DIAGNOSIS
MULTIAKSIAL
Diagnosis multiaksial terdiri dari 5 aksis :
.
Zalfi’ here!
Masa Dewasa
- Riwayat Pekerjaan: jenis pekerjaan, konflik, ambisi
2. Keluhan utama perasaan terhadap pekerjaan, sikap terhadap
Alasan dibawa kesini/RS? teman sejawat, atasan, riwayat pekerjaan
- Autoanamnesis - Riwayat Perkawinan: lamanya, konflik, perceraian
- Alloanamnesis
Agama: aktivitas keagamaan
- Riwayat Militer (jika ada)
- Aktivitas Sosial
- Situasi kehidupan sekarang
3. Riwayat Penyakit Sekarang
- Riwayat hukum
Alasan dibawa kesini/RS? .
PSIKIATRI
• iritabel ➪ Suasana perasaan yang sensitif mudah
tersinggung dan mudah marah.
• Anhedonia ➪ Diwarnai dengan kehilangan minat
dan kesenangan
• Aleksitimia ➪ individu yang tidak mampu
1. Deskripsi umum menghayati suasana perasaannya.
Penampilan Afek
• Gambaran penampilan dan kesan Respon emotional yang dapat dinilai pemeriksa lewat
keseluruhan terhadap pasien yang di ekspresi Wajah, pembicaraan dań Sikap.
reflkesikan dari postur, sikap, cara
berpakaian dan berdandan. • Afek luas ➪ normal (saat senang ekspresi
• Tampak : sehat/sakit, tenang/tidak, tampak gembira, saat sedih ekspresi sedih).
lebih tua/muda, rapi/tidak, kekanak-kanakan. • Afek menyempit ➪ (ekspresi kurang bervariasi)
ekspresi emosi terbatas.
Perilaku dan Aktivitas • Afek menumpul ➪ (ekspresi monoton) penurunan
Mengamati/memeriksa gerakan dan Aktivitas Serius dari kemampuan ekspresi kosong tampak
pasien saat wawancara : dari tatapan kosong, irama suara monoton, dan
• Normoaktif ➪ dorongan yang ajar untuk bahasa tubuh yang kurang.
bergerak. • Afek mendatar ➪ (Tanya ekspresi : robot)
• Hipoaktif ➪ penurunan yang wajar untuk kehilangan ekspresi emosi.
bergerak • Afek labil ➪ menggambarkan perubahan irama
• Hiperaktif ➪ Aktivitas yang merusak agresif perasaan yang Cepat dan tiba2.
dan gelisah • Afek tidak serasi ➪ ekspresi emosi tidak cocok
• Echopraxia ➪ Meniru gerakan yang di katakan dengan suasana yang dihayati.
pemeriksa
• Echolalia ➪ meniru langsung gerakan Keserasian afek dan mood
pemeriksa/orang lain. • Kongruen ➪ Mood serasi dengan afek
• Stupor katatonia ➪ Aktivitas motorik yang • Inkongruen ➪ Mood tidak serasi dengan afek
lambdat hinna tyda bergerak dan kaku
• Furor katatonia ➪ Agitasi Motorik ekstrim,
kegaduhan motorik tidak Otot-otot wajah 3. Pembicaraan
(ekspresi) bertujuan. Kualitas
• Katalepsi ➪ (patung) mempertahankan sikap • Intonasi ➪ Terdengar dengan jelas
tubuh dalam waktu lama. • Volume ➪ keras/sedang/kecil
• Agitasi ➪ Gaduh gelisah
• Stereotip ➪ gerakan berulang dari salah satu Kuantitas
anggota tubuh. • Banyak/sedikit berbicara
• Negativisme ➪ melakukan hal yang • Kecepatan bicara ➪ normal/sangat cepat
berlawanan dari yang disuruh.
4. Presepsi
Sikap terhadap pemeriksa Halusinasi
Perhatikan sikap pasien terhadap pemeriksa ; • Halusinasi audiotorik (pendengaran)
Kooperatif /tidak kooperatif • Halusinasi olfaktorik (Pembau)
• Halusinasi visual (penglihatan)
2. Mood dan Afek •
•
Halusinasi gustatorik (pengecapan)
Halusinasi taktil (perabaan)
Mood • Halusinasi Haptik (seksual)
• Halusinasi kinestetik (merasa anggoata
Suasana perasaan yang bersifat persuasif dan tubuhnya terlepas, berubah bentuk, bergerak
bertahan lama, yang mewarnai persepsi sendiri).
seseorang terhadap kehidupannya. • Halusinasi somatatik (perasaan didalam tubuh/
• Eutimia ➪ normal visceral).
• Hipotimia ➪ diwarnai kesedihan/kemurungan • Halusinasi liliput (presepsi palsu dimana benda2
• Hipertimia ➪ Semangat dan kegairahan menjadi lebih kecil ukurannya).
berlebihan • Halusinasi autoskopi (seolah2 melihat dirinya
• Depresif ➪ penurunan sussana hati sendiri dihadapannya).
Zalfi’ here!
I
setelah titik waktu kejadian.
Kesadaran 2. Amnesia retrograd ; Hilangnya memori thd infromasi
sebelum titik waktu kejadian.
• Kompos mentis ➪ Derajat optimal 3. Paramnesia/ingatan palsu ; distorsi ingatan dari
• Apatis ➪ Derajat penurunan kesadaran informasi/pengalaman yg sesungguhnya.
individu berespon terlambat thd stimulus luar.
• Somnolen ➪ Derajat penurunan yang Konsentrasi dan Perhatian
cenderung (tidur).
“Baik/berkurang/distraktibilitas/mudah teralihkan/atensi”.
• Sopor ➪ Derajat kesadaran berat “Pak/ibu bisa ikuti saya 12345/54321”
• Koma ➪ Derajat kesadaran paling berat.
• Twilight stase ➪ perubahan kualitas
Jenis Gangguan Konsentrasi
kesadaran yang disertai halusinasi. • Distraktibilitas ; tidak mampu memusatkan perhatian
• Kesadaran seperti mimpi ➪ Gg. kualitas pada objek.
kesadaran terjadi pada serangan epilepsi • Intensi selektif ; tidak mamou memusatkan perhatian
psikomotor. pada objek/situasi tertentu (ex.fobia simpleks)
• Delirium ➪ Perubahan kualitas kesadaran • Kewaspadaan berlebih ; perhatian berlebihan thd
stimulus —> tegang.
yang disertai Gg. kognitif yang luar.
• Kesadaran berkabut ➪ berubahan kualitas
kesadaran, tidak mampu berpikir jernih
berespon secara memadai thd situasi Kemampuan membaca & menulis
disekitarnya. Suruh pasien untuk membaca/ menulis
Kalimat sederhana dan Lengkap.
Orientasi
Proses dimana seorang dapat mengerti keadaan Kemampuan Visospasial
sekitarnya,ia dapat melokalisir dirinya dalam Suruh pasien menggambar : jam/segi 5
lingkungan sekitarnya.
Pikiran Abstrak
Terdiri dari :
1. Orientasi personal/orang —> “siapa yang Kemampuan memahami konsep peribahasa :
mengantar”? “Arti gulling tikar?/ “sebutkan persamaan bola
2. Orientasi tempat —> “sekarang lg ada
dimana?” Sumber informasi & intelegensi
3. Orientasi waktu —> “hari/jam/tgl/tahun”
(Kecerdasan)
Perhitungan atau pengetahuan umum
Memori atau Daya Ingat
Memori 7. Pengendalian Impuls
1. Memori segera “Amati pasien, apakah mampu mengendalikan
(Intermediate and recall memory) dirinya selama wawancara?"
Baru terjadi, beberapa detik-menit ; “kesini Impuls —> Agresif, seksual, apakah
naik apa?, sebutkan 3 benda?” membahayakan dirinya/orang lain?
Tilikan (Insight)
Tilikan ; kemampuan seseorang untuk memahami
sebab sesungguhnya dan arti suatu situasi.
Tilikan terganggu : kehilangan kemampuan untuk
memahami kenyataan obyektif akan kondisi dan
situasi dirinya.
GANGGUAN
JIWA
Psikotik Non psikotik/
neurotik
Organik Non Organik
Delirium, dementia, Skizofrenia, psikotik
Gg. Perilaku karena zat akut, skizoafektif
SKIZOFRENIA (F20)
(F20.0) SKIZOFRENIA PARANOID
• Memenuhi kriteria skizofrenia
Sebagai tambahan :
Skizo : Pecah, Frenia : Kepribadian (F20) • Suara-suara halusinasi (yg mengancam pasien atau
Sekelompok/sindrom gangguan psikotik dengan : memberi perintah, atau halusinasi audiotorik tanpa
gangguan dasar pada kepribadian, distorsi, proses pikir, bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling),
waham yang aneh, Gg. Persepsi, afek abnormal. mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing).
• Waham Dominan (waham dikendalikan, waham
Minimal 1 bulan atau lebih tanda hendaya (Gg. Sosial, dipengaruhi, waham pasivisitas, dan waham dikejar2)
lingkungan dan terhadap diri sendiri).
PERASAAN
dari (F30.1).
2. Harga diri membumbung (grandiositas) dapat
menjadi Waham kebesaran.
3. iritabilitas dan Kecurigaan dapat menjadi waham
kejar.
EPISODE MANIK(F30)
1. Afek yang meningkat
2. Disertai Peningkatan dalam jumlah dan kecepatan aktivitas
fisik mental dalam berbagai derajat keparahan.
(berpenampilan mencolok).
HIPOTIMIA(F30.0)
• Derajat gangguan yang lebih ringan dari mania,
• Afek mania meninggi atau berubah disertai peningkatan
aktivitas.
• Menetap,terjadi beberapa hari (4 hari)
TERAPI
Antipsikotik
APG 1 (Antipsikotik Generasi 1 --> Tipikal) Blokade dopamine pada reseptor pasca sinaps sistem
limbik dan ekstrapiramidal (Dopamine D2 receptor antagonist)
GANGGUAN AFEKTIF
BIPOLAR
(Gangguan afektif/“Bipolar”)
(F31)
Gangguan ini tersifat oleh episode berulang (sekurang-kurangnya 2 episode). Dimana Afek pasien dan tingkat aktivitasnya
jelas terganggu.
• Penambahan energi dan aktivitas (mania &hipomania), Khas —> penyembuhan sempurna diantara kedua episode
• Penurunan afek disertai pengurangan energi dan
aktivitas (depresi).
Onset : Manik —> Tiba2—dan berlangsung antara 2 minggu
sampai 4-5 Tahun.
Depresi —> Rata2 sekitar 6 bulan
Gangguan afektif bipolar episode Memenuhi kriteria diagnosis bipolar + memenuhi kriteria F30.0
0 kini hipomanik
Gangguan afektif bipolar episode
1 kini manik tanpa gejala psikotik Memenuhi kriteria diagnosis bipolar + memenuhi kriteria F30.1
Gangguan afektif bipolar episode kini
2 manik dengan gejala Memenuhi kriteria diagnosis bipolar + memenuhi kriteria F30.2
psikotik
Gangguan afektif bipolar episode
Memenuhi kriteria diagnosis bipolar + memenuhi kriteria F32.0
3 kini
depresif ringan-sedang atau F32.1
Gangguan afektif bipolar episode
4 kini depresif berat tanpa gejala Memenuhi kriteria diagnosis bipolar + memenuhi kriteria F32.2
psikotik
Gangguan afektif bipolar episode
5 kini depresif berat dengan Memenuhi kriteria diagnosis bipolar + memenuhi kriteria F32.3
gejala psikotik
Memenuhi kriteria diagnosis bipolar + saat ini menunjukkan
gejala manik, hipomania, dan depresif bergantian dengan
Gangguan afektif bipolar episode cepat (sama- sama menonjol) dan sekurang-kurangnya
6 kini campuran selama 2 minggu
Gangguan afektif bipolar episode Tidak ada gangguan afektif yang nyata selama beberapa bulan
7 kini dalam remisi terakhir
Gejala psikotik pada bipolar muncul pada puncaknya baik episode depresi atau episode mania
Gangguan bipolar tipe 1! sampai mania dan pernah Gangguan bipolar tipe 2-> tidak pernah sampai mania
sampai depresi (hanya sampai hipomania) dan pernah sampai depresi
Zalfi’ here!
DEPRESI
Gangguan Saasana perasaan (afektif/mood)
(F32) •
•
•
(F32.0) EPISODE DEPRESIF RINGAN
2 dari gejala utama + min. 2 dari gejala lainnya.
Tidak boleh ada gejala yang berat.
Lama seluruh episode Berlangsung sekurang2 nya
Diagnosis episode depresi : 2 minggu.
Berlangsung (onset) >2 minggu. • Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan
kegiatan yang biasa dilakukan.
Gejala utama Depresi
(derajat ringan/sedang/berat) (3A) :
1. Afek Depresi
2. Anhedonia (kehilangan minat/kegembiraan)
(F32.1) EPISODE DEPRESIF SEDANG
3. Anenergia (mudah lelah penurunan aktivita.
• 2 dari gejala utama + min. 3-4 dari gejala lainnya.
Gejala Lainnya Depresi • Lama seluruh episode Berlangsung sekurang2 nya
2 minggu.
SIGECAPS • Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan
kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah
1. Sleep —> Tidak bisa tidur tangga.
2. Interest —> Anhedonia
3. Guilt —> Merasa bersalah
4. Energy —> Energi menurun
5. Concentration —> Konsentrasi menurun (F32.2) EPISODE DEPRESIF BERAT TANPA
6. Apetite —> Nafsu makan menurun
7. Psikomotor —> Agitasi/retardasi
GEJALA PSIKOTIK
8. Suicide —> Bunuh diri • Semua 3 gejala utama depresi+4 dari gejala lainnya,
dan beberapa harus berintensitas berat.
• Bila ada gejala penting : (misalnya agitasi/retardasi
Assessment Depresi psikomotor) yang mencolok.
• Episode depresif berat : min 2 minggu
• Menggunakan HAM-D (Hamilton Depression
Onset Cepat bisa <2 minggu
Rating Scale) ➪ skoring assessmen psikiatri
• Pasien tidak mampu meneruskan kegiatan sosial,
• Mood menurun, perasaan bersalah, ide bunuh diri, pekerjaan, tau urusan rumah tangga kecuali pd taraf
insomnia (early in night), insomnia (middle in yang Sangat terbatas.
night), insomnia (early hours of the morning),
gangguan pekerjaan dan aktivitas, retardasi/
deteriorasi/kemunduran, agitasi, kecemasan psikis,
somatik, pencernaan, somatik umum, gejala
(F32.3) EPISODE DEPRESIF BERAT DENGAN
genital/gangguan menstruasi/libido menurun, GEJALA PSIKOTIK
hipokondriasis, kehilangan berat badan, tilikan
• Memenuhi kriteria F32.2
• Pasien geriatri ➪ GDS (Geriatric Depression
• Disertai Waham, halusinasi atak stupor depresif.
Scale) ➪ yang dirasakan pasien selama 2 minggu Waham —> idę tentang dosa, kemiskinan,
terakhir Malapetaka yang mengancam, dan
pasien merasa bertanggung jawab atas
hal tsb.
Halusinasi —> audiotorik/olfaktorik, biasanya suara
yang menghinan atai menuduh, atau
bau kotoran/ daging membusuk.
Retardasi psikomotor yang berat— stupor
Mood dan afek congruent (tidak serasi)
Zalfi’ here!
GANGGUAN MOOD
MENETAP (F34)
GANGGUAN
I
MENTAL ORGANIK
• Gangguan Mental Organik ➪ gangguan mental yang
berkaitan dengan kondisi medik/peyakit. Kondisi medik/
penyakit tersebut secara langsung atau tidak langsung
menyebabkan disfungsi pada otak.
• Gangguan Mental Organik memiliki ciri :
1. Gangguan fungsi kognitif ➪ gangguan pada daya ingat,
daya pikir dan daya belajar
2. Gangguan sensorium ➪ gangguan kesadaran dan
perhatian.
3. Sindrom menonjol ➪ persepsi (halusinasi), isi pikir
(waham), serta mood dan afek (biasanya iritabel).
Dementia
Diagnosis Demensia :
• Bersifat kronik progresif + terdapat gangguan fungsi luhur
yang multipel (daya ingat, daya pikir, bahasa, daya nilai,
dan lain-lain)
• Penurunan fungsi kognitif + gangguan fungsi eksekutif
(fungsi harian/ADL) ➪ aktivitas sehari-hari sudah terganggu
➪ perlu bantuan orang lain
• Tidak terdapat gangguan kesadaran (clear consciousness)
• Gejala dan disabilitas sudah nyata paling sedikit 6 bulan
Zalfi’ here!
I
Delirium
Diagnosis Delirium :
· Gangguan kesadaran (kesadaran berkabut terhadap DEMENSIA DELIRIUM
lingkungan) dengan berkurangnya kemampuan untuk
fokus, mempertahankan atau mengubah perhatian Kronik progresif (min 6 bulan) Akut fluktuatif (jam-hari)
· Berubahnya kognisi (misalnya defisit memori, disorientasi, Kesadaran baik Kesadaran berkabut
gangguan bahasa) atau perkembangan dari gangguan
persepsi Gangguan fungsi luhur Berubahnya kognisi
· Gangguan berkembang dalam periode waktu yang singkat multipel + mengganggu atau perkembangan dari
(jam sampai hari) dan berfluktuasi selama hari tersebut aktivitas sehari-hari gangguan persepi
· Adanya riwayat kejadian di masa lampau, PF atau temuan Gangguan kognitif (+)
lab akibat kondisi medis umum pasien.
Terapi ! AchE-Inh Terapi ! antipsikotik
(Donepezil, tipikal
Terapi Delirium : Galantamin, (Haloperidol)
• Apabila terdapat kondisi gaduh gelisah dapat diberikan ! Rivastigmin)
Haloperidol HCl 5 mg IM (bukan haloperidol decanoat !
bersifat long acting !!!)
• Pasien membahayakan orang lain/diri sendiri ! Haloperidol
0,5 mg tiap 4-6 jam, ditingkatkan hingga max 10 mg/hari
(lansia 3 mg/hari)
• Agitasi berat (tidak bisa pemberian per oral) :
- Injeksi haloperidol 2,5 mg IM, dapat diulang setelah 30
menit
- Dosis max 10 mg/hari (lansia 5 mg/hari)
- Benzodiazepine hanya untuk delirium akibat alkohol
- Setelah agitasi tertangani ! rujuk
Assessment Agitasi :
• Mengukur gejala-gejala agitasi ! menggunakan PANSS-EC
(Positive and Negative Symptome Scale – Excited
Component)
• Menilai 5 skala :
1. Kontrol impuls (gangguan pengaturan &
pengendalian impuls)
2. Ketegangan (ketegangan, kekakuan, tremor, keringat
berlebih)
3. Permusuhan (kemarahan, kebencian, caci maki,
penyerangan)
4. Ketidakkooperatifan (menolak untuk patuh)
5. Gaduh gelisah (hiperaktifitas)
• Setiap skala dinilai 1-7 (7 paling buruk), jika tiap skala poin
4-7 ! lakukan terapi agitasi berat
• Jika total skor > 25 ! rawat inap
Terapi Agitasi :
• PANSS-EC 2-3 ! deeskalasi verbal (teknik komunikasi
menenangkan pasien agitasi), obat oral
• PANSS-EC 4-5 ! deeskalasi verbal max 5 menit + injeksi
haloperidol 5 mg (dapat dilakukan fiksasi)
• PANSS-EC 6-7 ! deeskalasi verbal max 5 menit + injeksi
kombinasi (haloperidol / aripiprazole dan diazepam) + fiksasi
(restrain fisik)