Anda di halaman 1dari 32

KONSEP DASAR ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS

OLEH :
INA AGUSTIN
PENGERTIAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

anak yang memerlukan penanganan khusus


sehubungan dengan gangguan perkembangan dan
kelainan yang dialami anak. (Esty Aryani _UMP)
seorang anak yang memerlukan pendidikan yang
disesuiakan dengan hambatan belajar
dan kebutuhan masing-masing anak secara individual
(Modul _PLB FIP UPI)

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam


pendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik,
berbeda dengan anak pada umumnya.
KLASIFIKASI ABK

1. Anak berkelainan fisik


a) Tuna netra
b) Tunarungu /wicara
c) tunadaksa
2. Anak berkelainan (retardasi) mental dan emosional
a) Tuna grahita
b) Tuna laras
3. Anak berkelainan akademik
a) Anak cerdas berbakat
b) Anak berkesulitan belajar
KLASIFIKASI ABK

4. gangguan pemusatan perhatian

ADHD (HIPERAKTIF)

5. gangguan perkembangan pervasif

AUTIS
FAKTOR PENYEBAB
KELAINAN
FAKTOR PENYEBAB
KELAINAN
PROSES KEHAMILAN
1. Termasuk pada kelainan gen dan kromosom
pada anak
2. Kekurangan gizi atau malnutrisi
3. Penyakit atau infeksi pada sang Ibu.
4. Keracunan pada saat kehamilan ( Preeclampsia)
5. Cedera saat di kandungan
6. Lingkungan selama kehamilan yang tidak baik
7. Percobaan abortus yang gagal,dsb
PROSES KELAHIRAN

1. Lahir prematur
2. Kelahiran yang dipaksa
3. Kelahiran yang dihalangi
4. Bayi kekurangan oksigen selama proses
kelahiran
5. Dan penggunaan alat yang salah saat proses
melahirkan.
PASCA KELAHIRAN

1. Malnutrisi
2. Misat radang selaput otak (meningitis) dan
radang otak (Enchepalitis)
3. Terjadi kecelakaan pada anak yang
menyebabkan trauma pada otak sehingga
pertumbuhan dan perkembangan otak
terganggu
4. Kekurangan Oksigen
TUNA RUNGU
Gangguan pendengaran : semua bentuk
hilangnya kemampuan pendengaran dari yang
paling ringan sampai berat (hearing loss -- tuli)
Penyebab :
a. faktor keturunan (penelitian Vernon&Andrews
th.1990, 40-60 % anak-anak gangguan
pendengaran dipengaruhi oleh faktor keturunan)
b. (meningitis)/infeksi bakteri pada selaput otak
c. kelahiran prematur & trauma medis pada
proses kelahiran
Efek pada anak

Perkembangan bahasa yang terhambat  kesulitan


dalam memahami dan mengekspresikan bahasa
Perkembangan kognitif&intelektual mengalami
hambatan
Perkembangan sosial&emosional juga mengalami
hambatan
TUNA NETRA (VISUAL IMPAIRMENT

Adalah hendaya dalam penglihatan yang bertingkat


dari keterbatasan penglihatan/low vision – buta
total
Penyebab : bawaan (hereditas) berkaitan dengan
kehamilan atau infeksi kehamilan, kecelakaan (buta
perolehan)
Penting bagi pendidik untuk mengetahui seberapa
parah gangg.penglihatan yang dialami anak didiknya
Efeknya pada anak

Perkembangan bahasa yang terhambat  kesulitan


dalam memahami dan mengekspresikan bahasa
Perkembangan motorik yang terhambat
Perkembangan kognitif&intelektual mengalami
hambatan
Perkembangan sosial&emosional juga mengalami
hambatan
GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF
(AUTIS)
Yaitu, gangguan perkembangan pervasif yang
ditandai dengan kegagalan/ketidakmampuan untuk
berhubungan dengan orang lain, terbatasnya
kemampuan bahasa, perilaku motorik yang
terganggu, gangguan intelektual, dan tidak
menyukai perubahan dalam lingkungan (Nevid dkk.,
2005)
Ciri-ciri autisme :
A. interaksi sosial :
1. Hendaya pada perilaku nonverbal : ekspresi wajah,
postur tubuh, gestur, kontak mata
2. tidak mengembangkan hub. Teman sebaya yang sesuai
usia
3. tidak menunjukkan reaksi sosial & emosional timbal
balik
B. Komunikasi :
1. terlambat dalam perkembangan bahasa verbal
2. abnormalitas pada bentuk/isi bahasa (bahasa repetitif,
atau ecolali)
3. tidak memperlihatkan kemampuan bermain sosial
spontan atau imajinatif
C. Pola perilaku yang terbatas, repetitif, dan
stereotip
1. minat yang terbatas
2. rutinitas
3. gerakan-gerakan stereotip (mis.
membentur2kan kepala, dsb)
4. menunjukkan fokus yang berlebihan pada obyek
Kemunculan bisa tampak pada usia sblm 3 tahun
Penyebab autisme

Abnormalitas otak (kerusakan otak atau


ketidakseimbangan kimiawi)
Kerusakan gen atau kromosom
RETARDASI MENTAL (TUNAGRAHITA)

Yaitu keterlambatan yang mencakup rentang yang luas


dalam perkembangan fungsi kognitif dan sosial
(APA, 2000)
Klasifikasi RM berdasarkan derajat keparahan :
RM ringan (mild)  IQ 50 – 70
RM sedang (moderate)  IQ 35 – 50
RM berat (severe)  IQ 20 – 40
RM parah (profound)  IQ di bawah 20/25
Perilaku adaptif yang terlihat dari anak RM
usia 6-21 tahun

a. RM ringan  dapat menguasai ketrampilan


praktis, membaca, & aritmatika s/d kls 3-6 SD
dgn pendidikan khusus, dpt diarahkan pd
konformitas sosial
b. RM sedang  dpt mempelajari komunikasi
sederhana, perawatan kesehatan&keselamatan
dasar, ketrampilan tangan sederhana,tidak
mengalami kemajuan dlm membaca&aritmatika
LANJUTAN

c. RM berat  biasanya mampu berjalan tetapi


memiliki ketidakmampuan yang spesifik, dpt
mengerti pembicaraan& memberikan respon, tidak
memiliki kemajuan dalam membaca & aritmatika
d. RM parah  keterlambatan yg terlihat jelas dlm
semua area perkembangan, memerlukan supervisi
yang ketat, mungkin berespon terhadap pelatihan
ketrampilan dengan menggunakan kaki, tangan, &
rahang.
Penyebab RM :

Dapat disebabkan oleh aspek biologis, psikososial,


atau kombinasi keduanya (APA, 2000) :
Biologis  gangguan genetis penyakit infeksi,
penggunaan alkohol selama hamil
Psikososial  budaya&keluarga, mis.kemiskinan
Bio-psikososial
BERKESULITAN BELAJAR

Adalah defisiensi pada kemampuan belajar yang


spesifik dalam konteks intelegensi normal dan
adanya kesempatan belajar.
Tipe gangguan belajar :
1. Gangguan matematika (diskalkulia)  kekurangan
dalam bid.aritmatika misal memiliki masalah dlm
memahami istilah-istilah matematika dasar dan
operasinya, biasanya dikenali saat anak kelas 1-3 SD
2. Gangguan menulis (disgrafia)  keterbatasan
kemampuan menulis dalam bentuk kesalahan
mengeja, tata bahasa, tanda baca, atau kesulitan
dalam membentuk kalimat atau paragraf,
biasanya tampak pada usia 7 tahun atau pada
kasus ringan tampa di usia 10 tahun
3. Gangguan membaca (disleksia)  keterbatasan
kemampuan dalam mengenali kata-
kata&memahami bacaan. Anak-anak disleksia
membaca dgn lambat dan kesulitan, sulit
menguraikan huruf&kombinasinya serta
kesulitan dllm menerjemahkannya menjadi suara
yang tepat, salah mempersepsikan huruf mis.
bingung antara w dan m
Penyebab gangguan belajar

Masalah pada kemampuan kognitif-perseptual


(sebab utama : minimal brain disfunction/kerusakan
pada area tertentu di otak)
Faktor neurologis (pada sensori-perseptual)
TUNAWICARA

Adalah gangguan psikologis yang ditandai oleh


kesulitan-kesulitan dalam pemahaman atau
penggunaan bahasa
Kategori-kategori dari gangguan komunikasi :
1. Gangguan bahasa ekspresif
2. Gangguan bahasa campuran (reseptif/ekspresif)
3. Gangguan fonologis
4. Gagap
1. Gangguan bahasa ekspresif  hendaya dalam
penggunaan bahasa verbal seperti perkembangan
kosakata yang lambat, kesalahan dalam tata
bahasa, kesulitan mengingat kembali kata-kata,
masalah dalam memproduksi kalimat denga
keruitan&panjang yang sesuai dengan usia
individu
2. Gangguan bahasa reseptif/ekspresif  kesulitan
baik dalam memahami maupun emproduksi
bahasa verbal
3. Gangguan fonologis  kesulitan dalam
artikulasi suara dalam berbicara tanpa adanya
kerusakan pada mekanisme bicara/neurologis.
Anak-ana dgn gangguan ini mungkin
menghilangkan, menganti, atau salah
mengucapkan bunyi seperti : ch, f, l, r,sh,dan th
4. Gagap  gangguan pada kemampuan untuk
bicara lancar dengan waktu yang tepat,
pengulangan suara/suku kata, perpanjangan
pada suara tertetu, penyisipan suara-suara yang
tidak tepat, kata-2 terputus/jeda
GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN
ADHD (HIPERAKTIF)
Dikenal dengan istilah ADHD (Attention deficit
hyperactivity disorder), bisa disertai atau tidak
disertai dengan hiperaktivitas.
Ciri-ciri : gagal memperhatikan
detail/melakukan kecerobohan dalam ugas
sekolah&lainnya, kesulitan mempertahankan
perhatian di sekolah atau saat bermain, tampak
tidak memperhatikan perkataan oranglain, tidak
bisa mengikuti instruksi atau menyelesaikan
tugas, kesulitan mengatur pekerjaan atau
aktivitas yang menuntut perhatian, mudah
teralihkan perhatian
LANJUTAN

Tangan atau kaki bergerak gelisah, meninggalkan


kursi pada situasi belajar, berlarian atau memanjat
benda-benda secara terus menerus, kesulitan
untuk bermain dengan tenang, sering berteriak di
elas, tidak bisa menunggu giliran dalam antrean,
permainan, dsb.
Penyebab ADHD

Biologis  genetik
Lingkungan  merokok selama hamil, pengasuhan
yang buruk
GANGGUAN PERILAKU & EMOSI
(TUNALARAS)
Adalah gangguan psikologis pada anak-anak
& remaja yang ditandai oleh perilaku
bermasalah & antisosial (conduct disorder)
Anak-anak dengan gangguan ini secara
sengaja melakukan perilaku antisosial yang
melanggar norma dan hak orang lain,
bertindak agresif dan kasar, tidak
menunjukkan rasa bersalah&perasaan dalam
berbuat
Penyebab gangg.perilaku

Pengasuhan dalam keluarga seperti : strategi


reinforcement yang tidak tepat, konflik anak-ortu,
distres orangtua (mis.perceraian)
Genetik  dalam pembuktian
Terima kasih,

SEMOGA BERMAANFAAT

Anda mungkin juga menyukai