Anda di halaman 1dari 21

Pertemuan 2

PSIKOLOGI KLINIS
Ada yang ingin menyampaikan review kelas minggu lalu
SEJARAH PSIKOLOGI KLINIS
Abnormal Vs Normal Vs Patologi

• Pengertian & Kriteria


• Pendekatan Kuantitatif
• Pendekatan Kualitatif
• Norma Menurut Stern
• Pendekatan Normal Ulman & Krasner
• Pendekatan Normal Gladstone
PANDANGAN TEORI :
1. Normal adalah keadaan sehat (tidak patologis) dalam hal fungsi keseluruhan.
Sedangkan Abnormal adalah menyimpang dari yang normal (tidak biasa
terjadi).(Maramis, 1999)

2. Perilaku Normal adalah perilaku yang adekuat (serasi dan tepat) yang dapat diterima
oleh masyarakat pada umumnya. Sedangkan Perilaku Pribadi Abnormal adalah sikap
hidup yang sesuai dengan pola kelompok masyarakat tempat seseorang berada
sehingga tercapai suatu relasi interpersonal dan intersosial yang memuaskan. (Kartini
Kartono, 1989)

3. Perilaku Abnormal adalah suatu perilaku yang berbeda, tidak mengikuti peraturan
yang berlaku, tidak pantas, mengganggu dan tidak dapat dimengerti melalui kriteria
yang biasa.

4. Patologis adalah perilaku yang sangat tidak wajar.,,Suatu tindakan dianggap patologis
apabila sudah terlalu ekstrem dan menyimpang dari norma. Perilaku ini menunjukkan
adanya suatu gangguan mental. (gangguan pada seseorang yang dapat memengaruhi
cara berfikir,memengaruhi emosi, dan tingkah laku )
BATASAN
NORMAL, ABNORMAL & PATOLOGIS

• NORMAL : Suatu keadaan yg hampir


seluruh populasinya memiliki gejala, ciri
& sifat yang sama.

• ABNORMAL : Tidak normal,


Menyimpang dari suatu standar yg bisa
berarti diatas normal atau dibawah
normal.

• PATOLOGI : Keadaan sakit, tidak sehat at
mengalami kerusakan. Biasanya mrpkn
suatu tinjauan dr sudut medis.
Profesor Suprapti Sumarno (1976),
2 PENDEKATAN PEDOMAN TENTANG NORMALITAS

• 1. PENDEKATAN KUANTITATIF
Pendekatan yang didasarkan atas patokan statistik dengan
melihat pada sering atau tidaknya sesuatu terjadi dan
acapkali berdasarkan perhitungan maupun pikiran awam.
• Contoh : perilaku makan sepuluh kali dalam sehari.

• 2. PENDEKATAN KUALITATIF
Pendekatan yang didasarkan observasi empirik pada tipe-
tipe ideal dan sering terikat pada faktor sosial kultural
setempat.
• Contoh perilaku menangis berlebihan hingga menjerit-
jerit pada mereka yang sedang mengalami kehilangan
seseorang di suatu lingkungan budaya.
GUNARSA & GUNARSA, 1989
MENGUTIP A.H. MASLOW: MITTLEMA
• KRITERIA PRIBADI NORMAL
1. Perasaan aman yang adekuat.
2. Memiliki penilaian diri dan wawasan yang rasional
3. Memiliki spontanitas dan emosionalitas yang adekuat
4. Mempunyai kontak realitas yang efisien
5. Memiliki dorongan dan nafsu jasmani yang sehat serta
kemampuan untuk memenuhi dan memuaskannya
6. Mempunyai pengetahuan diri yang adekuat
7. Mempunyai tujuan hidup yang adekuat
8. Mampu belajar dari pengalaman hidupnya
9. Sanggup untuk memuaskan tuntutan dan kebutuhan kelompok
10. Emansipasi yang pantas dan sehat dari kelompok maupun
kebutuhan
11. Memiliki integrasi dan konsistensi kepribadian
• KATEGORI TINGKAH LAKU ABNORMAL
(Maher & Maher, 1985)
• Tingkah laku berbahaya terhadap diri dan
orang lain
• Kontak realitas yang buruk
• Reaksi emosional yang tidak sesuai dengan
situasi
• Tingkah laku tidak menentu (aneh) atau
beralih tanpa dapat diramalkan
KRITERIA PRIBADI ABNORMAL
1. KELANGKAAN STATISTIK (STATISTICAL INFREQUENCY)
tingkah laku abnormal diasumsikan dalam "populasi kurva normal" yang menempatkan
mayoritas individu berada di tengah dan sangat sedikit yang berada pada posisi ekstrim.
Jadi dengan kata lain, seseorang dapat dianggap normal bila orang tersebut tidak
menyimpang jauh dari rata-rata perilaku.
2. PELANGGARAN NORMA
tingkah laku yang menyimpang dari norma sosial dan mengancam atau membuat cemas
orang yang mengamatinya. Misal, Kekerasan psikopat, perilaku liar manik, perilaku aneh
skizofrenia.

3. PENDERITAAN PRIBADI (DISCOMFORT ATAU PERSONAL DISTRESS)


Suatu perilaku dimana individu secara personal merasa berada dalam situasi penuh
tekanan baik stres dari lingkungan maupun kondisi dari dalam dirinya. Misal, depresi,
cemas berat karena takut rasa sakit.

4. DISABILITAS ATAU DISFUNGSI (MALADAPTIF BEHAVIOUR)


Ketidakmampuan individu dalam beberapa bidang penting dalam hidup, baik hubungan
kerja atau pribadi. Misal, seseorang yang takut terbang melewatkan kesempatan bekerja
di luar negeri.

5. TIDAK DIHARAPKAN (UNEXPECTEDNESS)


Suatu respon dari perilaku yang tidak diharapkan terhadap stresor lingkungan karena
sudah diluar proporsi. Misal, kecemasan yang sangat dan terus menerus terhadap
hartanya, walaupun seseorang tergolong kaya.
Stern Dalam Markam 2008

1. DAYA INTEGRASI FUNGSI EGO dalam mempersatukan, mengkoordinasi kegiatan


ego kedalam & keluar diri. Makin terkoordinir & terintegrasi maka perilaku at
pemikiran makin baik
2. SIMTOM GANGGUAN : Ada tidaknya simtom atau gejala gangguan merupakan
pegangan yg paling jelas dalam mengevaluasi kesehatan jiwa sec kualitatif Biasa
dilakukan pd pendekatan medis. Kesulitan : Pd kasus ttt spt gangguan
kepribadian seringkali simtomnya tdk jelas & subyek tidak mempunyai keluhan
3. KRITERIA PSIKOANALISIS – STERN : 2 Patokan dari kesehatan jiwa
I. Tingkat kesadaran
II. Jalannya perkembangan psikoseksual Makin tinggi tingkat kesadaran ssor,
maka makin baik & makin sehat jiwanya Jika banyak dikuasai ol alam tidak
sadar, berarti kurang sehat jiwanya Jalannya perkemb psi.seksual berhub erat
dg perkemb fisik & perkemb libido. Terhambat/ terfiksasi pd tahap ttt,
Perkemb tidak optimal frustrasidst
1. DETERMINAN SOSIOKULTURAL - STERN
Lingkungan (sos&bud) memp peranan besar dlm penilaian st gejala Normal at
Abnormal Men Psikiatri, Gejala halusinasi mrpkn gejala patologis namun gejala
tsb Normal at suci di Am. ‘Hysterical Reaction’ adlh gejala neurotik tp pd suku
Indian sbg seor kemasukan roh & suatu peristiwa suci ‘Kesurupan’ di desa
Indonesia tidak sama dg ‘depersonalisasi’ pd kasus psikotis
DEFINISI TL ABNORMAL - ULMANN
TL Abnormal ad Jenis TL menyimpang, yg memerlukan perhatian
profesional dr Psikiater, Psikolog at Tenaga Prof lain dibidang
kesehatan jiwa. Secara Implisit : Jk ssor menunjukkn suatu TL yg
berbeda, - tidak mengikuti aturan yg berlaku, - tidak pantas, -
mengganggu & - tdk dapat dimengerti dg kriteria yg biasa maka
TL tsb dianggap Abnormal
Tanggung Jawab Ulmann&Krasner
IQ Normal dg - Sakit Ringan, - Mabuk, - Minum
Alkohol, - Mengidap Epilepsi, jika melakukan
tindakan kriminal, Sec hukum dianggap
bertanggung jawab. Bgm Seorang dg kelainan
Jiwa ?
WILLIAM GLADSTONE
Normalitas ditentukn ol Aspek TL Penyesuaian Diri dg profil menurut Tingkatan
Pernilaian Tingkah Laku . Dalam rangka menguraikan pegangan2 praktis untuk
menilai kesehatan mental Individu
Ada 7 Aspek Tingkah Laku Penyesuaian Diri, yaitu :
1.Ketegangan;
2.Suasana hati;
3.Pemikiran;
4.Kegiatan / Aktivitas;
5.Organisasi diri;
6.Hubungan antar manusia;
7.Keadaan fisik.

William Gladstone dalam bukunya “Test Your


Own Mental Health”
Berdasarkan kasus diatas jika dianalisis menurut ciri-ciri perilaku abnormal dapat
dijelaskan sebagai berikut:

Disfungsi Psikologis
• Disfungsi Kognitif : tidak terlihat mengalami gangguan
• Disfungsi Afektif : M terlihat mengeluh terhadap nilainya yang tidak
memuaskan.
• Disfungsi Psikomotorik : tidak terlihat mengalami gangguan.

Distres
• Secara Fisik : tidak terihat merusak fisik sendiri
• Secara Psikologis : tidak terlihat merusak psikolgis sendiri

Respon Atipikal
Munculnya pandangan dalam diri M bahwa lebih baik dia mencontek saja
agar bisa mendapatkan nilai yang lebih baik dan lingkungan disekitarnya pun
menganggap mencontek sudah merupakan hal yang umum.
Berdasarkan contoh kasus diatas dapat saya simpulkan
bahwa M termasuk kedalam perilaku yang masih normal,
karena hanya sedikit ciri yang mengarah kepada perilaku
abnormal, hanya pada disfungsi afektif berupa perasaan
mengeluh terhadap nilai yang didapatnya dan pandangan
bahwa dia ingin mencontek saja karena sudah menjadi
budaya umum dilingkungannya.
Agung Rido Harmoko, IG : Harmoko_a ,
Email Agungridoharmoko@gmail.com, agung.harmoko@pertamina.com

Terimakasih
Sukses Selalu

Anda mungkin juga menyukai