Anda di halaman 1dari 54

F3 GANGGUAN SUASANA

PERASAAN (MOOD/AFEKTIF)

Pembimbing : dr. Adelin Saulinggi, Sp.Kj (K)


PENDAHULUAN
• Hubungan antara etiologi, gejala, proses biokimia yang mendasarinya, respons terhadap terapi,
dan akibat dari gangguan suasana perasaan (mood/afektif) belum cukup dipahami dengan baik
untuk memungkinkan klasifikasinya disepakati secara universal.
• Kelainan fundamental pada kelompok gangguan ini ialah perubahan suasana perasaan (mood)
atau afek, biasanya ke arah depresi (dengan atau tanpa anxietas yang menyertainya), atau ke
arah elasi (suasana perasaan yang meningkat).
• Kriteria utama untuk klasifikasi gangguan afektif dipilih berdasarkan alasan praktis, yaitu
untuk memungkinkan gangguan klinis yang lazim ditemukan mudah diidentifikasi.
• Istilah “mania” dan “depresi berat” digunakan dalam klasifikasi ini untuk menunjukkan kedua
ujung yang berlawanan dalam spektrum afektif; “hipomania” digunakkan untuk menilai
keadaan pertengahan tanpa waham, halusinasi, atau kekacauan menyeluruh dari aktivitas
normal.
F30 Episode Manik
F31 gangguan Afektif Bipolar
F32 Episode Depresif
F33 Gangguan Depresif Berulang
F34 Gangguan Suasana Perasaan (mood [afektif])
Menetap
F38 Gangguan Suasana Perasaan (mood [afektif])
Lainnya
F39 Gangguan Suasana Perasaan (mood [afektif])
YTT
F30
EPISODE MANIK
F30. EPISODE MANIK

• Ada tiga derajat keparahan yang dapat ditentukan, dengan kesamaan ciri khas dalam suasana
perasaan yang meningkat, dan peningkatan dalam jumlah dan kecepatan aktivitas fisik dan
mental.
• Semua subdivisi dari kategori ini seharusnya digunakkan hanya untuk satu episode manik
tunggal. Jika ada episode afektif (depresif, manik, atau hipomanik) sebelumnya atau
sesudahnya, maka ganguannya harus diberi kode menurut gangguan afektif bipolar
 F30.0 Hipomania
 F30.1 Mania tanpa gejala psikotik
 F30.2 Mania dengan gejala psikotik
 F30.8 Episode manik lainnya
 F30.9 Episode manik YTT
F30.0 HIPOMANIA
• Hipomania ialah derajat yang lebih ringan daripada mania yang kelainan suasana perasaan (mood) dan perilakunya terlalu
menetap dan menonjol sehingga tidak dapat dimasukan dalam siklotimia, namun tidak disertai halusinasi atau waham.

• Yang ialah peningkatan ringan dari suasana perasaan (mood) yang menetap (sekurang-kurangnya selama beberapa hari
berturut-turut), peningkatan enersi dan aktivitas, dan biasanya perasaan sejahtera yang mencolok dan efisiensi baik fisik
maupun mental. Sering ada peningkatan kemampuan untuk bergaul, bercakap, keakraban yang berlebihan, peningkatan
enersi seksual, dan pengurangan kebutuhan tidur.

• Lebih sering ini bersifat pergaulan sosial euforik, meskipun kadang-kadang lekas marah, sombong, dan perilaku yang tidak
sopan dan mengesalkan

• Konsentrasi dan perhatiannya dapat mengalami hendaya, sehingga kurang bisa duduk dengan tenang untuk bekerja, atau
bersantai dan menikmati hiburan.
Pedoman diagnostik :
Beberapa di antara sifat-sifat tersebut di atas, sesuai dengan suasana perasaan (mood) yang meninggi
atau berubah dan peningkatan aktivitas, seharusnya ada selama sekurang-kurangnya beberapa hari
berturut-turut, pada suatu derajat intensitas dan yang bertahan melebihi apa yang digambarkan bagi
siklotimia (F34.0). Pengaruh nyata atas kelancaran pekerjaan dan aktivitas sosial memang sesuai
dengan diagnosis hipomania, akan tetapi apabila kekacauan itu berat atau menyeluruh, maka
diagnosis mania (F30.1 atau F30.2) harus ditegakkan.
Diagnosis Banding Hipomania :
• Hipomania meliputi jenjang gangguan suasana perasaan (mood) dan tingkat aktivitas antara
siklotimia (F34.0) dan mania (F30.1 dan F30.2). Aktivitas yang meningkat dan kegelisahan (dan
seringkali juga penurunan berat badan) harus dibedakan dari gejala sama yang dapat timbul pada
hipertiroidi dan anoreksia nervosa; masa dini dari "depresi agitatif", khususnya pada usia
pertengahan, dapat sekadar menyerupai hipomania jenis iritabel. Pasien dengan gejaia obsesif berat
mungkin aktif pada sebagian waktu malamnya, untuk melaksanakan ritual pembersihan rumah,
akan recapi afeknya biasanya berlawanan dengan apa yang dikemukakan di sini.
• Apabila suatu periode singkat hipomania muncul sebagai fase pendahulu atau fase sesudah keadaan
mania (F30.1 dan F30.2), biasanya tiada artinya untuk menetapkan hipomania itu secara terpisah.
F30.1 MANIA TANPA GEJALA
PSIKOTIK
• Suasana perasaan (mood) meninggi tidak sepadan dengan keadaan individu, dan dapat
bervariasi antara keriangan (seolah-olah bebas dari masalah apa pun) sampai keadaan eksitasi
yang hampir tak terkendali.
• Elasi (suasana perasaan yang meningkat) itu disertai dengan enersi yang meningkat, sehingga
terjadi aktivitas berlebihan, percepatan dan kebanyakan bicara, dan berkurangnya kebutuhan
tidur.
• Mungkin terjadi gangguan persepsi, seperti apresiasi warna terutama yang menyala/amat cerah
(dan biasanya indah), keasyikan (mengikat perhatian) pada rincian sehalus-halusnya mengenai
permukaan dan penampilan barang, dan hiperakusis subjektif.
• Individu memiliki berbagai rencana yang tidak praktis dan boros, membelanjakan uang secara
serampangan, atau menjadi agresif, bersifat cinta-kasih, atau berkelakar dalam situasi yang
tidak tepat. Suasana perasaan (mood) yang tampil pada beberapa episode mani lebih banyak
mudah tersinggung dan curiga, daripada elasi.
Pedoman Diagnostik Mania Tanpa Gejala Psikotik :
Episode seharusnya berlangsung sekurang-kurangnya sat minggu dan cukup berat sehingga
mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan biasa dan aktivitas sosial. Perubahan
suasana perasaan (mood) seharusnya disertai dengan enersi yang meninggi dan beberapa gejala
yang disebut di atas (khususnya percepatan berbicara, kebutuhan tidur yang berkurang,
grandiositas, dan terlalu optimistis).
F30.2 MANIA DENGAN GEJALA PSIKOTIK
• Gambaran klinis merupakan bentuk mania yang
lebih berat daripada keadaan yang digambarkan
pada F30. I. Harga diri yang membubung dan
gagasan kebesaran dapat berkembang menjadi Diagnosis banding :
waham, dan iritabilitas serta kecurigaan menjadi • Salah satu masalah yang paling lazim ialah
waham kejar. pembedaan gangguan ini dari skizofrenia,
terutama bila fase perkembangannya melalui
• Pada kasus berat, waham kebesaran atau religius hipomania terlewati dan pasien dijumpai
tentang identitas atau peranan mungkin hanya pada puncak penyakitnya ketika
mencolok, dan gagasan yang takabur dan waham yang banyak, pembicaraan kacau,
percepatan berbicaranya mengakibatkan individu dan eksitasi kekerasan mengaburkan
tidak dapat dipahami lagi. gangguan dasar afektif.
• Jika diperlukan, waham dan halusinasi dapat
diperbedakan sebagai yang serasi atau tidak
serasi dengan suasana perasaan (mood).
F31
GANGGUAN
AFEKTIF BIPOLAR
F31 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR
• Gangguan ini tersifat oleh episode berulang (yaitu sekurang-kurangnya dua) yang
menunjukkan suasana perasaan (mood) pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, dan
gangguan ini pada waktu tertentu terdiri dari peninggian suasana perasaan (mood) serta
peningkatan enersi dan aktivitas (mania atau hipomania), dan pada waktu lain berupa
penurunan suasana perasaan (mood) serta pengurangan enersi dan aktivitas (depresi).
• Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara 2 minggu sampai 4 - 5
bulan (rata-rata sekitar 4 bulan). Depresi cenderung berlangsung lebih lama (rata-rata sekitar 6
bulan) meskipun jarang melebihi setahun kecuali pada orang lanjut usia.
• Kedua macam episode itu sering kali menyusul peristiwa hidup yang penuh stres atau trauma
mental lain, akan tetapi adanya stres tidak esensial untuk penegakan diagnosis.
• Episode pertama bisa timbul pada setiap usia dari masa kanak sampai tua.
 F31.0 Gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik
 F31.1 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik
 F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik
 F31.3 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang
 F31.4 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala
psikotik
 F31.5 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala
psikotik
 F31.6 Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran
 F31.7 Gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi
 F31.8 Gangguan afektif bipolar lainnya
 F31.9 Gangguan afektif bipolar YTT
F31.0 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR,
EPISODE KINI HIPOMANIK
Pedoman Diagnostik
Untuk diagnosis pasti;
(a) episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk hipoma-nia (F30.0); dan
(b) harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau
campuran) di masa lampau.
F31.1 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI MANIK
TANPA GEJALA PSIKOTIK

Pedoman Diagnostik
Untuk diagnosis pasti:
(a) episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa gejala psikotik (F30.1);
dan
(b) harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau
campuran) di masa lampau.
F31.2 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI MANIK
DENGAN GEJALA PSIKOTIK

Pedoman Diagnostik
Untuk diagnosis pasti:
(a) episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala psikotik (F 30.2).
(b) harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau
campuran) di masa lampau, Jika dikehendaki, wham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai
serasi atau tidak serasi dengan suasana perasaan (mood)
F31.3 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI
DEPRESIF RINGAN ATAU SEDANG

Pedoman Diagnostik
Untuk diagnosis pasti:
(a) episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif ringan (F32.0) atau
pun sedang (F32.1); dan
(b) harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa
lampau.

Karakter kelima dapat digunakan untuk menentukan ada atau tiadanya gejala somatik dalam episode
depresif yang sedang berlangsung:
 
F31.30 Tanpa gejala somatik
F31.31 Dengan gejala somatik
F31.4 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI
DEPRESIF BERAT TANPA GEJALA PSIKOTIK

Pedoman Diagnostik
Untuk diagnosis pasti:
(a) episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat tanpa gejala
psikotik (F32.2); dan
(b) harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa
lampau.
F31.5 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI DEPRESIF
BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK

Pedoman Diagnostik
Untuk diagnosis pasti:
(a) episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat dengan gejala
psikotik (F32.3); dan
(b) harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa
lampau.
F31.6 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI
CAMPURAN

Pasien pernah mengalami sekurang-kurangnya satu episode afektif manik, hipomanik atau
campuran di masa lampau dan sekarang sedang menunjukkan gejala-gejala manik, hipomanik dan
depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat.

Pedoman Diagnostik :
Meskipun bentuk gangguan bipolar yang paling khas terdiri dari pergantian antar episode manik dan depresif
yang diselingi periode suasana perasaan (mood) normal; namun tak jarang suasana perasaan (mood) depresif
selama berhari-hari tau berminggu-minggu disertai aktivitas berlebihan dan kegesitan berbicara, atau suasana
perasaan (mood) yang manik dan grandiositas disertai agitasi dan kehilangan enersi dan libido. Gejala depresif
dan gejala dari hipomania atau mania dapat juga bergancian dengan cepat, dari hari ke hari bahkan dari jam ke
jam. Diagnosis gangguan afektif bipolar campuran hendaknya ditegakkan hanya jika kedua kelompok gejala
sama-sama mencolok selama masa terbesar dari episode penyakit yang sekarang, dan jika episode ini telah
berlangsung selama sekurang-kurangnya 2 minggu.
F31.7 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR, KINI DALAM REMISI

Pasien pernah mengalami sekurang-kurangnya satu episode afektif manik, hipomanik, atau
campuran di masa lampau, ditambah dengan sekurang-kurangnya satu lagi episode afektif
hipomanik, manik, depresif atau campuran, akan tetapi pada waktu sekarang tidak menderita
sesuatu gangguan afektif yang nyata dan juga tidak menderitanya selama beberapa bulan terakhir
ini. Namun pasien mungkin sedang mendapat pengobatan untuk mengurangi risiko timbulnya
episode di masa mendatang.
F31.8 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR LAINNYA
• Termasuk: gangguan bipolar Il
• episode manik berulang
 
F31.9 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR YTT
F32
EPISODE
DEPRESIF
F32 EPISODE DEPRESIF
Pada semua tiga variasi dari episode depresif khas yang tercantum ), individu biasanya menderita suasana perasaan
(mood) yang depresif, kehilangan mint dan kegembiraan, dan berkurangnya enersi yang menuju meningkatnya keadaan
mudah lelah dan berkurangnya aktivitas. Biasanya ada rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja. Gejala lazim
lainnya adalah:
(a) konsentrasi dan perhatian berkurang:
(b) harga diri dan kepercayaan diri berkurang:
(c) gagasan tentang perasaan bersalah dan tidak berguna (bahkan pada episode tipe ringan sekali pun):
(d) pandangan masa depan yang suram dan pesimistis;
(e) gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri:
(f) tidur terganggu;
(g) nafsu makan berkurang.
Perbedaan antara episode depresif ringan, sedang, dan berat terletak pada penilaian klinis yang kompleks yang meliputi
jumlah, bentuk dan keparahan gejala yang ditemukan. Sering kali luasnya aktivitas pekerjaan biasa dan sosial
merupakan petunjuk yang berguna untuk memperkirakan derajat keparahan suatu episode, akan tetapi ada pengaruh
individual, sosial dan budaya yang cukup umum dan cukup kuat yang mengganggu hubungan selaras antara keparahan
gejala dan kinerja sosial.
 F32.0 Episode depresif ringan
.00 Tanpa gejala somatik
.01 Dengan gejala somatik
 F32.1 Episode depresif sedang
.10 Tanpa gejala somatik
.11 Dengan gejala somatik
 F32.2 Episode depresif berat tanpa gejala psikotik
 F32.3 Episode depresif berat dengan gejala psikotik
 F32.8 Episode depresif lainnya
 F32.9 Episode depresif lainnya
F32.0 EPISODE DEPRESIF RINGAN

Pedoman Diagnostik
Suasana perasaan (mood) yang depresif, kehilangan minat dan kesenangan, dan muah menjadi
lelah biasanya dipandang sebagai gejala dari depresi yang paling khas; dan sekurang-kurangnya
dua dari ini, ditambah sekurang-kurangnya dua gejala lain yang dicantumkan pada halaman 150
(untuk F32.-) harus ada untuk menegakkan diagnosis pasti. Tidak boleh ada gejala yang berat di
antaranya. Lamanya seluruh episode berlangsung ialah sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu.
Individu yang mengalami episode depresif ringan biasanya resah tentang gejalanya dan agak
sukar baginya untuk meneruskan pekerjaan biasa dan kegiatan sosial, namun mungkin ia tidak akan
berhenti berfungsi sama sekali.
Karakter kelima dapat digunakan untuk menentukan adanya sindrom somatik:

F32.00 TANPA GEJALA SOMATIK


Kriteria untuk episode depresif ringan telah dipenuhi, dan tidak ada atau hanya ada sedikit sekali
gejala somatik.

F32.01 DENGAN GEJALA SOMATIK


Kriteria untuk episode depresif ringan telah dipenuhi, dan empat atau lebih gejala somatik juga
ditemukan. (Jika hanya dua arau tiga gejala somatik ditemukan tetapi luar biasa beratnya, maka
penggunaan kategori ini mungkin dapat dibenarkan.)
F32.1 EPISODE DEPRESIF SEDANG
Pedoman Diagnostik
• Sekurang-kurangnya harus ada dua dari tiga gejala paling khas yang ditentukan untuk episode
depresif ringan (F32.0)
• ditambah sekurang-kurangnya tiga (dan sebaiknya empat) gejala lainnya.
Beberapa gejala mungkin tampil amat menyolok, namun ini tidak esensial apabila secara
keseluruhan ada cukup banyak variasi gejalanya. Lamanya seluruh episode berlangsung minimal
sekitar 2 minggu. Individu dengan episode depresif taraf sedang biasanya menghadapi kesulitan
nyata untuk meneruskan kegiaran sosial, pekerjaan dan urusan rumah tangga.
Karakter kelima dapat digunakan untuk menentukan adanya gejala somatik:

F32.10 TANPA GEJALA SOMATIK


Kriteria untuk episode depresif sedang telah dipenuhi, dan tidak ada atau hanya ada sedikit sekali
gejala soratik.
 
F32.11 DENGAN GEJALA SOMATIK
Kriteria untuk episode depresif sedang telah dipenuhi, dan adaempat atau lebih gejala somatik.
(Jika hanya dua atau tiga gejala somatik ditemukan tetapi luar biasa beratnya, maka penggunaan
kategori ini mungkin dapat dibenarkan.)
F32.2 EPISODE DEPRESIF BERAT TANPA GEJALA
PSIKOTIK

Pada episode depresif berat, penderita


biasanya menunjukkan keregangan atau Pedoman Diagnostik :
kegelisahan yang amat nyata, kecuali Sama tiga gejala khas yang ditentukan untuk episode
depresif ringan dan sedang (F32.0, F32.1) harus ada,
apabila retardasi merupakan ciri
ditambah sekurang-kurangnya empat gejala lainnya, dan
terkemuka. Kehilangan harga diri dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat.
perasaan dirinya tak berguna mungkin Kategori ini hendaknya digunakan hanya untuk episode
mencolok, dan bunuh diri merupakan depresif berat tunggal tanpa gejala psikotik.
bahaya nyata terutama pada beberapa
kasus berat.
F32.3 EPISODE DEPRESIF BERAT DENGAN GEJALA
PSIKOTIK

Pedoman Diagnostik :
Episode depresif berat yang memenuhi kriteria Diagnosis banding :
menurut F32.2 tersebut di atas, disertai waham, Stupor depresif perl diperbedakan dari skizofrenia
halusinasi atau stupor depresif. Wahamnya katatonik (F20.2), stupor disosiatif (F44.2) dan
biasanya melihatkan ide tentang dosa, kemiskinan bentuk stupor organik lainnya. Kategori ini
atau malapetaka yang mengancam, dan pasien hendaknya hanya digunakan untuk episode depresif
dapat merasa bertanggungjawab atas hal itu.
berat tunggal dengan gejala psikotik; untuk episode
Halusinasi auditorik atau olfaktorik biasanya
selanjutnya harus digunakan suhkategori gangguan
berupa suara yang menghina atau menuduh atau
depresif berulang.
bau kotoran atau daging membusuk. Retardasi
psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor.
Jika diperlukan, waham atau halusinasi dapat
ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan
suasana perasaan (mood)
F32.8 EPISODE DEPRESIF LAINNYA

Episode yang termasuk di sini ialah yang tidak sesuai dengan gambaran yang diberikan untuk
episode depresif pada F32.0, F32.3, meskipun kesan diagnostik menyeluruh menunjukkan
sitatnya sebagai depresi. Contohnya termasuk campuran gejala depresif (khususnya jenis
somatik) yang berfluktuasi dengan gejala non-diagnostik seperti ketegangan. keresahan dan
penderitaan; dan campuran gejala depresif somatik dengan nyeri atau keletihan menetap yang
bukan akibat penyebab organik (seperti yang kadang-kadang terlihat pada pelayanan rumah sakit
umum).

F32.9 EPISODE DEPRESIF YTT


F33
GANGGUAN
DEPRESIF
F33 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG
• Gangguan ini bersifat berulang dari depresi sebagaimana dijabarkan dalam episode depresif
(ringan (F32.0), sedang (F32.1), atau berat (F32.2 dan F32.3), tanpa riwayat adanya episode
tersendiri dari peninggian suasana perasaan (mood) dan hiperaktivitas yang memenuhi kriteria
mania (F30.1 dan F30.2).
• Umumnya episode pertama terjadi pada usia lebih tua dibanding dengan gangguan bipolar,
dengan usia onset rata-rata lima puluhan. Episode masing-masing juga lamanya antara 3 dan 12
bulan (rata-rata lamanya sekitar 6 bulan) akan tetapi frekuensinya lebih jarang.
• Bagaimana pun seringnya seseorang pasien gangguan depresif berulang mengalami episode
depresif sebagai penderitaan, tidak mustahil baginya akan mengalami episode manik. Jika
ternyata terjadi episode manik, maka diagnosis seharusnya diubah menjadi gangguan afektif
bipolar.
 F33.0 Gangguan depresif berulang, episode kini ringan
.00 Tanpa gejala somatik
.01 Dengan gejala somatik
 F33.1 Gangguan depresif berulang, episode kini sedang
.10 Tanpa gejala somatik
.11 Dengan gejala somatik
 F33.2 Gangguan depresif berulang, episode kini berat tanpa gejala psikotik
 F33.3 Gangguan depresif berulang, episode kini berat dengan gejala psikotik
 F33.4 Gangguan depresif berulang, kini dalam remisi
 F33.8 Gangguan depresif berulang lainnya
 F33.9 Gangguan depresif berulang YTT
F33.0 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG, EPISODE KINI RINGAN

Pedoman Diagnostik
Untuk diagnosis pasti:
(a) kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33.-) harus dipenuhi, dan episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk
episode depresif ringar (F32.0); dan
(b) sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa
bulan tapa gangguan suasana perasaan (mood) yang bermakna. Kalau tidak, maka diagnosis seharusnya gangguan suasana
perasaan (mood (afektif]) berulang lainnya (F38.1).

Karakter kelima dapat digunakan untuk menentukan adanya gejala somatik dalam episode
sekarang:

F33.00 TANPA GEJALA SOMATIK


F33.01 DENGAN GEJALA SOMATIK
F33.1 GANGGUAN DEPRESIF
BERULANG, EPISODE KINI SEDANG
Pedoman Diagnostik
Untuk diagnosis pasti:
(a) kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33.-) harus dipenuhi, dan episode sekarang harus memenuhi
kriteria untuk episode depresif sedang (F32.1); dan
(b) sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama minimal 2 minggu dengan sela
waktu beberapa bulan tanpa gangguan suasana perasaan (mood) yang bermakna.

Karakter kelima dapat digunakan untuk menentukan adanya gejala somatik dalam episode
sekarang:

F33.10 TANPA GEJALA SOMATIK


F33.11 DENGAN GEJALA SOMATIK
F33.2 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG, EPISODE KINI
BERAT TANPA GEJALA PSIKOTIK

Pedoman Diagnostik
Untuk diagnosis pasti:
(a) kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33.-) harus dipenuhi, dan episode sekarang harus
memenuhi kriteria untuk episode depresit berat tanpa gejala psikotik (F32.2): dan
(b) sekurang-kurangnya Jua episode telah berlangsung masing-masing selama minimal 2 minggu
dengan selang waktu beberapa bulan tanpa gangguan suasana perasaan (mood) yang bermakna.
F33.3 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG, EPISODE KINI
BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK

Pedoman Diagnostik
Untuk diagnosis pasti:
(a) kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33.-) harus dipenuhi, dan episode sekarang harus
memenuhi kriteria untuk episode depresif berat dengan gejala psikotik (F32.3): dan
(b) sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama minimal 2 minggu
dengan selang waktu beberapa bulan tanpa gangguan suasana perasaan (mood) yang bermakna.
F33.4 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG, KINI DALAM
REMISI

Pedoman Diagnostik
Untuk diagnosis pasti:
(a) kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33.-) harus pernah dipenuhi di masa lampau,
tetapi keadaan sekarang seharusnya tidak memenuhi kriteria untuk episode depresif dengan
derajat keparahan apa pun atau gangguan lain apa pun dalam F30, F39: dan
(b) sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama minimal 2 minggu
dengan sela waktu beberapa bulan tapa gangguan suasana perasaan (mood) yang bermakna.

F33.8 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG LAINNYA


 
F33.9 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG YTT
F34
GANGGUAN
SUASANA PERASAAN
(MOOD[AFEKTIF])
MENETAP
F34 GANGGUAN SUASANA PERASAAN
(MOOD [AFEKTIF]) MENETAP
• Ini merupakan gangguan suasana perasaan (mood) yang menetap dan biasanya berfluktuasi,
namun masing-masing episodenya jarang atau tidak pernah cukup parah untuk disebut sebagai
episode hipomanik atau pun depresif ringan.
• Karena masing-masing berlangsung bertahun-tahun lamanya, bahkan kadang-kadang selama
sebagian besar masa hidup dewasa seseorang, maka gangguan ini sungguh-sungguh
menyebabkan penderitaan subjektif dan ketidakmampuan.
• Gangguan afektif menetap lebih cocok diklasifikasikan di sini daripada bersama dengan
gangguan kepribadian, oleh karena ada bukti dari penelitian keluarga bahwa secara genetik
berkaitan dengan gangguan suasana perasaan (mood), dan karena kadang-kadang dapat diobati
sebagai gangguan suasana perasaan (mood) dengan hasil yang sama.
 F34.0 Siklotimia
 F34.1 Distimia
 F34.8 Gangguan suasana perasaan (mood[afektif]) menetap lainnya
 F34.9 Gangguan suasana perasaan (mood[afektif]) menetap YTT
F34.0 SIKLOTIMIA
• Ketidakstabilan suasana perasaan (mood) yang
menetap, berupa banyak episode depresi ringan dan
elasi ringan. Ketidakstabilan ini biasanya mulai Pedoman Diagnostik :
berkembang dini dalam kehidupan dewasa dan Ciri esensial ialah ketidakstabilan menetap suasana
perasaan (mood), meliputi banyak periode depresi
berlangsung secara kronis, meskipun sekali-sekali
ringan dan elasi ringan, di antaranya tak ada yang
suasana perasaan (mood) mungkin normal dan stabil cukup parah atau cukup lama untuk memenuhi
selama berbulan bulan sekaligus. kriteria gangguan afektif bipolar (F31.-) atau
• Diagnosis ini sukar ditegakkan tapa masa gangguan depresif berulang (F33.-). Ini berarti pula,
bahwa setiap episode alunan suasana perasaan
pengamatan yang cukup lama atau laporan yang
(mood) tidak memenuhi kriteria untuk kategori mana
sangat lengkap tentang perilaku individu di masa pun yang disebut menurut episode manik (F30.-) atau
lampau. episode depresif (F32.-).
• Siklotimia sering kali luput dari perhatian medis
karena alunan suasana perasaan (mood) relatif ringan
dan masa peningkatan suasana perasaan (mood)
mungkin bersifat menyenangkan.
F34.1 DISTIMIA
• Suatu depresi kronis dari suasana perasaan
(mood) yang pada saat sekarang tidak Pedoman Diagnostik :
memenuhi kriteria untuk gangguan depresif Ciri esensial jalah depresi suasana perasaan (mood)
berulang, ringan atau sedang (F33.0 atau F33.1) yang berlangsung sangat lama yang tak pernah atau
menurut keparahannya atau lamanya jarang sekali cukup parah untuk memenuhi kriteria
gangguan depresif berulang ringan atau sedang
berlangsung setiap episode, meskipun kriteria
(F33.0 atau F33.1). Biasanya mulai dini dalam masa
untuk episode depresif ringan mungkin pernah kehidupan dewasa dan berlangsung sekurang-
terpenuhi di masa lampau, terutama pada onset kurangnya beberapa tahun, kadang-kadang untuk
gangguan ini. jangka waktu tidak terbatas. Jika onsetnya pada usia
lebih lanjut, gangguan ini sering kali merupakan
kelanjutan suatu episode depresif tersendiri (F32.-)
dan berhubungan dengan masa berkabung atau stres
nyata lainnya.
F34.8 GANGGUAN SUASANA PERASAAN
(MOOD [AFEKTIF]) MENETAP LAINNYA
Suatu kategori sisa untuk ganguan afektif menetap yang tidak cukup parah atau tidak berlangsung
cukup lama untuk memenuhi kriteria siklotimia (F34.0) atau distimia (F34.1) namun secara klinis
bermakna. Termasuk di sini beberapa jenis depresi yang dahulu disebut "neurotik", asal saja tidak
memenuhi kriteria baik untuk siklotimia (F34.0), distimia (F34.1) maupun episode depresif
ringan (F32.0) atau sedang (F32.1).

