anak anda sering menggunakan kata-kata yang salah tetapi mempunyai
bunyi yang hampir sama dngan suatu kata?
7. Apakah anda kesulitan dalam mengerti kata-kata anak anda?
8. Apakah orang lain merasa kesulitan dalam mengerti kata-kata anak anda?
9. Perhatikan riwayat penyakit yang berhubungan dengan gangguan fungsi SSP
seperti infeksi antenatal (Rubbela syndrome), perinatal (trauma persalinan), post
natal (infeksi otak, trauma kepala, tumor intra kranial, konduksi elektrik otak).
Lanjutan …
Data Objektif
• Kemampuan menggunakan kata-kata.
• Masalah khusus dalam berbahasa seperti
(menirukan, gagap, hambatan bahasa, malas bicara).
• Kemampuan dalam mengaplikasikan bahasa.
• Umur anak.
• Kemampuan membuat kalimat.
• Kemampuan mempertahankan kontak mata.
• Kehilangan pendengaran (Kerusakan indra pendengaran).
• Gangguan bentuk dan fungsi artikulasi.
• Gangguan fungsi neurologis.
• Berbicara keras dan tidak jelas
• Suka melihat gerak bibir atau
gerak tubuh teman bicaranya
• Telinga mengeluarkan cairan
• Biasanya Menggunakan alat bantu dengar
• Bibir sumbing
• Suka melakukan gerakan tubuh
• Cenderung pendiam
• Suara sengau
• Cadel
Lanjutan …
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan yang berhubungan dengan keluarga/individu
1. Anxietas (00146, hal 445-447)
2. Ketidakmampuan Koping Keluarga (00073, hal 458)
3. Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan (00111, hal
611)
4. Defisiensi Pengetahuan (00126, hal 362)
5. Hambatan Komunikasi Verbal (00051, hal 366-387)
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Intervensi Rasional
Keperwatan
Hambatan Komunikasi 1) Jelaskan kepada keluarga mengapa anak 1) Penjelasan yang baik akan mengurangi
Verbal berhubungan tidak dapat berbicara tingkat kecemasan orang tua sehingga
dengan kurangnya 2) Lakukan komunikasi secara komprehensif orang tua bisa kooperatif dalam setiap
stimulasi bahasa,deviasi baik verbal maupun non verbal. tindakan yang di berikan kepada anaknya.
anatomis (kerusakan 3) Berbicara perlahan, jelas, dan tenang, 2) Komunikasi yang komprehensif akan
neuromuscular,) kelainan sambil menghadap anak. memperbanyak jumlah stimulasi yang
persepsi, kendala 4) Anjurkan kepada orang tua untuk diterima anak sehingga akan memperkuat
lingkungan memberikan lebih banyak kata meskipun memori anak terhadap suatu kata.
(00051, hal 366-387) anak belum mampu mengucapkan dengan 3) Berbicara perlahan, jelas, dan tenang,
benar. sambil menghadap anak. Akan membuat
5) Lakukan sekrening lanjutan dengan anak dapat menangkap maksud kita
mengggunakan Tes Audiometri (khusus anak dengan penurunan
pendengaran)
4) Anak lebih suka mendengarkan kata-akat
dari pada mengucapkan karena biasanya
kesulitan dalam mengucapkan.
5) adalah tes dasar untuk mengetahui ada
tidaknya gangguan pendengaran serta
untuk mengetahui jenis dan beratnya
gangguan pendengaran pada anak
Buku Saku Diagnosis Keperawatan : diagnosis NANDA, Intervensi NIC, criteria hasil NOC : edisi 9, hal 131 -136
Lanjutan …
Ketidakmampuan 1) Kenali dan pahami kondisi orang 1) Dengan mengenali dan memahami kondisi
keluarga untuk tua/keluarga. orang tua (pemberi asuhan) dan keluarga
merawat keluarga 2) Bantu orang tua untuk bisa mengenali dan akan membuat kita bisa membuat
yang yang mengalami mengidentifikasi masalah yang di khawatirkan intervensi yng sesuai dengan kondisi yang
gangguan kesehatan oleh orang tua (pemberi asuhan) dan keluarga ada.
(Tuna Wicara ) 3) Ajari orang tua cara merawat anggota 2) Dengan membantu keluarga untuk
berhubungan dengan keluarga yang sakit (Tuna wicara ) seperti : mengenal dan menidentifikasi masalah,
deficit pengetahuan, membersihkan liang telinga anak, saat akan membuat keluarga bisa mengetahui
social ekonomi rendah, mengajak anak berbicara, hindari hal-hal lain secara jelas masalah yang dihadapi dan bisa
lingkungan keluarga yang mungkin dapat mengganggu, seperti membuat perencanaan untuk mengatasi
sepi, kultur/ budaya radio dan televisi yang menyala , Gunakan masalah
(mitos)yang berkaitan kata yang sederhana namun sering di dengar 3) Akan membantu keluarga dalam merawat
dengan kondisi anak, anak missal : memanggil namanya , ma-ma, anaknya serta bisa membiasakan anak
ketegangan peran pa-pa. untuk mendapatkan stimulus suara.
pemberi asuhan 4) Lakukan terapi Spiritual Emotional Freedom 4) Terapi SEFT akan membantu mengurangi
(00061, hal 391-393) Technique ketegangan pemberi asuhan seperti (marah,
rasa bersalah, rasa benci, depresi, frustasi
dll) sehubungan dengan kondisi anak.
Buku Saku Diagnosis Keperawatan : diagnosis NANDA, Intervensi NIC, criteria hasil NOC : edisi 9, hal 112 - 122
CONTOH BAHASA ISYARAT UNTUK TUNA RUNGU / TUNA WICARA