Anda di halaman 1dari 42

DIAGNOSIS

 HOLISTIK    
DAN  
MANAJEMEN  MASALAH  KESEHATAN  
DENGAN  PENDEKATAN  KEDOKTERAN  
KELUARGA  

Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI


LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan yang terjadi bisa disebabkan oleh
berbagai faktor yaitu :
- Disfungsi organ
-  Faktor psikis termasuk masalah yang terjadi pada
keluarga.

Manajemen masalah kesehatan yang dialami seseorang (akut


atau kronik) tidak hanya dilakukan dengan memberikan
pengobatan, dan atau memandang dari organ yang sakit saja.

BUTUH PARTISIPASI DARI PASIEN DAN


KELUARGA DALAM MANAJEMEN MASALAH
KESEHATAN TERSEBUT
PELAYANAN  KESEHATAN  
 
Fam  Med  approach  ><  biomedical  approach    
 
 
Biopsychosocial  oriented  ><  disease  oriented  
The Mandala of Health culture
A model of human ecosystem
community

lifestyle

family
Personal Psycho-socio-
behavior Economic
spirit Environment

Sick
care body mind work
system

Human Physical
biology environment

Human-Made Environment

biosphere
Conceptual  framework  

Pa5ent   Community  
Family  /  workplace  
GeneCc  suscepCbility  
Stressor  
Personality   PotenCal  hazard  

Lifestyle   Environmental  problems  


Clinical  
diagnosis   Socioeconomic  problems  

Culture  
Reason  for  
encounter:     Family  problems  
chief  complaint;  
hope;  worry  
DIAGNOSIS HOLISTIK

ü Salah satu standar dalam praktik


pelayanan kedokteran keluarga
ü Melihat individu sebagai bagian dari
komunitasnya (keluarga, tempat kerja,
budaya, negara)
ü Memahami bahwa pasien merupakan
seorang makhluk yang utuh yang
terdiri dari fisik, psikis dan jiwa
(body, mind and spirit).
LIMA ASPEK DALAM
DIAGNOSIS HOLISTIK

(1)  Aspek Personal: alasan kedatangan, harapan,


kekhawatiran dan persepsi pasien
(2)  Aspek Klinis: Masalah medis, diagnosis kerja
berdasarkan gejala dan tanda
(3)  Aspek risiko internal : seperti pengaruh
genetik, gaya hidup, kepribadian, usia, gender
(4)  Aspek risiko eksternal dan psikososial: berasal
dari lingkungan (keluarga, tempat kerja, tetangga, budaya)
(5)  Derajat Fungsional: Kualitas Hidup Pasien . Penilaian
dengan skor 1 – 5, berdasarkan disabiltas dari pasien
Aspek Personal

– Keluhan utama ( reason of


encounter) /simptom/ sindrom
klinis yang ditampilkan
– A pa yang diharapkan pasien
atau keluarganya
– Apa yang dikhawatirkan pasien
atau keluarganya
Aspek Klinis

•  Diagnosis klinis biologis, psikologis,


intelektual, nutrisi, sertakan derajat
keparahan .
•  Bila diagnosis klinis belum dapat
ditegakkan cukup dengan diagnosis
kerja/ diagnosis banding
•  Diagnosis berdasarkan ICD 10, dan
ICPC-2
 
Aspek risiko internal

•  Perilaku individu dan gaya hidup (life


style) pasien, kebiasaan yang menunjang
terjadinya penyakit, atau beratnya
penyakit
•  kebiasaan merokok
•  kebiasaan jajan, kebiasaan makan
•  kebiasaan individu mengisi waktu dengan
perihal yang negatif
•  (dietary habits;tinggi lemak, tinggi kalori)
Aspek risiko eksternal dan
psikososial

•  Pemicu biopsikososial keluarga dan


lingkungan dalam kehidupan pasien
hingga mengalami penyakit seperti yang
ditemukan
•  Dukungan keluarga (family support)
•  T i d a k a d a b a n t u a n / p e r h a t i a n /
perawatan/ suami & istri, anak, menantu,
cucu atau pelaku rawat lainnya
Aspek risiko eksternal dan
psikososial

•  Perilaku makan keluarga (tak masak


sendiri), menu keluarga yang tak
sesuai kebutuhan
•  Perilaku tidak menabung / perilaku
konsumtif
•  Tidak adanya perencanaan keluarga
(tak ada pendidikan anak , tak ada
pengarahan pengembangan karier, tak
ada pembatasan jumlah anak )
Aspek risiko eksternal dan
psikososial

–  Masalah perilaku keluarga yang tidak sehat


–  Masalah ekonomi yang mempunyai pengaruh
terhadap penyakit/masalah kesehatan yang ada
–  A k s e s p a d a p e l a y a n a n k e s e h a t a n y a n g
mempengaruhi penyakit (jarak/transportasi/
asuransi)
–  Pemicu dari lingkungan fisik (debu, asap rokok)
–  Masalah bangunan dan kepadatan pemukiman
yang mempengaruhi penyakit/masalah kesehatan
yang ada
Derajat    Fungsional  
Aktivitas score Keterangan
menjalankan fungsi
sosial dalam
kehidupan

Mampu melakukan 1 Mandiri dalam


pekerjaan seperti perawatan diri,
sebelum sakit bekerja di dalam dan
luar rumah

Mampu melakukan 2 Mulai mengurangi


pekerjaan ringan aktivitas kerja
sehari-hari di dalam kantor
dan luar rumah
Derajat    Fungsional  
Mampu melakukan 3 Mandiri dalam
perawatan diri, tapi perawatan diri, tidak
t i d a k m a m p u mampu bekerja
melakukan pekerjaan ringan
ringan

Dalam keadaan 4 Tidak melakukan


tertentu masih aktivitas kerja,
mampu merawat diri, tergantung pada
tapi sebagian besar keluarga
aktivitas hanya duduk
dan berbaring

Perawatan diri oleh 5 Tergantung pada


orang lain, hanya pelaku rawat
berbaring pasif
BERKAS  STUDI  KASUS  
•  BERKAS  PASIEN  
•  BERKAS  KELUARGA  
•  BERKAS  OKUPASI  
PENILAIAN  KELUARGA  
•  GENOGRAM  
•  BENTUK  KELUARGA  
•  SIKLUS  KELUARGA  
•  FAMILY  MAP  
•  FUNGSI  KELUARGA  
BENTUK  KELUARGA  
-­‐  Keluarga  inC  (nuclear  family)  
-­‐  Keluarga  ekstended  (extended  family)  
-­‐  Keluarga  majemuk  (mulCple  family)  
-­‐  Keluarga  orang  tua  tunggal  (single  parent)  
-­‐  Keluarga  pasangan  lansia  
-­‐  Keluarga  hidup  bersama  (commune)  
-­‐  Keluarga  Cnggal  bersama  (cohabitaCon)  

à  Goldenberg,  1980  
Keluarga Inti
Keluarga Extended

atau
Keluarga Majemuk

atau
Keluarga Orang Tua Tunggal
Keluarga Pasangan Lansia
Keluarga Hidup Bersama
Keluarga Pasangan Tinggal Bersama
TAHAPAN  KEHIDUPAN  KELUARGA  

•  Tahapan  Kehidupan  Keluarga  ?    

•  Perbedaan  di  seCap  tahapan  keluarga?    


TAHAPAN  KEHIDUPAN  KELUARGA  
(Duvall)  
1. Awal  perkawinan  
   Baru  kawin,  belum  punya  anak  
2.  Dengan  bayi  
   Punya  bayi  1-­‐2  orang  sampai  umur  12  bln  
3.  Anak  usia  prasekolah  
   Anak  umur  12  bulan  sampai  5  tahun  
4.  Anak  usia  sekolah  
   Anak  umur  6  tahun  –  12  tahun  
TAHAPAN  KEHIDUPAN  KELUARGA  
(Duvall)  
5.  Anak  usia  remaja  
       Anak  umur  13  tahun  sampai  20  tahun  
6.  Anak-­‐anak  meninggalkan  keluarga  
 Satu  persatu  anak  meninggalkan  keluarga  
7.  Orang  tua  usia  menengah  
 Orang  tua  sampai  dengan  masa  pensiun  
 Semua  anak  telah  meninggalkan  keluarga  
8.  Usia  lanjut  
 Usia  lanjut  sampai  meninggal  dunia  
FUNGSI  FUNGSI  KELUARGA  
•  Fungsi  Biologis  
•  Fungsi  Psikologis  
•  Fungsi  Sosial  
•  Fungsi  Ekonomi  
PEMBINAAN  KELUARGA  
   Adalah  salah  satu  kegiatan  dalam  praktek  
dokter  keluarga  yang  merupakan  bagian  dari  
pelayanan  kedokteran  keluarga  
 
Tujuan  pembinaan  keluarga  

•  Meningkatkan  derajat  kesehatan  


pasien  dan  keluarganya  
•  Meningkatkan  parCsipasi  pasien  dan  
keluarga  dalam  penatalaksanaan  
•  Dengan  melihat  struktur,  dinamika  dan  
fungsi  keluarga  
1.  Pelayanan yang holistik dan komprehensif
2.  Pelayanan yang kontinu
3.  Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
4.  Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
5.  Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari
keluarga
6.  Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan
lingkungan tempat tinggal
7.  Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
8.  Pelayanan yang dapat diaudit dan dipertanggungjawabkan
9.  Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu
 
PENDEKATAN  PELAYANAN  
KEDOKTERAN  KELUARGA  
•  HolisCk  

•  Komprehensif  

•  Terpadu  

•  Bersinambung  
PELAYANAN KEDOKTERAN
KELUARGA
HOLISTIK
•  Mencakup seluruh tubuh jasmani dan
rohani pasien (whole body system),
nutrisi
•  Tidak hanya organ oriented
•  Patient and Family oriented
•  Memandang manusia sebagai mahluk
biopsikososial pada ekosistemnya.
PELAYANAN KEDOKTERAN
KELUARGA
KOMPREHENSIF
•  Tidak hanya kuratif saja, tapi promosi
kesehatan, pencegahan , deteksi dini dan
pemulihan
•  Pencegahan primer, sekunder dan tersier
•  Health promotion
•  Spesific protection
•  Early diagnosis and Prompt treatment
•  Disability limitation
•  Rehabilitation
KOMPREHENSIF
•  Penatalaksanaan bersifat
- patient oriented
- family focused
- community oriented
 
PELAYANAN KEDOKTERAN
KELUARGA
•  BERSINAMBUNG
Tidak sesaat, ada follow upnya dan perencanaan
manajemen pasien

•  TERPADU / TERINTEGRASI
Memakai seluruh ilmu kedokteran yang telah di
dapat
Bekerja sama dengan pasien, keluarga, dokter
spesialis atau tenaga kesehatan lain
TUGAS  STUDI  KASUS  :  PEMBINAAN  
PASIEN  DAN  KELUARGA  
•  Pembinaan  keluarga  bagi  pasien  /  keluarga  tertentu  
§  Tujuan  :  meningkatkan  parCsipasi  keluarga  keluarga  sebagai  
bagian  dari  penatalaksanaan  pasien  
•  Kriteria  pasien  :  
§  Penatalaksanaan  masalah  kesehatan  memerlukan  parCsipasi  
keluarga  
§  Masalah  kes  dipengaruhi  oleh  fungsi-­‐fungsi  kel  
§  Masalah  kes  mempengaruhi  fungsi-­‐fungsi  keluarga  
§  Persetujuan  dokter  klinik/puskesmas  sebagai  pembimbing  
lapangan  
Diagram of “family guidance” program

Yes agree
Meet the Informed Discussion 1
criteria? consent
Management planning

patient No Disagree

Standard out-patient
Home visit 1
management
Identification of family function

Discussion 4 Discussion 2

Report of result; follow-up Planning the Intervention

Home visit 3 Discussion 3: Report of Home visit 2


Evaluation of result the intervention Intervention
Patient

Medical Care
Physician Family
PARTNERS
Family  Focused  Management  dalam  Pelayanan  
Kedokteran  Keluarga  yang  Komprehensif  
•  Penatalaksanaan  masalah  kesehatan  dengan  
pendekatan  kedokteran  keluarga  akan  
membutuhkan  parCsipasi  anggota  keluarga    
•  kegiatan  family  conference  dan  family  counseling.    
•  Dokter  keluarga  sebagai  “manajer”  -­‐à  pelaksanaan  
family  conference  dan  family  counseling  dapat  
berjalan  sesuai  dengan  tujuannya  
 
 
 
 

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai