Anda di halaman 1dari 56

GANGGUAN AFEKTIF (MOOD)

Pembimbing:
dr. Wiharto, Sp.KJ

Disusun oleh:
Hukama Rosyada U H G4A018094
Prisilia A Angela Kalalo G4A018096
Ichda Qudsiy Widayati G4A018094
Ovia Sesa Andriana G4A018095
GANGGUAN AFEKTIF (MOOD)

 Perubahan suasana perasaan (mood) atau afek, biasanya kearah depresi


(dengan atau tanpa anxietas yang menyertai) atau elasi (suasana perasaan yg
meningkat)
 Perubahan afek disertai perubahan pada keseluruhan aktivitas
 Gangguan afektif dibedakan menurut:
 Episode tunggal atau multipel
 Tingkat keparahan gejala
 Mania dengan gejala psikotik  mania tanpa gejala psikotik  hipomania
 Depresi ringan, sedang, berat tanpa gejala psikotik  berat dengan gejala
psikotik
 Dengan atau tanpa gejala somatik
F.30 Episode Manik
Episode Manik
■ Kesamaan karakteristik dalam afek yang meningkat, disertai peningkatan
dalam jumlah dan kecepatan aktivitas fisik dan mental, dalam berbagai
derajat keparahan. Kategori ini hanya untuk satu episode manik tunggal
(yang pertama), termasuk gangguan afektif bipolar, episode manik tunggal.
Jika ada episode afektif (depresif, manik atau hipomanik) sebelumnya atau
sesudahnya, termasuk gangguan afektif bipolar (F31).

■ Episode manik biasanya terjadi tak terduga dan berlangsung paling cepat
dua minggu sampai dengan lima bulan, lain halnya jika depresi yang
cenderung lebih lama.
Hipomania

Mania tanpa gejala psikotik

Mania dengan gejala psikotik

Episode manik lainnya

Episode manik yg tdk


tergolongkan
Hipomania
Pedoman Diagnostik

■ Derajat gangguan yang lebih ringan dari mania, afek yang meninggi atau
berubah disertai peningkatan aktivitas, menetap selama sekurang-kurangnya
beberapa hari berturut-turut, pada suatu derajat intensitas dan yang bertahan
melebihi apa yang digambarkan bagi siklotimia, dan tidak disertai halusinasi
atau waham.

■ Pengaruh nyata atas kelancaran pekerjaan dan aktivitas sosial memang sesuai
dengan diagnosis hipomania, akan tetapi bila kekacauan itu berat atau
menyeluruh, maka diagnosis mania harus ditegakkan.

■ Diagnosis Banding: Hipertiroidi, anoreksia nervosa, masa dinin dari depresi


agitatif
Mania Tanpa Gejala Psikotik
Pedoman Diagnostik

■ Episode harus berlangsung sekurang-kurangnya 1 minggu, dan cukup berat


sampai mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas sosial
yang biasa dilakukan.

■ Perubahan afek harus disertai dengan energi yang bertambah sehingga terjadi
aktivitas berlebihan, percepatan dan kebanyakan bicara, kebutuhan tidur yang
berkurang, ide-ide perihal kebesaran/grandiose ideas dan terlalu optimistik.
Mania Dengan Gejala Psikotik
Pedoman Diagnostik

■ Gambaran klinis merupakan bentuk mania yang lebih berat dari F30.1 (mania
tanpa gejala psikotik).

■ Harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat berkembang


menjadi waham kebesaran (delusion of grandeur), iritabilitas dan kecurigaan
menjadi waham kejar (delusion of persecution). Waham dan halusinasi sesuai
dengan keadaan afek tersebut (mood congruent).
■ Episode manik lainnya
■ Episode manik yg tdk tergolongkan
F31. GANGGUAN AFEKTIF
BIPOLAR
F31. Gangguan afektif bipolar
• Episode berulang (minimal 2 episode) terdiri dari
mania atau hipomania dan pada waktu tertentu
terjadi depresi

• Ada penyembuhan sempurna antar episode


(Khas)

