Anda di halaman 1dari 25

NORMAL & ABNORMAL

DALAM PSIKOLOGI
ABNORMAL &
PATOLOGIS
• Abnormal: tidak normal, menyimpang
dari suatu standar yang bisa berarti di
atas normal atau di bawah normal.
• Patologis: keadaan sakit, tidak sehat atau
mengalami kerusakan yang biasanya
merupakan tinjauan dari sudut pandang
medis.
Bagaimana pendapat Anda tentang ini?

“Dalam sejarah kesehatan jiwa Indonesia, tercatat kejadian


pemasungan penderita gangguan jiwa sejak 1970.
Seseorang yang terganggu jiwanya itu mengganggu orang
lain, jadi harus dibatasi gerak hidupnya agar tidak
mengganggu orang lain…”.
1. Gangguan kejiwaan
dalam pandangan
akademis
• Menyimpang dari standar kultural
atau sosial.
• Ketidakmampuan menyesuaikan
diri.
• Menyimpang secara statistik 
paling sering terjadi, rata2, dan
sesekali terjadi. Ex: taraf
kecerdasan.
2. Pengertian salah pada
kaum awam

a. Keyakinan bahwa perilaku abnormal selalu kacau. Ada tipe perilaku


abnormal yang jelas2 patologis, tetapi ada pula yang hanya berupa
ketidakmampuan untuk menangani konflik secara efektif.
b. Gagasan bahwa antara “normal” dan “abnormal” berbeda tajam 
garis kontinuum
c. Pandangan bahwa gangguan mental merupakan stigma turunan.
Cont…

d. Pandangan bahwa genius memiliki kecenderungan untuk sakit mental. Hasil


penelitian: tidak ada bukti yang menunjang asumsi bahwa orang yang memiliki
intelektualitas tinggi beerkorelasi positif dan tinggi dengan abnormalitas psikis.
e. Pandangan bahwa pasien mental itu berbahaya.
f. Keyakinan bahwa penderita gangguan mental tidak terhormat.
g. Ketakutan yang berlebihan untuk menderita gangguan jiwa.
3. Sehat mental

Kematangan emosional (memiliki disiplin diri, Kemampuan menerima realitas; memperlihatkan


determinasi diri/membuat keputusan, dan perilaku mampu memecahkan masalah dengan
kemandirian) segera dan bertanggung jawab

Hidup bersama dan bekerjasama dengan


orang lain Memiliki pandangan hidup
MODEL GANGGUAN PSIKOLOGIS

Model Medis Model Psikodinamik


Gangguan lebih ditekankan sebagai akibat dari
Medical orientation: gangguan kejiwaan mempunyai pengalaman masa kecil yang menyakitkan sehingga
landasan biologis, termasuk fisik, syaraf, dan organik menjadi model cara orang tsb berperilaku ketika
dewasa
CONT…

Model Belajar
Gangguan perilaku terjadi karena pengalaman salah
belajar (faulty learning)

Model Sistem
Menggunakan konsep2 ilmu kealaman (biologi),
proses informasi, dan sosial untuk
mengkonseptualisasikan interaksi manusia sbg
komponen dalam sistem sosial
SEBAB-SEBAB TINGKAH LAKU ABNORMAL
Coleman (1984): penyebab
tingkah laku abnormal dan FAKTOR BAWAAN
gangguan jiwa tidaklah tunggal,
tapi terkait dengan
kompleksnya perkembangan
kepribadian.
FAKTOR LINGKUNGAN
Interaksi antara bawaan dan
lingkungan,
membentuk “aku”
Penyebab Tingkah Laku Abnormal
• Penyebab yang harus dipenuhi agar suatu gangguan dapat
Penyebab primer
muncul

• Keadaan sebelum munculnya suatu gangguan yang


Penyebab
predisposisi
merintis kemungkinan terjadinya gangguan di masa datang.

• Peristiwa yang sebenarnya tidak begitu parah namun


Penyebab yang
mencetuskan
seolah2 merupakan sebab timbulnya perilaku abnormal

• Peristiwa yang terjadi pada seseorang yang memantapkan


Penyebab yang
menguatkan
suatu kecenderungan tertentu
Contoh Kasus Schizophrenia
• Anggota keluarga schizophrenia
• Demam tinggi di waktu kecil
Penyebab primer

• Sifat tertutup
Penyebab • Keinginan tinggi
predisposisi

• Dipecat dari pekerjaan


Penyebab yang
mencetuskan

Penyebab yang
• Kemiskinan
menguatkan
KLASIFIKASI TINGKAH
LAKU ABNORMAL
Klasifikasi merupakan
pemberian suatu nama, label
atau penentuan penyebab
penyakit, bagi suatu pola
tingkah laku abnormal yang
disepakati bersama secara
profesional
Klasifikasi Gangguan
Kejiwaan
Diagnostic and statistical manual of International classification Pedoman penggolongan diagnostik
mental disorder IV (DSM IV), diagnostic of mental gangguan jiwa (PPDGJ), yang saat
pertama kali dikenalkan pada tahun disorders yang saat ini telah ini telah mencapai PPDJ III 
1952 oleh APA (American mencapai ICD-10  WHO Indonesia
Psychiatric Association)
Cont…

Dikarenakan DSM tidak menganut suatu teori Di DSM I dan II, masih terdapat istilah neurosis (mengacu
abnormal tertentu, akibatnya DSM tidak bisa pada teori psikodinamika), namun sejak DSM III (1980),
digunakan sebagai rujukan teoritik untuk dihilangkan dan kemudian diganti Gangguan Kecemasan dan
menjelaskan penyebab suatu gangguan. Gangguan Mood

DSM mengalami 3x revisi sejak tahun 1979.


Saat ini telah direvisi lagi menjadi DSM V 
APA. DSM V sudah dipublikasikan pada tahun
2013, dan sudah mulai digunakan di Indonesia.
Dalam DSM IV-TR terdapat 5
aksis gangguan
Kondisi medis umum. Ex:
maag akut

Gangguan AKSIS Masalah


kepribadian, III psikososial dan
retardasi mental. Penilaian fungsi secara
lingkungan. Ex:
Gangguan klinis, dan Ex: histrionik, global (GAF Scale).
housing problems
kondisi lain yang dependen,
AKSIS II dll. AKSIS IV Berkaitan dengan
menjadi fokus perhatian prognosis.
klinis. Ex: gangguan Menggunakan skala 1-
makan, gangguan 100. Semakin tinggi
suasana hati,I dll nilainya, semakin
AKSIS AKSIS V baik
fungsinya
Tabel Penilaian
Skala GAF
“Dengan penggunaan diagnosis yang tepat, kita dapat segera melakukan tindakan2,
sebagaimana kita lihat pada dunia kedokteran. Namun situasinya tidak “sesederhana”
kedokteran, karena jenis gangguan tidak sekadar ditentukan oleh adanya faktor2 luar
yang menyebabkannya”.

Anda mungkin juga menyukai