Anda di halaman 1dari 26

L/O/G/O

Hakikat anak berkebutuhan khusus (ABK)


Nur Fatwikiningsih, S.Psi, M.Psi, Psikolog

Inisiasi Tuton Ke-1


Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Program Studi S1 PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
DEFINISI BERBAGAI ISTILAH
 Impairment
 Exceptional children
 Disability dan disorder
 UU Pendidikan No 20/2003 ANAK LUAR BIASA
dengan layanan PLB (Pendidikan Luar Biasa).
ABK
• Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang menampilkan deviasi dari
norma sehingga perlu pendidikan khusus.
• Exceptional adalah keluarbiasaan (sesuatu yang luar biasa): dapat positif dan
negative
• Maka Anak Luar Biasa anak yang mempunyai sesuatu yang luar biasa yang
secara signifikan membedakannya dengan anak-anak seusia pada umumnya.
• Pelajar yang tidak biasa (exceptional learner)
• Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang menampilkan deviasi dari
norma sehingga perlu pendidikan khusus.
• Deviasi disini berarti penyimpangan dari norma populasi bisa di bawah
ataupun di atas. Misalnya anak berbakat masuk deviasi juga meskipun tidak
mengalami gangguan fisik, perilaku, ataupun sensoris.
PERKEMBANGAN DEFINISI ABK
• UU 20/2003: PASAL 32 AYAT 1
• Tentang Pendidikan Khusus bagi peserta didik yang memiliki tingkat
kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena ada kelainan
fisik, emosional, mental, sosial, dan atau memiliki potensi kecerdasan
dan bakat istimewa.
• PP No. 17/2010, Pasal 29 Peserta didik berkelainan.
• Atau special need children/child with special needs/special need students.
• DAPAT DISIMPULKAN: Anak yang mempunyai kelainan atau deviasi
(penyimpangan) bersifat fisik, pola belajar, kemampuan, mental
ataukah perilaku.
KLASIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

 Kelompok deviasi atau kelainan dalam bidang intelektual


(anak yang luar biasa cerdas tunagrahita/retardasi mental).
 Kelompok deviasi yang terjadi hambatan sensoris atau
indra (tunagrahita, tunarungu)
 Kelompok yang mengalami kesulitan belajar dan gangguan
komunikasi (learning disabilities/disorder dan gangguan
bicara bahasa)
 Kelompok deviasi perilaku (tuna laras/antisosial, autis,
depresi)
 Kelompok yang mempunyai keluarbiasaan/penyimpangan
ganda atau tunaganda (Multiple disabilities)
Adapun klasifikasi anak berkebutuhan khusus adalah
meliputi: (Santrock, John W. (2011). Educational Psychology Fifth Edition.
Amerika: The McGraw-Hill Companies)

 Gangguan organ indra (sensoris),


 Gangguan fisik
 Retardasi mental
 Gangguan bicara dan bahasa
 Gangguan belajar
 Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas
 Autism Spectrum Disorder (Gangguan Spektrum Autisme/ASD)
 Multiple disabilities
 Gangguan emosional dan perilaku.
Kita akan mengelompokkan
ketidakmampuan dan gangguan (disorder) sebagai berikut:

1 gangguan organ indra (sensory)

2 gangguan fisik

3 retardasi mental

4 gangguan bicara dan bahasa


LANJUTAN :

1 gangguan belajar (learning disorder)

2 ADHD

3 gangguan emosional dan perilaku

gangguan bicara dan bahasa


Gangguan Indra
MELIPUTI :

Gangguan Penglihatan Gangguan pendengaran

Jika Anda melihat murid


murid Anda sering yang menempelkan
memicingkan mata, telinganya ke Speaker,
membaca buku dari sering minta
pengulangan penjelasan,
jarak yang amat dekat, tidak mengikuti perintah,
sering mengucek-ucek atau sering mengeluh
mata, dan sering sakit telinga,
mengeluh karena dingin dan alergi,
suruh mereka
pandangannya kabur untuk memeriksakan
atau suram diri ke ahli THT.

Description of the contents Description of the contents


Gangguan Fisik

1. Gangguan Ortopedik.
Gangguan ortopedik biasanya berupa keterbatasan gerak
atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah
di otot, tulang, atau sendi (Boyles & Contadino, 1997).

2. Cerebral Palsy
Cerebral palsy adalah gangguan yang berupa lemahnya
koordinasi otot, tubuh sangat lemah dan goyah (shaking),
atau bicaranya tidak jelas.
Lanjutan
Penyebab umum dari cerebral palsy adalah
kekurangan oksigen saat kelahiran.

Dalam jenis cerebral palsy yang paling umum, yang


disebut spastic Pada tipe yang kurang lazim yakni
ataxia.

3. Gangguan Kejang-kejang
Gangguan Kejang-kejang. Jenis yang paling kerap dijumpai
adalah epilepsi, gangguan saraf yang biasanya ditandai
dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejang-
kejang.
RETARDASI MENTAL

Retardasi mental adalah lemahnya fungsi intelektual (Zigler,


2002).
Lama sebelum muncul tes formal untuk menilai
kecerdasan, orang dengan retardasi mental dianggap
sebagai orang yang tidak dapat menguasai keahlian yang
sesuai dengan umurnya dan tak bisa merawat dirinya
sendiri.
Nilai tes kecerdasan dipakai untuk menunjukkan seberapa parahkah
retardasi seseorang. Seorang anak mungkin mengalami retardasi ringan
dan dapat belajar di kelas umum, atau mungkin parah dan tidak bisa belajar
di kelas umum.
LANJUTAN...

Klasifikasi dan Tipe Retardasi Mental. retardasi


mental digolongkan menjadi retardasi ringan,
moderat, berat, dan parah.

Penyebab Retardasi mental disebabkan oleh faktor genetik dan


kerusakan otak (Dykens, Hodapp, &. Finucane, 2000).
Faktor genetik. Bentuk yang paling umum dari retardasi mental adalah
Down syndrome (sindrom Down) yang ditransmisikan (diwariskan) secara
genetik. Anak dengan sindrom Down ini punya kromosom lebih (kromosom
ke-47).
Wajahnya bulat, tengkorak yang datar, ada kelebihan lipatan kulit di atas
alis, lidah panjang, kaki pendek, dan retardasi kemampuan motor dan
mental. Belum diketahui kenapa ada kromosom lebih, tetapi ini mungkin
sangat dipengaruhi oleh kesehatan sperma pria dan ovum wanita (MacLean,
2000; Nokelainen & Flint, 2002).
LANJUTAN..

Penyebab,
Fragile X syndrome adalah tipe kedua yang paling lazim
dari retardasi mental. Sindrom ini diwariskan secara genetik
melalui kromosom X yang tidak normal yang menyebabkan
retardasi mental ringan sampai berat.

Kerusakan otak dapat diakibatkan oleh bermacam-macam infeksi atau karena faktor
lingkungan luar (Das, 2000). Infeksi pada ibu hamil, seperti rubella (German
measles), sipilis, herpes, dan AIDS, dapat menyebabkan retardasi pada diri anak.
Meningitis dan encephalitis adalah infeksi yang bisa muncul pada masa kanak-kanak.
Infeksi ini bisa menyebabkan pembengkakan otak dan menyebabkan retardasi
mental.

Faktor lingkungan dari luar yang dapat menyebabkan retardasi mental antara lain
adalah benturan di kepala, malnutrisi, keracunan, luka saat kelahiran, atau karena ibu
hamil kecanduan alkohol. fetal alcohol syndrome (FAS) adalah serangkaian
ketidaknormalan, termasuk retardasi mental dan ketidaknormalan wajah, yang muncul
dalam diri anak dari ibu yang kecanduan minuman beralkohol pada waktu hamil.
Gangguan Bicara dan Bahasa

1. Gangguan Artikulasi. Gangguan artikulasi adalah


problem dalam pengucapan sura secara benar.

2. Gangguan Suara. Gangguan suara tampak


dalam ucapan yang tidak jelas,keras,terlalu kencang,terlalu
tinggi atau terlalu rendah. Suara anak-anak yang berbibir
sumbing biasanya sulit dimengerti. Jika seorang anak
berbicara dengan cara yang sulit dipahami, maka mintalah
agar anak itu dibawa ke spesialis terapi bicara.

3. Gangguan Kefasihan. Gangguan kefasihan atau


kelancaran bicara biasanya dinamakan “gagap”. Kondii ini
terjadi ketika ucapan anak terbata-bata, jeda panjang, atau
berulang-ulang.
Lanjutan..

4.Gangguan Bahasa. Gangguan bahasa adalah


kerusakan signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa
ekspresif anak.

Gangguan bahasa mencakup tiga kesulitan:


1. Kesulitan menyusun pertanyaan untuk memperoleh
informasi yang diharapkan.
2. Kesulitan memahami dan mengikuti perintah lisan.
3. Keulitan mengikuti percakapan, terutama ketika
percakapan itu berlangsung cepat dan kompleks.
4. Kesulitan-kesulitan ini berkaitan dengan gangguan bahasa
reseptif maupun ekspresif.
Lanjutan..

Bahasa reseptif adalah penerimaan dan oemahaman atas


bahasa. Anak penderita gangguan bahasa reseptif akan kesulitan
untuk menerima informasi. Informasi masuk tetapi otak akan sulit
untuk memprosesnya secara efektif, yang menyebabkan anak
kelihatan cuek atau bengong saja.

Bahasa ekspresif. Berkaitan denga kemampuan


menggunakan bahasa untuk mengekspresikan pikiran dan
berkomunikasi dengan orang lain.
ciri anak yang menderita gangguan bahasa ekspresif oral (Boyles & Contadino,
1997) :
1. Mereka mungkin tampak malu dan menarik diri, dan punya problem dalam
berinteraksi secara sosial.
2. Mereka mungkin menunda memberi jawaban.
3. Mereka mungkin kesulitan menemukan kata yang tepat.
4. Pemikiran mereka mungkin ruwet dan tidak tertata, sehingga memusingkan
pendengarnya.
5. Mereka mungkin menghilangkan bagian integral dari suatu kalimat atau informasi
yang dibutuhkan untuk pemahaman.
Gangguan Belajar

Berdasarkan definisinya, anak yang menderita gangguan


belajar : (1) punya kecerdasan normal atau diatas normal:
(2) kesuiltan dalam setidaknya satu mata pelajaran atau
biasanya beberapa mata pelajaran: dan (3) tidak memiliki
problem atau gangguan lain, seperti retardasi mental, yang
menyebabkan kesulitan itu. Konsep umum gangguan atau
ketidakmampuan belajar mencakup problem dalam
kemampuan mendengar,berkonsentrasi,berbicara,
berpikir,memori, membaca, menulis dan mengeja, dan atau
keterampilan sosial (Kamphaus,2000).
ADHD
Attention Deficit Hyperactivity Disorder Atau ADHD adalah
bentuk ketidakmampuan anak yang ciri-cirinya anatara
lain :

(1)kurang perhatian

(2) Hiperaktif

(3) impulsif. Anak yang kurang perhatian (inattentive) sulit


berkonsentrasi pada satu hal dan mungkin cepat bosan
mengerjakan tugas.
Gangguan emosional dan perilaku
Ada bermacam-macam istilah untuk mendeskripsikan gangguan
emosional dan perilaku, antara lain emotional disturbances,
behavior disorders,dan maladjusted children (Coleman & Webber,
2002).

A. Perilaku Agresif, di luar kontrol. Beberapa anak yang digolongkan


memiliki gangguan emosional serius dan melakukan tindakan yang
mengganggu, agresif, membangkang, atau membahayakan,
biasanya akan dikeluarkan dari sekolah (Terman,dkk., 1996).

B. Depresi, kecemasan, dan ketakutan.

Depresi adalah jenis gangguan mood dimana pengidapnya


merasa dirinya tak berharga sama sekali, percaya bahwa keadaan
tidak akan pernah membaik, dan tampak lesu dan tidak
bersemangat dalam jangka waktu yang lama.
LANJUTAN..

Kecemasan (anxiety) adalah perasaan yang tidak


menentu sekaligus tidak menyenangkan (Kowalski, 2000).
ANAK-ANAK BERBAKAT
Tipe yang bertolak belakang dengan anak-anak penderita
ketidakmampuan. Anak berbakat (gifted) punya kecerdasan di atas
rata-rata (biasanya mempunyai IQ diatas 130) dan atau punya
bakat unggul dibeberapa bidang seperti seni, musik, atau
matematika. Program untuk anak berbakat di sekolah biasanya
didasarkan pada kecerdasan dan prestasi akademik. Namun,
belakangan ini kriteria ini diperluas dengan memasukkan faktor-
faktor seperti kreativitas dan komitmen (Renzulli& Reis, 1997).
Ellen Winner (1996), seorang ahli di bidang kreativitas
mendiskripsikan tiga criteria yang menjadi ciri anak
berbakat, diantaranya :
 Dewasa lebih dini (precocity).
 Belajar menuruti kemauan mereka sendiri.
 Semangat untuk menguasai.
Mendidik Anak Berbakat
Anak berbakat yang tidak merasa tertantang dapat mengganggu tidak
naik kelas, dan kehilangan semangat untuk berprestasi. Terkadang
anak-anak ini suka membolos, pasif, dan apatis terhadap sekolah
(Roselli, 1996)
Empat opsi program untuk anak berbakat adalah (Hertzog, 1998):

1. Kelas khusus.
2. Akselerasi dan pengayaan di kelas reguler.
3. Program mentor dan pelatihan. Beberapa pakar percaya ini
adalah cara penting yang jarang di pakai untuk memotivasi,
menantang, dan mendidik anak berbakat secara efektif
(Pleiss & Feldhusen, 1995)
4. Kerja/ studi dan/ atau program pelayanan masyarakat.
PENYEBAB DAN DAMPAK KELAINAN

Berdasarkan masa atau waktu:


 Penyebab Prenatal
 Penyebab Perinatal
 Penyebab Postnatal
Berdasarkan Agen pembawa kelainan:
 Bawaan (keturunan)
 Dapatan
DAMPAK:
BAGI ANAK
BAGI KELUARGA
BAGI MASYARAKAT
KEBUTUHAN ABK
 fisik/Kesehatan
 sosial emosional
 pendidikan
L/O/G/O

Thank You!
SEMANGAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai