Anda di halaman 1dari 90

F3, F4, ANTI

DEPRESAN,
ANTI MANIA,
MOOD
Disusun Oleh :
STABILIZER,
Made Ayu Kusuma Dewi 22010120220236
Della Dafina 22010120220157

DAN ANTI
Koas PJJ Periode 22 Maret-4 April 2021

ANXIETAS Dosen Pembimbing:


Dr. Hang Gunawan Asikin, Sp. KJ

Residen Pembimbing:
Dr. Lyla
01
F30-F39
Gangguan Suasana Perasaan
(Mood(Afektif))
Gangguan Suasana Perasaan
1.Kelainan fundamental : perubahan suasana perasaan (mood) atau afek,
biasanya kearah depresi atau kearah elasi.
2.Perubahan afek biasanya disertai perubahan keseluruhan aktivitas
3.Gangguan dibedakan menurut:
● Episode tunggal / multipel
● Tingkat keparahan gejala
a. Mania dengan gejala psikotik -> mania tanpa gejala psikotik -> hipomania
b. Depresi ringan, sedang, berat tanpa gejala psikotik -> depresi berat dengan gejala
psikotik
● Dengan atau tanpa gejala somatik
F30 Episode Manik
● Afek meningkat
● Peningkatan dalam jumlah dan kecepatan aktivitas fisik dan mental,
dalam berbagai derajat keparahan
● Kategori ini hanya untuk 1 episode manik tunggal (yang pertama) ->
termasuk gangguan afektif bipolar, episode manik tunggal
F30.0 F30.1 F30.2
Hipomania Mania tanpa Gejala Psikotik Mania dengan Gejala Psikotik

Klinis Derajat gangguan lebih ringan dari mania Cukup berat Bentuk mania yang lebih berat dari
(F30.1) F30.1

Perubahan Afek meninggi/berubah disertai peningkatan Energi yang bertambah: ● Harga diri membumbung
afek aktivitas ● Aktivitas berlebihan ● Gagasan kebesaran
● Percepatan dan berkembang jadi waham
kebanyakan bicara kebesaran (delusion of
● Kebutuhan tidur ↓ grandeur)
● Ide-ide perihal ● Iritabilitas dan kecurigaan ->
kebesaran/grandiose ideas waham kejar (delusion of
● Terlalu optimistik persecution)

Durasi ● Menetap : minimal beberapa hari Sekurang-kurangnya 1 minggu


berturut-turut
● Pada suatu derajat intensitas dan
yang bertahan melebihi apa yang
digambarkan bagi siklotimia (F34.0),
dan tidak disertai halusinasi atau
waham
F30.0 F30.1 F30.2
Hipomania Mania tanpa Gejala Psikotik Mania dengan Gejala Psikotik

Halusinasi Tidak disertai halusinasi/ Sesuai dengan keadaan afek


/waham
waham tersebut (mood-congruent)

Pengaruh ● Sesuai dengan Cukup berat -> mengacaukan


pada
pekerjaan dan
diagnosis hipomania seluruh/hampir seluruh
aktivitas ● Kekacauan pekerjaan dan aktivitas sosial
sosial berat/menyeluruh -> yang biasa dilakukan
diagnosis mania (F30.1
atau F30.2) harus
ditegakkan

Diagnosis ● Hipertiroid ● Skizofrenia (F20.-)


Banding
● Anoreksia nervosa ● Skizoafektif tipe manik (F25.0)
● Masa dini dari “Depresi Ketidaksesuaian gejala afek
Agitatif” dengan waham dan
halusinasi/mood-incongruent,
sangat menonjol
F31 Gangguan Afektif Bipolar
● Episode berulang (minimal 2 episode)
● Afek dan tingkat aktivitas terganggu
● Peningkatan afek + penambahan energi dan aktivitas (mania/hipomania) -> tiba-tiba, berlangsung
2 minggu sampai 4-5 bulan
● Penurunan afek + pengurangan energi dan aktivitas (depresi) -> lebih lama (±6 bulan - 1 tahun)
● Khas : penyembuhan sempurna antar episode
● Biasanya setelah terjadi peristiwa hidup yang penuh stress/trauma mental lain
● Termasuk : Gangguan/psikosis manik-depresif
● Tidak termasuk: Gangguan bipolar, episode manik tunggal (F30)
F31.0 F31.1 F31.2 F31.3 F31.4
Gangguan Gangguan Afektif Gangguan Afektif Gangguan Afektif Gangguan Afektif
Afektif Bipolar, Episode Bipolar, Episode Bipolar, Episode Bipolar, Episode
Bipolar, Kini Manik tanpa Kini Manik dengan Kini Depresif Kini Depresif Berat
Episode Kini Gejala Psikotik Gejala Psikotik Ringan/Sedang tanpa Gejala
Hipomanik Psikotik

Episode sekarang Hipomania Mania tanpa Mania dengan Episode Episode depresif
(F30.0) gejala psikotik gejala psikotik depresif ringan berat tanpa
(F30.1) (F30.2) (F32.0) atau gejala psikotik
sedang (F32.1) (F32.2)

Episode afektif lain di Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1


masa lampau
● Hipomanik
(selain depresif) (selain depresif)
● Manik
● Depresif
● Campuran
F31.5 F31.6 F31.7
Gangguan Afektif Bipolar, Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Campuran Gangguan Afektif
Episode Kini Depresif Berat Bipolar, Episode Kini
dengan Gejala Psikotik dalam Remisi

Episode Episode depresif berat §Gejala manik, hipomanik, dan depresif Sekarang tidak
sekarang
dengan gejala psikotik yang tercampur/bergantian dengan cepat menderita gangguan
(F32.3) §Gejala mania/hipomania dan depresi afektif yang nyata
sama-sama mencolok selama masa selama beberapa
terbesar dari episode penyakit sekarang bulan terakhir
§Berlangsung minimal 2 minggu

Episode afektif lain di Minimal 1 Minimal 1 Tetapi:


masa lampau
● Hipomanik
Minimal 1 + minimal
● Manik 1 episode afektif lain
● Campuran (hipomanik, manik,
depresif, campuran)
F32 Episode Depresif
Gejala utama (derajat ringan, sedang, berat): Gejala lain:
1.Konsentrasi dan perhatian berkurang
1.Afek depresif
2.Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
2.Kehilangan minat dan kegembiraan 3.Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
4.Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
3.Berkurangnya energi yang menuju
5.Gagasan/perbuatan membahayakan diri/bunuh diri
meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah
6.Tidur terganggu
yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan
7.Nafsu makan berkurang
menurunnya aktivitas.

