TUMBUH
KEMBANG
Dr. Hj Eva Chundrayetti, Sp.A(K)
Bagian IKA RS.Dr.M.Djamil / FK Unand
Padang
Klasifikasi
Dalam Keluarga
Diluar keluarga
Bentuk perlakuan salah
Penganiayaan fisik
Kelalaian
Penganiayaan emosional
Penganiayaan seksual
Sindrom Munchausen
Faktor-faktor penyebab
Faktor sosio kultural
Stres berasal dari anak: fisik yang berbeda
(cacat), retardasi mental, tingkah laku berbeda,
anak angkat, dll
Stres keluarga : kemiskinan, hubungan orang
tua-anak tdk harmonis, anak yang tidak
diharapkan, perceraian,dll
Stres berasal dari orang tua: rendah diri, waktu
kecil mendapat perlakuan salah, depresi, ggn
jiwa, Harapan thd anak yang tidak realistik
DIAGNOSIS
Anamnesis, PE, pem. mental, laboratorium, Radiologi
Diperlukan pendekatan multidisiplin
Sukar
A.Akibat pada fisik:
- Lecet,hematoma, luka bakar, perdarahan, patah
tulang, kerusakan organ,dll
- Sekuele / cacat sebagai akibat trauma: jaringan parut,
ggn pendengaran, kerusakan mata, dll
- Kematian
B. Akibat pada Tum-Bang anak
lebih lambat dari anak normal dan menyebabkan ggn
perkembangan kejiwaan: kecerdasan, Emosi, Konsep
diri, Agresif, hubungan sosial yang kurang baik,
menyendiri, menggangu orang dewasa
DIAGNOSIS BANDING
Kelainan pada kulit : luka memar ok
hemofilia, anafilaktoid purpura
Kelainan pada tulang : osteogenesis
imperfekta, rikets
Kelainan pada mata : perdartahan
retina, konyunktiva,selulitis, dll
Kelainan akut abdomen ok kelainan
sistem pencernaan, saluran
urogenital,dll
Sudden infant death syndrome (SIDS)
PENATALAKSANAAN
TIM MULTIDISPLIN
Dokter anak
Psikiater
Psikolog, pekerja sosial, pendidik, Ahli hukum,dll
3 Aspek pokok yang harus diperhatikan
Tahap-tahap dlm mengelola perlakuan salah pada
anak ( diagnostik, program rehabilitasi, Follow-up)
Pertimbangan utama
Intervensi untuk melindungi anak dan keluarga
PENATALAKSANAAN
Diperlukan kerjasama multidisiplin
1. Departemen kesehatan
2. Departemen sosial
3. Departemen tenaga kerja
4. Departemen pendidikan & kebudayaan
5. PKK
6. YPAC
Pencegahan
3 level pencegahan:
Malnutrisi, kecelakaan, kelainan bawaan, dll
Pencegahan tk I
impairtment
Pencegahan tk II
disability
Pencegahan tk II
Handicap
OBESITAS
SAAT INI
DULU
DITAKUTKAN
GANGGUAN SOSIALISASI
BERISIKO SAKIT K. VASKULER
PENDEKATAN : DIET AKTIVITAS
DIANGGAP SEHAT
LUCU
LAMBANG KEMAKMURAN
Obesitas = KEGEMUKAN
Berat badan tidak
proporsional
dengan tinggi
badan
Jaringan lemak
(Jaringan Adiposa)
di dalam tubuh
berlebih
Contoh :
Anak laki-laki, usia 9 tahun
BB = 42 kg TB = 137 cm
IMT = 42/1,372 = 22.15kg/m2
IMT = INDEKS MASA TUBUH
BMI
Boys: 2 to 20 years
OBESITAS JIKA :
Nilai IMT
>percentie 95
USIA
2 thn
4 thn
9 thn
13 thn
BMI
BMI
IMT
19.3
17.8
21.0
25.1
Genetik
Neuropsikiatrik
PENYEBAB OBESITAS
Pengeluaran energi
<<
KOMPLIKASI OBESITAS
Akut
Sleep apnea
Kelainan ortopedi
Jangka panjang
Menetap sampai
dewasa
Penyakit jantung
koroner
Diabetes melitus
Retardasi mental
WHO
