Anda di halaman 1dari 2

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK RSMH - FK UNSRI

DIVISI TUMBUH KEMBANG - PEDIATRI SOSIAL

Nama Anak : Usia :


Jenis Kelamin : Pendidikan :

Kriteria Diagnostik Gangguan Spektrum Autisme (DSM - V)


A. Defisit menetap dalam komunikasi sosial dan interaksi sosial dalam
berbagai konteks, seperti berikut ini, pada saat ini atau di masa lalu
(contoh hanya ilustrasi, tidak menyeluruh, lihat teks):
1. Defisit dalam sosial-emosional timbal balik, dari pendekatan sosial yang
abnormal dan kegagalan dalam percakapan timbal-balik, sampai berkurangnya
berbagi minat, emosi, atau afek, sampai ketidak mampuan untuk memulai atau
merespons interaksi sosial.
2. Defisit dalam perilaku komunikatif nonverbal yang digunakan untuk
berinteraksi sosial, dari buruknya integrasi komunikasi verbal dan nonverbal;
sampai kontak mata abnormal bahasa tubuh abnormal, atau defisit dalam
pemahaman dan penggunaan mimik: sampai tidak ada ekspresi wajah dan
komunikasi nonverbal.
3. Defisit dalam memulai, memelihara, dan memahami hubungan, mulai dari
kesulitan berperilaku yang sesuai dengan berbagai konteks sosial; kesulitan
dalam berbagi bermain imajinatif atau berteman; sampai tidak berminat
terhadap teman.
A. Pola perilaku, minat atau aktivitas yang terbatas, berulang yang ditunjuk-
kan oleh paling sedikit dua dari gejala berikut :
1. Gerakan stereotipik atau berulang, penggunaan benda, atau bicara (misalnya,
stereotipi gerak sederhana, menderetkan mainan, membalik benda, ekolalia,
kalimat idiosinkratik).
2. Terpaku pada selalu mau hal sama, keterikatan yang tidak fleksibel terhadap
rutinitas, atau pola ritual perilaku verbal atau nonverbal (misalnya, merasa
terganggu terhadap perubahan kecil, mengalami kesulitan dengan transisi,
pola berpikir yang kaku, senang melakukan ritual, selalu mau rute yang sama
atau makan makanan yang sama setiap hari).
3. Minat yang sangat terbatas dan terpaku, yang intensitas atau fokusnya
abnormal (misalnya, keterikatan yang kuat atau preokupasi dengan benda
yang tidak lazim, terpaku pada minat yang itu-itu saja).

1
4. Hiper- atau hiporeaktif terhadap rangsang sensoris atau minat yang tidak lazim
terhadap aspek sensoris dari lingkungan (misalnya, ketidakpedulian yang jelas
terhadap nyeri / suhu, reaksi tidak lazim terhadap suara atau tekstur, mencium
atau menyentuh benda secara berlebihan, terpesona terhadap lampu atau
gerakan ).
C. Gejala harus mulai terlihat pada masa perkembangan dini (tetapi mungkin
belum sepenuhnya terlihat sampai tuntutan sosial melebihi kapasitas yang
terbatas atau dapat ditutupi oleh strategi belajar di kemudian hari

D. Gejala menyebabkan gangguan klinis yang bermakna dalam fungsi sosial,


pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.

Catatan: Individu dengan diagnosis DSM-IV gangguan autistik, gangguan Asperger,


atau PDD-NOS harus didiagnosis sebagai ASD. Individu yang menunjukkan defisit
dalam komunikasi sosial, tetapi gejala tidak memenuhi kriteria ASD, harus dievaluasi
untuk gangguan komunikasi social (pragmatik).

Tentukan jika;
Dengan atau tanpa disertai gangguan intelektual.
Dengan atau tanpa disertai gangguan bahasa
Terkait dengan kondisi medis atau genetik atau faktor lingkungan (Gunakan kode
tambahan untuk mengidentifikasi kondisi medis atau genetik terkait).
Terkait dengan masalah perkembangan saraf, mental, atau perilaku yang lain
(Gunakan kode tambahan untuk mengidentifikasi perkembangan saraf, mental, atau
perilaku).
Dengan katatonia (Gunakan tambahan kode 293,89 [F06.1] katatonia terkait dengan
gangguan spektrum autisme untuk menunjukkan adanya komorbiditas katatonia).
Sumber : American Psychiatric Association. Autism Spectrum Disorder. Dalam Diagnostic and Statistical Manual
of Mental Disorder. Edisi ke-5, Washington DC : APA Publishing, 2013. H50-9

Mengetahui,

(__________________)

Anda mungkin juga menyukai