● Minimal 2 minggu
● Kategori diagnosis episode depresif ringan
(F32.0), sedang (F32.1), berat (F32.2) ->
hanya untuk episode depresi tunggal (yang
pertama).
● Episode depresif berikutnya -> gangguan
depresif berulang (F33.-)
F32.0 F32.1 F32.2 F32.3
Episode Depresif Ringan Episode Depresif Sedang Episode Depresif Berat tanpa Episode Depresif Berat dengan
Gejala Psikotik Gejala Psikotik

Gejala utama Minimal 2 dari 3 Minimal 2 dari 3 Semua Memenuhi kriteria F32.2
Disertai:
Gejala lain Minimal 2 dari 7 Minimal 3 atau 4 dari 7 Minimal 4 dari 7 1.Waham
oIde tentang dosa,
Gejala berat Tidak boleh ada gejala Beberapa intensitas kemiskinan/malapetaka
berat berat yang mengancam
oMerasa
Durasi Minimal 2 minggu Minimal 2 minggu Minimal 2 minggu bertanggungjawab atas
Gejala amat berat dan peristiwa tersebut
onset cepat -> boleh di 2.Halusinasi auditorik/
didiagnosis <2 minggu olfaktorik
oSuara menghina/
Pengaruh pada Sedikit kesulitan Kesulitan nyata Tidak mampu
pekerjaan dan aktivitas
menuduh
sosial
berkegiatan oBau kotoran/daging
membusuk
Karakter kelima F32.00 : Tanpa gejala F32.10 : Tanpa gejala 3.Retardasi psikomotor
somatik somatik berat -> stupor
F32.01 : Dengan gejala F32.11 : Dengan gejala
somatik somatik
F33 Gangguan Depresif Berulang
● Tersifat dengan episode berulang dari episode depresi ringan (F32.0), sedang (F32.1), dan berat
(F32.3)
● Episode masing-masing lamanya ±6 bulan, namun frekuensinya lebih jarang dibandingkan
dengan gangguan bipolar
● Tanpa riwayat episode tersendiri dari peninggian afek dan hiperaktivitas yang memenuhi kriteria
mania (F30.1 dan F30.2)
● Pemulihan keadaan diantara episode: biasanya sempurna
● Pencetus: sering oleh peristiwa kehidupan yang penuh stres/trauma mental lain
● Diagnosis banding : Episode depresif singkat berulang (F38.1)
F33.0 F33.1 F33.2 F33.3 F33.4
Gangguan Depresif Gangguan Depresif Gangguan Depresif Gangguan Depresif Gangguan Depresif
Berulang, Episode Berulang, Episode Kini Berulang, Episode Berulang, Episode Berulang, Kini dalam
Kini Ringan Sedang Kini Berat tanpa Kini Berat dengan Remisi
Gejala Psikotik Gejala Psikotik

KRITERIA GANGGUAN DEPRESIF BERULANG (F33.-)


Harus pernah dipenuhi di masa lampau

Episode sekarang Episode depresif Episode depresif Episode depresif Episode depresif Tidak memenuhi kriteria
ringan (F32.0) sedang (F32.1) berat tanpa gejala berat dengan untuk episode depresif
psikotik (F32.2) gejala psikotik derajat
(F32.3) apapun/gangguan lain
apapun dalam F30-F39

Telah berlangsung Mininal 2 episode

Durasi §Masing-masing min. 2 minggu


§Sela waktu beberapa bulan

Gangguan afektif Tanpa gangguan afektif bermakna

Karakter kelima F33.00 : Tanpa F33.10 : Tanpa gejala


gejala somatik somatik
F33.01 : Dengan F33.11 : Dengan
gejala somatik gejala somatik
F34 Gangguan Suasana Perasaan
(Mood/Afek)Menetap F34.0 F34.1
Siklotimia Distimia

Ciri esensial 1.Ketidakstabilan menetap dari afek (suasana perasaan) ● Afek depresif yang berlangsung sangat lama yang
oBanyak periode depresi ringan dan hipomania ringan tidak pernah/jarang sekali cukup parah untuk
oDiantaranya tidak ada yang cukup parah/cukup lama memenuhi kriteria gangguan depresif berulang
untuk memenuhi kriteria gangguan afektif bipolar (F31.-) ringan atau sedang (F33.0 atau F33.1).
atau gangguan depresif berulang (F33.-). ● Biasanya mulai pada usia dini dari masa dewasa.
2.Setiap episode alunan afektif (mood swings) tidak ● Berlangsung minimal beberapa tahun; terkadang
memenuhi kriteria untuk kategori manapun yang disebut untuk jangka waktu tidak terbatas.
dalam episode manik (F30.-) atau episode depresif ● Onset usia lanjut: sering merupakan kelanjutan
(F32.-). suatu episode depresif tersendiri (F32.-) dan
berhubungan dengan masa berkabung/stress lain
yang tampak jelas.

Diagnosis ● Gangguan afektif bipolar (F31.-) ● Gangguan campuran anxietas-depresi (F41.2)


Banding ● Gangguan depresif berulang (F33.-) ● Reaksi depresi berkepanjangan (F43.21)
● Skizofrenia residual (F20.5)
F38 Gangguan Suasana Perasaan
(Mood/Afek) Lainnya
F38.0 F38.1 F38.8 F38.9
Gangguan Afektif Tunggal Gangguan Afektif Berulang Gangguan Afektif Lainnya Gangguan Afektif YTT
Lainnya Lainnya YDT

F38.00: Episode Afektif F38.10: Gangguan Depresif Kategori sisa untuk Digunakan sebagai langkah
Campuran Singkat Berulang gangguan afektif yang tidak terakhir, jika tidak ada istilah
● Episode afektif ● Episode depresif memenuhi kriteria untuk lain yang dapat digunakan.
● Minimal 2 minggu singkat berulang kategori manapun dari F30
● Sifat: ● Muncul ±1 kali/bulan – F38.1 Termasuk: Psikosis Afektif
campuran/pergantian selama 1 tahun yang YTT
cepat (biasanya lampau
dalam beberapa jam) ● Masing-masing
antara gejala episode depresif
hipomanik, manik, berlangsung minimal
dan depresif 2 minggu
Khas: 2-3 hari, dengan
pemulihan sempurna

Diagnosis §Distimia (F34.1)


Banding §Episode depresif berkaitan
dengan menstruasi (F38.8)
02
F4
Gangguan Neurotik, Gangguan
Somatoform, Gangguan Terkait
Stres
F40 Gangguan Anxietas Fobik

● Anxietas dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang jelas (dari luar individu
itu sendiri), yang sebenarnya pada saat kejadian ini tidak membahayakan.
● Akibatnya, objek atau situasi tersebut dihindari atau dihadapi dengan rasa
terancam
● Anxietas fobik biasanya berbarengan dengan depresi. Episode depresi seringkali
memperburuk keadaan anxietas fobik yang sudah ada sebelumnya
F40.0 F40.1 Fobia
Agorafobia Sosial
Semua kriteria harus terpenuhi : Semua kriteria harus terpenuhi :
a.Gejala psikologis, manifestasi primer a.Gejala psikologis, manifestasi primer
harus perilaku atau otonomik dari harus perilaku atau otonomik dari
anxietasnya; bukan sekunder dari gejala lain anxietasnya; bukan sekunder dari gejala lain
seperti waham atau pikiran obsesif seperti waham atau pikiran obsesif
b.Anxietas harus mendominasi atau terbatas
b.Anxietas yang timbul harus terbatas pada pada situasi sosial tertentu (outside the
setidaknya dua situasi berikut : keramaian,
family circle)
tempat umum, bepergian keluar rumah,
c.Menghindari situasi fobik harus atau
dan bepergian sendiri
sudah merupakan gejala yang menonjol
c.Menghindari situasi fobik harus atau
sudah merupakan gejala yang menonjol
F40.2 Fobia Khas
(Terisolasi)
Semua kriteria harus terpenuhi :
a.Gejala psikologis, manifestasi primer
harus perilaku atau otonomik dari
anxietasnya; bukan sekunder dari gejala lain
seperti waham atau pikiran obsesif
b.Anxietas harus terbatas pada adanya
objek atau fobik tertentu (highly spesicic
situation)
c.Menghindari situasi fobik harus atau
sudah merupakan gejala yang menonjol
F40.8 Gangguan Anxietas Fobik
Lainnya
F40.2 Gangguan Anxietas Fobik YTT
F41 Gangguan Anxietas Lainnya
● Manifestasi anxietas merupakan gejala utama dan tidak terbatas (not restricted) pada
situasi lingkungan tertentu saja

● Dapat disertai gejala-gejala depresif dan obsesif, bahkan juga beberapa unsur anxietas
fobik, asal saja jelas bersifat sekunder atau ringan
F41.0 Gangguan Panik (Anxietas
Paroksismal Episodik)
● Ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan adanya gangguan anxietas fobik
(F40)
● Diagnosis pasti -> harus ditemukan beberapa kali serangan anxietas berat selama kira-kira 1
bulan

❏ Pada keadaan-keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya


❏ .Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya
❏ Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala-gejala anxietas pada periode diantara
serangan-serangan panik
F41.1 Gangguan Cemas Menyeluruh
● Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap
hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya
menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja
● Gejala-gejala tersebut biasanya :
a.Kecemasan
b.Ketegangan motorik
c.Overaktivitas otonomik

● Adanya gejala-gejala lain sifatnya sementara (untuk beberapa hari), khususnya depresi
● Depresi tidak membatalkan diagnosis utama,, selama tidak memenuhi kriteria lengkap dari
episode depresif, gangguan anxietas fobik, gangguan panik, atau gangguan obsesif-
kompulsif
F41.2 Gangguan Campuran Anxietas
dan Depresi
•Adanya gejala anxietas dan depresi, dimana masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala
yang cukup berat
•Anxietas berat disertai depresi ringan -> pertimbangkan kategori gg. Anxietas lainnya atau fobik
•Sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk menegakkan masing-masing diagnosis,
maka kedua diagnosis tersebut harus dikemukakan, dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat
digunakan. Jika karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu diagnosis maka gangguan
depresif harus diutamakan
•Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stres kehidupan yang jelas, maka harus
digunakan kategori F43.2, gangguan penyesuaian
F41.3 Gangguan Anxietas Campuran
Lainnya
•Memenuhi kriteria gg. Anxietas Menyeluruh (F41.1)
•Menunjukkan ciri-ciri menonjol dari kategori gangguan F40-49 (meskipun
hanya dalam jangka pendek), tetapi tidak lengkap
•Gejala yang memenuhi terjadi karena perubahan atau stres kehidupan yang
bermakna, maka dimasukkan kategori F43.2, gangguan penyesuaian
F41.4 Gangguan Anxietas Lainnya
YDT
F41.5 Gangguan Anxietas YTT
F42 Gangguan Obsesif Kompulsif
•Gejala obsesif atau tindakan kompulsif, atau keduanya, harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya dua minggu
berturut-turut
•Hal tersebut merupakan sumber “distress” -> mengganggu aktivitas penderita
•Gejala obsesif harus mencakup hal-hal berikut :
a.Harus disadari sebagai pikiran atau impuls diri sendiri
b.Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dilawan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan
oleh penderita
c.Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut diatas bukan merupakan hal yang memberi kepuasan atau kesenangan
d.Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls, tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan
(unpleasantly repetitive)

★ Penderita gg. Obsesif-kompulsif seringkali menunjukkan gejala depresif dan sebaliknya penderita depresif
berulang dapat menunjukkan pikiran-pikiran obsesif selama episode depresifnya
★ Diagnosis gg. Obsesif-kompulsif ditegakkan hanya bila tidak ada gangguan depresif pada saat gejala obsesif-
kompulsif tersebut timbul
F42.0 Predominan F42.1 Predominan
Pikiran Obsesif atau Tindakan Kompulsif
Pengulangan (Obsessional Rituals)
•Keadaan ini dapat berupa : gagasan, •Berkaitan dengan : kebersihan,
memeriksa berulang untuk meyakinkan
bayangan pikiran, atau impuls
bahwa suatu situasi yang dianggap
(dorongan perbuatan), yang sifatnya
berpotensi bahaya tidak terjadi, atau
mengganggu
masalah kerapihan dan keteraturan
•Meskipun isi pikiran tersebut •
berbeda-beda, umumnya hampir selalu •Kompulsif menyita banyak waktu (bbrp
menyebabkan “distress” jam dalam sehari) dan terkadang
berkaitan dengan ketidak-mampuan
mengambil keputusan dan kelambanan
F42.2 Campuran Pikiran dan
Tindakan Obsesif
•Diagnosis ini apabila pikiran obsesif dan tindakan kompulsif sama-sama menonjol
•Apabila salah satu jelas lebih dominan sebaiknya didiagnosis F42.0 atau F42.1,
karena berkaitan dengan pengobatan -> tindakan kompulsif lebih responsif terhadap
terapi perilaku

F42.8 Gangguan Obsesif-Kompulsif


Lainnya
F42.9 Gangguan Obsesif-Kompulsif
YTT
F43 Reaksi terhadap Stres Berat dan
Gangguan Penyesuaian
•Selain melihat simptomatologi dan perjalanan penyakit, pada F43 juga memerhatikan
adanya salah satu dari dua faktor pencetus yaitu :
a.Suatu stres kehidupan yang luar biasa, yang menyebabkan reaksi stres akut, atau
b.Suatu perubahan penting dalam kehidupan, yang menimbulkan situasi tidak nyaman yang
berkelanjutan, dengan akibat terjadi suatu gangguan penyesuaian
•Gangguan ada karena konsekuensi langsung dari stres atau keadaan tidak nyaman yang
berkelanjutan sebagai faktor utama
•Gangguan ini dapat dianggap sebagai respons maladaptif terhadap stres berat atau stres
berkelanjutan, dimana mekanisme penyesuaian tidak berhasil mengatasi sehingga
menimbulkan masalah dalam fungsi sosialnya
F43.0 Reaksi Stres Akut F43.1 Gangguan Stres Pasca-Trauma F43.2 Gangguan Penyesuaian

Onset Setelah beberapa menit/segera setelah kejadian 6 bulan setelah kejadian traumatic berat (dengan 1 bulan setelah terjadinya kejadian yang stressful
masa laten minggu-bulan) dan gejala biasanya tidak bertahan melebihi 6
bulan (kecuali depresif berkepanjangan F43.21)

Gejala 1.Gambaran gejala campuran biasanya berubah-ubah ● Bayangan/mimpi-mimpi dari kejadian Diagnosis bergantung pada evaluasi terhadap
-Gejala permulaan -> terpaku/daze traumatic tersebut secara berulang hubungan antara:
-Depresi, anxietas, kemarahan, kecewa, overaktif, (flashbacks) a.Bentuk, isi, dan berat gejala
penarikan diri ● Bisa terdapat gangguan otonomik, b.Riw. Sebelumnya dan corak kepribadian
-Tidak ada yang mendominasi gangguan afek dan tingkah laku namun c.Kejadian, situasi yang stressful, atau krisis
2.Dapat dialihkan dari stressor -> Gejala dapat tidak khas kehidupan
menghilang dengan cepat (dalam beberapa jam) ● Harus jelas dan bukti yang kuat bahwa
3.Tidak dapat dialihkan -> baru mereda setelah 24-48 gangguan tidak akan terjadi seandainya
jam dan hampir menghilang setelah 3 hari. tidak mengalami hal tersebut.
● Afek depresif, anxietas, campuran, gg
tingkah laku, disabilitas kegiatan sehari-
hari.

Keterangan Tidak boleh untuk diagnosis keadaan kekambuhan Suatu “sequelae” menahun yang terjadi lambat Karakter kelima :
mendadak dari gejala pada individu yang sudah setelah stress yang luar biasa -> F62.0 (perubahan F43.20: reaksi depresi singkat
menunjukkan gg. Psikiatrik lainnya. kepribadian yang berlangsung lama setelah F43.21: reaksi depresi berkepanjangan
mengalami katastrofa) F43.22: reaksi campuran anxietas dan depresi
F43.23: dengan predominan gangguan emosi lain
F43.24: dengan predominan gangguan perilaku
F43.25: dengan gg campuran emosi dan perilaku
F43.28 : denga gejala predominan lain YDT
F44 Gangguan Disosiatif (Konversi)

•Gejala utama -> kehilangan (sebagaian atau seluruh) dari integrasi normal (dibawah
kendali kesadaran) antara :
a.Ingatan masa lalu
b.Kesadaran identitas dan peng-indera-an segera
c.Kontrol terhadap gerakan tubuh
•Pada gangguan disosiatif, kemampuan kendali bawah kesadaran dan kendali selektif
tersebut terganggu sampai taraf yang dapat berlangsung dari hari ke hari atau bahkan jam ke
jam
F44 Gangguan Disosiatif (Konversi)
Diagnosis pasti, hal-hal berikut harus ada :
a.Gambaran klinis yang ditentukan masing-masing gangguan yang tercantum pada
F44- ; (misalnya F44.0 Amnesia Disosiatif)
b.Tidak ada bukti adanya gangguan fisik yang dapat menjelaskan gejala-gejala tersebut
c.Bukti adanya penyebab psikologi, dalam bentuk hubungan kurun waktu yang jelas
dengan problem dan kejadian-kejadian yang “stressful” atau hubungan interpersonal
yang terganggu (meskipun hal tersebut disangkal oleh penderita)
F44.0 Amnesia Disosiatif F44.1 Fugue Disosiatif F44.2 Stupor Disosiatif

Kriteria -Hilangnya daya ingat yang -Ciri – ciri amnesia disosiatif (F44) -Stupor, berkurang atau
diagnosis selective -Melakukan perjalanan tertentu hilangnya gerakan volunteer
-Amnesia batik total atau melampau hal umum yang -Tidak adanya gangguan fisik
parsial mengenai kejadian dilakukan setiap hari. dan gangguan jiwa
stressfull atau traumatic yang -Mengurus diri dan interaksi tetap -Adanya problem atau
baru terjadi ada. kejadian- kejadian baru
-Tidak ada gangguan mental stressful
organic, inktoksikasi atau
kelelahan berlebihan.

Perbedaan -Hilangnya daya ingat yang -Riwayat stressful dan kurang -Terdapat Stupor dan tidak
Khas selective jelasnya tujuan berpergian. berkaitan dengan gangguan
-Perlu dibedakan “postical fugue” jiwa.
yang terjadi setelah serangan
epilepsy lobus temporalis
F44.3 F44.4 F44.5 F44.6
Gangguan Trans dan Gangguan Motorik Konvulsi Disosiatif Anestesia dan kehilangan
Kesurupan Disosiatif sensorik Disosiatif

Kriteria -Kehilangan sementara -Ketidakmampuan Pseudo seizure sangat -Terdapat kehilangan gejala
diagnosis penghayatan akan identitas menggerakan sebagian mirip dengan kejang anestesi pada kulit
diri dan kesadaran terhadap atau seluruh anggota epileptic tetapi sangat -Hilangnya modalitas
lingkungan gerak (tangan atau kaki) jarang disertai lidah pendengaran
-Hanya gangguan trans yang -Gangguan fisik yang tergigit, luka serius -Kehilangan penglihatan
bersifat involunter. berbeda dari prinsip karena saat jatuh dan berupa gangguan ketajaman
-Tidak ada gangguan organic fisiologi dan anatomic tidak ada gangguan dan tunnel vision
dan bukan dari gangguan kesadaran. -Tuli disosiatif dan anosmia
jiwa. namun jarang

Perbedaan -Gangguan trans yang Ketidakmampuan Pseudo seizure Mengenai beberapa organ
Khas bersifat involunter. menggerakan sebagian seperi kulit, pendengaran,
atau seluruh anggota penglihatan dan penciuman
gerak (tangan atau kaki
berbeda dengan prinsip
anatomic maupun
fisiologi
F45 Gangguan Somatoform

•Ciri utama : adanya keluhan-keluhan gejala fisik yang berulang-ulang + permintaan


pemeriksaan medik -> berkali-kali hasil negatif -> dokter sudah menjelaskan tidak
ditemukan kelainan yang menjadi dasar keluhannya
•Pasien menyangkal dan menolak membahas adanya kemungkinan keterkaitan antara
keluhan dengan konflik dalam hidupnya; meskipun ditemukan adanya gejala anxietas
dan depresi
•Tidak menimbulkan pengertian yang selaras antara dokter dengan pasien mengenai
penyebab keluhan -> timbul kekecewaan dan frustasi pada kedua belah pihak
F45.0 F45.1 F45.2
Gangguan Somatisasi Gangguan Somatoform Tak Gangguan Hipokondrik
Terinci

Kriteria diagnosis Harus ada semua : -Keluhan – keluhanya fisik yang tidak Harus ada 2 hal ini:
-Banyaknya keluhan fisik yang tidak memenuhi gangguan somatisasi -Keyakinan menetap suatu penyakit
diketahui sebabnya dan sedikitnya -Ada atau tidaknya faktor penyebab serius tetapi tidak ada kelainan dari
sudah terjadi 2 tahun. psikologis belum jelas pemeriksaan atau preokupasi yang
-Tidak mau mendengar nasihat dan menetap kemungkinan deformitas atau
penjelasan dokter bahwa tidak ada perubahan bentuk penampakan fisik dan
kelainan fisik yang menjelaskan tidak sampai waham
keluhan tersebut. -Tidak mau menerima nasihat dan
-Disabilitas fungsi dalam penjelasan dokter bahwa tidak ada
masyarakan dan keluarga. penyakit yang mendasari keluhannya.

Perbedaan Khas -keluhan fisik yang tidak diketahui -Tidak memenuhi gangguan -Keyakinan menetap
sebebnya ( sedikitnya 2 tahun) somatisasi -preokupasi yang menetap
-Disabilitas fungsi dalam -Tidak mau menerima nasihat dan
masyarakan dan keluarga. penjelasan dokter
F45.3 F45.4 F45.8
Disfungsi Otonomik Somatoform Gangguan Nyeri Somatoform Gangguan Somatoform Lainnya.
Menetap

Kriteria diagnosis Harus ada semua: -Keluahan utama Nyeri berat , -Keluhan tidak melalui sistem saraf
-Ada gejala- gejala otonomik ( tremor, menyiksa, dan menetap yang tidak otonom dan terbatas secara spesifik
palpitasi , muka panas ) menetap dan jelas dasarnya baik fisiologik pada bagian bagian tubuh atau
mengganggu maupun gangguan fisik. sistem tertentu
-Gejalan subjektif yang mengacuh pada organ -Adanya konflik emosional atau -Tidak ada kaitanna dengan
tertentu tetapi tidak jelas. problem psikososial cukup jelas kerusakan jaringan
-Preokupasi dengan dan distress mengenai dijadikan alasan -Kelompok yang termasuk :
kemungkinan adanya gangguan serius yang Globos hystericus, totikolis
tidak terpengaruh oleh pemeiksaan berulang psikogenik dan gangguan gerak
maupun penjelsaan dari para dokter lainnya, pruritus psikogenik,
-Tidak terbukti adanya gangguan pada organ dismenore psikogenik dan teeth
yang dimaksud grinding.

Perbedaan Khas Ada gejala- gejala otonomik -Keluahan utama Nyeri berat , -Keluhan tidak melalui sistem saraf
● F45.30 -> Jantung dan kardiovaskular menyiksa, dan menetap yang tidak otono dan terbatas secara spesifik
● F4.31 -> saluran pencernaan bagian jelas pada bagian bagian tubuh
atas
● F4.32 -> Saluran pencernaan bagian
bawah
● F45.33 -> sistem pernapasan
● F45.34 -> Sistem Genitourinaria
● F45.35 -> sistem atau organ lainnya
F48 Gangguan Neurotik Lainnya
F48.0 F48.1 F48.8
Neurastenia Sindrom Depesonalisasi – Gangguan Neurotik
Derealisasi Lainnya YDT.

Kriteria Harus ada semua : Harus ada 1 atau 2 dari (a) dan (b) -Mencakup gangguan – gangguan
diagnosis -Keluhanya yang menetap dan mengganggu berupa ditambah (c) dan (d): campuran dari perilaku ,
kelelhan sehabis kegiatan mental, kelemahan a)Gejala depersonalisasi keyakinan dan emosi yang tidak
badania dan kehabisan tenaga setelah kegiatan b)Gejala derealisasi ada penyebabnya dan status
ringan. c)Memahami hal tersebut adalah nosologik yang jelas
-Sedikitnya 2 gejala ini: perubahan spontan dan subjektif
ØPerasaan sakit dan nyeri otot – otot d)Pendengaran tidak terganggu dan tidak
ØPusing kepala ada toksik confusional atau epilepsy.
ØSakit kepala
ØGangguan tidur
ØTidak dapat bersantai
ØMudah terssinggung
ØDyspepsia
-Bisa terjadi gejala otnomik atau depresi namun tidak
menentukan kriteria diagnosis.

Perbedaan -Keluhanya yang menetap dan mengganggu Gejala depersonalisasi, Gejala


Khas -Bisa terjadi gejala otonomik atau depresi derealisasi,
03
Anti Depresan
Obat Anti Depresan

Antidepresan adalah kelompok obat-obat yang heterogen dengan efek


utama dan terpenting adalah untuk mengendalikan gejala depresi
Obat Anti Depresan
● Indikasi: Mengendalikan gejala episode depresi berat, episode depresi gangguan
bipolar, panik, agoraphobia, fobia sosial, gangguan obsesif-kompulsif
● Secara umum -> ↑Jumlah neurotransmiter serotonin di pascasinaps
● Antidepresan trisiklik, tetrasiklik, SSRI -> Menghambat re-uptake serotonin di
pascasinaps (SSRI selektif neurotransmiter serotonin 5-HT2)
● Golongan antidepresan SNRI menghambat re-uptake serotonin dan norepinefrin
● ↑Aktivitas dopamin + serotonin di otak -> ↓Gejala depresi dan memperbaiki mood
pasien.
Nama Obat Bentuk Sediaan Dosis Harian Efek Samping

SSRI

Escilatopram tab salut selaput (10mg, 20mg) 20-60 semua SSRI bisa menimbulkan insomnia, agitasi, sedasi, gangguan saluran cerna dan
disfungsi seksual

Fluoksetin tab/kaps (10 mg, 20 mg) 10-40

Sertralin tab 50 mg, tab sal selaput 50mg, kapl 50mg 50-150

Fluvoksamin tab 50mg 150-300

TRISIKLIK/TETRASIKLIK

Amitriptilin tab 25 mg 75-300 antikolinergik

Maprotilin tab sal selaput (25 mg, 50mg) 100-225

SNRI

Duloxetin kaps salut enterik 30mg, 60mg 40-60 mengantuk, kenaikan BB, hipertensi,gangguan saluran cerna

Venlafaksin kaps 75mg 150-375 pusing, sakit kepala, mual, berkeringat, mulut kering, mata kabur

NaSSA

Mirtazapin tab sal selaput 30mg 15-45 somnolen, mual

MELATONIN AGONIS

Agomelatin tab sal selaput 25mg 25-50 sakit kepala


Obat Anti Depresan
1.Obat dapat digunakan dalam 3 fase:
● Fase akut -> Meredakan gejala
● Fase lanjutan -> Mencegah relaps
● Fase pemeliharaan -> Mencegah rekurensi (min 6 bulan)
2.Mulai dosis terendah -> Ditingkatkan sampai dosis terapeutik
3.Pada dosis pemeliharaan dianjurkan menggunakan dosis tunggal pada malam
hari (single dose before sleep) untuk golongan trisiklik dan pagi hari setelah
sarapan pagi untuk golongan SSRI.
Obat Anti Depresan

Pengaturan Dosis Anti Depresan

5 proses pengaturan dosis


1.Initiating dosage : Untuk mencapai dosis anjuran selama Minggu 1
2.Titrating dosage : Mulai dosis anjuran sampai dosis efektif
3.Stabilizing dosage : Dosis optimal dipertahankan 2-3 bulan
4.Maintaining dosage : Selama 3-6 bulan, biasanya ½ dosis optimal
5.Tappering dosage : Selama 1 bulan diturunkan
04
Anti Mania
1. Lithium
1.Golongan : Mood stabilizer
2.Indikasi :
oGangguan bipolar terutama pada fase manik
oPengobatan jangka panjang terbukti menurunkan insidens percobaan bunuh diri
oBelakangan, dengan diindikasikannya valproat dan olanzapin untuk indikasi ini, litium juga
dikombinasikan dengan obat tersebut
oKeadaan manik terkontrol -> Terapi pemeliharaan: Litium
oPada fase depresif gangguan bipolar, litium sering dikombinasi dengan antidepresi
3.Terapeutic range : 0,8-1,2 mEq/L dan Toxic concentration ≥1.5 mEq/L
3.Tanda awal toksisitas lithium -> tanda diare, muntah, kantuk, kelemahan otot, kurangnya
koordinasi
Dosis, Sediaan, dan Penggunaan Lithium
❖Dosis dan sediaan
1.Rentang penggunaan Dosis 1800 mg / hari dalam dosis terbagi pada fase akut
2.900 – 1200 mg/ hari dalam dosis terbagi pada maintance
3.Liquid :10 ml 3 x/ hari ( mania akut ), 5 ml , 3 – 4 kali / hari ( jangka panjang)
❖Bentuk sediaan
1.Tablet 300 mg, 450 mg
2.Capsul 150 mg, 300 mg, 600 mg
3.Liquid 8 mEq/ 5 ml
4.Frimania -> Tab 200mg, 400mg
❖Penggunaan
1.Dimulai dari 300 mg 2 – 3 kali / hari dan disesuaikan dengan dosis diatas.
Efek Samping Lithium
● lndeks terapi litium rendah -> Pemantauan kadar plasma /serum
● Penurunan fungsi tiroid -> Pemeriksaan kadar TSH tiap 6-12 bulan
● Nefrogenik diabetes insipidus -> Polydipsia dan polyuria
● Efek samping: Ataksia, dysarthria, delirium, tremor, gangguan memori, diare, mual, dan ↑BB
karena eutiroid goiter dan hipotiroid goiter karena ↑hormone TSH dan ↓kadar tiroksin.
● Bersifat bahaya -> Aritmia, bradikardi, hipotensi, nefritis interstial dan kejang namun jarang terjadi.
● Obat untuk mengatasi efek samping -> Propranolol 20 – 30 mg 2 – 3 kali / hari yang dapat
mengurangi tremor dan pengurangan dosis lithium
● Pada anak dan remaja -> Tidak dikonsumsi pada usia diibawah 12 tahun dan anak – anak lebih
banyak menimbulkan efek samping -> Harus lebih dipantau.
● Pada lansia -> Dosis lebih rendah untuk mencapai dosis terapeutik dan bisa terjadi neurotoksikosis
termasuk delirium dan perubahan status mental.
● Pada ibu hamil berisiko memiliki cacat pada janin 2 – 3 kali dari populasi umum, terjadi
peningkatan anomali jantung dan hipotonia janin
Kontraindikasi Lithium

Penyakit ginjal Penyakit Dehidrasi berat Terbukti alergi


derajat berat kardiovaskular lithium
derajat berat
2. ASAM VALPROAT
▪ Antikonvulsan, mood stabilizer, propilaksis migran
▪ Sebagai antimania dengan efikasinya pada minggu pertama pengobatan seperti litium
▪ Asam valproat efektif untuk pasien yang gagal dengan terapi litium
▪ Kontraindikasi
✔ Pasien pankreatitis
✔ Pasien dengan gangguan liver
✔ Alergi asam valproat
2. ASAM VALPROAT
EFEK SAMPING
▪ Sedasi, tremor, dizziness, ataxia , asthenia dan headache
▪ Nyeri abdomen, mual, muntah, konstipasi, dyspepsia dan penambahan berat badan
▪ Pada orang tua sedasi berhubungan dengan dehidrasi, mengurangi asupan makan dan
nutrisi
▪ Pada anak-anak tidak disarankan pada usia 10 tahun dan dapat menyebakan
hepatotoksik
▪ Pada ibu hamil meningkatkan risiko pada janin terjadinya neural tube defect seperti
spina bifida dan anomali bawaan lainnya
2. ASAM VALPROAT
Penanganan terhadap efek samping:
▪ Propanolol 20-30 mg 2-3 kali / hari dapat mengurangi tremor

Dosis propanolol:
▪ Rentang penggunaan dosis
▪ Mania (1200 -1500 mg / hari)
▪ Migrane (500 -1000 mg/ hari)
▪ Epilepsy (10 – 60 mg / hari )
2. ASAM VALPROAT
Bentuk sediaan
● Tablet 125 mg, 250 mg dan 500 mg (delayed release)
● Table 250 mg dan 500 mg (extended release )
● Capsule 250 mg
● Injeksi 100 mg/ml ( 5 ml)
● Syrup (250 mg/5ml (5 ml, 50 ml, 480 ml)

Penggunaan
● Dosis awal 15 mg/kg dibagi 2 dosis
● Mania akut (remaja) diawali 1000 mg/ hari dan dosis maksimum 60 mg/kgBB/ hari
3. CARBAMAZEPIN
▪ Antikonvulsan, antineuralgia pada nyeri yang kronik, voltage-sensitive sodium channel
antagonist

▪ sebagai alternatif terapi gangguan bipolar maupun untuk terapi profilaksis.

▪ sering dikombinasi dengan litium

▪ Dosis yang digunakan sebagai mood stabilizer seperti dosis untuk antikonvulsi.

▪ Kontraindikasi
✔ Pasien yang menggunakan MOAI
✔ Pasien dengan riwayat bone marrow suppression
3. CARBAMAZEPIN
Rentang dosis
✔ 400 – 1200 mg/ hari
✔ Dibawah usia 6 tahun 10 – 20 mg/kg/hari

Bentuk sediaan
✔ Tablet 100 mg dikunyah, 200 mg
✔ Extended realese tablet 100 mg, 200 mg, 400 mg
✔ Extended realese kapsul 200 mg, 300 mg,
✔ Suspense oral 100 mg/ 5 ml (450 ml)
3. CARBAMAZEPIN
Penggunaannya yakni untuk:.
● Anak 1-6 tahun sehari ½ tab, anak 6-12 tahun sehari 2 x 1- 2 tab
● Usia 13 tahun dan lebih tua dosis awal 200 mg ( tablet ) 2 x/ hari atau 1 sendok teh
100 mg 4 x/ hari
● Setiap minggu meningkat 200 mg/ hari dalam dosis terbagi
● 3-4 dosis tablet dan maksimum 1200 mg / hari pada dewasa dan 1000 mg/hari pada
anak dibawah usia 15 tahun
● Dosis pemeliharaan 800-1200 mg / hari untuk orang dewasa
3. CARBAMAZEPIN

Lithium As. Valprate Carbamazein Lamotrizine

Mania Lini perrtama Lini perrtama Lini kedua

Depresi Lini perrtama Lini kedua Lini ketiga Lini pertama

Maintanance Lini perrtama Lini perrtama Lini kedua Lini pertama


05
Mood Stabilizer
Fase Pengobatan Bipolar

01 02 03
Episode Episode Terapi
Manik Akut Depresi Profilaktik
1. Lithium
● Mood stabiliser pertama
● Underutilised
● Paling efektif menangani episode mania akut
● Obat psikiatri pertama yang membutuhkan monitoring tekanan darah
berkala
● Efektif dalam 1-3 minggu
● Tujuan pengobatan adalah remisi gejala
● Kebanyakan pasien hanya merasakan respon parsial
1. Lithium
Kegunaan:
● Episode Mania Bipolar
● Terapi pemeliharaan bipolar
● Episode Depresi Bipolar
● Gangguan Depresi Mayor
Efek samping
● Vascular headache
● Neutropenia
1. Lithium
Efek Samping
● Polyuria
● Polydipsia
● Diarrhoea
● Nausea
● Weight gain
● Goiter
● Acne, rash, alopecia
● leukocytosis
1. Lithium
Efek Samping yang menganca nyawa
● Lithium toxicity
● Renal impairment
● Nephrogenic diabetes insipidus
● Arrhythmias
● Cardiovascular changes\sick sinus rhythm
● Sick Sinus syndrome
● Bradycardia
● hypotension
● T wave flattening and inversion
1. Lithium
Toksisitas
● Dosis toksik sangat dekat dengan dosis terapeutik (jendela terapi sempit)
● Monitor dehidrasi secara berkala
Gejala toksisitas
● Diare
● Muntah
● Tremor
● Delirium
● Koma
● Kejang
1. Lithium
Dosis penggunaan
● 1800mg/hari dengan dosis terbagi (akut)
● 900-1200mg/hari dengan dosis terbagi ( maintenance)
● Bentuk sediaan
450mg (slow release)
250mg tablet
● Start low dan tingkatkan dosis sesuai plasma level
2. Antikonvulsan
SODIUM VALPROATE
● Terapi first line untuk gangguan bipolar, terutama episode kini campuran
atau rapid cycling bipolar
Diresepkan untuk
1) Mania
2) Maintenance Treatment Gangguan Bipolar
3) Kejang
4) Profilaksis Migrain
Mekanisme
● Menghambat voltage-sensitive Na channels
● Meningkatkan konsentrasi GABA di otak (inhibisi)
2. Antikonvulsan
SODIUM VALPROATE
● Efek terjadi dalam beberapa hari
● Efek optimal terjadi dalam beberapa minggu hingga bulan
● Bertujuan untuk remisi gejala
● Augmentasi bisa dilakukan
2. Antikonvulsan
SODIUM VALPROATE
Akibat kerja eksesif pada voltage-sensitive Na channels
- Sedation - dyspepsia
- Tremor - weight gain
- ataxia - alopecia
- tremor - polycystic ovarian syndrome
- headache - hyperandrogenisam
- Abdominal pain - hyperinsulinemia
- nausea/vomiting - Lipid dysregulation
- reduced appetite - decreased bone density
- constipation
2. Antikonvulsan
SODIUM VALPROATE
Dosis
■ Mania; 1200-1500mg/day
■ Migraine; 500-1000mg/day
■ Epilepsy; 10-60mg/day

● BSO 100mg, 200mg and 500mg tablet


● Dosis ditingkatkan secara cepat pada kasus
● Butuh dosis terbagi akibat half life
■ Terminal mean half life of 9-16 hours
■ Metabolised by the liver
2. Antikonvulsan
CARBAMAZEPINE
● Lebih sering digunakan untuk mengatasi kejang/seizure
● Antikonvulsan pertama yang digunakan untuk gangguan bipolar
● Lebih banyak digunakan pada pasien gangguan bipolar gagal pengobatan
klasik dengan/tanpa gangguan psikotik
● Tujuan pengobatan adalah remisi gejala
● Efek timbul dalam beberapa minggu
Mekanisme kerja
● Menghambat voltage sensitive Na channels
● Berinteraksi dengan open channel conformation dari Na channels
● Menghambat pelepasan glutamate
2. Antikonvulsan
CARBAMAZEPINE
Dosis
● 400-1200 mg/hari setelah makan
Efek samping
● Sedation
● Dizziness
● Confusion
● Unsteadiness
● Headache
● Nausea and vomiting
● Diarrhoea
● Blurred vision
● Benign leukopenia
● Rash
● Weight gain
2. Antikonvulsan
CARBAMAZEPINE
Efek samping berbahaya
● Rare aplatic anemia
● Agranulocytosis
● Unusual bleeding
● Infections
● Fever
● Sore throat
● Steven Johnson syndrome (RASH)
● Cardiac issues
2. Antikonvulsan
LATMOTRIGINE
● Lebih efektif menangani episode depresif gangguan bipolar
● Lebih jarang digunakan dibandingkan antikonvulsan lainnya
Mekanisme kerja
● Voltage- gated sodium channel agonist
● Menghambat pelepasan glutamate
Dosis
● Monoterapi 100- 200 mg/hari
● Dosis dikurangi setengahnya apabila dikombinasikan dengan obat lain
● Monitor adanya rash
2. Antikonvulsan
LATMOTRIGINE
Efek samping
● Benign rash (10%)
● Sedation
● Blurred vision
● Dizziness
● Ataxia
● Headache
● Tremor
● Insomnia
● Poor coordination
● Fatigue
● Nausea and vomiting
● Can cause flu like symptoms in some people
3. Antipsikotik Atipikal
● Olanzapine
● Risperidone
● Quetiapine
● Ziprasidone
● Aripripazole
06
Anti Anxietas
Benzodiazepine
● diindikasikan untuk pengobatan jangka pendek pada ansietas berat
● penggunaan jangka panjang sebaiknya dihindari.
● Diazepam, alprazolam, klordiazepoksid dan klobazam memiliki aksi kerja
lambat
● masa kerja yang lebih pendek seperti lorazepam dan oksazepam dapat
digunakan pada pasien dengan gangguan fungsi hati, tetapi memiliki risiko
yang besar terhadap munculnya gejala putus obat.
Benzodiazepine
Kegunaan
● Ansietas
● Insomia
● Prapembedahan
● Epilepsi
● Putus alcohol
● Gangguan panic
● Depresi
Benzodiazepine
Efek samping
● Menimbulkan rasa kantuk
● Kebingungan
● Kepala sakit atau pusing
● Tubuh gemetaran
● Gangguan koordinasi, sulit menyeimbangkan tubuh jika sedang berdiri atau
berjalan
● Timbul rasa depresi
● Penglihatan kabur
● Timbul rasa grogi
Benzodiazepine
ALPRAZOLAM
▪ Merek dagang Alprazolam: Alprazolam 0,5, Alviz, Apazol, Atarax, Calmet,
Frixitas, Opizolam, Xanax
▪ Bentuk obat: Tablet
▪ Sebagai penanganan jangka pendek untuk gangguan kecemasan
Dewasa: 250-500 mcg, 3 kali sehari. Jika diperlukan, dosis bisa ditingkatkan
tiap 3-4 hari hingga mencapai 3-4 mg per hari. Durasi pengobatan tidak boleh
melebihi 8-12 minggu.
Lansia: 250 mcg, 2-3 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan jika diperlukan.
Benzodiazepine
ALPRAZOLAM
▪ Serangan panik
Dewasa (tablet biasa): Dosis awal adalah 0,5 mg, 3 kali sehari. Dosis bisa
ditingkatkan secara bertahap hingga 1 mg tiap 3-4 hari. Pada kondisi parah,
dosis maksimal adalah 10 mg perhari.
Dewasa (tablet pelepasan lambat/ extended release): 0,5-1 mg, 1 kali
sehari. Dosis bisa ditingkatkan tiap 3-4 hari, maksimal 3-6 mg per hari.
Lansia: Dosis awal adalah 250 mcg, 2-3 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan
secara bertahap jika diperlukan.
Benzodiazepine
CHLORDIAZEPOXIDE
▪ Merek dagang : Analsik, Braxidin, Cliad, Clixid, Librax, Melidox,
Sanmag
▪ Bentuk obat: Tablet
▪ Gangguan kecemasan
Dewasa: 30 mg perhari, yang dibagi menjadi beberapa dosis. Untuk
gangguan kecemasan serius, dosis maksimal adalah 100 mg per
hari.
Benzodiazepine
CLOBAZAM
▪ Merek dagang: Anxibloc, Asabium, Clobazam, Clofritis, Frisium,
Proclozam
▪ Bentuk obat: Tablet
▪ Gangguan kecemasan berat
Dewasa: Dosis awal adalah 20-30 mg per hari, sekali sehari yang
dikonsumsi pada malam hari atau dibagi menjadi beberapa dosis,
selama 2-4 minggu. Dosis maksimal adalah 60 mg per hari.
Lansia: 10-20 mg per hari.
Benzodiazepine
CLONAZEPAM
▪ Merek dagang : Clonazepam, Riklona 2, Rivotril
▪ Bentuk obat: Tablet
▪ Serangan panik
Dewasa: Dosis awal adalah 0,25 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat
ditingkatkan setelah 3 hari menjadi 1-4 mg per hari.
Benzodiazepine
DIAZEPAM
● Merek dagang Diazepam: Diazepam, Neurindo, Neurodial, Neuroval,
Opineuron, Potensik, Proneuron, Stesolid, Valdimex, Valisanbe
● Bentuk obat: Tablet
Gangguan kecemasan berat
Anak-anak dan dewasa: 2 mg, 3 kali sehari, maksimal 30 mg per hari.
Lansia: Tidak lebih dari setengah dosis orang dewasa.
Benzodiazepine
DIAZEPAM
● Bentuk obat: Suntikan, bisa IV atau suntikan ke otot (intramuskular/IM)
Gangguan kecemasan berat
Dewasa: Maksimal 10 mg sekali suntik, yang dapat kembali disuntikkan
setelah 4 jam.
Lansia: Tidak lebih dari setengah dosis di atas.
● Bentuk obat: Preparat melalui dubur (suppositoria)
Gangguan kecemasan tingkat berat dan Muscle spasm
Dewasa: 500 mcg/kgBB, dapat diulang setelah 12 jam jika diperlukan.
Lansia: Tidak lebih dari setengah dosis orang dewasa.
Benzodiazepine
LORAZEPAM
● Merek dagang : Ativan, Lorazepam, Loxipaz, Merlopam, Renaquil
● Bentuk obat: Tablet

Gangguan kecemasan
Dewasa: 1-4 mg per hari, dibagi menjadi beberapa dosis, selama 2-4 minggu.
Lansia: Tidak lebih dari setengah dosis orang dewasa
TERIMAKAS
IH
Mohon Bimbingannya
Dokter

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai