PROFESIONAL JIWA
Oleh :
HASIM ASHARI
1. Dinamis
2. Siklik
3. Saling Tergantung
4. Luwes
5. Terbuka
MANFAAT
Bagi Perawat
Meningkatkan otonomi dan percaya diri
1. Interpersonal
2. Teknikal
3. Intelektual
4. Pengambilan keputusan
TAHAP PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
PERENCANAAN
IMPLEMENTASI
EVALUASI
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian
Evaluasi • S • F. presipitasi
• O • F. predisposisi
• A •Sumber koping
• P • Sehat
• Mek. Koping Dx Kep. • Risiko
• Perilaku
• Observasi/monitoring • Gangguan
Implementasi • Terapi Keperawatan
• Penkes
• Kolaborasi Perencanaan
• Tujuan Umum
• Tujuan Khusus
• Kriteria Evaluasi
• Intervensi
1.Pengkajian
Merup. awal & dasar utama proses kep.
Mengkaji & mengumpulkan data melalui:
observasi, wawancara, dan pemeriksaan
Memvalidasi data baik dari klien maupun
keluarga/petugas di bangsal
Sumber data: keluarga, klien, orang yang
dikenal klien, catatan tenaga kesehatan
hasil pemeriksaan,status rekam medis.
JENIS DATA
Hubungan sosial
a.Orang yang berarti/terdekat:
b.Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
c.Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Masalah / DiagnosaKeperawatan :.............................
Spiritual
a.Nilai dan keyakinan
b.Kegiatan ibadah
Masalah Kep........................
Pengkajian Status mental
A. Deskripsi umum
1. Penampilan.
Data ini didapatkan melalui hasil observasi :
a. Penampilan tidak rapih jika dari ujung rambut sampai ujung
kaki ada yang tidak rapih. Misalnya : rambut acak-acakan,
kancing baju tidak tepat, resleting tidak dikunci, baju terbalik,
baju tidak diganti-ganti.
b. Penggunaan pakaian tidak sesuai misalnya : pakaian dalam,
dipakai diluar baju.
c. Cara berpakaian tidak seperti biasanya jika. penggunaan pakaian
tidak tepat (waktu, tempat, identitas, situasi/ kondisi).
d. Personal Hygiene dan jelaskan hal-hal yang ditampilkan klien
dan kondisi lain yang tidak tercantum.
e. Dx keperawatan ditulis sesuai dengan data (DS/DO).
( ex. Defisit Perawatan Diri, ....)
Cara berbicara digambarkan dlm frekuensi (cepat/lambat),
Volume (keras/lembut), jumlah (sedikit/pasif, membisu) &
karakteristiknya :
a. Amati pembicaraan yang ditemukan pada klien, apakah
cepat, keras, gagap, membisu, apatis dan atau lambat.
b. Inkoheren bila pembicaraan berpindah-pindah dari satu
kalimat ke kalimat lain yang tak ada kaitannya.
c. Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum.
d. Dx keperawatan ditulis sesuai data.
(ex. Kerusakan Komunikasi Verbal, ...)
3. Aktifitas motorik
a. Lesu, tegang, gelisah.
b. Agitasi = gerakan motorik yang menunjukkan kegelisahan,
c. Tik = gerakan-gerakan kecil pada otot muka yang tidak
terkontrol.
d. Grimasen = gerakan otot muka yg berubah-ubah & tidak
dapat dikontrol klien.
e. Tremor = jari- jari yang tampak gemetar ketika klien
menjulurkan tangan dan merentangkan jari-jari.
f. Kompulsif = kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan
seperti berulang kali mencuci tangan, mencuci muka, mandi,
dan sebagainya.
g. Jelaskan aktivitas yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang
tidak tercantum.
h. Dx keperawatan ditulis sesuai dengan data.
(ex. Risiko PK, Risiko Cidera, ...)
4. Alam Perasaan / Emosi
a. Sedih, putus asa, gembira yang berlebihan (Eforia)
Ketakutan = objek yang ditakuti sudah jelas.
