Anda di halaman 1dari 59

Comprehensive

Geriatric
Assessment
Wasis Udaya

Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam


Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin /
RS DR Wahidin Sudirohusodo Makassar
PENDAHULUAN
• Umur Harapan Hidup suatu penduduk 
sebagai tolok ukur kemajuan su/ bangsa.
• Indonesia 
- Warga lansia makin meningkat
- Thn 2000  7,28 %
- Thn 2020  11,34 % (BPS 1992)
- Data USA – Bureau of the Census 
thn 1990-2025  414 %

- Masalah  - Fisik biologik


- Psikologik
- Sosial
Data Demografi
 Jumlah populasi Usia 60 tahun keatas (dalam juta orang)

Tahun Juta Persen


1961 4,5
1971 5,3 4,3
1980 8,0 5,5
1990 11,6 6,3
2000 16,2 7,6
2010 17,2 7,4
2020 29,0 11,1

Diambil dari : BPS Profile Kesehatan Indonesia, Departemen Kesehatan RI


POPULATION : Notice the increase in the
elderly population as the baby – boomers age
Biro Pusat Statistik
4
GAMBARAN UMUM
GAMBARAN
UMUM
Penurunan angka kematian
Perbaikan kondisi sosial-ekonomi
Sarana kesehatan, perumahan, sanitasi
dan higiene
Perbaikan nutrisi
Tingkat fertilitas menurun
MENJADI TUA

PROSES ALAMI TAK DPT DIHINDARI

KEMUNDURAN DLM SEL & BERKESINAMBUNGAN

PERUBAHAN ANATOMIS, FISIOLOGIS & BIOLOGIS

KEMUNDURAN :
- FISIK
- KOGNITIF
- BIOLOGIS
Gerontologi
The scientific approach to all aspects of aging (health,
sociological, economic, behavioural, environmental, and
others). (WHO, 1974)
Pendekatan keilmuan semua aspek menua
(kesehatan, sosial, ekonomi, perilaku,
lingkungan)

The study of the aging. (Hazzard, 1990)


Ilmu yang mempelajari hal mengenai menua.
Geriatri
Kecabangan dari ilmu gerontologi dan kedokteran
yang berkaitan dengan kesehatan usia lanjut pada
semua aspek; pencegahan, klinik, pengobatan,
rehabilitasi dan pengawasan yang terus menerus.
(WHO, 1974)

The health and social care of the elderly.


(Hazzard, 1990)
Ilmu kesehatan dan asuhan sosial usia
lanjut.
PERMENKES NO.79 TAHUN 2014

Usia Lanjut Pasien Geriatri


• Usia > 60 tahun • Usia lanjut
• Ciri-ciri tertentu / khas
ke atas
• Berbeda dengan pasien
usia dewasa muda
• Usia 70 tahun keatas
walaupun hanya 1
penyakit

1
2
Usia > 60 tahun

Multipatologi

Tampilan klinis tidak khas

Polifarmasi

Fungsi organ menurun

Gangguan status

fungsional

Gangguan
nutrisi 1
3
• > 1 penyakit
Butuh Multidisiplin
Multipatologi • Polifarmasi
Bekerja Interdisiplin
• Penyakit degeneratif kronik

• Faal organ / sistem organ menurun Promosi Kesehatan &


Daya • Normal untuk usianya ; cadangan Pencegahan Penyakit
Cadangan faali menipis
Deteksi dini, imunisasi
• Mudah gagal pulih (failure to
Faali Menurun thrive) Program Rehabilitasi

Gangguan • Tanda penyakit akut Pengkajian Status


Status Fungsional
• Fase penyembuhan lambat
Fungsional ADL, IADL

1
4
• Anamnesis : ungkapan tidak
Gejala dan eksplisit, keluhan tidak jelas,
faal kognitif mungkin menurun Anamnesis Sistemik
Tanda • Pemeriksaan fisis: perubahan
Pemeriksaan Fisis
Penyakit kesadaran; Infeksi : suhu tak
meningkat Sistemik
Tidak Khas • Penyakit tumpang tindih

• Sering tak terdeteksi


• Meningkatkan morbiditas
Gangguan Pengkajian Status
• Menurunkan proses Nutrisi:
Status penyembuhan Asupan Diet,
Nutrisi • Memperlambat Antropometrik (BMI,
pemulihan LLA, LB); Biokimia;
• Meningkatkan MNA
mortalitas
1
5
Problem yang sering ditemukan (14 I + 1 F) :
• Immobility
• Instability (Falls)
• Incontinence (Urine & Alvi)
• Impaction (Constipation)
• Innation (ggn status gizi)
• Impotence
• Immuno-deficiency
• Infection
• Isolation (Depression)
• Impairment of mood and cognitive function
• Iatrogenesis
• Insomnia
• Impairment of (vision, hearing, taste, smell, etc)
• Impecunity
• Frailty
1
7
CGA (Comprehensive Geriatric Assesment)

 CGA = P3G = Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri


 Prosedur evaluasi multidimensi
 Mengungkapkan dan menguraikan berbagai masalah pada
pasien geriatri (described and explained)
 Menemu kenali semua aset pasien (berbagai sumber dan
kekuatan yang dimiliki pasien) maupun keluarga yang potensial
 Mengidentifikasi jenis pelayanan yang dibutuhkan
 Mengembangkan rencana asuhan secara terkoordinasi
 Yang semua itu berorientasi kepada kepentingan pasien
(dilihat tidak semata-mata dari sudut medik).
Bersifat holistik
Bio-psiko-sosial
Kuratif, Rehabilitatif, Promotif, Preventif
Pengkajian status fungsional
Pengkajian status psiko-kognitif
Pengkajian aset keluarga pasien (sosial)

1
9
Pengkajian
Pengkajian
Pengkajian Status Status
Bio-psiko- Status
Kondisi Kognitif Fungsional
spiritual- Nutrisi
Fisik dan (ADL)
sosial
Psikologis

Interaksi Antara Hal-Hal tersebut

2
0
Conventional Anamnesis CGA
 Keluhan utama  Keluhan utama
 Riwayat penyakit sekarang  Riwayat penyakit sekarang + ADL
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat keluarga + Genogram
 Riwayat keluarga
 Riwayat alergi; riwayat medikasi
 Riwayat alergi
 Riwayat sosial
 Riwayat sosial  Analisis finansial, nutrisional, rumah
 Anamnesis Sistem
 Kondisi Emosi
 Status Kognitif

2
1
ANAMNESIS SISTEM

Pasien Geriatri
• Mudah melupakan
keluhan yang dirasakan
• Sulit menyampaikan
Anamnesis Sistem:
apa yang dirasakan
• Merasa malu Kardiovaskuler
• Terdapat batasan medis Respirasi
Gastrointestinal
untuk berkomunikasi
Kulit dan kelamin
Urogenital
Hematologi
Muskuloskeletal
Endokrinologik
Dokter harus proaktif Neuro-psikiatri
 Pengkajian Status Fungsional

• Menilai kemampuan seseorang untuk melakukan


aktivitas hidup dasar sehari-hari
• Merupakan gambaran umum derajat kesehatan
seseorang berusia lanjut.
• Dapat dijadikan patokan keberhasilan pengobatan/
termasuk evaluasi
• Dapat dinilai dengan alat bantu Index ADL’s Barthel
dan IADL
Indeks ADL’s Barthel

No Aktivitas Kemampuan Skor

1 Transfer Mandiri 3
(tidur duduk) Dibantu satu orang 2
Dibantu dua orang 1
Tak mampu 0

2 Mobilisasi (berjalan) Mandiri 3


Dibantu satu orang/walker 2
Dengan kursi roda 1
Tak mampu 0

3 Penggunaan toilet Mandiri 2


(pergi ke/dari WC, melepas/mengenakan Perlu pertolongan (sebagian) 1
celana, menyeka, menyiram) Tergantung orang lain 0

4 Membersihkan diri Mandiri 1


(lap muka, sisir rambut, sikat gigi) Perlu pertolongan orang lain 0

5 Mengontrol BAB Kontinen teratur 2


Kadang-kadang inkontinen 1
Inkontinen 0

6 Mengontrol BAK Mandiri 2


Kadang-kadang inkontinen 1
Inkontinen/kateter 0
No Aktivitas Kemampuan Skor
7 Mandi Mandiri 1
Tergantung orang lain 0

8 Berpakaian Mandiri 2
(mengenakan baju) Sebagian dibantu 1
Tergantung orang lain 0

9 Makan Mandiri 2
Perlu pertolongan untuk memotong 1
Tergantung pertolongan orang lain 0

10 Naik – turun tangga Mandiri 2


Perlu pertolongan 1
Tak mampu 0

Skor Total

Keterangan skor Barhel Index of ADL’s


20 : Mandiri
12 - 19 : Ketergantungan ringan
9 - 11 : Ketergantungan sedang
5- 8 : Ketergantungan berat
0- 4 : Ketergantugan Total
2
6
 Pengkajian Status Afektif

• Perasaan sedih sering tidak diungkapkan secara


verbal
• Mimik wajah, sikap dalam berbicara
• Murung, mata berkaca-kaca, menangis
• Atau wajah menunjukkan amarah
• Ungkapan rasa tak puas
• Sikap merajuk, ‘ngambek’
• Geriatric Depression Scale (GDS) untuk
penapisan
1. Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda ? Ya TIDAK

2. Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat atau YA Tidak
kesenangan anda ?

3. Apakah anda merasa kehidupan anda kosong ? YA Tidak


4. Apakah anda sering merasa bosan ? YA Tidak
5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat ? Ya TIDAK

6. Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada YA Tidak
anda ?

7. Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda ? Ya TIDAK

8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya ? YA Tidak


9. Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada pergi ke luar YA Tidak
dan mengerjakan sesuatu hal yang baru ?

2
8
10. Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat YA Tidak
anda dibandingkan kebanyakan orang ?
11. Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini menyenangkan ? Ya TIDAK

12. Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini ? YA Tidak
13. Apakah anda merasa penuh semangat Ya TIDAK
14. Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan ? YA Tidak

15. Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari anda ? YA Tidak

- Setiap jawaban bercetak tebal mempunyai nilai 1


- Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi
- Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi

2
9
 Pengkajian Status Kognitif

 Sejalan dengan usia faal memori bisa berkurang


 Jumlah neurotransmiter di celah sinaps
berkurang
 Jumlah sel di hipokampus berkurang
 Pasien geriatri sudah mengalami kesulitan untuk
menyampaikan keluhan dengan benar
 Instrumen yang dipakai adalah skor AMT
(Abbreviated Mental Test) atau MMSE (Mini
Mental State Examination)
Abrevited Mental Test (AMT)

Umur
1
Waktu / jam sekarang 1
Alamat tempat tinggal
1
Tahun ini
1
Saat ini berada di mana
1
Mengenali orang lain (dokter, perawat, dll)
1
Tahun kemerdekaan RI
1
Nama presiden RI sekarang
1
Tahun kelahiran pasien atau anak terakhir
1
Menghitung terbalik (20 s/d 1)
1

0-3 : Gangguan kognitif berat


4-7 : Gangguan kognitif sedang
8-10 : Normal
3
1
Orientasi
Registrasi
Atensi
Kalkulasi
Recall
Bahasa
Eksekutif
Visuo-
spasial

3
2
Anamnesis Asupan Diet dan Cairan
Pengukuran Antropometrik
 Tinggi Badan/ Tinggi Lutut
 TB (lk) = 59,01 + (2,08 x TL)
 TB (pr) = 75,00 + (1,91 x TL) – (0,17 x Usia)
 Berat Badan
 IMT
 Lingkar Lengan Atas, Lingkar Betis
Pengkajian Klinis  Mini Nutritional Assessment (MNA)
Data biokimiawi
 Hb, albumin, kolesterol

3
3
3
4
 Pengkajian Kondisi Sosial
• Erat kaitannya dengan mengapa pasien sakit
• Bagaimana rencana pengobatan di rumah sakit
• Bagaimana kalau nanti pulang ke rumah
• Siapa yang akan merawat sementara di rumah

Bagaimana keadaan pasien secara finansial?


Siapa yang selama ini menemani di rumah?
Bagaimana hubungan dengan orang-orang
terdekat?
PENILAIAN RISIKO JATUH
GERIATRI
No Risiko Skala Nilai
1. Gangguan gaya berjalan (diseret, menghentak, berayun) 4
2. Pusing/pingsan dalam posisi tegak 3
3. Kebingungan setiap saat 3
4. Nokturia/inkontinensia 3
5. Kebingungan intermitten 2
6. Kelemahan umum 2
7. Obat-obat beresiko tinggi (diuretik, narkotik, sedatif, anti 2
psikotik, laksatif, vasodilator, anti aritmia, antihipertensi,
obat hipoglikemik, antidepresan, neuroleptik, NSAID)

8. Riwayat jatuh dalam waktu 12 bulan sebelumnya 2


9. Osteoporosis 1
10. Gangguan pendengaran atau penglihatan 1
11. Usia 70 tahun keatas 1
  Jumlah  
PENGKAJIAN RISIKO LUKA DEKUBITUS (Skala NORTON)

Penilaian 4 3 2 1
Kondisi fisik Baik Sedang Buruk Sangat buruk
Status Mental Sadar Apatis Bingung Stupor
Aktifitas Jalan Jalan dengan Kursi roda Di tempat
sendiri bantuan tidur

Mobilitas Bebas Agak terbatas Sangat terbatas Tidak mampu


bergerak bergerak

Inkontinensia Kontinen Kadang-kadang Selalu Inkontinensia


inkontinensia inkontinensia urin et alvi
urin urin
Total skor : .........
Kesadaran
Tanda vital (termasuk tekanan darah berbaring dan duduk)
Pemeriksaan fisis sistem
 Semua sistem, termasuk gigi dan rongga mulut
 Muskuloskeletal: ROM, trofi otot, deformitas
 Kulit: ulkus dekubitus, hematom
Kekuatan motorik
Kordinasi
Saraf kranialis (I – XII)
Sensorik
Keseimbangan

3
8
COMPREHENSIVE GERIATRIC ASESSMENT
Fisik,
Biologis
Fungsional
Psikologis
Kognitif
Psikososial

4
0
Infusion
Cairan, status
hidrasi
Nutrition
Makanan, nutrien
Medications
Activity
Psychosocial care 4
1
Penerapan Komponen P3G
 Pendekatan interdisiplin
 Intensitas perawatan lebih tinggi
 Rehabilitasi medik langsung merawat tanpa
konsul (automatis)
 Psikiatri langsung merawat tanpa konsul
(automatis)
 Tempat /ruang rawat bersifat khusus (terpisah
dari ruang rawat umum) secara terpadu
 Terdapat sarana komunikasi intens dari unsur
terkait
 Kewaspadaan iatrogenesis lebih tinggi
 Tim keperawatan gerontik
 Tindak lanjut / follow up berkesinambungan
sesuai perkembangan yang terjadi
MANFAAT P3G

 Lama rawat memendek


 Status fungsional (Skor ADL) meningkat
 Sintasan lebih baik
 Perawatan ulang makin jarang
 Kepuasan pasien dan keluarga lebih baik
 Tidak timbul dekubitus (pasien rawat > 2 minggu)
 Tidak muncul polifarmasi
 Tidak muncul efek samping akibat interaksi obat
 Tidak muncul efek deconditoning
 Depresi cepat terdeteksi dan terkelola
 Biaya perawatan akan berkurang
4
4
Unidisiplin
Paradisiplin
Multidisipli
n
Interdisipli
n
Pandisiplin
45
Mengetahui & memahami adanya disiplin/bidang ilmu lain
yang terkait/ikut berperan, bobot kebersamaan saat
membuat perencanaan, klasifikasi peran masing-masing.
Terjalin kerjasama dan keakraban masing-masing anggota
disiplin dalam kegiatan sehari-hari.
Ranah perluasan ilmu & keterampilan yang dimiliki-dan
akan diterapkan- merupakan yang paling komprehensif,
terdapat keinginan untuk memikul beban berat bersama,
hasrat untuk saling berbagi pengalaman & pengetahuan

46
MODEL KARAKTERISTIK
UNIDISIPLIN •Keberadaan disiplin lain tidak dipahami
•Tidak ada kerjasama dengan bagian lain
PARADISIPLIN • Disiplin lain mulai ikut berperan namun baru
sebatas menyampaikan informasi
MULTIDISIPLIN •Setiap bagian sudah ikut berperan cukup besar
, melakukan perencanaan pengelolaan bersama
•Setiap bagian beraktivitas berdasarkan
batasan ilmunya.
• Konseptual & operasional terpisah-pisah

INTERDISIPLIN • Menyadari adanya tumpang tindih kompetensi dan


menerapkan dalam praktek sehari-hari.
•Menemu-kenali keunikan peran berbagai disiplin yang
tidak bisa diabaikan dan merupakan modal bersama
PANDISIPLIN •Merasa tahu semua hal tentang pengobatan geriatri
•Ditangani sendiri, tidak merasa perlu bantuan disiplin
lain
Setiap disiplin membuat rencana, bekerja dan
mendapatkan pengalaman sendiri – sendiri tanpa
memperhatikan adanya disiplin ilmu lain
Contoh: IPD tidak mau konsultasi ke psikiatri

48
Setiap disiplin membuat rencana, bekerja dan
mendapatkan pelayanan sendiri – sendiri, namun
sudah menyadari adanya disiplin ilmu lain yang bisa
berperan.
Bisa membaca catatan medik, namun tidak
ada komunikasi secara langsung
Contoh : dari polik. spesialis ke polik. spesialis lain
pasien di ‘ping-pong’
Residen tidak punya waktu untuk melihat perjalanan
penyakit pasien, yaitu hanya saat itu saja yang ada di
depan mata, hanya mengembangkan diri sesuai
subdisiplin
49
Berbagai bidang ilmu berupaya mengintegrasikan
pelayanan untuk kepentingan pasien. Namun setiap
disiplin membatasi diri secara ‘tegas’ untuk tidak
memasuki ranah ilmu lain
Contoh : IPD mau berdiskusi dengan rehab medik
namun tidak mau turut campur dalam edukasi
rehabilitasi kepada pasien

50
ILMU
REHABILITASI
REHABILITASI MEDIK
MEDIK

ILMU
PENYAKIT DALAM PENYAKIT
DALAM

ILMU
PSIKIATRI
PSIKIATRI

51
Seorang klinisi menganggap dirinya mampu
mencakup semua bidang lain yang berhubungan
dengan usia lanjut. Klinisi tersebut belajar disiplin
ilmu lain namun tidak menganggap perlu orang lain,
semua bisa dikerjakan sendiri.
Contoh : IPD belajar tentang psikiatri, rehab, dan
sebagainya dan melakukan terapi di semua bidang
sendirian

52
Berbagai bidang ini melakukan perencanaan, bekerja
dan mendapatkan pengalaman dengan penuh
kesadaran adanya tumpang tindih dengan disiplin
ilmu lain, dan ada saling keterkaitan.
Peran dan tanggung jawab tidak kaku, dapat beralih
sesuai dengan perkembangan.

53
PENYAKIT DALAM PASIEN

54
Tim Terpadu Geriatri Fasilitas Geriatri
• Internis geriatri • Poliklinik geriatri
• Rehabilitasi medik geriatri • Ruang rawat akut geriatri
• Psikogeriatri • Ruang rehabilitasi geriatri
• Perawat • Day Hospital
• Ahli gizi • Nursing Home
• Dokter gigi • Fasilitas Home care
• Konsultan terkait (neurologi,
bedah ortopedi, bedah urologi)

55
 Jumlah pasien lanjut usia semakin bertambah; dengan
karakteristik tertentu
 Perlu pengelolaan khusus pada pasien lanjut usia
mengingat masalah kesehatan yang kompleks
 Comprehensive Geriatric Assessment  aspek medik,
fungsional, nutrisi, dan psikoafektif Prinsip
INTERDISIPLIN

56
57
Hospital can be dangerous places for older people.
What geriatric unit seem to do is cut
down
on hospital complications.

Jonathan Flacker, MD 58
19

Anda mungkin juga menyukai