Kemampuan mental yang tidak mencukupi
Carter CH
Intelegensi yang rendah, yang menyebabkan
ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi
terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang
dianggap normal
Melly budiman
Bila memenuhi syarat
1. Fungsi intelektual umum dibawah normal(IQ dibawah 70)
2. Terdapat kendala dalam perlakuan adaptif
3. Gejala timbul pada masa perkembangan(usia < 18 tahun)
KLASIFIKASI
Retardasi mental
Retardasi mental
Retardasi mental
Retardasi mental
Retardasi mental
borderline IQ 70 -79
ringan ( mampu didik) IQ 52 -69
sedang (mampu latih) IQ 36 -51
berat IQ 20 -35
sangat berat IQ < 20
Berdasarkan gejalanya
Tipe klinik
Mudah dideteksi sejak dini ok kelainannya
cukup berat,sering ada gangguan organik
dan perlu perawatan terus menerus
Tipe sosio budaya
Penampilan spt anak normal, setelah
masuk sekolah tdk dapat mengikuti
pelajaran dan sering tidak naik kelas
ETIOLOGI
DIAGNOSIS
Anamnesis yang baik, PE, laboratorium,
kemudian melakukan skrining secara
rutin; misalnya dengan mengunakan DDST
( Denver Developmental Screening Test )
PENATALAKSANAAN
MULTIDISPLIN
KRETIN
SUATU SINDROM AKIBAT KURANG IODIUM DAN
HORMON STEROID YANG TERJADI PADA
PERMULAAN KEHAMILAN / PADA UMUR YANG
SANGAT MUDA
Terdidri dari 2 macam :
Sporadik
Endemik
ETIOLOGI
1. Kesalahan embriogenik
2. Gangguan fungsi kongenital
3. Hipotiroid hipotalamik - hipopisis
4. Penggunaan zat goitrogen oleh ibu
5. Janin yang tercemar iodium yang
berlebihan dan obat-obat anti
tiroid yang diberikan kepada ibu
selama hamil
SINDROM DOWN
Jhon langdon (Inggris,1866)
Menggambarkan kumpulan gejala sindrom
Down
Esquirol (1838) & Sequin (1846)
Melaporkan anak yg mirip dg sindrom Down
Mata khas spt bangsa Mongol Mongoloid
Dapat dikenali dari fenotifnya dan
kecerdasasnya terbatas
Jumlah kromosom 21 yang berlebih
Gejala klinis
Sutura sagitalis melebar
Fisura palpebra miring
Jarak kaki I - II lebar
Fontanela palsu
Plantar crease jari kaki I - II
Hiperfleksibilitas
dll
Diagnosis
Gejala klinis yang khas
Pemeriksaan kromosom
Pem radiologi brachyphalic dmn sutura
dan fontanel terlambat menutup
Kariotiping mencari translokasi kromosom
Diagnosis antenatal pem cairan amnion atau
villi korionik tu ibu hamil umur > 35 tahun
Pd bayi baru lahir sering meragukan
Pemeriksaan dermatoglifik gbrn nya khas
PENATALAKSANAAN
MULTIDISIPLIN
B.PENDIDIKAN:
- INTERVENSI DINI
- TAMAN BERMAIN / TMN KANAK-KANAK
- PENDIDIKAN KHUSUS (SLB-C)
C. PENYULUHAN PADA ORANG TUA
SANGAT PENTING
PROGNOSIS
44 % Hidup sp umur 60 th
14 % Hidup sp umur 68 th
Adanya kelainan jantung bawaan 30 -40 %
80 % meninggal pd satu tahun pertama
kehidupan
Meningkatnya kejadian lekemia kira- kira
15 x normal
Penyakit Alzheimer yang lebih dini
Rentan terhadap penyakit infeksi
Pencegahan
Konseling genetik
Amniosentesis pada kehamilan yg
dicurigai
Kemajuan teknologi gene
tergeting dimana sebuah gene
dapat di non aktifkan