Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN Normal DAN Abnormalitas

Para ahli sangat sulit merumuskan kedua hal tersebut,karena :


1. Sulit menemukan manusia yang sempurna/ideal
2. tidak ada batasan yang tegas ttg batasan normal dan abnormal

WHO mengatakan bahwa sehat itu adalah :suatu keaadaan berupa kesejahteraan fisik, mental, dan
sosial secara penuh dan bukan semata2 berupa absennya penyakit atau keadaan lemah tertentu.

Karl menninger (psikiater) mengatakan kesehatan mental adalah penyesuain manusia terhadap dunia
dan satu sama lain dengan keefektifan dan kebahagia yang maksimum.
H.B. Boehm (psikolog) kesehatan mental adalah keadaan yang relatif tetap dimana sang peribadi
menunjukan penyesuaian atau mengalami aktualisasi diri atau realisasi diri, ini merupakan keadaan
positif.

PENGERTIAN ABNORMALITAS
Abnormal adalah orang yang tingkah lakunya sngat berbeda dari norma yang berlaku dalam suatu
masyarakat ATAU pelanggaran norma sosial.
Kriteria orang yang abnormal adalah :
1. Penyimpangan dari norma Statistik
2. Penyimpangan dari norma sosial
3. Tekanan Batin
4. Gejala salah suai (MALADJUSTMENT)
5. Ketidak matangan

PENYIMPANGAN DARI NORMA STATISTIK


Pandangan ini menyatakan abnormalitas adalah setiap hal yang luar biasa, tidak lazim, atau secara
harafiah yang menyimpang dari norma, dengan mengikuti kuve normal berdasarkan frekuensi statistik.
Menurut Calhoun & Acocella, kelemahan ini adalah tidak adanya perbedaan antara penyimpangan
yang diinginkan dan yang tidak diinginkan.
Untuk lebih jelas perhatiakn kurve berikut.

PENYIMPANGAN NORMA SOSIAL


Pandangan ini menyatakan abnormalitas Diartikan sebagai nonkonformitas, yaitu sifat tidak patuh atau
tidak sejalan dengan norma sosial.
Masyarakat memiliki standar, seperangkat norma standar, aturan untuk perilaku, yang meliputi hampir
semua aspek kehidupan.
ex : buka baju, cara makan, dll
Ada dua pengandaian yg diragukan kebenarannya:
1. apa yang dinilai tinggi dan dilakukan oleh mayoritas selalu baik dan benar
2. perbuatan individu yang sejalan dengan norma masyarakat selalu menunjang kepentingan
individu, kelompok atau masyarakat itu sendiri.

TEKANAN BATIN
Pandangan ini menyatakan abnormalitas dipandang berwujud perasaan2 cemas, depresi atau sedih,
atau rasa bersalah yang mendalam.
Ini bukan patokan yang baik untuk melihat abnormal atau sebaliknya.
Tekanan batin yang kronik seperti tak berkesudahan mungkin merupakan ada indikasi yang tidak
beres.

Gejala salah suai (MALADJUSTMENT


Pandangan ini menyatakan abnormalitas dipandang sebagai ketidakefektifan individu dalam
menghadapi, menanggapi atau melaksanakan tuntutan2 dari lingkungan fisik dan sosialnya maupun
yang bersumber dari kebutuhannya sendiri.
Kriteria ini bersifat negatif, dalam arti tidak memperhitungkan fakta bahwa individu dapat berpenyesuai
baik (Well-adjusted) tanpa memanfaatkan dan memperkembangkan kemapuan2 nya.
KETIDAK MATANGAN
Pandangan ini menyatakan BAHWA seseorang dikatakan abnormalitas bila perilakunya tidak sesuai
dengan tingkat usianya, tidak selaras dengan situasinya

BEBERAPA ISTILAH TENTANG PERILAKKU ABNORMAL


PERILAKU ABNORMAL: aspek batiniah kepribadian,aspek perilaku yang dapat langsung diamati,
perilaku spesifik (pobia, dll)
Perilaku Maladaptif : perilaku yang mempunyai dampak merugikan bagi individu atau masyarakat.

GANGGUAN MENTAL; istilah ini menunjukan semua bentuk perilaku yang abnormal mulai dari yang
ringan sampai melumpuhkan.
Psikopatologi: kajian tentang perilaku abnormal atau gangguan mental
PENYAKIT JIWA: Gangguan Perilaku
PENYAKIT MENTAL: patologi otak, Ketidak-Warasan

SEJARAH TERBENTUKNYA PEMBAGIAN PERILKU ABNORMAL


Bentuk Abnormalitas selalu mengalami perubahan dari masa kemasa
Pertama dilakukan oleh Emil Kraepelin (1883), seorang psikolog dari Jerman dalam bukunya: lehrbuch
der psychiatrie. Inilah yang dipakai sebagai bahan acuan.
Selanjutnya para psikiatri di Amerika Serikat, yakni the American Psychiatric Association
mengembangkan penggolongan mereka sendiri dalam dokumen yang disebut : Diagnostic and
Statical Manual of Mental Disoerder atau disingkat DSM.
Penggolongan ini selalu direvisi oleh APA berdasarkan perkembangan pengetahhuan dibidang
psikopatologi, hingga kini sudah terjadi perubahan sampai empat kali.

BENTUK PERILAKU ABNORMAL


A. Reaksi sementara Terhadap Stress
Yakni menhadapi keadaan yang menimbulkan stress berat, orang yang sebelumnya sehat
dapat mengalami gangguan kepribadian yang bersifat sementara, gangguan ini dapat berkembang secara
tiba2 atau bertahap, ini bisa dihilangkan bila sumber stresnya dapat diatasi.
1. Bencana atau musibah : Stres yang disebabkan oleh adanya bencana alam. EX; Kebakaran, gempa
bumi, pemerkosaan, dll
reaksi terhadap pengalaman2 yang mengguncangkan tersebut dinamakan Disaster Syndrome.
Sindrom ini dapat dibedakan menjadi dua tahap:
a. Sindrom awal (Initial Disaster Syndrome) meliputi beberapa subtahap:
1. Tahap Mengalami guncangan (Shock Stage) Korban menunjukan sikap terpana,
bingung, acuh takk acuh, pingsan atau panik
2. Tahap Muda Dipengaruhi (Sugestible Stage) bersikap : pasif, mudah dipengaruhi dan
mau mengikuti petunjuk orang lain. Ex: regu penolong
3. Tahp pulih (Recovery stage) . Masih memperlihatkan ketegangan korban secara
bertahap mampu menguasai diri.

b. Sindrom pascatrauma.(post-traumatic Disaster Syndrome)


c. Menunjukan kecemasan, terutama bila menghadapi keadaan yang mengingatkannya pada pengalam
traumatiknya dulu
d. Dihinggapi rasa tegang dan muda marah yang bersifat kronik, kadang2 disertai keluhanselalu merasa
lelah, tak bisa tidur, mudah terganggu dari suara2 bising, dll
e. Sering mengalami mimpi buruk,
f. Mengeluh tidak dapat berkonstrasi atau mengingat
g. Mengalami depresi(keadaan pasif disertai perasaan tak berdaya, tak mampu)
B. NEUROSIS
Yaitu gaya hidup maladaptif berupa tingkah laku yang bersifat defensif dengan tujuan untuk
menghindari atau mengurangi rasa cemas.
Neourosis merupakan Penyakit mental yang mengalami gangguan emosi yang berat, mengalami orang
sulit berhubungan dengan orang lain secara nyata.
Gaya hidup ini terdiri dari dua komponen:
1. NUkleus Neorotik, sikap menyalakan realitas dan cederung menghindari bukan menyelesaikan
stres. NN meliputi 3 unsur:
a. Merasa tak mampu dan cemas serta memandang dunia sebagai tempat yang tidak
ramah,penuh ancaman dan bahaya.
b. berusaha menhindari, bukan mengatasi stres dengan cara
c. melakukan tingkah laku yang bersifat merugikan dan menghambat perkembangan diri. Ex:
dengan menutuppi sumber stresnya.
2. Paradoks Neurotik: Kecendrungan mempertahankan gaya hidup neorotik kendati tahu bahwa hal itu
merugikan diri sendiri. Meliputi dua unsur:
a. perasaan lega yang bersifat sementara karena berhasil menghindari situasi yang dipandang
mengancam
b. tetap mempersiapkan aneka situasi hidup sehari2 sebagai membahayakan.

1. Ganguan2 kecemasanGangguan Somotoform


2. Gangguan disosiatif
Ada berapa gangguan kecemasan ;
a. Gangguan kecemasan umum (Generalized anxiety disorder) atau keadaan cemas (anxiety states).
Adapun simtomnya adalah :
1. selalu diliputi ketegangan, rasa was-was, keresahaan yang bersifat tak menentu.
tersinggung) dalam pergaulan, merasa tidak mampu, minder, depresi serta sedih.
3. sulit berkonsentrasi dan mengambil keputusan serba takut salah.
4. Bersikap tegang-lamban, reaksi berlebihan terhadap rangsangan.
5. Sering mengeluh ototnya tegang, khususnya pada leher dan disekitar bagian atas bahu,
mengalami diare ringan yang kronik, sering buang air kecil, mengalami gangguan tidur, mimpi
buruk
6. Mengeluarkan banyak keringat an itelapak tangan sering basah
7. Sering berdebar-ebar dan tekanan darahnya tinggi
8. Sering mengalami gangguan pernafasan dan berdebar-debar tanpa ada alasan yang jelas
9. sering mengalami anxiety attacks atau tiba2 cemas tanpa ada sebab pemicu yang jelas.
Gejala dapat berupa: berdebar2, sulit bernafas, berkeringat, pingsan, badan terasa dingin,
terkencing2 atau sakit perut.

Faktor PENYEBAB kecemasan Neorotik


Modelling: mencontoh orang tua yang mempunyai sikap tegang dan cemas
Tak dapat mengendalikan dorongan2 yang dapat membahayakan atau mengancam ego, ex; rasa
bermusuhan pada orang, dorongan seksual
Membuat keputusan yang menimbulkan kecemasan
Muculnya kembali trauma psikologi yang pernah dialami dimasa lalu.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

C. FAKTOR PSIKOLOGIS DAN PENYAKIT FISIK


Tukak Lambung
Anorexia Nervosa
Migrain dan pusing karena tegang
Hipertensi
Serangan Jantung
Lain-lain

D. GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN KEJAHATAN


1. Gangguan Kepribadian
2. Kepribadian Antisosial (Psikopatik)
3. Perilaku Kriminal
E. GANGGUAN KECANDUAN
1. Penyalah gunaan dan ketergantungan pada alkohol
2. Penyalah gunaan dan ketergantungan pada obat
F. GANGGUAN AFEKTIF
1. Gangguan afektif ringan
2. Gangguan Afektif Neurotik
3. Psikosis afaektif
G. SKIZOFRENIA DAN PARANOIA
1. Skizofrenia
2. Paranoia
1.

G. GANGGUAN MENTAL ORGANIK DAN RETARDASI MENTAL


RETARDASI MENTAL
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
XI.
XII.

GANGGUAN PERILKU PD MASA ANAK2


SINDROM HIPERAKTIF
REAKSI AGRESI
GANGGUAN EMOSI
AUTISME
GAGAP
ENURESIS
ENKOPRESIS
SOMNAMBULISME
GIGIT-GIGIT KUKU
TICS
KENAKALAN

J. DISFUNGSI DAN KELAINAN SEKSUAL


1. DISFUNGSI SEKSUAL
2. Kelainan seksual disertai pemaksaan atau penyerangan
a. Veyorisme : mencapai kepuasan seksual dengan mengintip secara sembunyisembunyi

b. Ekshibisionisme: mencapai kepuasan seksual dengan sengaja mempertontonkan alat


kelaminnya pada lawan jenis tidak pada tempatnya.
c. Sadisme :mencapai kepuasan seksual dengan menimbulkan penderitaan fisik atau
psikis pada pasangan seksualnya.
d. Masokhisme: mencapai kepuasan seksual dengan menyakiti diri sendiri
e. Incest : mencapai kepuasan seksual dengan anggota keluarga
f. Pedofilia : mencapai kepuasan seksual dengan objek seksualnya adalah anak-anak
dibawah umur.
g. Pemerkosaan : mencapai kepuasan seksual dengan objek seks yang secara cuktural
diterima namun dilakukan dalam kondisi yang bersifat antisosial

Anda mungkin juga menyukai