Anda di halaman 1dari 20

Refreshing

Gangguan Depresi
Cindy Salsabila Muharani – 2018730023

Pembimbing: dr. H. Rusdi Effendi, Sp.KJ, MM.

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA


RUMAH SAKIT JIWA ISLAM KLENDER
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2023
Gangguan Depresi
Depresi merupakan gangguan psikologis yang ditandai dengan
munculnya kesedihan, perasaan hampa, perasaan sensitive, disertai
dengan gejala somatis dan kognitif.

Gejala – gejala tersebut dapat memengaruhi fungsi dan kemampuan


individu dalam melakukan kegiatan sehari-hari
Epidemiologi
• Insiden dan Prevalensi
Gangguan depresi berat paling sering terjadi dengan prevalensi seumur hidup sekitar
15%

• Jenis kelamin
Perempuan dua kali lipat lebih besar disbanding laki-laki.

• Usia
Rata-rata usia sekitar 40 tahunan. Hampir 50% awitan diantara usia 20-50 tahun.

• Status perkawinan
Paling sering terjadi pada orang yang tidak mempunyai hubungan interpersonal yang erat
atau pada mereka yang bercerai.

• Faktor sosioekonomi dan budaya


Tidak ditemukan korelasi antara status sosioekonomi dan gangguan depresi berat.
Etiologi
01 02 03
Faktor Organobiologik Amin Biogenik Norepinefrin
Dilaporkan terdapat kelainan Norepinefrin dan serotonin Penurunan regulasi reseptor
atau disregulasi metabolit amin adalah dua neurotransmitter beta adrenergic dan respons
biogenik di dalam darah pasien yang paling terlibat klinis antidepresi mungkin
dengan gangguan mood patofisiologi gangguan mood berperan langsung system
noradrenergik pada depresi
04 05
Dopamin Serotonin
Dua teori terbaru tentang Serotonin bertanggung jawab
dopamin dan depresi adalah untuk control regulasi afek,
jalur dopamin mesolimbik agresi, tidur dan nafsu makan.
mungkin mengalami disfungsi Pada penelitian ditemukan
dan reseptor dopamine D1 jumlah serotonin yang
mungkin hipoaktif pada berkurang bertanggung jawab
depresi untuk terjadinya depresi.
Etiologi
06 07 08
Faktor Genetik Faktor Psikososial Faktor Kepribadian
Genetik merupakan factor Peristiwa kehidupan yang Orang dengan gangguan
penting dalam perkembangan membuat seseorang merasa kepribadian obsesi-komplsi,
gangguan mood, tetapi jalur stress dapat memicu histrionik, dan ambang
penurunan sangat kompleks. terjadinya depresi berisiko tinggi untuk
mengalami depresi
dibandingkan dengan
gangguan kepribadian
paranoid atau antisosial.
Tanda dan Gejala
• Mood terdepresi, kehilangan minat dan berkurangnya energi adalah gejala utama dari
depresi.

• Pasien mengatakan perasaan sedih, tidak mempunyai harapan, dicampakkan, atau tidak
berharga.

• Pikiran untuk melakukan bunuh diri, menarik diri dari keluarga, teman, dan aktivitas yang
sebelumnya menarik bagi dirinya.

• Keluhan masalah tidur, peningkatan atau penurunan nafsu makan, dan kecemasan.
Kriteria Diagnosis
A
Pasien mengalami mood terdepresi
Perasaan sedih, kosong kehilangan minat atau - Selera makan (dapat menurun
kesenangan sepanjang waktu selama 2 minggu atau meningkat)
atau leih ditambah 4 atau lebih gejala berikut: - Psikomotor (Dalam pengamatan
- Tidur (insomnia atau hiperinsomnia hampir ditemukan agitasi / retardasi)
setiap hari) - Bunuh diri (Timbul pikiran
- Minat (menurunnya minat atau kesenangan berulang tentang mati / ingin
hampir pada semua kegiatan dan hampir bunuh diri)
sepanjang waktu)
- Rasa bersalah (perasaan bersalah yang
berlebihan atau tidak sesuai atau rasa tidak
berharga hampir sepanjang waktu)
- Konsentrasi (menurunnya kemampuan untuk
berpikir atau konsentrasi; sulit membuat
keputusan hamper sepanjang waktu
Kriteria Diagnosis
B C
Gejalanya tidak memenuhi Gejalanya menimbulkan
untuk kriteria episode penderitaan atau hendaya sosial
campuran
Mengganggu pekerjaan atau
(episode depresi berat fungsi penting lainnya
dan episode manik) yang bermakna secara
klinik

D E
Gejalanya bukanlah merupakan Gejalanya tidak lebih baik
efek fisiologi langsung dari zat dibandingkan dengan
dukacita
Contoh: penyalahgunaan obat, atau
medikasi) atau suatu kondisi Misalnya: Setelah kehilangan
medik umum (sebagai contoh: seseorang yang dicintai
hypotiroidisme) gejala menetap lebih dari 2
bulan atau ditandai
hendaya fungsi yang jelas
Kriteria Diagnosis (PPDGJ-III)
• Gejala utama (pada derajat ringan, sedang dan berat)
1) Afek depresif,
2) Kehilangan minat dan kegembiraan dan
3) Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya
keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah
kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.

• Gejala lainnya Diperlukan masa sekurang


a) Konsentrasi dan perhatian berkurang kurangnya 2 minggu
b) Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
c) Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
d) Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
e) Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh
diri
f) Tidur terganggu
g) Nafsu makan berkurang
Kriteria Diagnosis (PPDGJ-III)
Episode Depresif Ringan Episode Depresif Sedang
• Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 • Sekurang- kurangnya harus ada 2 dari 3
gejala utama depresi seperti tersebut gejala utama depresi
diatas; • Ditambah sekurang kurangnya 3 (dan
• Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala sebaiknya 4) dari gejala lainnya
lainnya a) sampai dengan g) • Lamanya seluruh episode berlangsung
• Tidak boleh ada gejala yang berat minimum sekitar dua minggu
diantaranya • Menghadapi kesulitan nyata untuk
• Lamanya seluruh episode berlangsung meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan
sekurang-kurangnya 2 minggu urusan rumah tangga
• Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan
dan kegiatan sosial yang biasa dilakukan
Kriteria Diagnosis (PPDGJ-III)
Episode Depresif Berat Tanpa Episode Depresif Berat Dengan
Gejala Psikotik Gejala Psikotik
• Semua 3 gejala utama depresi harus ada • Episode depresi berat yang memenuhi kriteria diatas
• Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya, • Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif.
dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat Waham biasanya melibatkan ide tentang dosa,
• Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau kemiskinan, atau malapetaka yang mengancam, dan
retardasi psikomotor) yang mencolok, maka pasien pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu.
mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk Halusinasi auditorik atau olfatorik biasanya berupa
melaporkan banyak gejalanya secara rinci. Dalam hal suara yang menghina atau menuduh, atau bau
demikian, penilaian secara menyeluruh terhadap kotoran atau daging membusuk. Retardasi
episode depresif berat masih dapat dibenarkan. psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor
• Episode depresif biasanya harus berlangsung • Jika diperlukan, waham atau halusinasi dapat
sekurang-kurangnya 2 minggu, akan tetapi jika gejala ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan
amat berat dan beronset sangat cepat, maka masih afek (mood congruent)
dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam
kurun waktu kurang dari 2 minggu
• Sangat tidak mungkin pasien akan mampu
meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan
rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat
terbatas
Skala penilaian objektif untuk
depresi
● The Zung Self-Rating Depression Scale

● The Raskin Depression Scale

● The Hamilton Rating Scale For Depression


Pemeriksaan Status Mental
Deskripsi umum
Kemunduran psikomotor secara umum merupakan gejala
paling sering meskipun agitasi psikomotor juga terlihat.
Pasien depresi memiliki postur tubuh yang dibungkukkan,
tidak ada gerakan spontan, sedih, dan memalingkan wajah.

Mood, afek, dan perasaan


Gejala kunci adalah depresi, anggota keluarga dan teman
kerja sering membawa pasien untuk terapi karena menarik
diri dari lingkungan social dan pengurangan aktivitas umum.
Pemeriksaan Status Mental
Suara
Pengurangan jumlah dan volume bicara, mereka merespons
pertanyaan dengan satu satu kata dan memperlihatkan
perlambatan menjawab pertanyaan.

Gangguan Persepsi
Gangguan depresi berat dengan ciri psikotik mempunyai
delusi atau halusinasi.
Mood incongruent adalah ketidaksesuaian antara isi delusi
atau halusinasi dengan dengan mood depresi
Pemeriksaan Status Mental
Pikiran
Pandangan negative terhadap dunia dan dirinya sendiri. Isis
pikir mereka sering meliputi rasa kehilangan, rasa bersalah,
pikiran bunuh diri dan kematian.

Sensorium dan Kognitif


1) Orientasi: Kebanyakan pasien depresi tidak terganggu orientasinya
2) Memori: Sekitar 50 – 75% dari pasien depresi mempunyai hendaya
kognitif, kadang kadang ditunjukkan sebagai psudodementia depresi
3) Kontrol impuls: sekitar 10 – 15% melakukan bunuh diri dan sekitar
2/3 nya mempunyai ide untuk bunuh diri
4) Pertimbangan dan tilikan
5) Hal dapat dipercaya
Pemeriksaan Status Mental
Pikiran
Pandangan negative terhadap dunia dan dirinya sendiri. Isis
pikir mereka sering meliputi rasa kehilangan, rasa bersalah,
pikiran bunuh diri dan kematian.

Sensorium dan Kognitif


1) Orientasi: Kebanyakan pasien depresi tidak terganggu orientasinya
2) Memori: Sekitar 50 – 75% dari pasien depresi mempunyai hendaya
kognitif, kadang kadang ditunjukkan sebagai psudodementia depresi
3) Kontrol impuls: sekitar 10 – 15% melakukan bunuh diri dan sekitar
2/3 nya mempunyai ide untuk bunuh diri
4) Pertimbangan dan tilikan
5) Hal dapat dipercaya
Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan:
1) Keselamatan pasien
2) Kelengkapan evaluasi diagnostic pasien
3) Rencana terapi, bukan hanya untuk gejala
tetapi kesehatan jiwa pasien kedepan juga
harus diperhatikan.

Indikasi rawat inap:


• Adanya kebutuhan untuk prosedur
diagnostik
• Risiko bunuh diri dan melakukan
pembunuhan
• Berkurangnya kemampuan pasien secara
menyeluruh untuk asupan makanan dan
tempat perlindungan
• Riwayat gejala berulang dan hilangnya
sistem dukungan terhadap pasien
Penatalaksanaan

Farmakologi Non Farmakologi


Antidepresan: • ECT (Electro Convulsive
• Trisiklik, Tetrasiklik
Therapy)
• SSRI (Selective Serotonin
• Psikoterapi
Reuptake Inhibitor) • Terapi keluarga
• MAOI (Monoamine Oxidase
Inhibitors)
• SNRI (Selective
Norephinephrine Reuptake
Inhibitor)
Prognosis
Indikator Prognosis:

a. Prognosis baik:
Episode ringan, tidak ada gejala psikotik, waktu rawat inap
singkat, indicator psikososial meliputi mempunyai teman akrab
semasa remaja, fungsi keluarga stabil lima tahun terakhir
sebelum sakit secara umum fungsi sosial baik.

b. Prognosis buruk:
Depresi berat bersamaan dengan distimik, penyalahgunaan
alkohol, dan zat lain. Ditemukan gejala cemas, riwayat lebih dari
sekali episode depresi sebelumnya.
Thanks
Do you have any questions?
your email@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon
, infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai