Alat Ukur :
Peneliti menggunakan Personal Significance
Scale for compulsive checking (PSS-CHK),
namun alat ukur ini bukan alat ukur
psikometri dan belum tervalidasi.
Tahap Intervensi:
1. Dimulai dengan dua sesi pengantar.
- Sesi pertama, penjelasan mengenai
sifat OCD termasuk fitur dan
kejadian pemeriksaan kompulsif.
- Sesi kedua, berfokus pada perilaku
pemeriksaan kompulsif spesifik
subjek, perkembangannya, dan
signifikansi pribadi.
2. Behavioral Experiments:
3. Memperkirakan probabilitas
(probability.) kejadian yang tidak
diharapkan
4. Overestimation of the seriousness of
the feared event:
5. Analisis tanggung jawab
(responsibility):
6. Response Prevention (RP)
7. Dealing with requests for reassurance
8. Modifying Cognitive Biases
9. Dealing with feelings of guilt
10. Reducing hypervigilance
Alat Ukur:
Penelitian ini menggunakan 7 alat ukur
untuk melihat keefektifan dari intervensi.
Alat ukur yang digunakan, yaitu:
● Self-report Yale-Brown obsessive-
compulsive scale (Y-BOCS)
● Five-Facet Mindfulness
Questionnaire (FFMQ)
● Beck Depression Inventory – second
edition (BDI-II)
● Symptom Checklist-90-R (SCL-90-R)
● Dissociative Experience Scale (DES)
● Penn State Worry Questionnaire
(PSWQ)
● Toronto Alexithymia Scale 20 (TAS-
20)
Tahap Intervensi:
1. Sebelum program intervensi
dilaksanakan, setiap partisipan
melakukan sesi wawancara bersama
psikolog untuk: memastikan
diagnosis OCD, memahami motivasi
pasien, dan menjelaskan sifat,
fokus, tujuan dan struktur program.
(Tahap 1 dan 2 dari Behaviour
Intervention yaitu Clarifying
Problems dan Formulating Goals).
Hasil Intervensi :
Hasil penelitian menunjukkan adanya
Peneliti (tahun) Judul Hasil
Penelitian/Buku
penurunan signifikan terhadap simtom
OCD, depresi, kekhawatiran, alexithymia,
disosiasi, dan psikopatologi secara umum.
Uhre, dkk. (2020) Systematic Review Hasil Penelitian :
and Meta-Analysis: Berdasarkan hasil penelitian dari 12 uji
Cognitive-Behavioral klinis mengenai CBT untuk OCD ditemukan
Therapy for hasil yang dibandingkan dengan beberapa
Obsessive- perlakuan. Apabila dibandingkan dengan
Compulsive Disorder tidak diberikan intervensi, CBT secara
in Children and substansial mengurangi keparahan
Adolescents simptom OCD. Kemudian apabila
dibandingkan dengan intervensi SSRI
(farmakologis) kemungkinan memiliki efek
yang sebanding. Akan tetapi hasil temuan
ini masih belum dapat benar-benar
dipastikan karena terbatasnya data yang
dimiliki.
DAFTAR PUSTAKA
Didonna, F., Lanfredi, M., Xodo, E., Ferrari, C., Rossi, R., & Pedrini, L. (2019). Mindfulness-
based cognitive therapy for obsessive-compulsive disorder: a pilot study. Journal of
Psychiatric Practice, 25(2), 156-170.
Radomsky, A., Roz, S., & Rahman (2010). Cognitive-Behavior Therapy for Compulsive
Checking in OCD. Cognitive and Behavioral Practice, 17, 119-131.
Uhre, C. F., Uhre, V. F., Lønfeldt, N. N., Pretzmann, L., Vangkilde, S., Plessen, K. J., Gluud,
C., Jakobsen, J. C., & Pagsberg, A. K. (2020). Systematic Review and Meta-Analysis:
Cognitive-Behavioral Therapy for Obsessive-Compulsive Disorder in Children and
Adolescents. Journal of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, 59(1),
64–77. https://doi.org/10.1016/j.jaac.2019.08.480