Pembimbing:
dr. Wiharto, Sp.KJ
Disusun oleh:
Hukama Rosyada U H G4A018094
Prisilia A Angela Kalalo G4A018096
Ichda Qudsiy Widayati G4A018094
Ovia Sesa Andriana G4A018095
GANGGUAN AFEKTIF (MOOD)
■ Episode manik biasanya terjadi tak terduga dan berlangsung paling cepat
dua minggu sampai dengan lima bulan, lain halnya jika depresi yang
cenderung lebih lama.
Hipomania
■ Derajat gangguan yang lebih ringan dari mania, afek yang meninggi atau
berubah disertai peningkatan aktivitas, menetap selama sekurang-kurangnya
beberapa hari berturut-turut, pada suatu derajat intensitas dan yang bertahan
melebihi apa yang digambarkan bagi siklotimia, dan tidak disertai halusinasi
atau waham.
■ Pengaruh nyata atas kelancaran pekerjaan dan aktivitas sosial memang sesuai
dengan diagnosis hipomania, akan tetapi bila kekacauan itu berat atau
menyeluruh, maka diagnosis mania harus ditegakkan.
■ Perubahan afek harus disertai dengan energi yang bertambah sehingga terjadi
aktivitas berlebihan, percepatan dan kebanyakan bicara, kebutuhan tidur yang
berkurang, ide-ide perihal kebesaran/grandiose ideas dan terlalu optimistik.
Mania Dengan Gejala Psikotik
Pedoman Diagnostik
■ Gambaran klinis merupakan bentuk mania yang lebih berat dari F30.1 (mania
tanpa gejala psikotik).
■ Risiko lebih tinggi jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat
gangguan mood
Neurokimia
Lingkungan
Pedoman diagnostik
■ Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk hipomania (F30.0);
dan
■ Haru ada minimal 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau
campuran) di masa lampau
F31.1 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik
Pedoman diagnostik
• Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa
gejala psikotik (F30.1); dan
• Harus ada minimal 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif,
atau campuran) di masa lampau
F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik
Pedoman diagnostik
■ Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk
mania dengan gejala psikotik (F30.2); dan
■ Haru ada minimal 1 episode afektif lain (hipomanik, manik,
depresif, atau campuran) di masa lampau
F31.3 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang
Pedoman diagnostik
• Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk
depresif ringan (F32.0) ataupun sedang (F32.1); dan
• Harus ada minimal 1 episode afektif lain (hipomanik, manik,
atau campuran) di masa lampau
Kriteria Diagnosis menurut DSM V
Gangguan Bipolar I Gangguan Bipolar II
■ Harus ada minimal 1 episode yang ■ Harus ada minimal 1 episode yang memenuhi kriteria
■ Karakter kelima :
■ F32.00 tanpa gejala somatik
■ F32.01 dengan gejala somatik
F32.1 Episode depresif sedang
■ Minimal 2 dari 3 gejala utama
■ Ditambah minimal 3 (sebaiknya 4) gejala lainnya
■ Berlangsung minimal 2 minggu
■ Menghadapi kesulitan nyata untuk melakukan pekerjaan dan kegiatan sosial
■ Karakter kelima :
■ F32.10 tanpa gejala somatik
■ F32.11 dengan gejala somatik
F32.2 Episode depresif berat tanpa gejala
psikotik
■ Semua gejala utama harus ada
■ Ditambah minimal 4 gejala lainnya dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat
■ Jika ada gejala agitasi / retardasi psikomotor yang mencolok maka pasien tidak mampu
melaporkan gejala secara rinci.
■ Berlangsung minimal 2 minggu, namun jika gejala sangat berat dan onset sangat cepat,
dx dapat ditegakkan <2minggu
■ Pasien sangat tidak mungkin melakukan kegiatan sosial dan pekerjaan kecuali pada
taraf yg sangat terbatas.
F32.3 Episode depresif berat dengan
gejala psikotik
■ Memenuhi kriteria episode depresif berat
■ Disertai waham, halusinasi, atau stupor depresif
■ Waham biasanya melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan, atau
malapetaka yang mengancam
■ Halusinasi auditorik atau olfatorik mendengar suara menghina atau
mencium bau busuk
F32.8 Episode depresif lainnya
■ Kategori ini berlaku untuk presentasi di mana gejala karakteristik dari
gangguan depresi yang menyebabkan penderitaan yang signifikan secara
klinis atau gangguan di bidang sosial, pekerjaan, atau fungsi penting
lainnya mendominasi tetapi tidak memenuhi kriteria lengkap untuk setiap
gangguan di kelas diagnostik gangguan depresi.
■ Kategori gangguan depresi tertentu lainnya digunakan dalam situasi di
mana dokter memilih untuk mengkomunikasikan alasan spesifik bahwa
presentasi yang ada tidak memenuhi kriteria untuk gangguan depresi
tertentu. Hal ini dilakukan dengan mencatat "gangguan depresi tertentu
lainnya" diikuti oleh alasan yang spesifik (misalnya "episode depresi
jangka pendek").
F32.9 Episode depresif YTT
■ Kategori ini berlaku untuk presentasi dimana karakteristik gejala
gangguan depresi yang menyebabkan penderitaan yang signifikan secara
klinis atau gangguan pada fungsi sosial, okupasional, maupun fungsi
penting lain mendominasi namun tidak memenuhi kriteria gangguan
manapun dalam kelas diagnostik gangguan depresi.
■ Kategori gangguan depresi tidak tertentu digunakan pada situasi dimana
klinisi memilih untuk tidak menentukan alasan kriteria tidak terpenuhi
untuk gangguan depresi tertentu, termasuk presentasi dimana tidak
terdapat cukup informasi untuk menentukan diagnosis yang lebih spesifik
(misalnya pada latar instalasi gawat darurat).
F33. Gangguan Depresif
Berulang
Pedoman Diagnostik (PPDGJ III, 2013)
Perbedaan
b. Sekurang-kurangnya 2 episode telah berlangsung masing-masing selama
minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa angguan
afektif yang bermakna.
F33.4 Gangguan Depresif Berulang, Kini dalam Remisi
Untuk diagnosis pasti:
a. Kriteria untuk F33.- harus pernah dipenuhi di masa lampau, tetapi keadaan
sekarang seharusnya tidak memenuhi kriteria untuk episode depresif dengan
derajat keparahan apa pun atau gangguan lain apa pun dalam F30-F39; dan
b. Sekurang-kurangnya 2 episode telah berlangsung masing-masing selama
minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa angguan afektif
yang bermakna.
perasaan seseorang.
■ Siklotimia adalah bentuk ringan gangguan bipolar
Gambaran Klinis Siklotimia
Depresi subsindrom dan hipomania yang siklusnya pendek
Tiba tiba sedih menarik diri setelah beberapa hari kemudian mood menjadi
gembira
Kriteria Diagnosis Siklotimia
Berdasarkan PPDGJ-III
■ Gangguan Bipolar II
Tatalaksana Siklotimia
■ Farmakoterapi
■ Psikoterapi
Psychoeducational affective
F 34.1 Gangguan Distimia
■ Distimia atau distimik adalah gangguan mood yang terdepresi denga
karalteristik perjalanan penyakit kronik dengan onset yang tidak tiba-
tiba.
Distimik Anksietas
Gejala berupa rendah diri, kegelisahan tak berarah, sensitive terhadap penolakan
dalam berelasi dengan oranglain.
Distimik Anergenik
Ciri esensial ialah afek depresif yang berlangsung sangat lama yang tidak
pernah atau jarang sekali cukup parah untuk memenuhi kriteria gangguan
depresif berulang ringan atau sedang (F.33.0 atau F.33.1)
Biasanya mulai pada usia dini dari masa dewasa dan berlangsung
sekurang-kurangnya beberapa tahun, kadang-kadang untuk jangka waktu
tidak terbatas. Jika onset pada usia lanjut, gangguan ini seringkali
merupakan kelanjutansuatu episode depresif tersendiri (F32) dan
berhubungan dengan masa berkabung atau stress lain tampak jelas
Diagnos Banding
■ Skizofrenia residual
Tatalaksana
1. Faramkologi :
2. Psikoterapi
Episode afektif yang berlangsung sekurang- Episode depresif singkat yang berulang, muncul
kurangnya selama kira-kira sekali
2 minggu yang bersifat campuran atau pergantian sebulan selama satu tahun yang lampau.
cepat (biasanya Semua episode depresif masing-masing
dalam beberapa jam) antara gejala hipomanik, berlangsung kurang dari
manik, dan 2 minggu (yang khas ialah 2 - 3 hari, dengan
depresif. pemulihan sempurna)
tetapi memenuhi kriteria simtomatik untuk episode
depresif
ringan, sedangn atau berat (F32.0, F32.1, F32.2).
Gangguan afektif lainnya Gangguan afektif YTT F38.9
YDT F38.8
Elvira SD, Hadisukanto G. 2014. Buku Ajar Psikiatri. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta:FKUI
Indra, J. 2011. Gangguan Afektif Bipolar (Episode Depresif). Jakarta : RSJ Grogol.
Maslim, R. 2013. Buku Saku Diagnosis Gangguang Jiwa, Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III dan DSM-5. Jakarta :
Physicians Postgraduate Press, Inc. 2007. Preventing Recurrent Depression: Long-Term Treatment
for Major Depressive Disorder. Primary Care Companion to The Journal of Clinical
Zannah,U., I.M. Puspitasari, R.K. Sinuraya. 2017. Review: Farmakoterapi Gangguan Bipolar. Farmaka. Volume
16 (1) : 263-277.
Terima Kasih