Anda di halaman 1dari 55

Arni Nur Rahmawati

Psychiatric Care
*Kesehatan Mental Baru berkembang 50 th, seirama
dg Psikiatri Psikologi Abnormal.
*Dahulu Penyebab Penyakit Jiwa Diduga:
- Syaitan
- Roh Jahat dan Tenaga gaib
- Dosa-dosa.
*Penanganannya : Custodial Care, pasung penjara
*Berkembang Human Treatment : Kemanusiaan
1. Philipe Pinel (masa pre ilmiah)
2. Dorothea Dix (masa ilmiah)
*Kesehatan Mental mengandung unsur ketenangan
hidup, Ketentraman bathin dan kebajikan
Individu I Individu II Individu III Individu IV
•Gembira Sering mengeluh •Suka •Pembuat
&Penuh kegelisahan mengganggu Kriminal
•Bahagia •Sering Cemas dan tdk •Sering •Sering menipu.
Puas melanggar
•Disenangi oleh •Bersedih Hati dan •Mengadu •Menganiaya.
Lingkungan tidak Bahagia domba

•Bila Diberi •Sering Tidak cocok dg •Menyeleweng


Tugas pasti orang lain.
beres
•Semua maslah •Bekerja tdk •Memfitnah
dianggap ringan bersemagat dan tdk
btg jawab
•Sering sakit dan
sukardisembuhkan
Suatu kondisi mental
sejahtera yang
memungkinkan hidup
harmonis dan produktif
Kesehatan jiwa
bukan sekedar terbebas dari
gangguan jiwa,
tetapi
sesuatu yang dibutuhkan oleh
semua orang
*Bersikap positif terhadap diri sendiri
*Mampu tumbuh, berkembang & mencapai aktualisasi diri
*Mampu mengatasi stress/perubahan pd dirinya
*Bertanggung jawab thd keputusan & tindakan yang
diambil
*Persepsi realistik
*Menghargai perasaan & sikap orang lain
*Menyesuaikan diri dengan lingkungan
MASALAH PSIKOSOSIAL
Setiap perubahan dalam
kehidupan individu baik yang
bersifat psikologis ataupun
sosial
Mempunyai Masalah kesehatan
pengaruh timbal Berpotensi jiwa yang
balik
cukup besar berdampak pada
lingk. sosial
sebagai faktor
penyebab
terjadinya
gangguan
jiwa/kesehatan
Gangguan jiwa
Suatu perubahan pada fungsi
jiwa yang menyebabkan
adanya gangguan pada fungsi
jiwa, yang menimbulkan
penderitaan pada individu
dan atau hambatan dalam
melaksanakan peran sosial.
Gangguan Jiwa :

*Marah tanpa sebab


*Mengurung diri
*Tidak mengenali
orang
*Bicara kacau
*Bicara sendiri
*Tidak mampu
merawat diri
Rentang sehat – sakit jiwa

Respons Adaptif Respons Maladaptif


Sehat Jiwa Masalah
Psikososial Gangguan Jiwa
• Pikiran logis • Pikiran kadang • Waham
menyimpang
• Persepsi akurat • Ilusi • Halusinasi
• Emosi konsisten • Reaksi • Ketidakmampuan
emosional
Perilaku sesuai mengendalikan
emosi
• Perilaku kadang • Ketidakteraturan
tidak sesuai
• Hub. sosial
memuaskan • Menarik diri Isolasi sosial
* Mempertahankan Kesehatan
* Mencegah akibat sakit
* Mengupayakan pemulihan
* Mengembalikan keadaan fungsi maksimal
* Membantu meninggal dengan tenang

Klien
*Asuhan keperawatan jiwa lebih efektif bila
berdasarkan pada model stres adaptasi
*Meyakini bahwa individu :
* berpotensi sehat-sakit
*Kemampuan adaptasi secara fisik, konsep diri,
peran dan saling ketergantungan
*Respon adaptif individu dipengaruhi oleh :
1. Faktor Predisposisi (melatarbelakangi)
2. Faktor Presipitasi (pencetus)
3. Penilaian awal terhadap stresor
4. Penilaian terhadap sumber koping
*FAKTOR BIO-PSIKO-SOSIAL-BUDAYA
YANG DIBAWA SEJAK LAHIR DAN
BERSIFAT ALAMIAH, genetik,
kepribadian, faktor perkembangan

*FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI


JENIS DAN JUMLAH SUMBER YANG
DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGATASI
STRES
* STIMULUS YANG DIPERSEPSIKAN OLEH INDIVIDU
SEBAGAI TANTANGAN, ANCAMAN, TUNTUTAN
* FAKTOR FISIK DAN PSIKIS
• MENGAKIBATKAN KETEGANGAN DAN STRES
YANG MEMERLUKAN BANYAK ENERGI
* SUATU EVALUASI TENTANG MAKNA STRESOR BAGI
KESEJAHTERAAN INDIVIDU, DIMANA STRESOR MEMPUNYAI
ARTI, INTENSITAS DAN KEPENTINGAN.
* MELIPUTI : * Kognitif
* Afektif
* Perilaku
* Sosial
* Suatu Evaluasi terhadap pilihan koping dan strategi
koping.
* Penilaian secara kognitif, afektif, fisiologiok, perilaku dan
sosial
* Ketrampilan penyelesaian masalah :
1. Cari informasi
2. Identifikasi Masalah
3. Nilai alternatif
4. Laksanakan rencana
Segala usaha yang diarahkan pada penatalaksanaan stres.
Termasuk Upaya :
1. Penyelesaian masalah langsung
2. Mekanisme pertahanan yang digunakan untuk melindungi diri
Mekanisme pertahanan bisa :
1. Konstruktif, kecemasan dianggap sebagai tanda peringatan
adanya ketidakberesan
2. Destruktif, melindungi diri dari kecemasan tanpa memecahkan
masalah.
Diagnosa
Pengkajian
keperawatan

Evaluasi Perencanaan

Tindakan
keperawatan
• Kesadaran / daya tilik diri (self awareness)
• Observasi secara akurat
• Komunikasi terapeutik
• Berespons secara efektif
• Berpikir kritis
Pengkajian Awal:
Pengkajian 2 mnt
berdasarkan Tanda-tanda yang
keluhan pasien mendukung adanya
gangguan jiwa (+)

Pengkajian
Kesehatan Jiwa:
Menggunakan format •Keluhan utama
pengkajian
•Riwayat kes.jiwa
Teknik pulta: wawancara, •Psikososial
pengamatan, •Status mental
pemeriksaan
• Identitas klien
• Keluhan utama / alasan masuk
• Faktor predisposisi
• faktor presipitasi
• Aspek fisik / biologis
• Status mental
• Kebutuhan persiapan pulang
• Mekanisme koping
• Masalah psikososial dan lingkungan
• Pengetahuan
• Aspek medis
Kemampuan untuk mengkaitkan &
menghubungkan data dengan konsep,
teori & prinsip yg relevan untuk membuat
simpulan dari kesenjangan masalah
kesehatan / keperawatan

1. Validasi
2. Klasifikasi
3. Bandingkan
4. Buat simpulan
5. Temukan etiologi
Pengkajian Masalah Keperawatan
*Aktual (sudah terjadi dan ada data pendukung)
*Risiko (mungkin terjadi karena faktor risiko sudah ada)
*Potensial (ada usaha untuk meningkatkan kesehatan)
Analisis Data
Data Masalah Keperawatan
S : 1. __________
O :
S :
O : 2. __________

• DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN DISUSUN SESUAI DG PRIORITAS


• CARA MEMPRIORITASKAN MASALAH:
1. Fokus pd ancaman kehidupan
2. Fokus pd keluhan / masalah utama
3. Fokus pd akibat dari masalah utama
4. Fokus pd sebab dari masalah utama
5. Fokus pd kebutuhan
Kesimpulan
1. Tidak ada masalah tetapi ada kebutuhan
a. Perlu pemeliharaan kesehatan (follow
up periodic), klien tidak ada masalah dan
memiliki pengetahuan untuk
antisipasi masalah
b. Perlu peningkatan kesehatan (prevensi
dan promosi) sbg program antisipasi
masalah
Kesimpulan
2. Ada masalah dengan kemungkinan
a. Resiko terjadinya masalah, ada
faktor yang dapat menimbulkan
masalah
b. Aktual terjadi masalah dengan
disertai data pendukung

MASALAH KEPERAWATAN
Sejumlah masalah pasien akan saling berhubungan
dan dapat digambarkan sebagai pohon masalah.

*Langkah:
1.Tetapkan “ core problem” ( CP)
2.Tetapkan “Penyebab” (causa)
3.Tetapkan “akibat” (Efek )
4.Susun dengan tanda anak panah
AKIBAT

CORE PROBLEM/MASALAH UTAMA

PENYEBAB
Risiko Perilaku Kekerasan

Gangguan sensori persepsi: halusinasi dengar

Isolasi sosial

Harga diri rendah Kronik


*Hasil Konas II di Yogya ditetapkan Standar
Proses Keperawatan yang baru yaitu
Pendekatan Diagnosa Keperawatan dengan
Rumusan Tunggal masalah keperawatan
*Rumusan diagnosa lama adalah gabungan
problem, etiologi, tanda dan gejala.
No Diagnosa Lama Diagnosa Baru
1 Risiko mencederai diri sendiri, Resiko Perilaku Kekerasan
orang lain, dan lingkungan
b.d. halusinasi dengar
2. Perubahan sensori persepsi: Gangguan sensori persepsi :
halusinasi dengar b.d. halusinasi
menarik diri
3. Isolasi sosial: menarik diri b.d. Isolasi Sosial
harga diri rendah kronik
4. Gangguan Konsep Diri : Harga Harga diri Kronik atau
diri rendah Harga diei Situasional
5. Risiko mencederai diri sendiri : Risiko Bunuh Diri
Bunuh Diri
1. Analisa Data subjektif dan objektif untuk
merumuskan Diagnosa keperawatan.
2. Mangacu pada Nanda :
1). PK 7). Defisit PD
2). Halusinasi 8). Koping Kel.tdk efektif
3). Isolasi Sosial
4). Waham 9). Anxietas
5). HDR 10). Ktdk Berdayaan
6). Risiko Bunuh Diri
Masalah kesehatan
jiwa pada anak /
remaja : Masalah kesehatan
• Depresi jiwa pada usia
dewasa
• Perilaku kekerasan • Harga diri rendah
• Perilaku kekerasan
• Risiko bunuh diri
• Isolasi sosial
• Halusinasi Masalah
• Waham kesehatan jiwa
pada Lansia :
• Defisit perawatan • Demensia
diri
• Depresi
• Isolasi sosial
Rencana Standar Asuhan
Tindakan Keperawatan Kes
Keperawatan jiwa
Tindakan Psikoterapeutik:
•Komunikasi teurapeutik
•Penkes ttg prinsip-prinsip kes
jiwa & ggn jiwa
•Perawatan mandiri
•Terapi modalitas
•Tindakan kolaborasi
Ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, &
masyarakat
“ serangkaian tindakan yang dapat dilaksanakan
untuk mencapai setiap tujuan khusus”
Empat Komponen :
● Tujuan Umum
● Tujuan Khusus
● Rencana Tindakan Keperawatan
● Rasional
“ rumusan kemampuan klien yang harus dicapai”

Tiga Aspek Kemampuan


1. Kemampuan kognitif
2. Kemampuan psikomotor
3. Kemampuan afektif
(Stuart dan Sundeen, 1995)
TINDAKAN KEPERAWATAN
• OBSERVASI DAN MONITORING
• TERAPI KEPERAWATAN
• PENDIDIKAN KESEHATAN
• TINDAKAN KOLABORASI
EVALUASI
Dilakukan dengan pendekatan SOAP
 S – respon perilaku klien terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilaksanakan
 O – respon obyektif klien terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilaksanakan
 A – Analisa ulang terhadap data subyektif dan obyektif
untuk menyimpulkan apakah:
• masalah tetap ada
• data kontradiksi dengan masalah yang ada
• muncul masalah baru
 P – perencanaan/tindak lanjut berdasarkan hasil analisa
respon klien
INDIVIDU: KELUARGA
Peningkatan Pemberdayaan
keterampilan dalam keluarga dalam
ADL & keterampilan merawat pasien &
koping adaptif dalam mensosialisasikan
mengatasi masalah pasien dengan
lingkungan

KELOMPOK
KOMUNITAS
Kegiatan kelompok
Peningkatan kesadaran masyarakat
dalam rangka sosialisasi
tentang kes jiwa & gangguan jiwa,
agar pasien mampu
menggerakkan sumber-sumber
beradaptasi dengan
yang ada di masyarakat yang dapat
lingkungan
dimanfaatkan oleh pasien &
keluarga
Perawat bekerja Tindakan
sama dengan keperawatan
pasien, keluarga dilakukan sesuai
& tim kesehatan dengan kebutuhan &
lain kondisi pasien saat ini
Tujuan:

Memberdayakan pasien & keluarga agar


mampu mandiri memenuhi kebutuhannya
Meningkatkan ketrampilan koping dalam
menyelesaikan masalah
KELUARGA : Keluarga mampu

Anda mungkin juga menyukai