Anda di halaman 1dari 67

Wawancara Psikiatri

dan Simptomatologi
Disusun Oleh :
Made Ayu Kusuma Dewi 22010120220236
Della Dafina 22010120220157
Koas PJJ 22 Maret-4 April 2021

Dosen Pembimbing:
dr. Hang Gunawan Asikin, Sp. KJ

Residen Pembimbing:
dr. Lyla
01
WAWANCARA
PSIKIATRI
Prinsip Dasar
dalam Tujuan utama
Wawancara wawancara psikiatri:
Psikiatri
● Memperoleh informasi yang berguna

Wawancara psikiatri adalah dalam penegakan diagnosis


elemen terpenting dalam ● Membantu prediksi perjalanan penyakit
evaluasi dan perawatan orang dan prognosis
dengan penyakit mental. ● Mengarahkan pada keputusan terapi
01 Informed Consent 02 Privasi dan Kerahasiaan Pasien

Masalah tentang kerahasiaan sangat penting dalam proses evaluasi


/ perawatan dan mungkin perlu didiskusikan pada beberapa
kesempatan. Kerahasiaan merupakan komponen penting dari
hubungan pasien dengan dokter. Pewawancara harus berusaha
n
d il aku k a u semaksimal mungkin untuk memastikan bahwa isi wawancara
t a
Dapa mnesis at asi tidak dapat didengar oleh orang lain.
n a rm
autoa nesis. Info
nam at ak
an Apabila ada kemungkinan pasien menciderai orang lain:
alloa a
ancar
d id a p
yang e w a w ● Kewajiban legal -> memberitahukan pada mereka yang
p p
em andu pada taha berpeluang menjadi korban
m a ma .
terut al proses
● Kewajiban etis -> peningkatan dosis antipsikosis,
aw merawat-inapkan pasien, dll
03 Hormat dan
Pertimbangan pada Pasien 04 Rapport/Empati

Pasien harus diperlakukan dengan hormat, dan


pewawancara harus mempertimbangkan
keadaan kondisi pasien. Keberhasilan Rapport = respon harmonis antara
wawancara awal seringkali bergantung pada dokter terhadap pasien dan pasien
kemampuan dokter untuk menghilangkan terhadap dokter
kecemasan yang berlebihan.
Empati = memahami apa yang pasien
pikirkan dan rasakan dengan tetap
mempertahankan objektivitas
Hubungan Dokter- Wawancara berbasis
05 Pasien 06
“Person-Centered” &
● Dapat berupa interaksi verbal atau non- “Disorder-Based Interviews”
verbal.
● Unsur penting dalam membantu hubungan
Fokus memahami pasien agar pasien dapat
dokter-pasien adalah pengakuan oleh menyampaikan ceritanya
pasien bahwa dokter peduli. Ketika pasien
menyadari bahwa dokter tidak hanya
Keamanan dan
mengerti tetapi juga peduli, kepercayaan
meningkat dan aliansi terapeutik menjadi 07 Kenyamanan
lebih kuat.
● Penting juga untuk bersikap fleksibel Keamanan dan kenyamanan bagi pasien maupun dokter
dalam wawancara dan tanggap terhadap termasuk keamanan secara fisik
inisiatif pasien. Contoh: di rumah sakit atau ruang emergensi dibutuhkan
staff yang berjaga di depan pintu untuk berjaga-jaga
apabila ada ancaman/memerlukan penjagaan khusus
08 Durasi dan jumlah sesi

✔ Durasi pertemuan pertama adalah 45-90


menit
✔ Umumnya durasi yang dapat ditoleransi 1
orang (misalnya untuk pasien dengan
kebingungan, stress, atau psikotik) = 20-30
menit
✔ Perlu dibuat beberapa sesi dengan durasi yang
lebih singkat
✔ Pasien dengan durasi lama juga dapat
melakukan beberapa sesi untuk evaluasi
Sesi Wawancara Psikiatri
1. Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan 8. penggunaan Obat-obatan

