Anda di halaman 1dari 18

PSIKIATRI

By. Zalfi | 123810173


Zalfi’ here!

PSIKIATRI PROSES DIAGNOSIS


GANGGUAN JIWA
KONSEP GANGGUAN JIWA
Gangguan jiwa ➪ Sindrom/pola perilaku atau psikologik
seseorang yang mengakibatkan suatu gejala penderitaan
(distress) tau hendaya (disebility) dalam segi perilaku,
ANAMNESIS
psikologik, dan biologik. Dalam hubungan antara orang
tersebut dengan masyarakat. • Alasan berobat (KU)
• Riawayat gangguan
sekarang (RPS)
KONSEP DISABILITY ICD-10 • Riwayat gangguan dahulu
(RPD)
• Gangguan kinerja (perfomance) dalam perna sosial • Riwayat perkembangan diri
dan pekerjaan. • Latar belakang sosial,
• Disability ➪ Keterbatasan/kekurangan untuk keluarga, pendidikan,
melaksanaan suatu aktivas pada tingkat personal, yaitu pekerjaan, perkawinan, dll.
pada kegiatan sehari2 yang biasa dilakukan untuk
perawatan diri dan keberlangsungan hidup seperti
(mandi, makan, minum, kebersihan diri, berpakaian,
buang air kecil dan besar).
PEMERIKSAAN
KONSEP GANGGUAN JIWA • Fisik diagnosistik
(general)
(PPDGJ III) •

Status mentalis
Laboratorium
1. Adanya gejala Klinis yang bermakna, berupa : • Radiologi
- Sindrom atau pola perilaku • Evaluasi psikologik dll
- Sindrom atau pola psikologik
2. Gejala Klinis tersebut menimbulkan :
Penderitaan “distress”
meliputi, rasa nyeri, rasa tidak nyaman, tidak tentram,
terganggu disfungsi organ tubuh, dll
3. Gejala kilnis tersebut menimbulkan :
Disabilitas “disability”
Antara lain, Aktivitas kehidupan sehari-hari/ perawatan
diri dan keberlangsungkan hidup seperti
(makan,mandi,berpakaian, dan kebersihan diri). DIAGNOSIS
Gangguan jiwa bukanlah • Axis I : Klinik
Pikiran suatu hal yang berdiri • Axis II : Kepribadian
·

• Axis III : Kondisi-medik


sendiri namun berkaitan
Perasaan • Axis IV : Psikososial
JIWA dengan tubuh, kondisi tubuh,
jasmani, seseorang serta
• Axis V : Taraf fungsi
Perilaku lingkungan sosialnya.

Sistem klasifikasi yang digunakan :


• Diagnosis and statistic manual of mental disorder
(DSM V)
• International classification of disease (ICD-10)
TINDAK LANJUT
• Penman Penggolongan dan Diagnosis gangguan jiwa
Indonesia (PPDGJ-III) • Evaluasi terapi
• Evaluasi diagnosis
• Lain-lain
Zalfi’ here!

DIAGNOSIS
MULTIAKSIAL
Diagnosis multiaksial terdiri dari 5 aksis :

.
Zalfi’ here!

PEMERIKSAAN 5. Riwayat hidup

PSIKIATRI A. Riwayat prenatal dan perinatal





Kehamilan direncanakan/tidak?
Masalah kehamilan & persalinan?
Cacat atau cedera saat lahir?
• Pengunaan obat selama ibu hamil?

Pemeriksaan Psikiatri Umum


B. Lanjutan riwayat hidup
1. Indirect Examination Masa Kanak Awal ( 0-3 tahun)
- Anamnesis - Kualitas interaksi ibu-anak
- Keterangan pasien dari pihak keluarga atau - Toilet training
Orang yang mengenalinya. - Pola pemberian makanan, gangguan pola maka.
2. Direct Examination - Gejala gangguan tingkah laku
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan khusus psikiatri
3. Pemeriksaan tambahan Masa Kanak Pertengahan ( 3-7 tahun)
- Uji psikologis, EEG, CTscan, Radiologi, - Pengalaman sekolah, intelektual, dan
Pemeriksaan zat kimia tubuh. gangguan belajar
- Keakraban pasien dengan teman-temannya,
partisipasi dalam aktivitas sekolah, taat atau tidak
pada peraturan.
Anamnesis
Masa Kanak Akhir dan Remaja
1. Data pribadi - Hubungan sosial, riwayat sekolah, masalah
- Identitas pasien emosional dan fisik
- Identitas pengantar - Merokok/alkohol, aktivitas seksual

Masa Dewasa
- Riwayat Pekerjaan: jenis pekerjaan, konflik, ambisi
2. Keluhan utama perasaan terhadap pekerjaan, sikap terhadap
Alasan dibawa kesini/RS? teman sejawat, atasan, riwayat pekerjaan
- Autoanamnesis - Riwayat Perkawinan: lamanya, konflik, perceraian
- Alloanamnesis
Agama: aktivitas keagamaan
- Riwayat Militer (jika ada)
- Aktivitas Sosial
- Situasi kehidupan sekarang
3. Riwayat Penyakit Sekarang
- Riwayat hukum
Alasan dibawa kesini/RS? .

- Awal perkembangan penyakit


- Riwayat keluhan secara kronologis dan
menyeluruh.
- Faktor presipitasi

4. Riwayat Penyakit Dahulu


- Psikiatrik (episode terdahulu gejala, derajat
fungsi, terapi, lama gangguan, kepatuhan .
terapi).
- Riwayat gangguan medik (misalnya trauma
kepala, penyakit neurologis, penyakit medik
lainnya).
- Gangguan zat psikoaktif.
Zalfi’ here!

PEMERIKSAAN • Euforia ➪ Suasana gembira yang berlebihan

STATUS • Disforia ➪ Susana perasaan yang tidak


menyenangkan atau gelisah

PSIKIATRI
• iritabel ➪ Suasana perasaan yang sensitif mudah
tersinggung dan mudah marah.
• Anhedonia ➪ Diwarnai dengan kehilangan minat
dan kesenangan
• Aleksitimia ➪ individu yang tidak mampu
1. Deskripsi umum menghayati suasana perasaannya.

Penampilan Afek
• Gambaran penampilan dan kesan Respon emotional yang dapat dinilai pemeriksa lewat
keseluruhan terhadap pasien yang di ekspresi Wajah, pembicaraan dań Sikap.
reflkesikan dari postur, sikap, cara
berpakaian dan berdandan. • Afek luas ➪ normal (saat senang ekspresi
• Tampak : sehat/sakit, tenang/tidak, tampak gembira, saat sedih ekspresi sedih).
lebih tua/muda, rapi/tidak, kekanak-kanakan. • Afek menyempit ➪ (ekspresi kurang bervariasi)
ekspresi emosi terbatas.
Perilaku dan Aktivitas • Afek menumpul ➪ (ekspresi monoton) penurunan
Mengamati/memeriksa gerakan dan Aktivitas Serius dari kemampuan ekspresi kosong tampak
pasien saat wawancara : dari tatapan kosong, irama suara monoton, dan
• Normoaktif ➪ dorongan yang ajar untuk bahasa tubuh yang kurang.
bergerak. • Afek mendatar ➪ (Tanya ekspresi : robot)
• Hipoaktif ➪ penurunan yang wajar untuk kehilangan ekspresi emosi.
bergerak • Afek labil ➪ menggambarkan perubahan irama
• Hiperaktif ➪ Aktivitas yang merusak agresif perasaan yang Cepat dan tiba2.
dan gelisah • Afek tidak serasi ➪ ekspresi emosi tidak cocok
• Echopraxia ➪ Meniru gerakan yang di katakan dengan suasana yang dihayati.
pemeriksa
• Echolalia ➪ meniru langsung gerakan Keserasian afek dan mood
pemeriksa/orang lain. • Kongruen ➪ Mood serasi dengan afek
• Stupor katatonia ➪ Aktivitas motorik yang • Inkongruen ➪ Mood tidak serasi dengan afek
lambdat hinna tyda bergerak dan kaku
• Furor katatonia ➪ Agitasi Motorik ekstrim,
kegaduhan motorik tidak Otot-otot wajah 3. Pembicaraan
(ekspresi) bertujuan. Kualitas
• Katalepsi ➪ (patung) mempertahankan sikap • Intonasi ➪ Terdengar dengan jelas
tubuh dalam waktu lama. • Volume ➪ keras/sedang/kecil
• Agitasi ➪ Gaduh gelisah
• Stereotip ➪ gerakan berulang dari salah satu Kuantitas
anggota tubuh. • Banyak/sedikit berbicara
• Negativisme ➪ melakukan hal yang • Kecepatan bicara ➪ normal/sangat cepat
berlawanan dari yang disuruh.
4. Presepsi
Sikap terhadap pemeriksa Halusinasi
Perhatikan sikap pasien terhadap pemeriksa ; • Halusinasi audiotorik (pendengaran)
Kooperatif /tidak kooperatif • Halusinasi olfaktorik (Pembau)
• Halusinasi visual (penglihatan)
2. Mood dan Afek •

Halusinasi gustatorik (pengecapan)
Halusinasi taktil (perabaan)
Mood • Halusinasi Haptik (seksual)
• Halusinasi kinestetik (merasa anggoata
Suasana perasaan yang bersifat persuasif dan tubuhnya terlepas, berubah bentuk, bergerak
bertahan lama, yang mewarnai persepsi sendiri).
seseorang terhadap kehidupannya. • Halusinasi somatatik (perasaan didalam tubuh/
• Eutimia ➪ normal visceral).
• Hipotimia ➪ diwarnai kesedihan/kemurungan • Halusinasi liliput (presepsi palsu dimana benda2
• Hipertimia ➪ Semangat dan kegairahan menjadi lebih kecil ukurannya).
berlebihan • Halusinasi autoskopi (seolah2 melihat dirinya
• Depresif ➪ penurunan sussana hati sendiri dihadapannya).
Zalfi’ here!

