Anda di halaman 1dari 82

PENDAHULUAN

Perlu dilakukan evaluasi psikiatrik komprehensif


pada anak dan remaja. Yg perlu diperhatikan
adalah :
1. Sejak lahir anak mengalami proses tumbuh
kembang kondisi anak & remaja selalu
berubah
2. Anak berkembang dalam fase-fase yang
berurutan
3. Anak berkembang dalam berbagai aspek:
antara lain fisik, psikososial, kognitif, moral dan
psikoseksual

PENDAHULUAN cont
Dalam proses tumbuh kembang developmental
task yang harus dipenuhi oleh anak
Ada kebutuhan perkembangan (developmental
needs) yang harus dipenuhi oleh lingkungan
terdekat ( dalam hal ini oleh orangtua)
Anak tergantung dari orangtua
Pemeriksa harus mengerti proses tumbuh
kembang anak, psikopatologi, mampu
berkomunikasi dan menjalin hubungan terapeutik
dgn anak dan orangtua

WAWANCARA & OBSERVASI anak & remaja


Prinsip : menolong, menerima apa adanya
Pemeriksa harus berusaha untuk berkomunikasi
dan mengerti permasalahan mereka
Berkomunikasi dengan baik verbal
(bahasa > sederhana) & non-verbal (bermain)
Pemeriksa harus mengadakan pseudo-regresi
supaya anak mampu mengerti pemeriksa

Wawancara dan observasi pada anak & remaja


merupakan sebagian dari pemeriksaan psikiatrik
anak & remaja
Masih harus dilengkapi dgn wawancara orangtua

Hal-hal Yang Menjadi Perhatian Pada Waktu


Berhadapan Dengan Anak
Anak mempunyai temperamen dan perasaan yang unik
tentang dirinya, sehingga setiap anak akan bereaksi dengan
cara yang berbeda terhadap stressor yang sama
Lingkungan dimana anak berada juga dapat mempengaruhi
perasaan, temperamen dan reaksi anak terhadap suatu
peristiwa
Anak merupakan individu yang masih tumbuh dan
berkembang jika dibandingkan dengan orang dewasa
Anak belum mempunyai pengertian yang baik bahwa dirinya
sakit dan membutuhkan pertolongan
Fungsi kognitif anak masih dalam perkembangan sehingga
masih sulit menerima berbagai konsep sebab akibat
Anak masih belum mampu mengantisipasi masa depan

STATUS MENTALIS
Sesungguhnya status mentalis orang dewasa dan status
mentalis anak & remaja tidak berbeda, tdd:
1. Penampilan
2. Mood dan afek
3. Orientasi dan persepsi
4. Coping mechanism
5. Integrasi neuro-muscular
6. Proses pikir dan verbalisasi
7. Fantasi
8. Superego (conscience / moral judgement)
9. Konsep diri (concept of self) : relasi objek dan identifikasi
10. Kesadaran akan masalah yg dihadapi
11. Perkiraan derajat intelligensi
12. Kesimpulan

DIAGNOSIS PSIKIATRI ANAK


Gangguan di masa kanak yang prevalensinya tinggi
2 kelompok besar : gangguan eksternalisasi
dan internalisasi,
Gangguan eksternalisasi perilaku yang lebih
diarahkan ke luar dirinya, seperti : agresivitas,
ketidakpatuhan, overaktivitas, dan impulsivitas,
termasuk, ADHD (Attention Deficit Hiperactivity
Disorder), Gg. tingkah laku (GTL), dan Gg. sikap
menentang (GSM).
Gangguan internalisasi terfokus ke dalam diri
seperti depresi, menarik diri dari pergaulan sosial,
dan kecemasan, termasuk gangguan ansietas dan
mood di masa kanak-kanak

RETARDASI MENTAL

Definisi

Tes IQ
Tes
Intelegensi

Rentang Usia Tes yang utama

Wechsler

3 th -7 thn 3 bln
6th -17 thn
16 th -74 th,

Verbal IQ, Perfomance IQ,


full scale IQ

Standford-Binet
2 th - dewasa
intelligence scale

Verbal, kuantitatif ,
abstrak/ visual. Short term
memori

Kaufman
Assessment
Battery for
Children

Sequential and
simultaneous
processing , mental
processing composite

2,5 thn 12,5 th

Kaufman
11 th 85 th
Adolescent and
Adult Intelligence

Crystallized and fluid


scales,
Test composite I.Q.

Tes IQ (cont)
Tes Intelegensi

Rentang Usia

Tes yang utama

Differential Ability 2,5 th-17 th 11 Verbal, nonverbal


Scale
bln
reasoning, spatial abilities,
general conceptual ability
Tes nonverbal

5 thn 85 th

Kemampuan memberikan
alasan, persamaan,
perbedaan dan hubungan

Kaufman Brief
intelligence

4 th 90 th

Matrices, vocabulary

Draw-a-Person
Task

2,5 th- dewasa Visual-motor development,


nonverbal functioning

Tes Fungsi adaptif


Nama Tes

Rentang usia

Tes utama

Vineland
adaptive
behavior scales

Lahir 18 thn

Komunikasi : reseptif, ekspresif,


menulis.
Daily living skills, motor skills

Scale Of
Independent
behavior

Lahir 80 thn

Motorik halus, kasar. Interaksi sosial,


komunikasi. Personal living skill,
community living skills

AAMR Adaptive 3th-18th 11 bln


Behavior Scales

Fungsi kemandirian, perkembangan


fisik, aktivitas ekonomi, sekolah

Kaufman
Functional
Academic

15 th- 58>

Ketrampilan membaca & berhitung,


administered directly to person

Street Survival
Skills

9th-40>

administered directly to person;


basic concept,functional sign, health

DSM-IV-TR Diagnostic Criteria for Mental


Retardation
A. Significantly sub-average intellectual functioning: an IQ
of approximately 70 or below on an individually
administered IQ test (for infants, a clinical judgment of
significantly sub-average intellectual functioning).
B. Concurrent deficits or impairments in present adaptive
functioning (i.e., the person's effectiveness in meeting
the standards expected for his or her age by his or her
cultural group) in at least two of the following areas:
communication, self-care, home living, social /
interpersonal skills, use of community resources, selfdirection, functional academic skills, work, leisure,
health, and safety.
C. The onset is before age 18 years.

Klasifikasi
3-4%
1-2%
10%

85%

RM Ringan
IQ 55 70
85 % dari populasi pasien dengan RM
Hampir sama dengan individu yang tidak RM
Baru tampak ketika memasuki sekolah
formal
Bisa mencapai sekolah kelas VI dan
beberapa hingga tamat SMA.
Dewasa : bekerja, menikah, berkeluarga.
Tampak lamban dan butuh bantuan dalam
menyelesaikan problema hidup & tugastugas.

RM Sedang
IQ 40 55
10 % dari populasi pasien dengan RM
Sudah dapat didiagnosis pada usia pra
sekolah
Memerlukan pelayanan pendidikan yang
khusus.
Memerlukan dukungan pelayanan
sepanjang hidupnya .

Penelitian Ross

RM Berat

RM Sangat Berat

Prevalensi MR: 1-3%

Prenatal
Penyebab

Contoh

Kelainan Genetik :
Kelainan Khromosom
Mutasi monogenik

Sindroms down, tuberous


sclerosis, fragile x syndrome,
phenilketonuria dan gangguan
metabolik lainnya

Malformasi kongenital

Neural tube defect, cornelia de


lange syndrome

Exposure :
Congenital rubela, HIV, fetal
Infeksi maternal, teratogens, alcohol syndrome, radiasi,
toxemia atau placenta
trauma, prematur
infusiensi

Perinatal & Postnatal


Penyebab

Contoh

Perinatal
Infeksi, proses kelahiran

Meningitis, Asfiksia,
hiperbilirubinemia

Postnatal
Infeksi, toxin, masalah
psikososial

Ensefalitis, keracunan,
tumor otak, kemiskinan,
psikotik

Penyebab tidak
diketahui

Pemeriksaan Klinis pasien RM


Riwayat klinis

Riwayat perinatal dan kelahiran

Garis keturunan keluarga Apakah ada gangguan belajar,


ggn psikiatri, RM, ggn neurologik
atau degeneratif
Pemeriksaan fisik

Mencari apakah ada anomali,


tumbuh kembang, lingkar kepala,
diskripsi dari gambaran wajah,
pemeriksaan neurologi.

Diagnostik tambahan

Audilogical, optalmalogik,
pemeriksaan psikometrik

Pemeriksaan selektif

Skletal radiograpy, analisis


khoromosom.

Possible Contributions to Increased


Vulnerability to Mental Disorders in Persons
With Mental Retardation

Possible Contributions to .(cont)

Komorbiditas
Epilepsi
ADHD 9 -18 %
Gangguan pengendalian impuls self
-injury & Agresi.
- self-biting : Lesch Nyhan syndrome
- finger & nail pulling : Smith Magenis
Syndrome
Oppositional Defiant disorder atau
Conduct disorder

Komorbiditas (cont)
Gangguan Cemas cemas perpisahan,
OCD, gangguan panik, GAD
Gangguan Makan food refusal, self
-induced vomiting, pica
Gangguan Mental organik oleh karena
kondisi medis umum
Psikotik
Gangguan mood

Komorbiditas (cont)

Penatalaksanaan

Pencegahan
Fokus pada pencegahan gangguan
intelektual dan komplikasi yang
menyertainya.
Cara :
Newborn metabolic screening berhasil
mengurangi insidensi timbulnya Retardasi
mental.
Pemberian asam folat mengurangi defek
pada neural tube

Pemeriksaan diagnostik prenatal untuk


mengurangi trisomy 21.

Penatalaksanaan Psikiatri
Psikoterapi

Pendekatan Psikoanalitik fokus pada


teori perkembangan memperbaiki EE,
meningkatkan self -esteem,
meningkatkan kemandirian, & interaksi
sosial.
CBT untuk pasien depresi
Brief relaxation therapy : untuk
mengurangi kecemasan.

Psikoterapi (cont)
Terapi perilaku : untuk mengubah perilaku
agresi, self-injury
Modifikasi lingkungan, edukasi kepada
caregiver.
Group therapy social skill building
Supportive group untuk orang tua dan
sibling
Family therapy edukasi, support, &
konsolidasi terapi perilaku & terapi lain.

Farmakoterapi

Farmakoterapi (cont)

Farmakoterapi (cont)

Farmakoterapi (cont)
Pemberian Risperidone dapat membantu
untuk mengatasi agresivitas.
Dosis 0,02 mg/kg BB hari 0,06 mg/kg BB
hari.
Nootropics Agent piracetam efeknya
baik untuk belajar, memori dan perhatian.
Namun piracetam memiliki efek samping
berupa agresi, agitasi, sexual arousal, sulit
tidur dan nafsu makan yang menurun.

Disorders of Psychological
Development (F80-F89)
F80 Specific developmental disorders of speech and
language
F81 Specific developmental disorders of scholastic
skills
F82 Specific developmental disorder of motor
function
F83 Mixed specific developmental disorders
F84 Pervasive developmental disorders
F88 Other disorders of psychological development
F89 Unspecified disorder of psychological
development

F84 Pervasive Developmental Disorders


Disorders characterized by qualitative abnormalities in
reciprocal social interactions and in patterns of
communication, and by a restricted, stereotyped,
repetitive repertoire of interests and activities.
F84
F84.0
F84.1
F84.2
F84.3
F84.4

Pervasive developmental disorders


Childhood autism
Atypical autism
Rett's syndrome
Other childhood disintegrative disorder
Overactive disorder associated with mental retardation
and stereotyped movements
F84.5 Asperger's syndrome
F84.8 Other pervasive developmental disorders
F84.9 Pervasive developmental disorder, unspecified

Behavioural & Emotional Disorders with Onset Usually


Occurring in Childhood & Adolescence (F90-F98)
F90
F91
F92
F93

Hyperkinetic disorders
Conduct disorders
Mixed disorders of conduct and emotions
Emotional disorders with onset specific to
childhood
F94 Disorders of social functioning with onset
specific to childhood and adolescence
F95 Tic disorders
F98 Other behavioural and emotional disorders with
onset usually occurring in childhood and
adolescence

F90 Hyperkinetic Disorders


F90
F90.0
F90.1
F90.8
F90.9

Hyperkinetic disorders
Disturbance of activity and attention
Hyperkinetic conduct disorder
Other hyperkinetic disorders
Hyperkinetic disorder, unspecified

PDD
DSM-IV : kategori mencakup ;
Ggn. Autistik
Ggn. Rett
Ggn. Disintegrasi Masa Kanak
Ggn. Asperger
Ggn. Spesifik Lainnya Yang Tidak
Ditentukan.

Terdapat hendaya dalam interaksi


sosial, komunikasi resiprokal,
perilaku dan minat yang terbatas atau
stereotipik.
Abnormalitas terjadi sebelum usia 3
thn.
Sekitar 70% fungsi adalah tingkat RM

Kriteria Diagnostik
Tabel Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Autistik DSM-IV
A.Total enam ( atau lebih) hal dari (1), (2), dan (3), dengan setidaknya dua
dari (1), dan masing-masing satu dari (2) dan (3):
1. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial, seperti ditunjukkan oleh
sekurangnya dua dari berikut:
a. Gangguan perilaku nonverbal multipel,seperti : tatapan mata, postur,
ekspresi wajah, dan gerak-gerik interaksi sosial
b. Gagal untuk mengembangkan hubungan dengan teman sebaya
yang sesuai dengan tingkat perkembangan
c. Tidak ada keinginan spontan untuk berbagi kesenangan, minat, atau
prestasi dengan orang lain (misalnya, kurang dalam menampilkan,
mengemukakan atau menunjukkan benda yang menarik minat)
d. Tidak ada timbal balik emosional atau sosial

2. Gangguan dalam komunikasi kualitatif seperti yang ditunjukkan oleh


setidaknya satu dari yang berikut:
a. Keterlambatan, atau kekurangan total dalam perkembangan
bahasa ucapan (tidak disertai usaha untuk kompensasi melalui
cara komunikasi lain seperti gerak-gerik atau mimik)
b. Pada individu dengan kemampuan bicara yang adekuat, gangguan
jelas dalam kemampuan untuk memulai atau mempertahankan
percakapan dengan orang lain
c. Pemakaian bahasa atau bahasa idiosinkratik secara stereotipik
dan berulang.
d. Tidak adanya berbagai permainan khayalan atau permainan
sosial pura-pura yang spontan sesuai tingkat perkembangan

3. Pola perilaku, minat, aktivitas yang terbatas, berulang, stereotipik,


seperti ditunjukkan oleh sekurangnya satu dari berikut:
a. Preokupasi dengan satu atau lebih pola minat yang stereotipik dan
terbatas, yang abnormal dalam intensitas maupun fokusnya
b. Ketaatan yang tampaknya tidak fleksibel terhadap rutinitas atau
ritual yang spesifik dan nonfungsional
c. Manerisme motorik, stereotipik dan berulang (misalnya,
menjentikkan, memuntirkan tangan atau jari, atau gerakan
kompleks seluruh tubuh)
B. Keterlambatan atau fungsi abnormal pada setidaknya satu bidang
berikut, dengan awitan sebelum umur 3 tahun: (1) interaksi sosial, (2)
bahasa yang digunakan dalam komunikasi sosial, atau (3) permainan
simbolik atau imaginatif.
C. Gangguan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan Rett atau
gangguan disintetegratif masa kanak.

Ggn Perilaku
INTERAKSI SOSIAL:
Nonverbal, hubungan
timbal-balik, berbagi
KOMUNIKASI: verbal,
mulai & mempertahankan,
idiosinkratik & stereotipik,
permainan khayalan
POLA PERILAKU& MINAT
-preokupasi,
-rutinitas/ritual,
-manerisme, stereotipik
BATITA

PENYERTA:
MALFORMASI
TELINGA

-GG TIDUR & MAKAN


-GG MOOD & AFEK
STIMULI SENSORIK
-HIPERAKUSIS
-SENSITIF CAHAYA, TAKTIL
PERILAKU MOTORIK ;
STEREOTIPIK
-HAND FLAPPING,
-FINGER TWIDDLING,
-WAVING IN FRONT OF EYES
MANERISME MOTORIK
- JINJIT, POSISI ANEH
ECHOPRAXIA
BODY ROCKING

MELUKAI-DIRI
AGRESI & MENENTANG
GG KEJANG

NOSOLOGI PERBANDINGAN GG AUTISTIK

DSM-I & DSM-II


DSM-III
DSM-III-R

Tak Tegas Skizofrenia Masa Kanak Awitan Sangat Dini


Autisme Infantil

Multiaxial Pindah Ke AXIS II Gangguan Perkembangan Pervasif

DSM-IV

ICD-9

Psikosis Awitan Masa Kanak Subgroup Autisme Infantil Lainnya


Dihubungkan dengan Skizofrenia Dewasa

ICD-10

Ggn Autistik
Gangguan Rett
Disintegrasi Masa Kanak
Ggn Asperger
Ggn Spesifik Lainnya Yang Tidak Ditentukan.