• Episode manik biasanya mulai tiba-tiba, berlangsung


antara 2 minggu sampai 4-5 bulan

• Episode depresi berlangsung sekitar 6 bulan

• Kedua macam episode tersebut seringkali terjadi


setelah peristiwa hidup yang penuh stress atau
trauma mental lain.
Etiologi Gangguan Afektif Bipolar
Genetik

■ Risiko lebih tinggi jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat
gangguan mood

Neurokimia

■ Kadar neurotransmitter (norepinephrine dan serotonin)

■ Perubahan kadar neurotransmitter dipengaruhi oleh distres psikologis

Lingkungan

■ Kejadian dalam hidup

■ Manik dapat dipicu oleh perubahan siklur tidur


F31.0 Gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik

Pedoman diagnostik
■ Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk hipomania (F30.0);
dan
■ Haru ada minimal 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau
campuran) di masa lampau

F31.1 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik

Pedoman diagnostik
• Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa
gejala psikotik (F30.1); dan
• Harus ada minimal 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif,
atau campuran) di masa lampau
F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik

Pedoman diagnostik
■ Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk
mania dengan gejala psikotik (F30.2); dan
■ Haru ada minimal 1 episode afektif lain (hipomanik, manik,
depresif, atau campuran) di masa lampau

F31.3 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang

Pedoman diagnostik
• Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk
depresif ringan (F32.0) ataupun sedang (F32.1); dan
• Harus ada minimal 1 episode afektif lain (hipomanik, manik,
atau campuran) di masa lampau
Kriteria Diagnosis menurut DSM V
Gangguan Bipolar I Gangguan Bipolar II

■ Harus ada minimal 1 episode yang ■ Harus ada minimal 1 episode yang memenuhi kriteria

memenuhi kriteria manik hipomanik dan minimal 1 episode depresif mayor

■ Tidak pernah ada episode manik di masa lampau


■ Episode manik dan episode depresif
mayor tidak memenuhi kriteria gangguan ■ Episode hipomanik dan episode depresif mayor tidak

skizoafektif, skizofrenia, gangguan memenuhi kriteria gangguan skizoafektif, skizofrenia,


gangguan skizofreniform, gangguan waham, dan
skizofreniform, gangguan waham, dan
spektrum skizofrenia lainnya serta gangguan psikotik
spektrum skizofrenia lainnya serta
lainnya
gangguan psikotik lainnya
■ Gejala depresif dan hipomanina menyebabkan
distres klinis yang signifikan atau gangguan fungsi
sosial, pekerjaan, atau area penting lainnya
Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini
Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik (F31.4)
PEDOMAN DIAGNOSTIK MENURUT PPDGJ III

Harus ada sekurang-


Memenuhi kriteria depresi kurangnya satu episode
berat tanpa gejala psikotik afektif hipomanik, manik, atau
campuran di masa lampau
Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini
Depresif Berat dengan Gejala Psikotik (F31.5)
PEDOMAN DIAGNOSTIK MENURUT PPDGJ III

Harus ada sekurang-


Memenuhi kriteria depresi kurangnya satu episode
berat dengan gejala psikotik afektif hipomanik, manik, atau
campuran di masa lampau
Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini
Campuran (F31.7)
PEDOMAN DIAGNOSTIK MENURUT PPDGJ III

Episode yang sekarang


menunjukkan gejala-gejala manik,
hipomanik, dan depresif yang Harus ada sekurang-
tercampur atau bergantian dengan kurangnya satu episode
cepat (gejala mania/hipomania dan afektif hipomanik, manik, atau
depresi sama-sama mencolok campuran di masa lampau
selama masa terbesar dari episode
penyakit episode penyakit yang
sekarang, dan telah berlangsung
sekurang-kurangnya 2 minggu);
Gangguan Afektif Bipolar, Kini dalam
Remisi (F31.8)
PEDOMAN DIAGNOSTIK MENURUT PPDGJ III

Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata


selama beberapa bulan terakhir ini, tetapi pernah mengalami
sekurang-kurangnya 1 episode afektif hipomanik, manik, atau
campuran di masa lampau dan ditambah sekurang-kurangnya
1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau
campuran)
Gangguan Afektif Bipolar YTT
Gangguan Afektif Bipolar Lainnya
Tatalaksana Gangguan Afektif Bipolar
Episode Kini Depresif

