Laporan Kasus
• Nama : Tn. S
• No RM : 013455
• Umur : 31 tahun
• Pekerjaan : Petani
• Agama : Katolik
• Pendidikan : SMP
• Suku : dayak
• Tanggal Masuk RS : 1 April 2017
• Jam masuk RS : 14.47 WIB
Keluhan Utama
Nyeri perut sejak 2 jam SMRS
• Riwayat kejang demam pada usia 5 tahun • Menurut orangtua pasien tidak rutin meminum
obat karena keterbatasan biaya
• Pada umur 13 tahun pasien sering
mengamuk dan marah-marah kemudian
dilakukan pengobatan di RSU antonius
selama 1 minggu
• Pada umur 29 tahun pasien mendapatkan
pengobatan di RSJ di singkawang dengan
keluhan yang sama tetapi pengobatan
tidak selesai.
Riwayat Penyakit Keluarga
• Adik pasien mempunyai riwayat gangguan jiwa yang saat ini sedang dirawat di
RSJ singkawang
Riwayat Kebiasaan
• Pasien sering tampak diam dirumah dan menolak untuk bertemu dengan
tetangga.
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
• Keadaan Umum : buruk
• Kesadaran : compos mentis, GCS 15
• TD : 140/90 mmHg
• Nadi : 104 x/menit, isi cukup, reguler
• Napas : 20 x/menit
• Suhu : 36,8oC
• BB : 65 kg
Pemeriksaan Fisik
• Laki-laki 31 tahun datang dengan keluhan nyeri perut 2 jam SMRS, nyeri disertai dengan mual dan
muntah. Nyeri perut muncul akibat sebelumnya pasien meminum cairan cuka karet sebanyak 2 tutup
botol.
• Pasien mempunyai riwayat pengobatan ke RSJ 1x dan tidak rutin minum obat.
• Hasil pemeriksaan fisik di IGD didapatkan keadaan umum buruk dengan Tekanan darah 140/90 mmHg
dan Nadi 104 x/menit, isi cukup, reguler. Pada bagian mulut tampak hiperemis dengan lesi erosi multipel
dan ditemukan nyeri tekan pada abdomen di regio epigastrium.
Laboratorium :
• Hematologi : Leukosit 23.430 ul/dl (1 april 2017) dan 34.780 ul/dl (2 April 2017)
• Kimia darah
• SGOT 200.8 U/L dan SGPT 98.8 U/L
• ureum 110.2 mg/dl dan kreatinin 2.11 mg/dl (3 april 2017)
Daftar Masalah
• Nyeri perut
• Mual dan muntah
• Minum cuka karet
• Riwayat pengobatan di RSJ yang tidak rutin
• leukositosis
• Peningkatan SGOT dan SGPT
• Peningkatan ureum dan kreatinin
Diagnosis
O : KU : baik, CM O : KU : baik, CM
TD : 110/70 mmHg TD : 120/66 mmHg
HR : 80 x / menit HR : 89 x / menit
RR : 16 x / menit RR : 16 x / menit
Trauma zat
Sifat
asam
Jalur masuk zat
toksik
• Minum cuka karet 2 tutup botol
Jalur masuk zat Ureum 25.1 mg/dl 110.2 mg/dl
toksik Kreatinin 1.13 mg/dl 2.11 mg/dl
Terabsorbsi di duodenal
Melalui A.mesenterika
Leukositosis
masuk ke V.porta hepatika
Kriteria
Mata : Penurunan visus akibat Saluran pernapasan :
ulserasi dari kornea dan sklera dan batuk, sensasi terbakar
kerusakan pada vitreous humor pada tenggorokan, sensasi
Pencernaan : muntah, nyeri ketika tercekik, inflamasi dan
menelan, keluar air liur (drooling), ulser pada mukosa nasal,
ketidaknyamanan pada orofaring tenggorokan dan larynx
Pemeriksaan fisik
Penatalaksanaan
Non-farmakologi Farmakologi
Prinsip umum :
Atasi
1. stabilisasi
kegawatdaruratan
2. Dekontaminasi saluran cerna, kulit atau mata
3. Pemeriksaan laboratorium
4.Pemberian antidot
5. Eliminasi toksin
6. Observasi dan disposisi
Dekontaminasi
Permukaan Gastrointestinal
• Kulit : lepaskan semua pakaian atau bahan • Rangsang muntah : tidak dianjurkan
yang telah terkontaminasi dan bersihkan untuk dilakukan pada keracunan zat
dengan larutan fisiologis korosif
• Mata : irigasi dengan air hangat kuku atau • Kubah lambung : masih kontroversi,
salin tambahkan anestesi lokal dilakukan jika tindakan endoskopi akan
• Inhalasi : berikan oksigen dan observasi segera dilakukan
lanjut untuk tanda kegawatdaruratan • Arang aktif : kontroversi, efektif jika
sesaat setelah meminum zat toksik
• Pencahar : kontroversi
Metode yang tersedia untuk meningkatkan
eliminasi
Hemodialisis
Tindakan lanjutan
Evaluasi psikososial
Konsul psikiatri
Pasien yang untuk mencari
berpotensi untuk kemungkinan adanya
kegawatdaruratan usaha bunuh diri atau
harus diobservasi 6-8 kesengajaan
jam sebelum di rujuk
atau dipindahkan ke
ruangan lain
Terapi farmakologi
• Tidak ada antidotum untuk intoksikasi zat korosif
Terimakasih