F34.9 GANGGUAN SUASANA PERASAAN


(MOOD [AFEKTIF]) MENETAP YTT
F38
GANGGUAN
SUASANA PERASAAN
(MOOD[AFEKTIF])
LAINNYA
 F38.0 Gangguan suasana perasaan (mood[afektif]) tunggal lainnya

 F38.1 Gangguan suasana perasaan (mood[afektif]) berulang lainnya

.10 Gangguan depresif singkat berulang

 F38.8 Gangguan suasana perasaan (mood[afektif]) lainnya YDT


F38 GANGGUAN SUSANA PERASAAN (MOOD [AFEKTIF])
LAINNYA

F38.0 GANGGUAN SUASANA PERASAAN (MOOD


[AFEKTIF]) TUNGGAL LAINNYA
F38.00 EPISODE AFEKTIF CAMPURAN
Episode afektif yang berlangsung sekurang-kurangnya selama 2 minggu yang bersifat campuran
atau pergantian cepat (biasanya dalam beberapa jam) antara gejala hipomanik, manik, dan
depresif.

F38.1 GANGGUAN SUASANA PERASAAN (MOOD


[AFEKTIF]) BERULANG LAINNYA

F38.10 GANGGUAN DEPRESIF SINGKAT BERULANG


Episode depresif singkat yang berulang, muncul kira-kira sekali sebulan selama satu tahun yang
lampau. Semua episode depresif masing-masing berlangsung kurang dari 2 minggu (yang khas ialah 2
- 3 hari, dengan pernulihan sempurna) tetapi memenuhi kriteria simtomatik untuk episode depresif
ringan, sedang, atau berat (F32.0, F32.1, F32.2).
F38.8 GANGGUAN SUASANA PERASAAN
(MOOD [AFEKTIF]) LAINNYA YDT
Ini merupakan kategori sisa untuk gangguan afektif yang tidak memenuhi kriteria untuk kategori
mana pun dari F30 - F38.1 tersebut di atas.

F39 GANGGUAN SUASANA PERASAAN


(MOOD/AFEKTIF)) YTT
Untuk dipakai hanya sebagai langkah terakhir, jika tak ada istilah lain yang dapat digunakan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai