Anda di halaman 1dari 4

Hiponatremia pada pasien dewasa dengan meningitis

bakterial didapat dari masyarakat


M.C. Brouwer, D. Van de Beek, S.G.B. Heckenberg, L. Spanjaard, dan J. De Gans.
Departemen Neurologi, Mikrobiologi Kedokteran dan The Netherlands Reference Laboratory for
Bacterial Meningitis, Center of Infection and Immunity Amsterdam (CINIMA), Academy Medival
Center, Universitas Amsterdam, Amsterdam, Belanda

Ringkasan

Latar Belakang: hiponatremia pada orang dewasa dengan meningitis bakterial merupakan suatu
komplikasi yang umum terjadi, namun prevalensi dan gambaran klinisnya belum diketahui.
Tujuan: Untuk mengetahui prevalensi, gambaran klinis dan dampak dari hiponatremia pada
penderita meningitis bacterial dewasa.
Desain: penelitian kohort observasional.
Metode: Kami menilai secara prospektif prevalensi dan gambaran klinis hiponatremia pada 696
penderita bakteri meningitis dewasa yang didapat dari masyarakat. Dilakukan pencatatan
terhadap gejala dan tanda klinis pada saat datang, pemeriksaan darah dan cairan cerebro spinal
(CSF), pemeriksaan radiologis dan komplikasi yang terjadi selama dirawat.
Hasil: Pemeriksaan kadar natrium darah dilakukan pada 685 dari 696 (98%) penderita meningitis
bacterial dewasa saat masuk. Hiponatremia (< 135mmol/l) ditemukan pada 208 dari 685 (30%)
penderita dimana sebanyak 38 kasus (6%) termasuk dalam kategori hinatremia berat (<130
mmol/l). Sebanyak 53 penderita yang semula normal kemudian selama dirawat berkembang
menjadi hiponaterimia. Hiponatremia tidak berhubungan dengan berat ringanya gejala,
komplikasi atau outcome yang buruk. Penanganan untuk hiponatremia dilakukan pada 16%
penderita, namun tidak mempengaruhi lamanya hiponatremia.
Diskusi: hiponatremia dapat muncul pada penderita meningitis bacterial dewasa. Untuk kasus
hiponatremia berat, kami menyarankan penggunaan terapi cairan rumatan.

Pendahuluan hiponatremia melalui suatu studi kohort


Meningitis bakteri adalah suatu penyakit prospektif berskala nasional terhadap
serius yang dapat mengancam jiwa. penderita meningitis bakterial dewasa yang
Diperkirakan insidensnya adalah 4-6 per 100 didapat dari masyarakat.
000 orang dewasa per tahun di negara maju,
dimana Streptococcus pneumoniae dan Metode
Neisseria meningitidis adalah penyebab Penelitian ini dinamakan the Dutch
utama. Prevalensi hiponatremia pada Meningitis Cohort Study, suatu penelitian
penderita meningitis bakterial dewasa tidak cohort observasional yang berskala nasional
diketahui, meskipun merupakan suatu yang dilakukan di Belanda. Dari penelitian
komplikasi yang umum terjadi. Kami ini didapatkan adanya 696 episode
memberikan gambaran prevalensi meningitis bakteri akut yang didapat dari
hiponatremia, karakteristik klinis serta masyarakat berasal dari 671 pasien. Kriteria
outcome dari pasien dengan dan tanpa inklusi adalah usia > 16 tahun, meningitis
bakterial dikonfirmasi melalui kultur CSF, Hasil
dan tercatat pada pusat data the Netherlands Semua organisme penyebab diidentifikasi
Reference Laboratory for Bacterial melalui kultur cairan serebrospinal (CSF),
Meningitis dari Oktober 1998 sampai April dimana ditemukan S. pneumoniae pada 352
2002. Laboratorium ini menyediakan update kasus (51%), N. meningitidis pada 257 kasus
data nama-nama rumah sakit di mana pasien (37%), Listeria monocytogenes pada 30
dengan meningitis bakterial dirawat 2-6 hari kasus (4%), dan bakteri lainnya pada 54
sebelumnya. Dokter yang akan melakukan kasus (8%).
pemeriksaan dihubungi, dan informed
consent dilakukan terhadap semua pasien Pada saat masuk, dilakukan
yang berpartisipasi. Penelitian ini telah pemeriksaan kadar natrium terhadap 685
disahkan oleh komite etik kami. Informasi dari 696 penderita (98%). Hiponatremia
diperoleh dengan menggunakan rekam ditemukan pada 208 dari 685 penderita
medis: gejala dan tanda pada saat masuk, (30%), dan yang termasuk dalam
hasil tes darah dan CSF, pemeriksaan klasifikasikan hiponatremia berat sebanyak
radiologis serta komplikasi selama dirawat. 38 dari 685 penderita (6%). Rata-rata kadar
Kadar natrium serum diperiksa pada masuk. natrium serum adalah 136 mmol/l (range:
Hiponatremia didefinisikan sebagai 120-156). Prevalensi hiponatremia bervariasi
suatu keadaan dimana terdapat kadar sesuai dengan organisme yang menginfeksi,
natrium serum <135 mmol/l (ringan: 130- sebagaimana terlihat pada 115 dari 346
135, parah: < 130). Dilakukan pencatatan penderita meningitis pneumokokus (33%),
terhadap kejadian hiponatremia pertama, 55 dari 254 penderita meningitis
lamanya hiponatremia dan pengobatannya. meningokokus (21%), 22 dari 30 penderita
Terapi pembatasan cairan (fluid restriction meningitis L. monocytogenes (73%; proporsi
therapy) didefinisikan sebagai intake cairan dibandingkan dengan semua kelompok,
< 1 L/hari jika suhu badan < 37 ° C, < 1,5 dimana Fisher exact test memberikan hasil
L/hari untuk suhu tubuh 37-38 ° C, 2 L/hari nilai p < 0,001), dan 15 dari 52 penderita
untuk 38-39 ° C dan < 2,5 L/hari jika >39°C. meningitis yang disebabkan oleh
mikroorganisme lain (29%). Dari 38 pasien
Pemeriksaan neurologis dilakukan dengan hiponatremia berat, delapan kasus
pada saat pasien pulang, dan outcome dinilai terjadi pada pasien dengan meningitis L.
dengan menggunakan skala hasil Glasgow. monocytogenes (21%; p < 0.001).
Outcome dianggap baik bila memiliki skor
5, dan outcome yang kurang baik memiliki Gejala dan tanda klasik yaitu mual,
skor 1-4. sakit kepala, kejang dan gangguan kesadaran
(Glasgow Coma Score < 14) pada semua
Uji Mann-Whitney U digunakan kelompok hiponatremia berat, hiponatremia
untuk mengidentifikasi perbedaan antara ringan dan normonatraemia memiliki
kelompok berdasarkan variabel kontinyu, proporsi yang sama (Tabel 1). Terdapat
dan untuk variabel dikotomis dibandingkan hubungan yang bermakna antara adanya
dengan tes x2. Semua uji statistik bersifat hiponatremia dan lamanya gejala: pasien
dua-arah, dimana nilai p < 0,05 dianggap yang telah mengalami gejala selama > 24
bermakna. Analisis menggunakan SPSS jam cenderung untuk mengalami
(v.12.0.1). hiponatremia (35 % dibandingkan 25%, p =
0.01). Tanda dan gejala klinis seperti mual,
muntah dan gangguan kesadaran pada saat
datang pada semua kelompok pasien dengan
hiponatremia berat dan hiponatremia ringan
adalah sama. Kadar kalium dan kreatinin Berdasarkan catatan outcome semua
serum pada kelompok pasien dengan dan pasien, angka kematian pasien dengan
tanpa hiponatremia juga mirip. Dilakukan hiponatremia pada saat masuk atau selama
lumbal punksi pada semua pasien. Pasien dirawat adalah 22% dengan outcome yang
dengan hiponatremia memiliki kadar protein tidak menyenangkan terjadi pada 38%
CSF yang lebih rendah (p = 0.003) dan penderita. Baik hiponatremia ringan atau
jumlah sel darah putih CSF yang lebih berat tidak berhubungan dengan outcome
rendah (p = 0,005). Pada saat membuka CSF, yang jelek, kematian atau berkembangnya
tekanannya diukur. Dari 216 pasien yang gejala sisa neurologis, baik berdasarkan
diukur tekanan CSFnya, terdapat tidak ada kelompok secara keseluruhan atau
hubungan yang bermakna antara tingginya berdasarkan subkelompok organisme
tekanan CSF dan hiponatremia. penyebab.
CT Scan kepala dilakukan 496 pasien
(71%) pada saat masuk, dimana didapatkan Diskusi
adanya edema serebral pada 48 pasien
(10%). Proporsi pasien yang mengalami Pada pasien dewasa dengan meningitis
edema serebral adalah mirip antara bakterial, hiponatremia adalah statu
kelompok pasien dengan dan tanpa komplikasi yang sering namun jinak.
hiponatremia (p = 0,87). Hiponatremia umunya ringan dan kita
mendapati tidak ada hubungannya dengan
Selama perjalanan penyakit, tingkat keparahan penyakit maupun
hiponatremia terjadi pada 186 dari 696 outcomenya. Hal ini menunjukkan bahwa
pasien (27%), dimana pasien yang termasuk hiponatremia bukan merupakan suatu
dalam klasifikasi hiponatremia berat adalah permasalahan yang bermakna pada pasien
42 dari 696 kasus (6%). Proporsi pasien dewasa dengan meningitis bakterial didapat
dengan kejang, penurunan kesadaran, dari masyarakat.
hydrocephalus dan stroke pada kelompok
pasien dengan hiponatremia berat, ringan Kami menemukan suatu
atau tanpa hiponatremia adalah serupa. pengecualian dimana adanya angka
hiponatremia yang sangat tinggi pada pasien
Penanganan untuk hiponatremia meningitis bakterial dewasa yang
dilakukan pada 42 dari 261 pasien (16%; disebabkan oleh L. monocytogenes (73%).
208 pasien pada masuk, tambahan 53 selama Angka ini sebanding tingginya dengan
dirawat). Penanganan berupa restriksi cairan kejadian hiponatremia pada pasien
diberikan kepada 9 dari 42 pasien (21%). meningitis TB dan meningitis akibat Grup A
Pengobatan diberikan kepada 16 dari 55 streptokokus.3,4 Hiponatremia berhubungan
(29%) penderita dengan hiponatremia berat dengan durasi gejala yang lebih lama,
dan 26 dari 206 (13%) penderita dengan jumlah sel putih CSF yang lebih rendah dan
hiponatremia ringan. Berdasarkan lamanya tingkat protein CSF yang lebih rendah. Hal
hiponatremia yang tercatat pada 169 pasien, ini dapat diartikan bahwa hiponatremia
didapatkan rata-rata durasi hiponatremia membutuhkan waktu untuk berkembang, dan
adalah 2 hari (range: 1–30). Durasi hipo- oleh karena itu lebih sering ditemukan pada
natremia tidak berbeda antara kelompok pa- pasien dengan tingkat yang peradangan yang
sien yang menerima dan tidak menerima ringan.
pengobatan, terlepas dari beratnya hipona-
tremia. 133 dari 169 (79%) penderita dengan Sebagian besar episode hiponatremia
hiponatremia dapat dikoreksi dalam 3 hari. akan kembali normla dalam waktu 3 hari
tanpa pengobatan khusus. Hanya 3% dari
pasien dengan hiponatremia menerima terapi memperlihatkan adanya pengaruh restriksi
berupa restriksi cairan, namun terapi ini cairan terhadap kadar natrium serum setelah
maupun terapi jenis lain tidak 24 dan 72 jam dibandingkan dengan
mempengaruhi durasi hiponatremia. kelompok yang hanya menerima cairan
Mekanisme terjadinya hiponatremia pada rumatan; namun efek terhadap lamanya
meningitis bakteri tidak jelas.5 Penyebab hiponatremia tidak disebutkan. Meta-analisis
yang mungkin adalah syndrome of menunjukkan beberapa bukti yang
inappropriate anti-diuretic hormone mendukung penggunaan cairan intravena
secretion (SIADH), the cerebral salt wasting rumatan yang lebih disukai daripada restriksi
(CSW) syndrome, atau resusitasi cairan yang cairan dalam 48 jam pertama yang
berlebihan. Perbedaan antara SIADH dan berkenaan dengan angka kematian yang
CSW terletak pada evaluasi status volume,6 tinggi dan terhadap pasien datang sudah
namun sensitivitas dan spesifisitas terlambat. Namun, untuk pasien anak-anak
pengukuran keduanya sangat rendah.7 Selain yang datang lebih cepat dan tingkat
itu, beberapa penyebab atau faktor kematian lebih rendah, belum ada evidence
predisposisi lain untuk hiponatremia yang cukup untuk dijadikan pedoman dalam
mungkin telah ada sebelumnya, misalnya praktek. Tidak dilakukan pencatatan
penyakit jantung atau pengguanaan diuretik. 8 terhadap penggunaan terapi cairan pada
Namun faktor-faktor ini tidak tercatat dalam pasien kami, kecuali untuk pengobatan
penelitian ini, sehingga menyebabkan hiponatremia secara khusus
penelitian ini menjadi terbatas dan tidak Kesimpulannya, hiponatremia adalah
dapat diambil kesimpulan mengenai komplikasi umum dan jinak pada pasien
penyebabnya. meningitis bakteri dewasa. Hiponatremia
Tidak ada data klinis mengenai ringan pada meningitis bakteri biasanya
manajemen cairan untuk hyponatraemia sembuh sendiri dan sebaiknya diterapi secara
pada pasien meningitis bakterial dewasa. konservatif dengan pemeriksaan kadar
Terdapat suatu review Cochrane mengenai natrium serum secara teratur. Pada pasien
topik ini terhadap pasien meningitis bakterial dengan hiponatremia berat, kami lebih
anak yang mengidentifikasi enam uji klinis, menyukai pemberian cairan rumatan
tetapi hanya tiga memenuhi kriteria inklusi. daripada restriksi cairan, meskipun belum
Dua dari uji klinik tersebut juga tidak terdapat cukup bukti.

Anda mungkin juga menyukai