Anda di halaman 1dari 15

RETARDASI MENTAL

A. DEFINSI RETARDASI
MENTAL
Menurut W.F. Maramis (2000: 386)

Retardasi mental ialah keadaan dengan inteligensi


yang kurang (subnormal) sejak masa
perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak.
Biasanya terdapat perkembangan mental yang
kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utamanya
adalah inteligensi yang terbelakang.
Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo:
kurang , fren: jiwa) atau tuna mental.
12/19/2018 2
B. FAKTOR PENYEBAB RETARDASI
MENTAL
1. Akibat infeksi dan atau intokninasi
2. Akibat rudapaksa dan atau sebab fisik lain
3. Akibat metabolisme, pertumbuhan, dan gizi yang
kurang
4. Akibat penyakit otak yang nyata (postnatal)
5. Akibat penyakit / pengaruh pranatal yang tidak jelas
6. Akibat kelainan kromosom
7. Akibat prematuritas

12/19/2018 3
C. KLASIFIKASI RETARDASI
MENTAL
Dalam DSM (diagnostic and Statistic Manual)-IV-TR
terdapat 4 level retardasi mental yang masing-
masing berhubungan dengan satu rentangan
tertentu di bagian kiri kurva distribusi normal yang
terukur (Davison et al, 2006: 708).
Menurut Davison et al, IQ bukan satu-satunya
kriteria untuk menetapkan retardasi mental. Pada
kenyataannya IQ dipakai sebagai acun setelah
kelemahan dalam perilaku adaptif teridentifikasi.

12/19/2018 4
D. PENCEGAHAN RETARDASI
MENTAL
1. Pencegahan primer, dapat dilakukan dengan:
a. pendidikan kesehatan pada masyarakat;
b. konseling genetik;
c. tindakan kedokteran;
d. pertolongan persalinan yang baik;
e. mencegah kehamilan pada usia terlalu muda dan
terlalu tua.
2. Pencegahan sekunder, berupa: diagnosis dan pengobatan
dini peradangan otak.

12/19/2018 5
RM AKAN MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN ANAK DALAM
BERBAGAI BENTUK, YAITU;
• Aspek fisik, misalnya dalam kemampuan anak untuk duduk,
berjalan, dan menulis
• Aspek perawatan diri sendiri, misalnya kemampuan untuk makan
sendiri, mandi sendiri dan menggunakan alat-alat yang umum
digunakan dalam rumah
• Aspek komunikasi, seperti berbicara, berbahasa dan memahami
instruksi
• Aspek sosial, seperti bersosialisasi dan bermain dengan anak lain
• Aspek mental emosional, seperti hiperaktivitas, depresi dan
kecemasan
TANDA-TANDA

• Adanya keterlambatan dalam tahapan perkembangan


• Adanya kesulitan dalam belajar dan kesulitan dalam
bersosialisasi
• Tidak mampu memahami/melaksanakan instruksi
• Adanya perilaku seksual yang tidak sesuai (pada anak
remaja)
• Adanya kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari
(orang dewasa)
• Adanya kesulitan dalam adaptasi sosial (orang dewasa)
• RM sedang dan berat pada umumnya dapat dideteksi
pada anak yang berusia di bawah 2 tahun
KRITERIA DIAGNOSIS

A. Gambaran utama
a) Fungsi intelektual umum di bawah rata-rata, secara klinis dikenal;
i. RM ringan jika IQ antara 50-70
ii. RM sedang jika IQ antara 35-49
iii. RM berat jika IQ antara 20-34
iv. RM sangat berat jika IQ <20
b) Terdapat kekurangan atau hendaya dalam perilaku adaptif
(dalam proses belajar atau adaptasi sosial) yang
dipertimbangkan berdasarkan budaya umum dan budaya
setempat
c) Timbul sebelum usia 18 tahun
B. Gambaran penyerta
a) Penyandang RM sering disertai dengan adanya
psikopatologi yang lain, misalnya agresif, iritabel,
gerakan stereotipik, dll.
b) Penyandang RM mempunyai risiko lebih besar untuk di
eksploitasi, dan diperlakukan salah secara
fisik/emosional/seksual
RM RINGAN (MAMPU DIDIK)

• Mulai tampak gejala pada usia sekolah dasar, misalnya


sering tidak naik kelas, selalu memerlukan bantuan
untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau mengerjakan
hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan pribadi
• Anak dapat menyelesaikan pendidikan dasar (tamat SD)
• 80 % dari anak dengan RM termasuk dalam golongan ini
RM SEDANG (MAMPU LATIH)

• Sudah tampak sejak anak masih kecil dengan adanya


keterlambatan dalam perkembangan, misalnya
perkembangan wicara atau perkembangan fisik lainnya
• Anak hanya mampu dilatih untuk merawat dirinya sendiri
• Pada umumnya tidak mampu menyelesaikan pendidikan
dasarnya
• Angka kejadian sekitar 12 % dari seluruh kasus RM
RM BERAT DAN SANGAT BERAT

• Sudah tampak sejak anak lahir, yaitu perkembangan


motorik yang buruk dan kemampuan bicara yang
sangat minim
• Hanya mampu untuk dilatih belajar bicara dan
keterampilan untuk pemeliharaan tubuh dasar
• Angka kejadian 8 % dari seluruh RM
TATALAKSANA

• Berikan informasi mengenai RM dan dampaknya kepada


orang tua atau pengasuhnya
• Tidak ada pengobatan khusus. Obat-obatan hanya diberikan
jika RM disertai dengan gangguan fisik atau mental lainnya
• Program pelatihan khusus yang intensif berupa pelatihan
keterampilan hidup yang mendasar
• Program pendidikan luar biasa
• Konsultasi dengan profesional di bidang kesehatan jiwa
lainnya bila diperlukan
• Orang tua sebaiknya bersifat fleksibel dalam
menentukan target bagi anak dengan RM
• Dengan memperhatikan derajat RM maka orang tua
dapat menentukan aktivitas apa yang sesuai bagi anak
• Aktivitas yang diberikan kepada anak sebaiknya dipecah
dalam berbagai tahapan
• Stimulasi merupakan hal yang paling penting dilakukan
• Harus ada pujian dan hadiah jika anak berhasil
melakukan hal yang di minta
• Latihan keterampilan sosial
• Orang tua tidak boleh melakukan proteksi berlebihan
pada anak
REFERENSI

• Davison (et al) (2006) Psikologi Abnormal (Alih bahasa:


Noermalasari Fajar) Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
• Maramis, W.F. (2000) Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga
University Press.

12/19/2018 15

Anda mungkin juga menyukai