Halusinasi Fisiologis (2) Isi Pikir


• Halusinasi Hipnogogik (Persepsi sensoris
palsu saat akan Mulai tidur) 1. WAHAM : Keyakinan/kepercayaan yang keliru yang
• Halusinasi Hipnopompik (Persepsi sensoris tidak terbantahkan
palsu saat akan terbangun dari tidur) Waham memenuhi 5 syarat :
1. Bertentangan dengan realita (seperti budaya,
Ilusi normal, dll).
2. Bertentangan dengan logika
• Interpretasi yang salah dari stimulus 3. Egosentris (dia yang paling tahu)
eksternal yang ditangkap panca indera 4. Dipercaya 100% oleh penderita
• Jenis : visual, akustik, olfaktorik, gustatorik, 5. Keyakinan tidak dapat dipatahkan dengan orang
dan taktil. lain.
Macam-macam waham :
Derealisasi • Waham bizzarre ➪ keyakinan yang keliru, mustahil
• Perasaan bahwa lingkungan tidak nyata, dan aneh.
contoh : “aku berada di surfa padahal hanya • Waham nihilistik ➪ menganggap dunia tidak ada,
di ruangan pemeriksaan”. menuju kiamat.
• Waham Somatik ➪ keyakinan yang keliru
Depersonalisasi melibatkan fungsi tubuh.
• Perasaan /pikiran tidak nyata/ tidak secara • Waham Cemburu ➪ berasal dari cemburu patologis
nyata/asing. Contoh : “aku ini siapa kayaknya tentang pasangan yang tidak setia.
aku udah bunuh orang”.
Waham paranoid
• waham kebesaran ➪ merasa dirinya lebih dari
5. Pikiran orang lain, lebih kuat, berkuasa atausangat besar.
• Waham kebesaran ➪ merasa dirinya lebih dari
Bentuk Pikir orang lain, lebih kuat, berkuasa atausangat besar.
• Realistik ➪ Sesuai dengan akan sehat • Waham Kejar ➪ mengira bahwa dirinya adalah
logika dań realita. korban dari Usaha orang lain untuk melukainya/
• Non realistik ➪ Tidak Sesuai dengan akan merasa dikejar-kejar.
sehat/ fakta/realita sesuai alam pikirnya • Waham Rujukan ➪ terasa orang lain pasti akan
sendiri. memfitnah, membahayakan atau akan menghianati
• Autistik ➪ memiliki dunia nya sediri. dirinya.
• Waham dikendalikan ➪ keinginan, pikiran, atau
Arus Pikir perasaannya dikendalikan oleh kekuatan dari luar.
• Koheren ➪ saling berhubungan -Thought of withdrawal—> merasa pikirannya dikeluarkan
• Inkoheren/word salad ➪ ada beberapa -Thought of insertion —> merasa pikirannya dimasuki
pokok pikiran/kalimat tidak bisa -Thought of broadcasting —> merasa isi pikirnya
dimengerti. disiarkan (TV atau radio)
-Thought of control —> merasa pikirannya dikontrol dari luar
• Flight of ideas ➪ ide-ide saling
berhubungan, urutan cepat, dan tidak
bertujuan (tiap paragraf banyak pokok 2. Miskin isi Pikir : pikiran Hanya menghasilkan sedikit
pikiran). informasi dikarenakan ketidakjelasan, pengulangan,
• Asosiasi longer ➪ ide satu ke ide lain yang kosong atau frase tidak jelas.
tidak berhubungan (kalimat dengan
kalimat lain tidak nyambung) 3. Preokupasi : pemusatan isi fikir pada ide tertentu
• Sirkumtansial ➪ pembicaraan tidak
langsung mencapai poin yang diharapkan 4. Obsesi : pikiran berulang -ulang dan menetap sering
• Tangensial ➪ pembicaraan yang pada tidak rasional.
akhirnya tidak dapat mencapai sasaran
• Blocking ➪ jalan pikiran yang tiba-tiba 5. Kompulsif : perilaku berulang-ulang jika ditahan akan
berhenti di tengah kalimat. menimbulkan kecemasan.
• Neologisme ➪ membentuk kata baru
• Clang association ➪ persamaan bunyi 6. Fobia : Ketakukan berlebihan terhadap situasi tertentu.
• Verbigurasi ➪ dialing dengan topik yang -Agorafobia—> ketakutan berada ditempat yg terbuka
sama (ex. Ditanya apa jawabnya tetep -Akrofobia —> ketakutan berada ditempat tinggi
sama) -Klaustrofobia—> Ketakutan berada di tempat sempit
-Fobia sosial —> rasa takut tampil/berbicara di tempat umum
-Fobia Spesifik —> rasa takut pada objek tertentu/situasi
Khusus (binatang ; laba-laba, ular dll).
Zalfi’ here!

6. Sensorium & Kognisi


Jenis Gangguan Memori
Untuk penilaian fungsi otak organik. Taraf • Amnesia (tidak mampua mengingat seluruh/sebagian
intelektual, taraf intelegensi, Kapasitas berpikir pengalaman masa lalu) berdasarkan waktu kejadian :
Abstrak , tingkat tilikan dan daya nilai. 1. Amnesia anterograd ; hilang memori tdh informasi

I
setelah titik waktu kejadian.
Kesadaran 2. Amnesia retrograd ; Hilangnya memori thd infromasi
sebelum titik waktu kejadian.
• Kompos mentis ➪ Derajat optimal 3. Paramnesia/ingatan palsu ; distorsi ingatan dari
• Apatis ➪ Derajat penurunan kesadaran informasi/pengalaman yg sesungguhnya.
individu berespon terlambat thd stimulus luar.
• Somnolen ➪ Derajat penurunan yang Konsentrasi dan Perhatian
cenderung (tidur).
“Baik/berkurang/distraktibilitas/mudah teralihkan/atensi”.
• Sopor ➪ Derajat kesadaran berat “Pak/ibu bisa ikuti saya 12345/54321”
• Koma ➪ Derajat kesadaran paling berat.
• Twilight stase ➪ perubahan kualitas
Jenis Gangguan Konsentrasi
kesadaran yang disertai halusinasi. • Distraktibilitas ; tidak mampu memusatkan perhatian
• Kesadaran seperti mimpi ➪ Gg. kualitas pada objek.
kesadaran terjadi pada serangan epilepsi • Intensi selektif ; tidak mamou memusatkan perhatian
psikomotor. pada objek/situasi tertentu (ex.fobia simpleks)
• Delirium ➪ Perubahan kualitas kesadaran • Kewaspadaan berlebih ; perhatian berlebihan thd
stimulus —> tegang.
yang disertai Gg. kognitif yang luar.
• Kesadaran berkabut ➪ berubahan kualitas
kesadaran, tidak mampu berpikir jernih
berespon secara memadai thd situasi Kemampuan membaca & menulis
disekitarnya. Suruh pasien untuk membaca/ menulis
Kalimat sederhana dan Lengkap.
Orientasi
Proses dimana seorang dapat mengerti keadaan Kemampuan Visospasial
sekitarnya,ia dapat melokalisir dirinya dalam Suruh pasien menggambar : jam/segi 5
lingkungan sekitarnya.
Pikiran Abstrak
Terdiri dari :
1. Orientasi personal/orang —> “siapa yang Kemampuan memahami konsep peribahasa :
mengantar”? “Arti gulling tikar?/ “sebutkan persamaan bola
2. Orientasi tempat —> “sekarang lg ada
dimana?” Sumber informasi & intelegensi
3. Orientasi waktu —> “hari/jam/tgl/tahun”
(Kecerdasan)
Perhitungan atau pengetahuan umum
Memori atau Daya Ingat
Memori 7. Pengendalian Impuls
1. Memori segera “Amati pasien, apakah mampu mengendalikan
(Intermediate and recall memory) dirinya selama wawancara?"
Baru terjadi, beberapa detik-menit ; “kesini Impuls —> Agresif, seksual, apakah
naik apa?, sebutkan 3 benda?” membahayakan dirinya/orang lain?

2. Memori baru/ jangka pendek 8. Daya Nilai dan Tilikan


(Recent memory)
Dalam beberapa hari ;”tadi/kemarin makan Daya Nilai
apa? Minum apa? Daya nilai sosial —> “melihat dempet jatuh?”
Kemampuan seseorang menilai situasi secara benar
3. Memori jangka menengah bertindak yang Sesuai situasi.
(Recent pass memory) Uji Daya Nilai (kemampuan menilai situasi) dalam
Beberapa bulan yang lalu; “ situasi imajiner. Hasil : baik/tidak

4. Memori jangka panjang


(Recent remote memory)
Bertahun-tahun ;”ingat ga dulu sekolah
dimana? Suka bermain apa dll?”
Zalfi’ here!

Tilikan (Insight)
Tilikan ; kemampuan seseorang untuk memahami
sebab sesungguhnya dan arti suatu situasi.
Tilikan terganggu : kehilangan kemampuan untuk
memahami kenyataan obyektif akan kondisi dan
situasi dirinya.

1.Tilikan 1 ➪ menyangkal sepenuhya bahwa


dirinya sakit ➪ (paling buruk)
2.Tilikan 2 ➪ sedikit memahami dirinya sakit,
namun menyangkal juga (ambivalensi)
3.Tilikan 3 ➪ menyadari dirinya sakit namun
menyalahkan orang lain.
4.Tilikan 4 ➪ menyadari dirinya sakit namun tidak
tahu sebabnya.
5.Tilikan 5 ➪ menyadari penyakit dan faktor-faktor
yang berhubungan dengan penyakit,
tidak menerapkan dalam perilaku praktis
(tilikan intelektual)
6.Tilikan 6 ➪ emotional insight (tilikan 5 + pasien
memahami perasaan dan tujuan dalam
diri pasien) ➪ (paling baik)

Cara menanyakan tilikan :


• Bapak/ibu tahu atau tidak sedang sakit? (jika tahu
lanjut)
• Penyebabnya penyakitnya apa bapak/ibu? (jika
tahu lanjut)
• Bapak/ibu mau berobat? (jika mau lanjut)
Zalfi’ here!

GANGGUAN
JIWA
Psikotik Non psikotik/
neurotik
Organik Non Organik
Delirium, dementia, Skizofrenia, psikotik
Gg. Perilaku karena zat akut, skizoafektif

Mood Cemas Gangguan Anak


Depresi, mania,
bipolar, distimia,
Gg. Panik, cemas,
OCD, disosiatif,
Lain Remaja
Gg. Tidur, makan, Autisme, GPPH,
siklotimia Somatoform
Kepribadian retardais mental
seksual
Zalfi’ here!

SKIZOFRENIA (F20)
(F20.0) SKIZOFRENIA PARANOID
• Memenuhi kriteria skizofrenia
Sebagai tambahan :
Skizo : Pecah, Frenia : Kepribadian (F20) • Suara-suara halusinasi (yg mengancam pasien atau
Sekelompok/sindrom gangguan psikotik dengan : memberi perintah, atau halusinasi audiotorik tanpa
gangguan dasar pada kepribadian, distorsi, proses pikir, bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling),
waham yang aneh, Gg. Persepsi, afek abnormal. mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing).
• Waham Dominan (waham dikendalikan, waham
Minimal 1 bulan atau lebih tanda hendaya (Gg. Sosial, dipengaruhi, waham pasivisitas, dan waham dikejar2)
lingkungan dan terhadap diri sendiri).

Etiologi : belum ada etiologi pasti, disfungsi pada area otak


tertentu. (Biasanya prefrontal) (F20.1) SKIZOFRENIA HEBEFRENIK
• Biokimia ➪ Pe↑ Aktivitas dopamin central
Pe↑ Serotonin di SSP • Memenuhi kriteria skizofrenia
• Genetik ➪ Faktor Keluarga dengan keluhan serupa • Untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja
• dan Faktor lingkungan lainnya. atau dewasa muda (onset biasanya mulai 15-25 tahun).
• Kepribadian premorbid > pemalu & senang menyendiri,
• umumnya diperlukan selama 2 atau 3 bulan
Kriteria penegakkan diagnosis Skizofrenia : • Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inap-
Minimal 1 Gejala berikut : propriate), sering disertai oleh cekikikan (giggling) atau
(a) “Thought echo” ➪ Isi pikiran dirinya sendiri yang perasaan puas diri (self-satisfred), senyum sendiri atau
berulang atau bergema dalam kepalanya. sikap tinggi hati, tertawa menyeringai. Dan ungkapkan
“Thought insertion or withdrawal” ➪ isi pikiran yang kata yang diulang-ulang.
asing dari luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) • Proses pikir disorganisasi, pembicaraan tidak menentu
atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari (inkoheren).
luar dirinya (Withdrawal).
“Thought broadcasting” ➪ Isi pikirannya tersiar
keluar Sehingga orang lain mengetahuinya.
(F20.2) SKIZOFRENIA KATATONIK
(b) “Delution of control” ➪ waham tentang dirinya di
kendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar. • Memenuhi kriteria skizofrenia
“Delution of influence” ➪ waham tentang dirinya • Pasien secara sukarela menampilkan posisi tubuh
dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar. tertentu dan mempertahankannya.
“Delution of passivity” ➪ waham tentang dirinya tidak • Stupor, gaduh gelisah, rigigitas, negativisme.
berdaya dan pasrahi terhadap suatu kekuatan dari luar. • gejala-gejala lain seperti "command
“Delution of perception” ➪ pengalaman inderawi yang automatism" (kepatuhan secara otomatis terhadap
tak wajar, yang bermakna sgt khas (mistik/mukjizat). perintah), dan pengulangan kata-kata serta kalimat-
kalimat.
(c) Halusinasi audiotorik
(d) Waham-waham yang menetap (budaya setempat)

Atau paling sedikit 2 Gejala berikut :


(e) Halusinasi yang menetap (F20.3) SKIZOFRENIA TAK TERINCI
(f) Arus pikiran yang terputus (break)
(g) Perilaku katatonik • Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis
(h) Gejala-gejala “negatif” (seperti sikap sangat apatis, skizofrenia.
bicara yang jarang, dan respons emosional yang
menumpul atau tidak wajar). • Tidak memenuhi lrriteria untuk diagrrosis skizofrenia
paranoid, hebefrenik, atau katatonik;

• Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual


atau depresi pusca-skizofrenia.
Zalfi’ here!

(F20.4) DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA Gejala Positif dan Negatif Skizofrenia


Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau : Gejala
• Pasien telah menderita skizofrenia min selama 1 Tahun 1. Pada orang normal tidak ada
terakhir ini Positif : 2. waham, halusinasi, disorqanisasi
• Gejala sisa skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi pembicaraan dan perilaku (katatonia dan
mendominasi gambaran klinisnya); dan agitasi)
• Gejala-gejala depresif (3A) menonjol dan mengganggu,
memenuhi paling sedikit kriteria untuk episode depresif Gejala 1. Pada orang normal ada, pada skizofrenia
(F32.-), paling sedikit 2 minggu.
Negatif : lebih berat
2. Afek datar, alogia, avolition, anhedonia,
dan gangguan atensi.

(F20.5) SKIZOFRENIA RESIDUAL


• Gejala "negatif' dari skizofrenia yang menonjol,
• misalnya : perlambatan, psikomotorik, aktivitas menu-
run, afek yang menumpul, sikap pasif dan ketiadaan
inisiatif, kemiskinan dalam kuanbitas atau isi
pernbicaraan, komunikasi non-verbai yang buruk
seperti dalam ekspresi muka, kontak mata, modulasi
suara, dan posisi tubuh, perawatan diri dan kinerja
sosial yang buruk;

• Riw. ada 1 episode psikotik yang jelas dimasa lampau


Min. 1 Tahun
• Tidak terdapat dementia atau penyakit/gangguan otak
organik lain.

(F20.6) SKIZOFRENIA SIMPLEKS


• Gejala negatif skizofrenia yang muncul
• Tidak ada riwayat halusinasi, waham, atau
manifestasi lain dari eposide psikotik, dan adanya
hendaya (perubahan perilaku).
Zalfi’ here!

GANGGUAN MANIA DENGAN


SUASANA GEJALA PSIKOTIK(F30.2)
1. Gambaran klinis bentuk mania yang lebih berat

PERASAAN
dari (F30.1).
2. Harga diri membumbung (grandiositas) dapat
menjadi Waham kebesaran.
3. iritabilitas dan Kecurigaan dapat menjadi waham
kejar.

(Gangguan afektif/“Mood”) Assessmen Mania


Kelainan fundamental dari kelompok gangguan ini adalah ·
- Menggunakan YMRS (Young Mania Rating Scale)
perubahan suasana perasaan (mood) atau afek, biasanya --> skoring pada anak usia 5-18 tahun, assessmen
kearah depresi (dengan atau tanpa anxietas yang gejala 48 jam terakhir
menyertainya), atau kearah elasi (suasana perasaan yang - Mood meningkat, meningkat aktivitas motor, hasrat
meningkat). seksual meningkat, tidur berkurang, iritabilitas
meningkat, berbicara (rate & amount), gangguan
Gangguan afektif dibedakan menurut: berbahasa dan berpikir, isi pikir, kebiasaan disruptive
• Episode tunggal atau multipel; tingkat keparahan gejala -aggressive, penampilan, tilikan.
mania dengan gejala psikotik--> mania
• tanpa gejala paikotik-> hipormania
• depresi ringan, sedang, berat tanpa gejala psikotik--> berat
dengan gejala psikotik; dengan atau tanpa gejala somatik;

EPISODE MANIK(F30)
1. Afek yang meningkat
2. Disertai Peningkatan dalam jumlah dan kecepatan aktivitas
fisik mental dalam berbagai derajat keparahan.
(berpenampilan mencolok).

HIPOTIMIA(F30.0)
• Derajat gangguan yang lebih ringan dari mania,
• Afek mania meninggi atau berubah disertai peningkatan
aktivitas.
• Menetap,terjadi beberapa hari (4 hari)

MANIA TANPA GEJALA


PSIKOTIK(F30.1)
• Paling sedikit minimal 1 minggu
• Cukup berat -mengacaukan seluruh atau hampir seluruh
pekerjaan & aktivitas sosial
• Perubahan Afek + Disertai energi yg bertambah—>
Aktivitas berlebihan :
1. Percepatan+kebanyakan bicara (flight of ideas),
2. Kebutuhan tidur kurang
3. Grandiositas (kebesaran —> menceritakan egonya),
4. Terlalu optimistik, perhatian mudah teralihkan, dan
aktivitas yang mengandung aktivitas risiko tinggi.
Zalfi’ here!

TERAPI
Antipsikotik

APG 1 (Antipsikotik Generasi 1 --> Tipikal) Blokade dopamine pada reseptor pasca sinaps sistem
limbik dan ekstrapiramidal (Dopamine D2 receptor antagonist)

APG 2 (Antipsikotik Generasi 2 --> Atipikal) Blokade dopamine dan


serotonin 5 HT2 reseptor (Serotonine Dopamine antagonist)
Zalfi’ here!

GANGGUAN AFEKTIF
BIPOLAR
(Gangguan afektif/“Bipolar”)
(F31)

Gangguan ini tersifat oleh episode berulang (sekurang-kurangnya 2 episode). Dimana Afek pasien dan tingkat aktivitasnya
jelas terganggu.
• Penambahan energi dan aktivitas (mania &hipomania), Khas —> penyembuhan sempurna diantara kedua episode
• Penurunan afek disertai pengurangan energi dan
aktivitas (depresi).
Onset : Manik —> Tiba2—dan berlangsung antara 2 minggu
sampai 4-5 Tahun.
Depresi —> Rata2 sekitar 6 bulan

F31 DIAGNOSIS BIPOLAR CIRI-CIRI

Gangguan afektif bipolar episode Memenuhi kriteria diagnosis bipolar + memenuhi kriteria F30.0
0 kini hipomanik
Gangguan afektif bipolar episode
1 kini manik tanpa gejala psikotik Memenuhi kriteria diagnosis bipolar + memenuhi kriteria F30.1
Gangguan afektif bipolar episode kini
2 manik dengan gejala Memenuhi kriteria diagnosis bipolar + memenuhi kriteria F30.2
psikotik
Gangguan afektif bipolar episode
Memenuhi kriteria diagnosis bipolar + memenuhi kriteria F32.0
3 kini
depresif ringan-sedang atau F32.1
Gangguan afektif bipolar episode
4 kini depresif berat tanpa gejala Memenuhi kriteria diagnosis bipolar + memenuhi kriteria F32.2
psikotik
Gangguan afektif bipolar episode
5 kini depresif berat dengan Memenuhi kriteria diagnosis bipolar + memenuhi kriteria F32.3
gejala psikotik
Memenuhi kriteria diagnosis bipolar + saat ini menunjukkan
gejala manik, hipomania, dan depresif bergantian dengan
Gangguan afektif bipolar episode cepat (sama- sama menonjol) dan sekurang-kurangnya
6 kini campuran selama 2 minggu
Gangguan afektif bipolar episode Tidak ada gangguan afektif yang nyata selama beberapa bulan
7 kini dalam remisi terakhir
Gejala psikotik pada bipolar muncul pada puncaknya baik episode depresi atau episode mania

Gangguan bipolar tipe 1! sampai mania dan pernah Gangguan bipolar tipe 2-> tidak pernah sampai mania
sampai depresi (hanya sampai hipomania) dan pernah sampai depresi
Zalfi’ here!

Kategori Diagnosis Depresif :

DEPRESI
Gangguan Saasana perasaan (afektif/mood)
(F32) •


(F32.0) EPISODE DEPRESIF RINGAN
2 dari gejala utama + min. 2 dari gejala lainnya.
Tidak boleh ada gejala yang berat.
Lama seluruh episode Berlangsung sekurang2 nya
Diagnosis episode depresi : 2 minggu.
Berlangsung (onset) >2 minggu. • Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan
kegiatan yang biasa dilakukan.
Gejala utama Depresi
(derajat ringan/sedang/berat) (3A) :
1. Afek Depresi
2. Anhedonia (kehilangan minat/kegembiraan)
(F32.1) EPISODE DEPRESIF SEDANG
3. Anenergia (mudah lelah penurunan aktivita.
• 2 dari gejala utama + min. 3-4 dari gejala lainnya.
Gejala Lainnya Depresi • Lama seluruh episode Berlangsung sekurang2 nya
2 minggu.
SIGECAPS • Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan
kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah
1. Sleep —> Tidak bisa tidur tangga.
2. Interest —> Anhedonia
3. Guilt —> Merasa bersalah
4. Energy —> Energi menurun
5. Concentration —> Konsentrasi menurun (F32.2) EPISODE DEPRESIF BERAT TANPA
6. Apetite —> Nafsu makan menurun
7. Psikomotor —> Agitasi/retardasi
GEJALA PSIKOTIK
8. Suicide —> Bunuh diri • Semua 3 gejala utama depresi+4 dari gejala lainnya,
dan beberapa harus berintensitas berat.
• Bila ada gejala penting : (misalnya agitasi/retardasi
Assessment Depresi psikomotor) yang mencolok.
• Episode depresif berat : min 2 minggu
• Menggunakan HAM-D (Hamilton Depression
Onset Cepat bisa <2 minggu
Rating Scale) ➪ skoring assessmen psikiatri
• Pasien tidak mampu meneruskan kegiatan sosial,
• Mood menurun, perasaan bersalah, ide bunuh diri, pekerjaan, tau urusan rumah tangga kecuali pd taraf
insomnia (early in night), insomnia (middle in yang Sangat terbatas.
night), insomnia (early hours of the morning),
gangguan pekerjaan dan aktivitas, retardasi/
deteriorasi/kemunduran, agitasi, kecemasan psikis,
somatik, pencernaan, somatik umum, gejala
(F32.3) EPISODE DEPRESIF BERAT DENGAN
genital/gangguan menstruasi/libido menurun, GEJALA PSIKOTIK
hipokondriasis, kehilangan berat badan, tilikan
• Memenuhi kriteria F32.2
• Pasien geriatri ➪ GDS (Geriatric Depression
• Disertai Waham, halusinasi atak stupor depresif.
Scale) ➪ yang dirasakan pasien selama 2 minggu Waham —> idę tentang dosa, kemiskinan,
terakhir Malapetaka yang mengancam, dan
pasien merasa bertanggung jawab atas
hal tsb.
Halusinasi —> audiotorik/olfaktorik, biasanya suara
yang menghinan atai menuduh, atau
bau kotoran/ daging membusuk.
Retardasi psikomotor yang berat— stupor
Mood dan afek congruent (tidak serasi)
Zalfi’ here!

GANGGUAN MOOD
MENETAP (F34)

Gangguan suasana Perasaan (mood afektif) Menetap

(F34.0) SIKLOTIMIA (F34.0) DISTIMIA


Ketidakstabilan menetap dari afek meliputi banyak periode Afek depresi yang berlangsung sangat lama yang
depresi ringan dan hipomania ringan dan tidak cukup parah tidak pernah atau jarang sekali menjadi parah dan
atau cukup lama dan tidak memenuhi F31 dan F32 memenuhi gagasan episode depresi berulang,
dapat berlangsung bertahun-tahun
Zalfi’ here!

GANGGUAN

I
MENTAL ORGANIK
• Gangguan Mental Organik ➪ gangguan mental yang
berkaitan dengan kondisi medik/peyakit. Kondisi medik/
penyakit tersebut secara langsung atau tidak langsung
menyebabkan disfungsi pada otak.
• Gangguan Mental Organik memiliki ciri :
1. Gangguan fungsi kognitif ➪ gangguan pada daya ingat,
daya pikir dan daya belajar
2. Gangguan sensorium ➪ gangguan kesadaran dan
perhatian.
3. Sindrom menonjol ➪ persepsi (halusinasi), isi pikir
(waham), serta mood dan afek (biasanya iritabel).

Dementia
Diagnosis Demensia :
• Bersifat kronik progresif + terdapat gangguan fungsi luhur
yang multipel (daya ingat, daya pikir, bahasa, daya nilai,
dan lain-lain)
• Penurunan fungsi kognitif + gangguan fungsi eksekutif
(fungsi harian/ADL) ➪ aktivitas sehari-hari sudah terganggu
➪ perlu bantuan orang lain
• Tidak terdapat gangguan kesadaran (clear consciousness)
• Gejala dan disabilitas sudah nyata paling sedikit 6 bulan
Zalfi’ here!

I
Delirium
Diagnosis Delirium :
· Gangguan kesadaran (kesadaran berkabut terhadap DEMENSIA DELIRIUM
lingkungan) dengan berkurangnya kemampuan untuk
fokus, mempertahankan atau mengubah perhatian Kronik progresif (min 6 bulan) Akut fluktuatif (jam-hari)
· Berubahnya kognisi (misalnya defisit memori, disorientasi, Kesadaran baik Kesadaran berkabut
gangguan bahasa) atau perkembangan dari gangguan
persepsi Gangguan fungsi luhur Berubahnya kognisi
· Gangguan berkembang dalam periode waktu yang singkat multipel + mengganggu atau perkembangan dari
(jam sampai hari) dan berfluktuasi selama hari tersebut aktivitas sehari-hari gangguan persepi
· Adanya riwayat kejadian di masa lampau, PF atau temuan Gangguan kognitif (+)
lab akibat kondisi medis umum pasien.
Terapi ! AchE-Inh Terapi ! antipsikotik
(Donepezil, tipikal
Terapi Delirium : Galantamin, (Haloperidol)
• Apabila terdapat kondisi gaduh gelisah dapat diberikan ! Rivastigmin)
Haloperidol HCl 5 mg IM (bukan haloperidol decanoat !
bersifat long acting !!!)
• Pasien membahayakan orang lain/diri sendiri ! Haloperidol
0,5 mg tiap 4-6 jam, ditingkatkan hingga max 10 mg/hari
(lansia 3 mg/hari)
• Agitasi berat (tidak bisa pemberian per oral) :
- Injeksi haloperidol 2,5 mg IM, dapat diulang setelah 30
menit
- Dosis max 10 mg/hari (lansia 5 mg/hari)
- Benzodiazepine hanya untuk delirium akibat alkohol
- Setelah agitasi tertangani ! rujuk

Assessment Agitasi :
• Mengukur gejala-gejala agitasi ! menggunakan PANSS-EC
(Positive and Negative Symptome Scale – Excited
Component)
• Menilai 5 skala :
1. Kontrol impuls (gangguan pengaturan &
pengendalian impuls)
2. Ketegangan (ketegangan, kekakuan, tremor, keringat
berlebih)
3. Permusuhan (kemarahan, kebencian, caci maki,
penyerangan)
4. Ketidakkooperatifan (menolak untuk patuh)
5. Gaduh gelisah (hiperaktifitas)
• Setiap skala dinilai 1-7 (7 paling buruk), jika tiap skala poin
4-7 ! lakukan terapi agitasi berat
• Jika total skor > 25 ! rawat inap

Terapi Agitasi :
• PANSS-EC 2-3 ! deeskalasi verbal (teknik komunikasi
menenangkan pasien agitasi), obat oral
• PANSS-EC 4-5 ! deeskalasi verbal max 5 menit + injeksi
haloperidol 5 mg (dapat dilakukan fiksasi)
• PANSS-EC 6-7 ! deeskalasi verbal max 5 menit + injeksi
kombinasi (haloperidol / aripiprazole dan diazepam) + fiksasi
(restrain fisik)

Anda mungkin juga menyukai