Autisme Masa Kanak


Autisme Atipikal: Awitan, Usia & Simtomatologi
Sindrom Rett
Disintegrasi Masa Kanak Lainnya
Ggn Overaktif dengan RM & Pergerakan Stereotipik
Sindrom Asperger
Gangguan Perkembangan Pervasif Lain
Gangguan Perkembangan Pervasif Tak Khas

Table 38-4. Representative Epidemiological Studies of Autism

Size of
Criteria
Prevalence
Target
Used
Rate
Population
Based On
(per 10.000)
------------------------------------------------------------------------------------------------Study, Year
Country
Lotter, 66
U.K.
78,000
Kanner, 43
4.5
Wing et al.,76 U.K.
25,000
Kanner, 43
4.8
Hoshino et al,82 Jpn
609,848
Kanner, 43
2.3
Gillberg et al,84 Swdn
128.600 DSM-III, 80
4.0
Burd et al.87 U.S.
180,986
DSM-III, 80
3.2
Bryson et al.88 Cnd
20,800
DSM-III-R 87
10.1
Cialdella & Mamelle,89 F 135,180
DSM-III, 80
4.5
Sugiyama % Abe,89 Jpn 12,263
DSM-III, 80
13.0
Gillberg et al.91 Swdn
78,106
DSM-III-R, 87
9.5
Fombonne et al.97 F
325,347
ICD-10, 92
5.3

Gg Autistik & Kondisi Medis Lain;


Fragile X Syndrome, Tuber Sclerosis

Genetik
>> Kembar Monozigot

Teori Biologi;
RM, Kejang Sind.SSP

Etiologi
G. Autistik

Faktor Perinatal;
Komplikasi Pre, Peri,
Neonatal

Neuroanatomi
Cortex &Subcortex
Bahasa & Kognitif;
Frontal Temporal, Neostriatum
Cerebelum Sensorik,

Lain; Fenilketonuria,
Neurofibromatosis,
Rubella Kongenital

Teori Psikososial;
Ibu Dingin

Neurokimia ;
Serotonin,
Dopamin,
Opioid Endogen

Teori Imun;
Antibodi Maternal,
Infeksi Virus

Evoked Potential
Recording
Auditory P300
Brains Processing
Of Sensory Stimuli

EEG;
Kelainan Bervariasi,
>> Autistik + RM

Oculomotor&
Postural
Physiology
Kelainan Bilateral
Simetris Fungsi
tergantung Neokortikal

PATOLOGI &
PX/ LABORATORIUM

Neuroimaging Studies
CT: > Ventrikel III & Lateral
MRI: Volume Parietal,
Temporal, Occipital.

Neuropatologi
Uk Neuronal, Cell Packing Density
Hipokampus, Amigdala, M Body,
Anterior Cingulat Cortex, Septum
Penyusun Sistem Limbik
Sel Purkinje & Sel Granule
Di Cortex Neocelebeler

PENGOBATAN
EDUKASI

Prioritas Hirarki Khusus:


Menerima Petunjuk
Kegiatan Rutin Harian
Cara Komunikasi
Belajar Asosiatif Konseptual
Fokus Terapi: Kata2 Komunikasi Penuh Arti

TERAPI
PERILAKU

Berdasarkan Prinsip Teori Belajar


Tehnik Manajemen Perilaku

PSIKOTERAPI

FARMAKOLOGI

Psikoterapi Individu U/ Yang Berfungsi Lebih Tinggi

Kuratif : Bukti (-)


OAP : Antagonis Serotonin-Dopamin Stereotipik & Agitasi
SSRIs: Penyerangan impulsif, perilaku berulang
Clonidin: Aurosal, ES: Sedasi, Hipotensi
Naltrexone: U/ Opioid Endogen
Obat Lain: Lithium, Beta-blocker

Perlambatan 5-48 Bl
Bhs Ekspresif / Reseptif Terganggu
Retardasi Psikomotor Berat
GerakanTangan Bertujuan Hilang
Stereotipik
Hand-wringing
Hand- Washing
Truncal Ataxia
Truncal Apraxia
Gait-apraxia
Kondisi Progresif, Perk. Awal Normal
Perempuan

Prevalensi: 1/15-20 Ribu Wanita


E/ : Amonia ?,Genetik ?
Patologi : Copper, Amonia
Atropi Kortikal CT, EEG abnormal
DD: - Ggn.Disintegrasi Laki, Awitan >
- Asperger Kognitif & Bahasa
Terpelihara
Perjalanan &Prognosis:
Nonambulatory, sudden death

