Anda di halaman 1dari 26

DASAR-DASAR ASSESMEN PSIKOLOGI

PERTEMUAN KE-2
lanjutan
Definisi Asesmen Psikologis

• Menurut Maloney & Ward, (1976 dalam Urbina, 2004). Asesmen


psikologis adalah proses yang fleksibel, tidak terstandar, bertujuan
untuk mencapai penentuan yang dapat dipertahankan terkait satu
atau lebih masalah atau pertanyaan psikologis, melalui
pengumpulan, evaluasi, dan analisis data yang disesuaikan dengan
tujuan awal pemeriksaan.

• Sementara Cohen & Swerdlik, (2010) berpendapat. Asesmen


psikologis adalah proses mengumpulkan dan mengintegrasikan
data-data psikologi, bertujuan untuk melakukan evaluasi psikologis
yang akan dicapai melalui penggunaan berbagai alat atau sarana
seperti tes, wawancara, studi kasus, pengamatan perilaku, dan
prosedur pengukuran lain yang dirancang khusus.
Definisi Asesmen Psikologis
PERBEDAAN ASESMEN
DENGAN TES, DIAGNOSTIK,
DAN EVALUASI
MENURUT ANDA
BAGAIMANA
?????
TES digunakan utk mendapatkan data yg
bersifat kuantitatif di bawah kondisi terkontrol,
dimana hasilnya untuk membandingkan siswa
dlm kelompoknya (tdk dpt menjelaskan
secara utuh keadaan sesungguhnya anak)

DIAGNOSTIK (diadopsi dari medis) kegiatan


menghasilkan informasi yg mengarah kpd
PELABELAN (tdk dpt menjelaskan layanan yg
diperlukan anak)
ASSESMEN
DALAM
PENDIDIKAN
TUJUAN ASESMEN
Menurut ROBB, BENARDONI, dan
JOHNSON (1972) dlm ROBERT M. SMITH
1. Untuk menyaring dan mengidentifikasi
anak
2. Untuk membuat keputusan tentang
penempatkan anak
3. Untuk merancang individualisasi
pendidikan
4. Untuk memonitor kemajuan anak secara
individu
5. Untuk mengevaluasi keefektifan
program
Menurut SUNARDI & SUNARYO (2006)
secara
umum asesmen dikatakan:
1. Memperoleh data yg relevan, objektif, akurat,
dan komprehensif tentang kondisi anak saat
ini
2. Mengetahui profil anak secara utuh, terutama
permasalahan dan hambatan belajar yg
dihadapi, potensi yg dimiliki, kebutuhan-
kebutuhan khususnya, serta daya dukung
lingkungan yg dibutuhkan anak
3. Menentukan layanan yg dibutuhkan dlm
rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan
khususnya dan memonitor
kemajuannya
Menurut BOMSTEIN dan KAZDIN (1985)

1. Mengidentifikasi masalah dan menyeleksi


target intervensi
2. Memilih dan mendesain program
treatmen
3. Mengukur dampak treatmen yg diberikan
secara terus menerus
4. Mengevaluasi hasil-hasil umum dan ketepatan
dari terapi
RUANG LINGKUP ASESMEN

Mencakup informasi yg berkaitan dg


keberfungsian aspek perkembangan
motorik, kognitif, bahasa dan komunikasi,
sosio emosional, perilaku adaptif serta
daya dukung lingkungan yg diperlukan dlm
rangka pemenuhan kebutuhan anak
melalui IEP (Individualized Educational
Program)
DATA MINIMAL YG DIPERLUKAN:

 IDENTITAS ANAK
 KARAKTERISTIK KEMAMPUAN DAN KETIDAK
MAMPUAN (FISIK, MOTORIK, KOGNITIF, BAHASA
DAN KOMUNIKASI, SOSIO EMOSIONAL, DAN
PERILAKU ADAPTIF)
 RIWAYAT PERKEMBANGAN, RIWAYAT
KESEHATAN, RIWAYAT PENDIDIKAN
 PERILAKU KHAS ANAK
 POLA HUBUNGAN ANAK DG LINGKUNGAN
 KEBUTUHAN ANAK DAN LAYANAN YG
DIPERLUKAN
ENAM PERSYARATAN DLM
MENENTUKAN METODE ASESMEN)
o Autentik, perilaku nyata dlm setting
nyata
o Konvergen, sumber informasi yg
beragam
o Kolaborasi, dilakukan bersama, terutama
sekali dg pengasuh
o Ekuiti, mampu mengakomodasi kebutuhan
khusus anak
o Sensivitas, dpt memasukan materi yg
cukup utk perencanaan keputusan
o Kongruen, ada kesamaan prosedur yg
diterapkan, baik dlm perkembangan
maupun evaluasinya.
ASSESMEN
DALAM
KLINIS
ASESMEN PSIKOLOGIS
Tujuan Klinis :
• Memahami individu
• Memprediksi perilaku
• Merencanakan tritmen
• Mengevaluasi
• dll

FH 1
6
PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS
Multimetode & Multimodal Cara kerja
 Wawancara Klinis Saring:aAsumsi
Start n / hipotesis
/ dugaan yg sangat Luas

 Pengujian medis/Fisik
 Evaluasi perilaku
 Tes psikologis
 Tes Neuropsikologis
 Neuroimaging
Hasil : Spesifik
Berupa diagnosis

FH 1
7
 Observasi
/Evaluasi Perilaku
Frekuensi, durasi
 Wawancara
Intensitas
 Neuroimaging klinis

PEMERIKSAAN
 Pengujian medis/Fisik
PSIKOLOGIS Tes psikologis

•Tes Neuropsikologis

FH 4
FH 1
9
Terdiri dari :
– Wawancara terstruktur
– Wawancara tidak terstruktur

• Mental Status Examination


• Behavioral Observation

Informasi yang didapat dari


wawancara :
– Alasan datang
– gejala yg dirasakan
– Status kesehatan
– Latar belakang keluarga
– Sejarah hidup

WAWANCARA
FH 2
0
Pemeriksaan dan
Observasi Thd Perilaku
Pemeriksaan Perilaku (bagaimana
kontribusi perilaku terhadap masalah? )
– Fokus pada obesrvasi langsung thd
hubungan antara perilaku dg Metode :
lingkungan sekitarnya
• Wawancara Perilaku
– Bertujuan utk mengidentifikasi
perilaku yang bermasalah dan • Pemantauan Diri
situasinya
– Mengidentifikasi antecedents, • Perilaku yg ditargetkan
behaviors, and
consequences (A,B,Cs) • Ceklist dan inventori
Perilaku
•Obeservasi perilaku • Laporan Pribadi
– Kunjungan ke rumah/sekolah (Visit Perilaku
home or school)
– Digunakan untuk masalah perilaku
yg reaktif
FH 7
MSE = Mental Status Examination
Aspek Keterangan
Penampilan dan perilaku Menyangkut tingkat aktivitas, reaksi terhadap terapis,
keterawatan fisik, cara berpakaian
Pembicaraan dan pikiran Ada tidaknya inkoherensi antar pernyataan, tingkat
pemahaman pembicaraan, ada tidaknya delusi pembicaraan
dan pikiran klien
Tingkat kesadaran Kemampuan respon panca indra klien terhadap rangsang,
kuat atau lemah
Suasana hati dan afeksi Apakah klien nampak tertekan : cemas, lelah, atau perasaan-
perasaan yang mendekati kondisi tersebut
Persepsi Apakah klien mengalami halusinasi atau kehilangan
personalitasnya
Orientasi Menyangkut kesadaran akan waktu, tempat serta identitas
personal
Ingatan Jangka panjang/pendek

Pengetahuan umum yang Asal ibukota negara, tempat tinggalnya


dimiliki klien
Intelegensi Diperkirakan dari tingkat pendidikan, kemampuan
rasionalisasi serta pengetahuan umum
Pemahaman dan Mengenai konsekuensi perilaku
pendapat
FH 8
Fungsi intelektual Apakah klien mampu menerima sebuah penjelasan tertentu
Alur Proses Diagnostik :
Asesmen • Laporan klien
• Gejala yg tampak
• Diagnostik kriteria
dan diferensiasi
• Diagnosis
• Diagnosis Akhir
• Formulasi kasus
• Formulasi Budaya

FH 23
Hasil Pemeriksaan Klinis
• Diagnosis – identifikasi
masalah secara spesifik :
nama gangguan, gejala, kondisi
• Prognosis – kemungkinan
gangguan/kondisi klien dalam
waktu dekat/di masa datang
– lebih baik/lebih buruk
• Classification – ditulis
berdasarkan DSM-R IV
FH 24
FH 25
REFERENSI

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND.
_
LUAR_BIASA/195706131985031-MAMAN
_ABDURAHMAN_SAEPUL_R/ASESMEN
_ABK_2.pdf

http://
staffnew.uny.ac.id/upload/198503112008121
002/pendidikan/asesmennanang-eg.pdf

Pengantar psikologi Klinis

Anda mungkin juga menyukai