Penentuan kegawatdaruratan Psikofarmaka


1 Rawat inap Rawat
2 Pilihan obat tergantung pada gejala yang tampak
Rawat inap (cth : gejala psikotik, agitasi, agresi, dan gangguan
parsial jalan
tidur, dll)

jika jika ■ Mood stabilizer


tujuan:
Membahayakan
Mencari stressor
■ Antidepresan dan ECT dapat digunakan untuk
diri sendiri memiliki gejala episode depresi akut
& cara
Membahayakan yang berat penanganan
namun memiliki ■ Antipsikotik atipikal
orang lain
tingkat Memonitor   Agen Dosis Adverse effect catatan
Hendaya berat pengendalian pemberian obat Pengobatan Quatiapine 300-600 Sedasi, ↑BB, Titrasi bentuk
lini utama mg/hari EPS (lebih immidiate-
dan jarang) release setelah
lingkungan Membangun 6 hari
Kondisi medis hidup yang
yang harus sekumpulan   Kombinasi Olanzapine 6-12 Sedasi, ↑BB,  
stabil. Olanzapine mg, fluoxetine EPS (lebih
dimonitor orang yang fluoxetine 25-50 mg jarang)
 
peduli
  Lamotrigine 200 mg SSJ Titrasi ke dosis
target sesuai
Edukasi jadwal
Tatalaksana Gangguan Afektif Bipolar
Episode Kini Depresif
Terapi nonfarmakologis (Edukasi)
3
Pasien, keluarga, lingkungan sekitar

– Penjelasan biologis tentang penyakit


– Memberi informasi tentang bagaimana cara memonitor penyakit
terutama tanda awal, pemunculan kembali, dan gejala.
– Membantu penderita mengidentifikasi dan mengatasi stressor di
dalam kehidupannya.
– Informasi tentang kemungkinan kekambuhan penyakitnya.
F32. Episode Depresif
F32. Episode depresif
■ Gejala utama (pada derajat ringan, sedang dan berat)
– Afek depresif
– Kehilangan minat dan kegembiraan
– Berkurangnya energi, meningkatnya keadaan mudah lelah dan menurunnya aktivitas
■ Gejala lainnya
– Konsentrasi dan perhatian berkurang
– Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
– Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
– Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
– Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
– Tidur terganggu
– Nafsu makan berkurang
■ Diperlukan masa minimal 2 minggu untuk penegakan dx, periode lebih pendek dibenarkan
jika gejala luar biasa berat dan berlangsung cepat
■ Kategori diagnosis episode depresif ringan (F32.0), sedang (F32.1), berat (F32.2) hanya
digunakan untuk episode depresi tunggal ( yang pertama)
F32.0 Episode depresif ringan
■ Minimal ada 2 dari 3 gejala utama
■ Ditambah minimal 2 dari gejala lainnya
■ Tidak ada gejala berat diantaranya
■ Berlangsung minimal 2 minggu
■ Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa
dilakukannya

■ Karakter kelima :
■ F32.00 tanpa gejala somatik
■ F32.01 dengan gejala somatik
F32.1 Episode depresif sedang
■ Minimal 2 dari 3 gejala utama
■ Ditambah minimal 3 (sebaiknya 4) gejala lainnya
■ Berlangsung minimal 2 minggu
■ Menghadapi kesulitan nyata untuk melakukan pekerjaan dan kegiatan sosial

■ Karakter kelima :
■ F32.10 tanpa gejala somatik
■ F32.11 dengan gejala somatik
F32.2 Episode depresif berat tanpa gejala
psikotik
■ Semua gejala utama harus ada
■ Ditambah minimal 4 gejala lainnya dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat
■ Jika ada gejala agitasi / retardasi psikomotor yang mencolok maka pasien tidak mampu
melaporkan gejala secara rinci.
■ Berlangsung minimal 2 minggu, namun jika gejala sangat berat dan onset sangat cepat,
dx dapat ditegakkan <2minggu
■ Pasien sangat tidak mungkin melakukan kegiatan sosial dan pekerjaan kecuali pada
taraf yg sangat terbatas.
F32.3 Episode depresif berat dengan
gejala psikotik
■ Memenuhi kriteria episode depresif berat
■ Disertai waham, halusinasi, atau stupor depresif
■ Waham biasanya melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan, atau
malapetaka yang mengancam
■ Halusinasi auditorik atau olfatorik  mendengar suara menghina atau
mencium bau busuk
F32.8 Episode depresif lainnya
■ Kategori ini berlaku untuk presentasi di mana gejala karakteristik dari
gangguan depresi yang menyebabkan penderitaan yang signifikan secara
klinis atau gangguan di bidang sosial, pekerjaan, atau fungsi penting
lainnya mendominasi tetapi tidak memenuhi kriteria lengkap untuk setiap
gangguan di kelas diagnostik gangguan depresi.
■ Kategori gangguan depresi tertentu lainnya digunakan dalam situasi di
mana dokter memilih untuk mengkomunikasikan alasan spesifik bahwa
presentasi yang ada tidak memenuhi kriteria untuk gangguan depresi
tertentu. Hal ini dilakukan dengan mencatat "gangguan depresi tertentu
lainnya" diikuti oleh alasan yang spesifik (misalnya "episode depresi
jangka pendek").
F32.9 Episode depresif YTT
■ Kategori ini berlaku untuk presentasi dimana karakteristik gejala
gangguan depresi yang menyebabkan penderitaan yang signifikan secara
klinis atau gangguan pada fungsi sosial, okupasional, maupun fungsi
penting lain mendominasi namun tidak memenuhi kriteria gangguan
manapun dalam kelas diagnostik gangguan depresi.
■ Kategori gangguan depresi tidak tertentu digunakan pada situasi dimana
klinisi memilih untuk tidak menentukan alasan kriteria tidak terpenuhi
untuk gangguan depresi tertentu, termasuk presentasi dimana tidak
terdapat cukup informasi untuk menentukan diagnosis yang lebih spesifik
(misalnya pada latar instalasi gawat darurat).
F33. Gangguan Depresif
Berulang
Pedoman Diagnostik (PPDGJ III, 2013)

■ Merupakan episode berulang dari episode depresi ringan/sedang/berat


dengan lama 6 bulan
■ Tanpa riwayat episode peningkatan afek dan hiperaktifitas yang memenuhi
kriteria manik
■ Terdapat pemulihan yang sempurna antar episode, akan tetapi dapat
menetap terutama pada lansia
■ Episode dicetuskan oleh peristiwa kehidupan stres dan trauma mental lain
(tidak esensial pada penegakan dx)
Gangguan Depresi Berulang, Gangguan Depresi Berulang,
Episode Kiini Ringan Episode Kini Sedang
■ Memenuhi kriteria diagnosis depresi ringan (F32.0) ■ Memenuhi kriteria diagnosis depresi sedang
(F32.1)
■ Terdapat minimal 2 episode dan berlangsung
masing-masing selama 2 minggu, dengan selang ■ Terdapat minimal 2 episode dan berlangsung
beberapa bulan yanpa gangguan afektif yg masing-masing selama 2 minggu, dengan
bermakna selang waktu beberapa bulan tanpa gangguan
afektif yang bermakna
F 33.2 dan F 33.3
F33.2 Gangguan Depresif F 33.2 Gangguan Depresif
Berulang, Episode Kini Berat Berulang, Episode Kini Berat
tanpa Gejala Psikotik dengan Gejala Psikotik
Persamaan
a. Kriteria untuk F33.- harus dipenuhi, a. Kriteria untuk F33.- harus dipenuhi,
dan episode sekarang harus dan episode sekarang harus
memenuhi kriteria untuk F32.2; dan memenuhi kriteria untuk F32.3;
dan

Perbedaan
b. Sekurang-kurangnya 2 episode telah berlangsung masing-masing selama
minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa angguan
afektif yang bermakna.
F33.4 Gangguan Depresif Berulang, Kini dalam Remisi
Untuk diagnosis pasti:
a. Kriteria untuk F33.- harus pernah dipenuhi di masa lampau, tetapi keadaan
sekarang seharusnya tidak memenuhi kriteria untuk episode depresif dengan
derajat keparahan apa pun atau gangguan lain apa pun dalam F30-F39; dan
b. Sekurang-kurangnya 2 episode telah berlangsung masing-masing selama
minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa angguan afektif
yang bermakna.

F33.8 Gangguan Depresif Berulang Lainnya

F33.9 Gangguan Depresif Berulang YTT


Tatalaksana Preventif F33.-
1. Psikofarmaka: pada tahap Maintenance Therapy
■ Pasca recovery atau >6 bln pasca pemberian continuation therapy
■ Dengan dosis antidepresan yang diberikan sebelumnya
2. Psikoterapi
3. Electro-convulsive therapy (ECT)

(Physicians Postgraduate Press, Inc., 2007)


F34. Gangguan Suasana
Perasaan Menetap
34.0 Siklotimia
■ Siklotimia atau cyclothymia terdiri dari dua kata yakni “Cycle” yang

artinya perputaran dan “thymic” yang artinya mood atau keadaan

perasaan seseorang.
■ Siklotimia adalah bentuk ringan gangguan bipolar
Gambaran Klinis Siklotimia
 Depresi subsindrom dan hipomania yang siklusnya pendek

 Terdapat pergantian mood,kognisi dan aktivitas

 Perjalanan siklotimia biasanya berkelanjutan atau intermiten

 Tiba tiba sedih menarik diri setelah beberapa hari kemudian mood menjadi
gembira
Kriteria Diagnosis Siklotimia
Berdasarkan PPDGJ-III

 Ciri esensial ialah ketidak-stabilan menetap dari afektif (suasana


perasaan), meliputi banyak periode depresi ringan dan hipomania
ringan, diantaranya tidak ada yang cukup parah atau cukup lama untuk
memenuhi kriteria gangguan afektif bipolar (F31.-) atau 8 gangguan
depresif berulang (F33.-).

 Setiap episode alunan afektif (mood swing) tidak memenuhi kriteria


untuk kategori manapun yang disebutkan dalam episode manik (F30.-)
atau episode depresif (F32.-)
Menurut DSM- V
a. Selama minimal 2 tahun ada banyak periode dengan gejala hypomanic
yang tidak memenuhi kriteria untuk episode hypomanic dan ada banyak
periode dengan gejala depresi yang tidak memenuhi kriteria untuk
episode depresi mayor.

b. Selama periode 2 tahun tersebut (1 tahun pada anak-anak dan remaja),


terdapat periode hypomanik dan depresi untuk setidaknya setengah
waktu dan individu belum atau tanpa gejala selama lebih dari 2 bulan
pada suatu waktu.

c. Tidak ditemukan kriteria yang menunjukan episode depresi mayor,


manik, atau hipomanik
Menurut DSM- V
d. Gejala pada kriteria A tidak merujuk pada gangguan skizoafektif,
skizofrenia, gangguan skizofreniform, gangguan waham, atau
spektrum skizofrenia yang tidak spesifik atau yang tidak spesifik
lainnya dan gangguan psikotik lainnya.

e. Gejalanya tidak disebabkan oleh efek fisiologis dari suatu zat


(misal: penyalahgunaan obat & medikasi) atau kondisi medis lain
(misal: hipertiroidisme).

f. Gejala menyebabkan kesulitan atau gangguan klinis yang signifikan


dalam sosial, pekerjaan, atau bidang-bidang penting lainnya
Diagnosis Banding

■ Gangguan Afektif Bipolar dan Gangguan Depresif Berulang

■ Gangguan Bipolar II
Tatalaksana Siklotimia
■ Farmakoterapi

 Mood Stabilizing Medications (Medikasi Penstabil Mood) biasanya merupakan


terapi lini pertama. (lithium , asam valproate)

■ Psikoterapi

 Terapi kognitif (Cognitive Behavioral Therapy)

Psychoeducational affective
F 34.1 Gangguan Distimia
■ Distimia atau distimik adalah gangguan mood yang terdepresi denga
karalteristik perjalanan penyakit kronik dengan onset yang tidak tiba-
tiba.

■ Gangguan distimik harus dibedakan dengan gangguan depresi


kronikm karena pada distimik tidak ditemukan episode depresi mayor
Gejala klinis
■ Perubahan dalam pikiran (sulit berkonsetrasi dan membuat keputusan)

■ Perubahan dalam perasaan (merasa sedih tanpa alasan yang jelas)

■ Perubahan dalam perilaku (tidak nyaman berhubungan dengan orang lain)

■ Perubahan dalam kesehatan (kelelahan)


Menurut Niculescu & Akisal ada 2 Tipe Distimik

 Distimik Anksietas

Gejala berupa rendah diri, kegelisahan tak berarah, sensitive terhadap penolakan
dalam berelasi dengan oranglain.

 Distimik Anergenik

Gejala energenik yang rendah, hypersomnia, anhendonia.


Kriteria Diagnostik
■ Menurut PPDG-III

 Ciri esensial ialah afek depresif yang berlangsung sangat lama yang tidak
pernah atau jarang sekali cukup parah untuk memenuhi kriteria gangguan
depresif berulang ringan atau sedang (F.33.0 atau F.33.1)

 Biasanya mulai pada usia dini dari masa dewasa dan berlangsung
sekurang-kurangnya beberapa tahun, kadang-kadang untuk jangka waktu
tidak terbatas. Jika onset pada usia lanjut, gangguan ini seringkali
merupakan kelanjutansuatu episode depresif tersendiri (F32) dan
berhubungan dengan masa berkabung atau stress lain tampak jelas
Diagnos Banding

■ Gangguan campuran ansietas-depresi

■ Reaksi depresi berkepajangan

■ Skizofrenia residual
Tatalaksana

1. Faramkologi :

■ Antidepresan  SSRI (Fluoxentin)

2. Psikoterapi

■ Konseling bersifat supportif, terapi kognitif perilaku, problem solving


F38. Gangguan Suasana
Perasaan Lainnya
Gangguan Afektif Tunggal Gangguan afektif berulang
Lainnya F38.0 lainnya F38.1

■ Episode afektif campuran F38.00 ■ Gangguan depresi singkat berulang F38.10

Episode afektif yang berlangsung sekurang- Episode depresif singkat yang berulang, muncul
kurangnya selama kira-kira sekali
2 minggu yang bersifat campuran atau pergantian sebulan selama satu tahun yang lampau.
cepat (biasanya Semua episode depresif masing-masing
dalam beberapa jam) antara gejala hipomanik, berlangsung kurang dari
manik, dan 2 minggu (yang khas ialah 2 - 3 hari, dengan
depresif. pemulihan sempurna)
tetapi memenuhi kriteria simtomatik untuk episode
depresif
ringan, sedangn atau berat (F32.0, F32.1, F32.2).
Gangguan afektif lainnya Gangguan afektif YTT F38.9
YDT F38.8

■ merupakan kategori sisa untuk ■ untuk dipakai hanya sebagai langkah


gangguan afektif yang tidak terakhir, jika tak ada
memenuhi kriteria untuk kategori mana istilah lain yang dapat digunakan.
pun dari F30 - F38.1
■ termasuk : psikosis afektif YTT
tersebut diatas.
Daftar Pustaka
American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic And Statistical Manual of Mental Disorder Edition “DSM-

5”. Washinton DC: American Psychiatric Publishing. Washinton DC.

Elvira SD, Hadisukanto G. 2014. Buku Ajar Psikiatri. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta:FKUI

Indra, J. 2011. Gangguan Afektif Bipolar (Episode Depresif). Jakarta : RSJ Grogol.

Maslim, R. 2013. Buku Saku Diagnosis Gangguang Jiwa, Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III dan DSM-5. Jakarta :

Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unitma Atma Jaya.

Physicians Postgraduate Press, Inc. 2007. Preventing Recurrent Depression: Long-Term Treatment

for Major Depressive Disorder. Primary Care Companion to The Journal of Clinical

Psychiatry. Vol 9(3): 214-223.

Zannah,U., I.M. Puspitasari, R.K. Sinuraya. 2017. Review: Farmakoterapi Gangguan Bipolar. Farmaka. Volume

16 (1) : 263-277.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai