Disusun Oleh:
Made Ayu Kusuma Dewi 22010120220236
Della Dafina 22010120220157
Koas PJJ Periode 22 Maret-4 April 2021
Dosen Pembimbing:
dr. Hang Gunawan Asikin, Sp. KJ
Residen Pembimbing:
dr. Lyla
01
ECT
(ELECTROCONVULSIVE THERAPY)
DEFINISI
•Terapi kejang listrik dengan menghantarkan arus listrik pada 2 elektroda
yang ditempatkan di bagian kepala sehingga menyebabkan konvulsi.
•ECT dilakukan dengan cara memberikan aliran listrik pada otak melalui 2
elektrode yang ditempatkan pada bagian temporal kepala
•Absolute -> tumor serebri, TIK meningkat, infark miokard dan TBC
caverne
kedua ditempatkan pada garis tersebut dengan sudut 70 0 melalui titik tengah atau posisi
elektroda temporoparietal.
● Digunakan hanya pada masalah-masalah non emergensi.
● Bila setelah 6 kali terapi ECT unilateral diganti menjadi bilateral.
JENIS-JENIS ECT
ECT bifrontal
● Posisi elektroda bifrontal
● Memberikan efektifitas tinggi dan efek samping lebih kecil terhadap gangguan kognitif atau
memori.
PROSEDUR KERJA ECT
1.Informed Consent dan memberikan penjelasan kegunaan ECT dan efek samping
2.Persiapan pasien
•PF
•Puasa min 6 jam sebelum ECT
•Kandung kemih dan rectum sebaiknya dikosongkan
•Melonggarkan pakaian pasien
•Perhiasan, jepit rambut atau gigi palsu dilepas
3.Persiapan alat
•Mesin ECT lengkap
•Kasa basa untuk pelapis elektroda
•Tabung dan masker oksigen
•Penghisap lendir
•Adrenaline
•Karet pengganjal gigi agar lidah tidak tergigit
TEKNIK ECT
•Premedikasi -> sulfat atropine 0.5 mg secara (IM 30-60 menit, IV 5-10
menit) sebelum ECT
•Anestesi umum -> methohexital 0,75 – 1,0 mg/kgBB bolus IV atau drip
•Muscle relaxant -> Dosis succinyl choline 0.5-1 mg/kgBB iv. Bisa
terjadi apneu sehingga pasien diberika terapi oksigen 5 L/ menit
sampai pasien bernapas spontan
•Setelah tercapai relaksasi maksimal, pakai bite block pada mulut
pasien untuk melindungi gigi dan lidah selama terjadi kejang.
FASE-FASE ECT