Khawatir = objeknya belum jelas.
Ketidakberdayaan
keputusasaan
Jelaskan kondisi klien yang tidak tercantum.
Dx keperawatan ditulis sesuai data.
(Ansietas, Berduka, Keputusasaan, ketidakberdayaan... )
5. Afek
Beri Stimulus yang menyenangkan dan sebaliknya
Observasi respon Klien :
a. Datar = tidak ada perubahan roman muka pada saat
ada stimulus yang menyenangkan atau menyedihkan.
b. Tumpul = hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang
kuat dan berulang.
c. Labil = emosi yang cepat berubah-ubah.
d. Tidak sesuai = emosi yang tidak sesuai atau
bertentangan dengan stimulus yang ada.
e. Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum.
f. Dx keperawatan ditulis sesuai dg data.
(Gg. Proses pikir, ... )
6. Interaksi selama wawancara
a. Bermusuhan, tidak kooperatif, mudah tersinggung.
b. Kontak mata kurang tidak mau menatap lawan
bicara.
c. Defensif selalu berusaha mempertahankan
pendapat dan kebenaran dirinya.
d. Curiga menunjukan sikap/ perasaan tidak
percaya pada orang lain
e. Jelaskan hal-hal yang tidak tercantumm.
f. dx keperawatan sesuai dg data.
(Isolasi sosial, Kerusakan Interaksi, RPK...)
7. Persepsi
a. Halusinasi (Pencerapan panca indra tanpa obyek)
Deskripsikan isi, waktu, frekuensi, Situasi, respon.
b. Ilusi (Pencerapan p. indra yang salah thdp obyek)
c. Depersonalisasi (Perasaan aneh ttg diri / perasaannya)
d. Derealisasi (Perasaan aneh ttg lingkungannya)
e. Jelaskan hal-hal lain yg tdk tercantum
f. Dx keperawatan sesuai dg data
(Gg. Persepsi sensoris : Halusinasi, ....)
8. Proses pikir
A. Bentu pikir :
a. Realistik (sesuai realitas) / Nonrealistik (tdk sesuai realitas yg ada)
b. Dereistik (pemikiran tidak logis)
c. Autistik (terfokus pada pemikiran diri sendiri)
B. Arus Pikir :
a. Sirkumstansial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan
pembicaraan.
b. Tangensial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai pada tujuan.
c. Kehilangan asosiasi : pembicaraan tak ada hubungan antara satu kalimat
dengan kalitnat lainnya, dan klien tidak menyadarinya.
d. Flight of ideas : pembicaraan.yang meloncat dari satu topik ke topik lainnya,
masih ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai pada tujuan.
e. Bloking : pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal kemudian
dilanjutkan kembali.
f. Perseverasi : pembicaraan yang diulang berkali-kali.
h. Dx keperawatan sesuai dengan data.
( Gg. Proses Pikir, ...)
C. lsi pikir :
Data didapatkan melalui wawancara.
Obsesi : pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha
menghilangkannya.
Phobia : ketakutan yang phatologis/ tidak logis terhadap
objek/ situasi tertentu.
Hipokondria : keyakinan terhadap adanya gangguan organ
dalam tubuh yang sebenarnya tidak ada.
Depersonalisasi : perasaan klien yang asing terhadap diri
sendiri, orang lain di lingkunganya.
Ide yang terkait : keyakinan klien terhadap kejadian yang
terjadi lingkungan yang bermakna dan terkait pada dirinya.
Pikiran magis : keyakinan klien tentang kemampuannya
melakukan hal-hal yang mustahil/ diluar kemampuannya.
Waham :
Agama : keyakinan klien terhadap suatu agama secara
berlebihan dan diucapkan secara berulang tetapi tidak
sesuai dengan kenyataan.
Somatik : klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya
dan dikatakan secara berulang yang tidak sesuai dengan
kenyataan.
Kebesaran : klien mempunyai keyakinan yang berlebihan
terhadap kemampuannya yang disampaikan secara
berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Curiga : klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang
atau kelompok yang berusaha merugikan atau mencederai
dirinya yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai
dengan kenyataan.
Nihilistik : klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di
dunia/ meninggal yang dinyatakan secara berulang yang
tidak sesuai dengan kenyataan
(Gg. Proses Pikir : waham ...., ....)
Waham yang bizar :
Sisip pikir : klien yakin ada ide pikiran orang lain yang
disisipkan didalam pikiran yang disampaikan secara
berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.
siar pikir : klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang
dia pikirkan walaupun dia tidak menyatakan kepada orang
tersebut yang dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai
dengan kenyataan.
Kontrol pikir : klien yakin pikirannya dikontrol oleh
kekuatan dari luar.
Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada
saat wawancara.
Dx keperawatan sesuai dengan data.
( Gg. Proses Pikir : waham ...., ....)
9. Kesadaran
a. Bingung : gelisah tampak bingung dan kacau.
b. Sedasi : mengatakan merasa melayang-layang antara sadar/ tidak
sadar.
c. Stupor : gangguan motorik seperti kekakuan, gerakan-gerakan
yang diulang, anggota tubuh klien dapat dikatakan dalam sikap
canggung dan dipertahankan klien, tapi klien mengerti semua
yang terjadi dilingkungan.
Orientasi thdp :
a. waktu,
b. tempat,
c. orang
Jelaskan data objektif dan subjektif yang terkait hal-hal diatas.
Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara
Dx keperawatan sesuai dengan data.
( Gg. Orientasi Realitas,Resti Cidera, Risiko PK, ....)
10. Memori
a. Gangguan daya ingat jangka panjang : tidak dapat
mengingat kejadian yang terjadi lebih dari satu
bulan/tahun.
b. Gangguan daya ingat jangka pendek : tidak dapat
mengingat kejadian yang terjadi dalam minggu
terakhir.
c. Gangguan daya ingat saat ini : tidak dapat
mengingat kejadian yang baru saja terjadi.
d. Konfabulasi : pembicaraan tidak sesuai dengan
kenyataan dengan memasukan cerita yang tidak
benar untuk menutupi gangguan daya ingatnya.
e. Jelaskan sesuai dengan data terkait.
f. Dx keperawatan sesuai dengan data
(Gg. Proses Pikir, ...)
11. Tingkat konsentrasi & berhitung
a. Mudah dialihkan : perhatian klien mudah berganti
dari satu objek ke objek lain.
b. Tidak mampu berkonsentrasi : klien selalu minta
agar pertanyaan diulang/ tidak dapat menjelaskan
kembali pembicaraan.
c. Tidak mampu berhitung : tidak dapat melakukan
penambahan/ pengurangan pada benda-benda
nyata.
d. Jelaskan sesuai dengan data terkait.
e. Dx keperawatan sesuai data.
(Gg. Proses Pikir, ...)
12. Kemampuan Penilaian
a. Gangguan kemampuan penilaian ringan: dapat
mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan
orang lain. Contoh : berikan kesempatan pada klien
untuk memilih cuci tangan sebelum makan atau
makan dulu baru cuci tangan atau sebelum/sesudah.
Jika diberi penjelasan, klien dapat mengambil
keputusan.
b. Gangguan kemampuan penilaian bermakna : tidak
mampu mengambil keputusan walaupun dibantu orang
lain. Contoh : berikan kesempatan pada klien untuk
memilih mandi dulu sebelum makan atau makan dulu
sebelum mandi. Jika diberi penjelasan klien masih tidak
mampu mengambil keputusan.
c. Jelaskan sesuai dengan data terkait.
d. Dx keperawatan sesuai dengan data.
(Gg. Proses Pikir, ...)
13. Daya tilik diri / Insight
a. NegatifMengingkari penyakit yang diderita : tidak
menyadari gejala penyakit (perubahan fisik, emosi)
pada dirinya dan merasa tidak perlu pertolongan
PositifMenyadari penyakit yang diderita : menyadari
gejala penyakit (perubahan fisik, emosi) pada dirinya
dan merasa perlu mendapat pertolongan
b. Menyalahkan hal-hal diluar dirinya : menyalahkan
orang lain/ lingkungan yang menyebabkan kondisi saat
ini.
c. Jelaskan dengan data terkait.
d. Dx keperawatan sesuai dg data
(Gg. Proses Pikir, ...)
ANALISA DATA
@ Adalah :Pengelompokan data sesuai hasil
pengkajian
@ Analisa data berupa data s dan o
@ Pohon masalah
@ ada 3 Komponen: 1. Prioritas masalah
2. Penyebab
3. Akibat
@ Menetapkan PRIORITAS masalah klien
ANALISA DATA
BUAT ANALISA DATA YG TERDIRI DARI ; KOLOM DATA & MASALAH
NO DATA MASALAH
AKIBAT
DIAG. KEP
CORE PROBLEM
DIAG. KEP
SEBAB
CONTOH :
EFEK RESIKO PERILAKU KEKERASAN
Petunjuk:
1. Diagnosis keperawatan adalah pernyataan tunggal problem keperawatan.
2. Untuk merumuskan diagnosis keperawatan maka menggunakan data mayor
dan data minor.
3. Data mayor adalah data yang harus ada untuk merumuskan diagnosa
keperawatan (minimal 1 datum)
4. Data minor adalah data yang boleh ada, boleh tidak ada untuk merumuskan
diagnosa keperawatan.
a. Menentukan prioritas
Fase krisis, akut atau maintenance ?
Mengancam kehidupan dan harus diatasi
saat ini
Mempertimbangkan problem yang
mungkin diatasi bersama
Tujuan
Tujuan Umum: pernyataan teratasinya masalah.
Tujuan Khusus: (TUK untuk Klien dan Keluarga)
Tahapan untuk mengatasi masalah
Terdiri:
Membina hubungan saling percaya
Aspek kognitif
Aspek afektif
Aspek psikomotor
Dukungan keluarga Fungsi dan Tugas Keluarga
Penggunaan obat
Pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan
No Dx Perencanaan
Tgl
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Risiko Perilaku TUM: Klien dapat
Kekerasan mengontrol perilaku
kekerasan
TUK:
1. Klien dapat 1. Setelah … X pertemuan 1. Bina hubungan saling percaya dengan:
membina klien menunjukkan tanda- Beri salam setiap berinteraksi.
hubungan saling tanda percaya kepada Perkenalkan nama, nama panggilan
percaya perawat: perawat dan tujuan perawat berinteraksi
o Wajah cerah, Tanyakan dan panggil nama kesukaan
tersenyum klien
o Mau berkenalan Tunjukkan sikap empati, jujur dan
o Ada kontak mata menepati janji setiap kali berinteraksi
o Bersedia menceritakan Tanyakan perasaan klien dan masalah
perasaan yang dihadapi klien
Buat kontrak interaksi yang jelas
Dengarkan dengan penuh perhatian
ungkapan perasaan klien
2. Klien dapat 2. Setelah … X pertemuan 2. Bantu klien mengungkapkan perasaan
mengidentifikasi klien menceritakan marahnya:
penyebab perilaku penyebab perilaku Motivasi klien untuk menceritakan
kekerasan yang kekerasan yang penyebab rasa kesal atau jengkelnya
dilakukannya dilakukannya: Dengarkan tanpa menyela atau memberi
o Menceritakan penilaian setiap ungkapan perasaan klien
penyebab perasaan
jengkel/kesal baik dari
diri sendiri maupun
lingkungannya
3. Klien dapat 3. Setelah … X pertemuan 3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda
mengidentifikasi klien menceritakan tanda- perilaku kekerasan yang dialaminya:
4. Klien dapat 4. Setelah … X pertemuan 4. Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan
mengidentifikasi klien menjelaskan: yang dilakukannya selama ini:
jenis perilaku o Jenis-jenis ekspresi Motivasi klien menceritakan jenis-jenis
kekerasan yang kemarahan yang tindak kekerasan yang selama ini pernah
pernah selama ini telah dilakukannya.
dilakukannya dilakukannya Motivasi klien menceritakan perasaan klien
o Perasaannya saat setelah tindak kekerasan tersebut terjadi
melakukan kekerasan Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan
o Efektivitas cara yang yang dilakukannya masalah yang dialami
dipakai dalam teratasi.
menyelesaikan
masalah
5. Klien dapat 5. Setelah … X pertemuan 5. Diskusikan dengan klien akibat negatif
mengidentifikasi klien menjelaskan akibat (kerugian) cara yang dilakukan pada:
akibat perilaku tindak kekerasan yang Diri sendiri
kekerasan dilakukannya Orang lain/keluarga
o Diri sendiri : luka, Lingkungan
dijauhi teman, dll
o Orang lain/keluarga :
luka, tersinggung,
ketakutan, dll
o Lingkungan : barang
atau benda rusak dll
6. Klien dapat 6. Setelah … X pertemuan 6. Diskusikan dengan klien:
mengidentifikasi klien : Apakah klien mau mempelajari cara baru
cara konstruktif o Menjelaskan cara-cara mengungkapkan marah yang sehat
dalam sehat mengungkapkan Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk
mengungkapkan marah mengungkapkan marah selain perilaku
kemarahan kekerasan yang diketahui klien.
Jelaskan cara-cara sehat untuk
mengungkapkan marah:
Cara fisik: nafas dalam, pukul bantal atau
kasur, olah raga.
Verbal: mengungkapkan bahwa dirinya
sedang kesal kepada orang lain.
Sosial: latihan asertif dengan orang lain.
Spiritual: sembahyang/doa, zikir,
meditasi, dsb sesuai keyakinan agamanya
masing-masing
7. Klien dapat 7. Setelah … X pertemuan 7. 1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan
mendemonstrasikan klien memperagakan cara anjurkan klien memilih cara yang mungkin
cara mengontrol mengontrol perilaku untuk mengungkapkan kemarahan.
perilaku kekerasan kekerasan: 7.2. Latih klien memperagakan cara yang dipilih:
o Fisik: tarik nafas dalam, Peragakan cara melaksanakan cara yang
memukul bantal/kasur dipilih.
o Verbal: Jelaskan manfaat cara tersebut
mengungkapkan Anjurkan klien menirukan peragaan yang
perasaan kesal/jengkel sudah dilakukan.
pada orang lain tanpa Beri penguatan pada klien, perbaiki cara
menyakiti yang masih belum sempurna
o Spiritual: zikir/doa, 7.3. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah
meditasi sesuai dilatih saat marah/jengkel
agamanya
8. Klien mendapat 8. Setelah … X pertemuan 8.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga
dukungan keluarga keluarga: sebagai pendukung klien untuk mengatasi
untuk mengontrol o Menjelaskan cara perilaku kekerasan.
perilaku kekerasan merawat klien dengan 8.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu
perilaku kekerasan klien mengatasi perilaku kekerasan
o Mengungkapkan rasa 8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara
puas dalam merawat merawat klien perilaku kekerasan yang dapat
klien dilaksanakan oleh keluarga.
8.4. Peragakan cara merawat klien (menangani
perilaku kekerasan)
8.5.Beri kesempatan keluarga untuk
memperagakan ulang
8.6. Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan
8.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba
cara yang dilatihkan
4. Pelaksanaan :
Sesuai dengan rencana tindakan
keperawatan
Perlu validasi here and now
Pendokumentasiaannya tdd : waktu,
tindakan kep, diagnosa dan tujuan
yang ingin dicapai
5. Evaluasi :
Merupakan proses berkelanjutan dan
terus menerus untuk menilai efek dari
tindakan yang telah dilaksanakan
Merupakan penilaian pencapaian tujuan
Pendekatan yang digunakan :
S = respon subjektif
O = respon objektif
A = mengacu pd intervensi
P = tindak lanjut
Tindak lanjut dapat berupa :
Diteruskan
Dimodifikasi
Dibatalkan
Selesai : memelihara dan
mempertahankan kondisi