pemeriksaan
9. Riwayat Penyakit Medis

2. Informed consent
10. Riwayat Keluarga

3. Identitas Pasien
11. Riwayat premorbid (Riwayat

4. Sumber Informasi kehamilan, kelahiran, perkembangan)

5. Keluhan Utama 12. Riwayat sosial

6. Riwayat Penyakit Sekarang 13. Review sistem

7. Riwayat Penyakit Dahulu 14. Penutupan dan edukasi


Identitas Pasien

✔ Nama
✔ Usia
✔ Jenis Kelamin
✔ Alamat
✔ Pendidikan
✔ Agama
✔ Suku/Bangsa
✔ Status Perkawinan
✔ Pekerjaan
Keluhan Utama
Sumber Informasi

asi
s : Inform
nes i a Keluhan yang membawa pasien datang
anam secar
asien
Auto a p at dar
ip ke layanan kesehatan untuk berobat
d id
yang pasien ,
u ng J ik a
lang s
m n e sis : in f ormasi
na kan
Alloa at memberi dapat
dap )
tidak (k e luarga yang
r l a in st iw a
e ri
sumb p aik an pe
am
meny
i.
terjad
Riwayat Penyakit Sekarang
● Bagaimana kronologi dari tanda dan gejala sebelumnya sampai episode sakit yang
sekarang.
● Perubahan yang perlu ditanyakan yaitu minat, hubungan, perilaku, kebiasaan, dan
kesehatan fisik.
● Sudah berapa lama keluhan mulai dirasakan
● Faktor pemicu keluhan
● Sudah pernah berobat sebelumnya? Pengobatan apa yang sudah dilakukan?
● Mengidentifikasi keluhan berdasarkan empat kategori utama yaitu: suasana hati,
kecemasan, psikosis, dan lainnya
Riwayat Penyakit Dahulu
❖ Informasi tentang penyakit kejiwaan sebelumnya, termasuk gejala dan perawatan.
❖ Berapa lama pengobatan , jika dihentikan mengapa pengobatan dihentikan

❖ Jenis pengobatan yang telah diterima, adakah efek samping obat, bagaimana
kepatuhan minum obatnya
❖ Apakah diagnosis sebelumnya dan siapa yang membuat diagnosis
❖ Menanyakan adakah upaya bunuh diri di masa lalu
❖ Menanyakan adakah upaya menyakiti diri
Penggunaan Obat-Obatan
❏ Riwayat penggunaan alkohol, narkoba, dan obat-obatan lain tanpa resep dokter.
Meliputi: Jenis zat, jumlah, frekuensi pemakaian, kapan terakhir mengonsumsi?,
bagaimana perasaan pasien saat/setelah mengonsumsi alkohol/obat tersebut?,
bagaimana apabila tidak mengonsumsi?
❏ Riwayat rehabilitasi
❏ Zat dan kecanduan penting lainnya: merokok dan kafein, perjudian.
Riwayat Penyakit Medis
★ Apakah terdapat penyakit medis, seperti: sindrom metabolik, hipertiroid, penyakit
neurologis, cidera kepala
★ Apakah terdapat alergi terhadap obat-obatan yang pernah diberikan

Riwayat Penyakit Keluarga


➢ Penyakit kejiwaan mempunyai kecenderungan genetik, menanyakan riwayat
penyakit keluarga penting untuk mengetahui faktor risiko pada pasien.
➢ Riwayat keluarga juga dapat mempengaruhi tingkat stress pada pasien
Riwayat Premorbid

✔ Riwayat kehamilan : penyakit pada Ibu, obat yang diminum,


trauma
✔ Riwayat kelahiran
✔ Natal : kondisi persalinan, tindakan yang dilakukan
✔ Postnatal : kondisi bayi
✔ Riwayat perkembangan
✔ Developmental milestones
✔ Difficult child
✔ Kesulitan perkembangan
Riwayat Sosial
● Apakah terdapat faktor psikososial yang dapat menjadi stressor
● Riwayat sekolah yang terperinci: termasuk pendidikan terakhir dan berapa umurnya pada
tingkat itu, gangguan belajar, masalah perilaku di sekolah, nilai akademik.
● Riwayat pekerjaan yang mencakup jenis pekerjaan, tekanan di tempat kerja
● Pernikahan dan riwayat hubungan dengan pasangan, berapa kali menikah, umur saat menikah,
sifat dari suami maupun anak
● Bagaimana hubungan dengan keluarga maupun rekan atau orang di lingkungan sekitarnya
● Riwayat seksual
Review Sistem Penutup

➔ Menyimpulkan hasil wawancara


psikiatri
✔ Meninjau tanda dan gejala fisik atau ➔ Menyampaikan hasilnya kepada
psikologis sekarang ini yang belum pasien
teridentifikasi pada penyakit saat ini. ➔ Menanyakan apakah ada yang ingin
✔ Perlu diberikan perhatian khusus pada disampaikan atau ditanyakan
gejala neurologis dan sistemik, misal kembali oleh pasien
kelelahan atau kelemahan. ➔ Memberikan edukasi
02
PEMERIKSAAN
STATUS
MENTALIS
Penampilan Perilaku
● Deskripsi perilaku pasien mencakup apakah pasien
ketakutan, kooperatif, gelisah, tidak bersemangat,
tidak tertarik, dan sebagainya.
1. Apakah pasien tampak seusianya/ lebih tua/lebih ● Perilaku dan Aktivitas Psikomotor -> Tiks, gerakan
muda stereotipik, hiperaktivitas, bradikinesia, fleksibilitas,

2. Bagaimana gaya berpakaian pasien, fitur fisik, rigiditas dll.


● Sikap Terhadap Pemeriksa -> Bekerja sama, apatis,
atau gaya interaksi?
bermusuhan, merendahkan
3. Barang dikenakan pasien (termasuk perhiasan)
● Kontak psikis -> ada/ tidak ada, wajar/ tidak wajar,
dan apakah itu sesuai dengan kondisi atau tidak.
menetap/tidak
4. Perhatikan bekas luka, dan tato, ataupun adanya
kecacatan.
5. Perhatikan perawatan dan kebersihan pasien
Aktivitas Motorik

✔ Aktivitas motorik dapat digambarkan sebagai


normal, melambat (bradikinesia), atau gelisah
(hiperkinesia).
✔ Diperhatikan cara berjalan, kebebasan
bergerak, postur yang tidak biasa atau
berkelanjutan, mondar-mandir, dan meremas-
remas tangan , gelisah, gemetaran, mengacap
bibir, dan menjulurkan lidah.
Pembicaraan
❖ Kuantitas
Kurang atau berlebihan atau cukup​
❖ Kualitas
● Volume, intonasi, kecepatan​, dan kefasihan
● Cepat atau lambat, tertekan, ragu- ragu, emosional, dramatik, monoton, keras,
berbisik, bersambungan, terputus, mengomel​
● Tergagap-gagap, irama yang tidak biasanya​
● Spontan ataupun tidak​
Mood dan Afek
➢ Mood
● Ekspresi emosi meresap yang dilaporkan pasien, yang menetap (subjektif)
● Meningkat : hipertimia, elevated, euphoria, ekstasia, ekspansif
● Menurun : hipotimia, duka cita, anhedonia, depresi
● Disforik, iritabel, aleksitemia
➢ Afek
● Ekspresi emosi yang dilihat oleh pemeriksa, yang reaktif (objektif)
● Terbatas, tumpul, labil, datar
Pikiran
➔ Bentuk Pikir
● Realistik, nonrealistik

➔ Isi Pikir
● Ide berlebihan : kepercayaan salah tapi dipertahankan tidak seteguh waham​
● Delusi/Waham : Kepercayaan yang salah
★ Egosentris
★ Non Realistis
★ Non Logika
★ Penderita percaya 100 % pada kebenaran pikirannya​
★ Tidak dapat dipatahkan/dirubah​
● Paranoid
● Obsesif konvulsif
Pikiran
➔ Arus Pikir : Laju proses asosiasi dalam pikiran
● Asosiasi longgar : perpindahan ide dari satu subjek ke subjek lain dalam cara yang
sama sekali tidak berhubungan
● Flight of ideas : permainan kata-kata atau verbalisasi kontinu dan cepat yang
menghasilkan perpindahan konstan dari satu ide ke ide lain
● Sirkumstansialitas : pembicaraan berbelit tapi sampai pada tujuan pembicaraan
● Tangensial : pembicaraan berbelit tidak sampai pada tujuan
● Blocking : pembicaraan berhenti mendadak
● Inkoherensi : ide satu dengan lain tidak berhubungan, tidak logis, secara
keseluruhan tidak dapat dimengerti
● Neologisme : membentuk kata-kata baru yang tidak dipahami orang lain
Persepsi
❖ Ilusi yaitu mempersepsikan melalui panca inderanya mengenai sesuatu obyek dengan tidak tepat
● Syarat : Ditangkap panca indera, sadar, terus-menerus, ada objek (salah interpretasi)
● Visual, akustik, olfaktorik, gustatorik, taktil
❖ Halusinasi yaitu mempersepsikan melalui panca inderanya mengenai sesuatu obyek yang
sebenarnya tidak ada
● Syarat : Ditangkap panca indera, sadar, terus-menerus, tidak ada objek
● Akustik
★ Fonema: mendengar suara-suara yang membentuk suatu kata
★ Akuasma: mendengar suara-suara yang tidak membentuk suatu kata, misalnya:
suara musik, binatang
● Visual
● Olfaktorik
● Taktik
Kesadaran
● Kesadaran bingung
Tampak bingung, kacau, gangguan fungsi asosiasi dan kemiskinan berpikir
● Kesadaran berkabut/ turun
Kesadaran tidak lengkap, biasanya karena gangguan fisik dan kimia yang
menimbulkan kerusakan fungsi dari proses asosiasi cerebrum
● Tingkatan dari ringan yaitu somnolen, stupor, koma
● Delirium
Perubahan kualitas kesadaran dengan gangguan fungsi kognitif luas
● Koma Vigil
Pasien tampak tertidur tetapi segera dapat dibangunkan (mutisme akinetic)
Orientasi

✔ Waktu
✔ Tempat
✔ Orang
✔ Situasi
Tilikan
Tilikan adalah tingkat kesadaran dan pemahaman pasien terhadap penyakitnya
1)Penyangkalan penyakit sama sekali.​
2)Agak menyadari ia sakit dan membutuhkan bantuan tetapi dalam waktu bersamaan menyangkal
penyakitnya.​
3)Sadar merasa sakit tetapi menyalahkan orang lain/faktor eksternal.​
4)Sadar bahwa penyakitnya disebabkan sesuatu yg tidak diketahuinya.​
5)Tilikan intelektual; menerima sakit dan gejala/kegagalan dalam penyesuaian sosial akibat perasaan
irrasional/gangguan tertentu dalam dirinya.​
6)Tilikan emosional sesungguhnya; kesadaran emosional mengenai motif dan perasaan dalam diri pasien
dan orang penting dalam kehidupannya yang dapat menyebabkan perubahan dasar perilakunya​
Memeriksa Status Mental
Pemeriksaan Fisik
●Pemeriksaan fisik tergantung sifat dan pengaturan wawancara psikiatrik.
●Yang dapat diperiksa : tanda vital, berat badan, lingkar pinggang

Perumusan
Aspek pengumpulan data dari wawancara psikiatrik adalah mengembangkan formulasi
dan diagnosis serta rekomendasi dan perencanaan perawatan
03
SIMPTOMATO
LOGI
✔ Simptomatologi adalah ilmu yang
mempelajari tanda gejala psikiatri dan
fungsi jiwa.

✔ Gejala merupakan keluhan pasien dan


bersifat subjektif

✔ Tanda didapat dari observasi pemeriksa


dan bersifat objektif
1. Sikap
Sikap merupakan suatu keadaan yang statis yakni nilai sikap pasien terhadap pemeriksa

Macam-macam sikap
1. Indifferent: sikap yang tidak menuju suatu kecenderungan tertentu (netral & tidak
jelas)
2. Apatik: acuh tak acuh, masa bodoh dengan lingkungannya
3. Kooperatif: sikap ingin bersahabat & turut dengan petunjuk / perintah
4. Negativisme pasif: sikap menolak petunjuk / perintah yang diberikan, tanpa alasan
objektif
5. Dependen: sikap ingin menggantungkan diri secara berlebihan pada pemeriksa /
individu lain yang memegang kekuasaan
6. Infantil: sifat kekanak-kanakan
1. Sikap
7. Rigid: sikap kaku & tidak fleksibel 🡪 mirip negativistik
8. Curiga: sikap tidak percaya
9. Berubah-ubah: berganti-ganti sikap (bisa juga gelisah)
10.Tegang: sikap tidak tenang
11.Pasif: sikap tanpa inisiatif 🡪 menurut / menyerah
12.Aktif: sikap penuh inisiatif + keinginan untuk bertindak
13.Katalepsi: sikap bertahan dalam 1 kedudukan saja untuk jangka waktu yang
cukup lama
14.Bermusuhanikap ingin menyerang / marah saja
2. Tingkah Laku
Tingkah laku merupakan gerak-gerik motorik & aktivitas pasien (kaki & tangan)

Macam-macam tingkah laku


1. Ekopraksia: peniruan pergerakan yang patologis
2. Katatonia: kelainan motorik dalam gangguan non organ
3. Negativisme: tahanan tanpa motivasi terhadap semua usaha untuk menggerakan /
terhadap semua instruksi
4. Katapleksi: hilangnya tonus otot + kelemahan sementara (pencetus : kondisi
emosional)
5. Stereotipik: tindakan yang terfiksasi & berulang
6. Mannerisme: pergerakan tidak disadari yang menjadi kebiasaan
2. Tingkah Laku
7. Otomatisme Tindakan: otomatis mewakili suatu aktivitas simbolik yang tidak disadari
8. Otomatisme perintah: otomatisme mengikuti sugesti
9. Mutisme: tidak bersuara tanpa kelainan structural
10.Overaktivitas
a. Agitasi psikomotor : overaktivitas motorik + kognitif >>
b. Hiperaktivitas / hyperkinesis : kegelisahan, agresif, aktivitas destruktif
c. Tik : pergerakan motorik spasmodik (tidak disadari)
d. Tidur berjalan (somnambulisme)
e. Akatisia : perasaan subjektif tentang ketegangan motorik
f. Kompulsi : impuls tidak terkontrol untuk melakukan tindakan berulang
g. Ataksia : kegagalan koordinasi otot; iregularitas kerja otot
h. Polifagi : makan berlebihan yang patologis
3. Mood & Afek
Mood adalah emosi yang meresap dan dirasakan terus-menerus. Mood harus ditanyakan
ke pasien

Macam-macam mood
1.Hipertimik: mood meninggi, gembira luar biasa
contoh: euforia, eksaltasi, ekstasi, manik
2.Hipotimik: mood merendah, pasien gelisah + tegang
contoh:Disforik, depresi, anhedonia, dukacita / berkabung
3.Eutimik: mood dalam rentang normal
3. Mood & Afek
Macam-macam mood
4.Mood yang meluap-luap (expansive mood): ekspresi perasaan tanpa pembatasan
5.Mood yang iritable: dengan mudah diganggu / dibuat marah
6.Poikilotimia: mood berubah-ubah dari suatu kegembiraan menjadi kesedihan
7.Parathymia: mood tidak sesuai dengan lingkungannya
8.Aleksitimia: ketidakmampuan / kesulitan dalam menggambarkan / menyadari
emosi / mood seseorang
3. Mood & Afek
Afek adalah respon emosional yang tampak dan dapat disimpulkan pemeriksa

Macam-macam afek
1. Afek Yang Sesuai (Appropriate): emosional harmonis dengan gagasan, pikiran, pembicaraan yang
menyertai, rentang emosional lengkap diekspresikan secara sesuai
2. Afek Yang Tidak Sesuai (Inappropriate): ketidakharmonisan perasaan emosional dengan gagasan,
pikiran, atau pembicaraan yang menyertai
3. Afek Tumpul Gangguan: penurunan intensitas perasaan yang diungkapkan keluar
4. Afek Terbatas: penurunan intensitas perasaan << afek tumpul
5. Afek Datar: tidak ada ekspresi afek, suara monoton, wajah tidak bergerak
6. Afek Labil: perubahan irama perasaan yang cepat & tiba-tiba disebabkan oleh karena stimuli
eksternal
4. Persepsi
Hasil penerimaan panca indra, atau tangkapan rangsang dari luar oleh panca indra.
Gangguan persepsi terdiri dari ilusi dan halusinasi

Ilusi
Persepsi yang diterima oleh panca indera yang ditafsirkan salah
5 Jenis Ilusi :
1. Visual
2. Akustik
3. Olfaktorik
4. Gustatorik
5. Taktil
4. Persepsi
Halusinasi
Panca indera seolah menangkap sesuatu yang sebetulnya tidak ada
Pada Orang dengan Gangguan Psikiatrik:
1. H. Auditorik / akustik: paling sering pada gangguan psikiatrik
a. Akoasma: suara kacau (tidak jelas)
b. Phonema: bentuk suara jelas 🡪kata-kata / kalimat
2. H. Visual
3. H. Olfaktorius
4. H. Gustatorik
5. H. Raba / taktil / haptik
6. H. Kinestetik: merasakan anggota tubuhnya lepas sendiri atau mengalami perubahan
(skizofrenia >>)
7. H. Autoskopi: seolah melihat dirinya di depannya
5. Pikiran
BENTUK PIKIR
1.Realistik: bentuk pikiran normal yang dapat dikoreksi dengan akal sehat, logika,
dan realitas
2.Nonrealistik (autistik): berpikir sesuai alam pikirnya sendiri, tidak sesuai
realitas, tidak dapat dikoreksi dengan akal sehat. Khas pada Skizofrenia
5. Pikiran
GANGGUAN ARUS PIKIR
1. Flight of ideas: pikiran yang berloncat-loncat, selalu beralih ke topik lain dengan
cepat
2. Asosiasi bunyi: kata-kata yang mirip bunyinya tetapi berbeda artinya, contoh: engkau
– danau – kerbau – parau
3. Asosiasi longgar: gagasan bergeser dari satu subjek ke subjek lain dalam cara yang
sama sekali tidak berhubungan
4. Perseverasi: respon terhadap stimulus sebelumnya menetap setelah stimulus baru
diberikan (disertai gangguan kognitif). Pengulangan pokok pikir, kalimat-kalimat
5. Verbigerasi: pengulangan kata-kata / frasa spesifik yang tidak punya arti, banyak
pada sindrom katatonik
5. Pikiran
6. Sirkumstansialitas: bicara tidak langsung & lambat dalam capai tujuan 🡪 berbicara berputar-putar
namun akhirnya sampai intinya
7. Tangensialitas: tidak mampu menghubungkan pikiran kepada tujuan (pembicaraan tidak sampai pada
intinya)
8. Inkoherensi
- pembicaraan tidak logis, tidak dapat dimengerti
- pikiran/kata-kata tidak berhubungan/tanpa tata bahasa yang kacau / disorganisasi
6. Neologisme Kata baru yang diciptakan oleh pasien dan hanya pasien yang paham
7. Blocking / penghambatan
- Sering pada pasien skizofrenia
- tiba-tiba arus pikiran terhenti sebelum pikiran / gagasan tersampaikan. Setelah itu orang tampak
tidak ingat apa yang telah / akan dikatakan
5. Pikiran
11. Kondensasi: penggabungan berbagai konsep menjadi 1 konsep
12.Jawaban irelevan: jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan dokter / terapis
5. Pikiran
GANGGUAN ISI PIKIR
1.Kemiskinan Isi Pikir : pikiran yang memberikan sedikit informasi karena tidak ada
pengertian, pengulangan kosong, atau frasa yang tidak jelas
2.Overvalued Idea : pikiran dengan tafsiran terlalu tinggi tetapi belum sampai waham
3.Preokupasi : terfokus pada ide tertentu terus menerus
4.Obsesi : ketekunan yang patologis dari suatu pikiran & perasaan tidak dapat ditentang
dan tidak dapat dihilangkan dari kesadaran oleh usaha logika + kecemasan (pikiran
irasional + emosional)
5.Kompulsi : kebutuhan patologi untuk melakukan suatu impuls yang jika ditahan
menimbulkan kecemasan berlebihan (respon dari suatu obsesi)
5. Pikiran
6.Fobia : rasa takut patologis yang persisten, irasional, berlebihan terhadap suatu
stimulasi. Sadar bahwa ketakutan tersebut tidak benar namun dikuasai oleh
ketakutannya
7. Gagasan menyangkut diri sendiri dan pengaruh disebut
idea of reference
5. Pikiran
8. Waham
Pikiran yang salah & bertentangan dengan realitas 🡪 didapat dari autoanamnesis
5 syarat waham :
1. Egosentris
2. Bertentangan dengan realitas
3. Bertentangan dengan logika
4. Percaya 100% kepada kebenaran pikirannya
5. Tidak dapat diubah/dipatahkan oleh orang lain
Jenis-jenis waham
9. Waham tersistemasi / terpecah : keyakinan palsu yang digabungkan oleh suatu
peristiwa tunggal
10.Waham yang kacau / bizzare : keyakinan palsu yang aneh (mustahil dan tidak
masuk akal)
5. Pikiran
Jenis-jenis waham
3. Waham Paranoid
- Waham persekutorik / waham kejar : merasa diganggu, ditipu / disiksa
- Waham kebesaran : merasa dirinya paling penting, paling kuat, paling punya identitas
- Waham referensi / rujukan : merasa sedang dibicarakan orang lain
3. Waham berdosa : bersalah luar biasa sehingga merasa harus dihukum berat
4. Waham nihilistik : perasaan dunia kiamat/dunia berakhir
5. Waham rendah diri : merasa lebih rendah diri dari orang lain
6. Waham magik mistik : waham mengenai magik & mistik
7. Waham kemiskinan : keyakinan palsu kehilangan/terampas seluruh harta miliknya
8. Waham somatik : keyakinan palsu menyangkut fungsi tubuh pasien
6. Kesadaran
Kesadaran = Sensorium merupakan keadaan fungsi kognitif tentang perasaan khusus

Gangguan Kesadaran:
1. Disorientasi: gangguan orientasi waktu, tempat, orang
2. Pengaburan kesadaran: kejernihan ingatan tidak lengkap disertai gangguan
persepsi dan sikap
3. Stupor: hilangnya reaksi dan ketidaksadaran terhadap lingkungan sekeliling
4. Delirium: kebingungan, gelisah, konfusi, reaksi disorientasi disertai rasa takit
takut dan halusinasi
6. Kesadaran
5. Koma: derajat ketidaksadaran berat
6. Koma vigil: pasien tampak tertidur tapi dapat segera dibangunkan
7. Keadaan temaram (Twilight state): keadaan remang, gangguan kesadaran dan
disertai halusinasi
8. Keadaan seperti mimpi: sering digunakan sebagai sinonim kejang parsial
kompleks / epilepsi psikomotor
9. Somnolensi: mengantuk abnormal (banyak pada kelainan organik)
7. Orientasi
Orientasi adalah proses dimana seseorang dapat menangkap dan mengerti kondisi
sekitarnya

1. Orientasi Personal: identitas diri, orang sekitar


2. Orientasi Waktu: hari, tanggal, bulan
Musim, tahun
3. Orientasi Tempat: lokasi kota berada, ruang
4. Situasi: ramai / tidak, di sekitar pasien sedang melakukan apa
8. Atensi (Perhatian)
Kemampuan untuk memperhatikan keadaan sekitar dan konsentrasi

Jenis Gangguan:
1.Distraktibilitas: tidak mampu memusatkan atensi oleh karena stimulus eksternal yang tidak
penting dan tidak relevan
2.Inatensi selektif: hambatan hanya pada hal-hal yang menimbulkan kecemasan
3.Hipervigilitas: atensi dan pemusatan berlebih akibat stimulus internal dan eksternal
4.Trance (tidak sadar diri): disosiatif, pengalaman religious, hipnosis
5.Hipovigilitas: kurang perhatian terhadap sekitar
6.Autisme: hidup dalam alam pikiran sendiri (tidak ada perhatian)
9. Daya Ingat (Memori)
Tingkat Daya Ingat
1. Segera: detik – menit
2. Jangka pendek: telah melewati beberapa hari
3. Jangka sedang: peristiwa beberapa bulan
4. Jangka panjang: telah lama terjadi
9. Daya Ingat (Memori)
Fungsi penyimpanan informasi di otak
1.Amnesia: tidak mampu ingat masa lalu (disebabkan karena kelainan organik
/emosi). Dibedakan menjadi:
- Anterograd
- Retrograd
1.Paramnesia: pemalsuan ingatan oleh distorsi pengingatan (konfabulasi, déjà vu,
jamais vu)
2.Hipermnesia: meningkatnya derajat penyimpanan dan pengingatan
3.Elderic image: ingatan visual tentang kejelasan halusinasi
4.Screen memory: ingatan yang dapat ditoleransi secara sadar menutupi ingatan
yang menyakitkan
9. Daya Ingat (Memori)
Fungsi penyimpanan informasi di otak
6.Represi: suatu mekanisme pertahanan yang ditandai oleh pelupaan secara tidak
disadari terhadap gagasan / impuls yang tidak dapat diterima
7.Letologika: ketidakmampuan sementara untuk mengingat nama / kata benda
yang tepat
10. Kontak Psikis
Daya kemampuan individu untuk mengadakan :
1. Hubungan mental & emosional
2. Dengan wajar terhadap orang lain & dalam jangka waktu yang cukup dibutuhkan
Penilaian kontak psikis:
3. Mampu/ tidak
4. Wajar/ tidak
5. Stabil, dapat dipertahankan/tidak
11. Tilikan (Insight)
Tilikan adalah kemampuan seseorang memahami penyebab sejati dan makna suatu situasi
atau derajat kesadaran dan pengertian pasien bahwa mereka sakit.

6 tingkatan tilikan:
1.Penyangkalan total terhadap penyakitnya
2.Agak menyadari bahwa mereka sakit dan membutuhkan bantuan tetapi dalam
waktu yang bersamaan menyangkal penyakitnya (ambivalensi terhadap
penyakitnya)
3.Sadar bahwa mereka sakit, tetapi melemparkan kesalahan pada orang lain,
faktor eksternal atau faktor organic (menyalahkan faktor lain sebagai penyebab
penyakitnya)
11. Tilikan (Insight)
6 tingkatan tilikan:
4.Sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh sesuatu dan menyadari dirinya sakit
dan butuh bantuan tetapi tidak memahami penyebab penyakitnya
5.Menyadari penyakitnya dan faktor-faktor yang berhubungan dengan
penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya (tilikan
intelektual)
6.Sehat, menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai motivasi untuk
mencapai perbaikan (tilikan emosional sesungguhnya)
12. Pertimbangan
Kemampuan untuk menilai situasi secara benar dan untuk bertindak secara tepat di dalam
situasi tersebut. Nilai-nilai moral yang sudah dipelajari masih digunakan/tidak

Macam pertimbangan
1.Pertimbangan Kritis: kemampuan menilai, melihat dan memilih berbagai pilihan
dalam situasi
2.Pertimbangan Otomatis: pertimbangan secara refleks dalam suatu tindakan
3.Pertimbangan Terganggu: menghilangnya kemampuan untuk mengerti suatu
situasi dengan benar dan bertindak secara tepat
13. Pendapat
Daya kemampuan untuk dapat mengidentifikasi secara realistic serta mengevaluasi secara
realistic terhadap paham dan peristiwa. Mengusahakan adanya relasi dan limitasi antara
paham dan fakta

Macam-macam pendapat:
1. Global/universal: bersifat umum
2. Khusus/spesifik: beda khawatir dan takut, beda khilaf dan salah
3. Pribadi/personal: tidak dapat digunakan untuk standar umum
14. Intelek dan Intelegensia, Pikiran Abstrak
1. Intelek: taraf pendidikan
2. Intelegensia: taraf kecerdasan
3. Pikiran abstrak:
- Kemampuan mengambil hal-hal yang pokok dari satu keseluruhan, menjadi
keseluruhan menjadi bagian-bagian, berpikir secara simbolik
- Cara seseorang mengkonseptualisasikan idenya
15. Ekspresi, Karangan, Tulisan & Gambar
1. Ekspresi: manifestasi dan cara menyatakan proses mental emosional
2. Tulisan pada penderita skizofrenia tulisan kecil-kecil
16. Inisiatif
Inisiatif adalah dorongan melakukan perbuatan baru dan orisinil
17. Daya Konsentrasi
- Daya kemampuan seseorang memusatkan pikiran atau perhatian terhadap sesuatu
hal
- Gangguan konsentrasi : gangguan kognitif, kecemasan, depresi, stimuli internal
seperti halusinasi
18. Instink dan Dorongan Instinktul
Sumber tenaga dari segala tingkah laku yang tidak perlu dipelajari. Contoh : dorongan
seksual

Jenis-jenis instink:
1.Abulia: keadaan kehilangan atau berkurangnya daya kemauan,inisiatif, atau
dorongan
2.Stupor: bekunya segala dorongan berbuat dan kebalnya alam perasaan.
3.Raptus: serangan yang eksplosif, sekonyong-konyong dan tanpa ada provokasi
TERIMAKA
SIH CREDITS
template w
: This pres
entation
Mohon Bimbingannya including i
as created
co
by Slidesg
o,
infographic ns by Flaticon, and
Dokter s & image
s by Freep
ik.

Anda mungkin juga menyukai