Definisi: regresi multipel, setelah perkembangan


normal (2-10 th)
Overactivity
Loss in
Self-help

GAMBARAN
KLINIS

Stereotipy
Social loss

Affective
Problems
Speech loss

Kriteria Diagnostik DSM-IV untuk Gangguan Disintegratif


Masa Kanak (DSM-IV)
A. Pertumbuhan yang tampaknya normal selama sekurangnya
dua tahun pertama setelah lahir seperti yang ditunjukkan
oleh adanya komunikasi verbal dan nonverbal yang sesuai
dengan usia, hubungan sosial, permainan, dan perilaku
adaptif.
B. Kehilangan yang bermakna secara klinis ketrampilan yang
telah dicapai sebelumnya (sebelum usia 10 tahun) dalam
setidaknya dua bidang berikut:
1. Bahasa ekspresif atau reseptif
2. Keterampilan sosial atau perilaku adaptif
3. Pengontrolan terhadap usus atau kandung kemih
4. Bermain
5. Keterampilan motorik

Gg Disintegrasi .
C Kelainan fungsi dalam sekurangnya dua bidang sbb:
1. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial (misal,
gangguan perilaku nonverbal, gagal mengembangkan
hubungan dengan teman sebaya, tidak ada timbal balik
sosial/ emosi
2. Ggn kualitatif dalam komunikasi (misalnya,
keterlambatan atau tidak adanya bahasa ucapan, tidak
mampu untuk memulai atau mempertahankan sebuah
percakapan, pemakaian bahasa yang stereotipik &
berulang, tidak ada permainan khayalan)
3. Pola perilaku, minat, dan aktivitas yang terbatas,
berulang, dan stereotipik, termasuk stereotipik dan
manerisme motorik
4. Gangguan tidak diterangkan lebih baik oleh Ggn
perkembangan pervasif spesifik lain atau skizofrenia

GANGGUAN DISINTEGRASI MASA KANAK............


Etiologi

Faktor Neurobiologi
EEG Abnormal & Kejang Kondisi Medis Umum
Neurolipidosis,
Metachromatic Leukodystrophy, Dll

Epidemiologi Jarang, I: 100000 , Laki-laki


DD/
Gg Autistik: Sebelum 2 Th, Perkembangan Awal Tidak
Normal
Rett :Perlambatan Pertumbuhan Kepala, Gerak Tangan
Aneh
Landau-kleffner Sindrom Afasia + Epilepsi : Minat
Sosial& Komunikasi Nonverbal Baik
Menurun, Menetap, Bbrp Membaik, Progresif. Harapan
Perjalanan
Hidup: N, Outcome > Buruk daripada Ggn Autistik

Epidemiologi:
Prev : ? , 1/10000
: = 9:1

Etiologi:
Genetik?

- Perjalanan & Prognosis:


>Baik Dr Gg Autistik,
- Hendaya Sosial : Menetap

Minat & Interaksi


Sosial Terbatas

Pengobatan:
Suportif & Simtomatis

Gangguan Bahasa &


Komunikasi Tidak
Bermakna

Stereotipik dan Berulang,


Manerisme Motorik & Preokupasi
Kurang Biasa

Karateristik

Ggn.Autistik

Ggn. Asperger

Ggn. Rett

Ggn.Disintegrasi
Masa Kanak

Ggn. Perkembangan
Pervasif NOS

Usia (Bln)

0-36

Biasanya > 36

5-30

>24

Bervariasi

Rasio Seks

L>p

L>p

L>p

L>p

Loss Of Skill

Bervariasi

Tidak

Jelas

Jelas

Biasanya Tidak

Social Skill

Sangat Buruk

Buruk

Tgt Umur

Sangat Buruk

Bervariasi

Communication

Biasanya Buruk

Cukup

Sangat Buruk

Sangat Buruk

Cukup-baik

Minat Terbatas

Bervariasi
(Mekanikal)

Jelas

Na

Na

Bervariasi

Riw Keluarga

Kadang-2

Sering

Tak Biasa

Tidak

Tdk Diketahui

Gg Kejang

Biasa

Tidak

Ya

Tidak

Tidaktidak Biasa

Head Growth
Decelerate

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

I.Q Range

RM BERAT-N

RM RINGAN-N

RM BERAT

RM BERAT

RM BERATN

Outcome

Buruk- Cukup

Cukup-baik

Sangat Buruk

Sangat Buruk

Cukup Baik

Skill

ADHD
Banyak ditemui
Belum banyak dipahami
Banyak menimbulkan masalah:
Keluarga
Masyarakat, sekolah
Proses belajar

ADHD
Ketidakmampuan yang menetap
dalam memusatkan perhatian
dan/atau disertai adanya
hiperaktivitas.
Timbul sebelum usia 7 tahun (bisa
mulai usia 7 tahun).
Diagnosa sesudah gejalanya sangat
nyata beberapa tahun.

ADHD
Angka kejadiannya:
USA:
2 20% anak sekolah
3 5% anak SD
Inggris: lebih jarang; < 1 %
Anak laki-laki > anak perempuan
antara 3:1 5:1 s/d 9:1.
1 6% dewasa AS.

Saudara kandung anak ADHD mempunyai resiko tinggi


untuk menderita:
ADHD
Gangguan tingkah laku
Kecemasan
Depresi
Prestasi belajar menurun
Gagal di sekolah (Kesulitan bersosialisasi)
Orang tua anak ADHD; Insiden tinggi
Hiperkinetik
Sosiopatik
Peminum alkohol
Gangguan konversi

Penyebab ADHD: ? ! ?
- Kebanyakan anak ADHD Kerusakan
nyata CNS .
Anak dgn gangguan neurologis akibat
trauma otak ADHD .
- Penyebab ADHD Heterogen:
faktor biologik.
faktor psikologik.
faktor kondisi sosial.

Diperkirakan:
Keracunan sewaktu dalam kandungan
Prematuritas
Proses kelahiran yang mempengaruhi SSP
Faktor genetik
Faktor perkembangan
Faktor kerusakan otak
Faktor zat-zat kimia di otak
Faktor fisiologi persyarafan
Faktor psikososial
Bumbu masak.
Pewarna.
Pengawet
Bukti ilmiah ( - )
Gula.

F Genetik:
- Saudara kandung ADHD cenderung 2-3X kemungkinan
ADHD dari pada anak N.
- Kembar monozigotik
79%.
- Kembar dizigotik
32 %.

F Kerusakan Otak:
Anak ADHD menunjukkan gangguan neurologis ringan >> populasi
umum.
Hipotesis berhubungan dg: - Sirkulasi
- Toksik
- Metabolik
Infeksi
- Mekanik/Fisik
Inflamasi
Trauma Kelahiran

F Neurokimiawi:
Gangguan metabolisme zat-zat
neurokimiawi pada korteks prefrontal dan
berhubungan dengan struktur sub cortical
- Berfungsi mengontrol fungsi eksekutif.
- Kaya dengan kathekolamin (dopamin,
adrenalin, noradrenalin)
Motivasi, tindakan, pemusatan perhatian

F Neurobiologis:
- Perkembangan otak meningkat pada usia 3-10 th, 2-4 th,
10-12 th, 14-16 th.
Beberapa anak mengalami keterlambatan maturasi pada
perkembangannya.
- EEG anak ADHD dgn masalah pemusatan perhatian
terdapat kelainan .
- PET Kelainan +
(Aliran darah cerebral & metabolisme yg rendah pd
lobus frontalis: kontrol).
- MRI Didapati sebagian lobus frontalis dan basal ganglia
lebih kecil dp anak N.

Faktor Psikososial:
- Stres maternal selama kehamilan.
- Kurangnya sentuhan/perawatan (dipenitipan,
perceraian).
- ADHD sering didapati pada anak:
Dengan ibu mempunyai riwayat psikiatri.
Ayah dengan penyalahgunaan alkohol.
Sosioekonomi rendah.
Kekacauan dalam keluarga.
Komunikasi yang buruk dalam keluarga.

Gejala pokok / inti:


1. Kurangnya kemampuan untuk memusatkan perhatian
2. Hiperaktivitas + Impulsivitas.

Kriteria Diagnosa (DSM-IV):

A. Terdapat enam atau lebih dari gejala gangguan


pemusatan perhatian (1)
dan juga enam atau lebih gejala hiperaktivitas +
impulsivitas (2)
dalam derajat yang tidak sesuai dengan usianya
(tingkat perkembangannya) dan berlangsung
minimal enam bulan lamanya.

Ad. 1. Kurangnya kemampuan untuk memusatkan


perhatian
a. Sering tidak dapat memusatkan perhatian
pada suatu hal secara detail/rinci, sering
membuat kesalahan karena ceroboh.
b. Sulit mempertahankan perhatiannya pada
tugas-tugas atau aktivitas bermain.
c. Seperti tidak mendengarkan sewaktu diajak
berbicara.
d. Sering tidak mengikuti perintah (cenderung
menentang dan tidak memahami perintah).

e. Sering tidak dapat mengorganisir


tugas-tugasnya / aktivitasnya.
f. Sering menolak, tidak menyenangi
untuk terikat pada tugas-tugas yang
menuntut ketahanan mental.
g. Sering kehilangan barang.
h. Perhatiannya mudah beralih.
i. Pelupa.

Ad. 2. Hiperaktivitas.
a. Kaki dan tangannya tak dapat tenang.
Berteriak-teriak di tempat duduknya.
b. Sering meninggalkan tempat duduknya sewaktu
di kelas.
c. Berlari kesana kemari, memanjat-manjat.
d. Sulit melakukan aktivitas/bermain dgn tenang.
e. Ada saja yang dilakukan (~mesin).
f. Seringkali bicara keras-keras.
Impulsivitas.
g. Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai
diutarakan.
h. Sulit untuk dapat menunggu giliran.
i. Sering menginterupsi/menyela orang lain

Kriteria Diagnosis (DSM-IV):..


B. Gejala GPP atau H-I tersebut timbul sejak usia
di bawah tujuh tahun.

C. Gejala tersebut ditemui pada dua tempat atau


lebih misalnya di sekolah, di rumah, dan di
tempat kerja.

D. Harus ada bukti yang jelas adanya dampak di


bidang sosial, akademik, atau pekerjaan.

E. Bukan sebagai bagian dari gejala gangguan jiwa


yang lainnya (mis. gangguan perkembangan
pervasif, skizofrenia, dan psikotik lainnya)

ADHD dibagi 3 tipe:


1. Tipe Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP)
jika kriteria A1 dipenuhi tetapi kriteria A2
tidak dipenuhi selama 6 bulan terakhir
2. Tipe Hiperaktivitas & Impulsivitas ( H-I ) jika
kriteria A2 dipenuhi tetapi kriteria A1 tidak
dipenuhi selama 6 bulan terakhir
3. Tipe campuran ( GPP & H-I ) kriteria A1 dan
A2 dipenuhi selama 6 bulan terakhir

Perjalanan penyakit & Prognosa.


Bervariasi.
a. Menetap sampai dewasa/remaja (15-20%).
b. Membaik pada waktu pubertas.
c. Hiperaktivitas menghilang tetapi GPP dan
impulsivitas tetap ada.
Tipe H-I selanjutnya banyak menjadi type
campuran.
Bila disertai agresivitas sering dilinquent
+ Gangguan tingkah laku agresif.
Tipe GPP sering mempunyai IQ lebih rendah
dan keterlambatan perkembangan berbahasa.

Perbaikan jarang terjadi sebelum usia 12 th.


Biasanya terjadi pada usia 12 -20 th.
Sebagian besar mengalami perbaikan
partial, dan resiko untuk terjadinya G T L
antisosial, penggunaan zat, G. emosi.
Diramalkan ADHD akan menetap, bila:
Ada riwayat dalam keluarga yang menderita
ADHD
Adanya kejadian-kejadian negatif dalam
kehidupan
Disertai gangguan tingkah laku, depresi,
kecemasan

Terapinya dilakukan secara terpadu, antara lain:


Penatalaksanaan psikososial (terapi perilaku /
modifikasi perilaku)
Pada umumnya dengan memperbaiki fungsi
keluarga, fungsi sosial penderita, mengurangi
agresivitasnya sedini mungkin diharapkan dapat
menyembuhkan ADHD dengan optimal.
Obat-obatan stimulansia methylphenidate : 2X5-10 mg

Bila tak berhasil Antidepresan trisiklik &


Agonis 2 noradrenergik(clonidin)

Terapi Perilaku:
Pelatihan Ortu.
- Mengurangi konflik anak orang tua.
- Diajarkan pola asuh yang sesuai (reward &
punishment).
Intervensi di sekolah.
-Edukasi guru & petugas sekolah (agar
dapat membimbing bidang akademik,
mengatasi masalah sosial, meningkatkan
harga diri anak.
Intervensi pada anak.
Kerjasama antara konselor dan anak (membantu
menurunkan perilaku agresif, menigkatkan
kemampuan bersosialisasi dan harga diri anak).

Anda mungkin juga menyukai