Oleh : Yuli Darwati,M.Si Ciri masa dewasa (Witherington ,1982) Masa dewasa diawali usia 20 tahun Salah satu ciri orang yang dewasa adalah memiliki ketegasan dalam meilih bentuk kehidupan. Maka religiusitas orang dewasa juga mengkuti ciri perkembangan di atas. Ciri dan karakteristik perkembangan religiusitas pada masa dewasa: Bergantung pada perkembangan religiusitas pada masa anak-anak dan remaja. Beragama berdasarkan pada pemikiran yang matang bukan ikut-ikutan. Bersikap positif terhadap ajaran agama dan mempelajarinya. Cenderung bersikap idealis, karena ada dorongan internal dalam beragama. Pengamalan ajaran agama didasarkan atas tanggungjawab. Dominan beragama untuk tujuan sosial dan perubahan, daripada akhirat Lansia Dimulai usia 65 tahun Ketika memasuki usia lansia , individu akan mengalami beberapa perubahan . Hurlock (1981); perubahan itu : Penampilan (Fisik berubah, kulit keriput dll) Internal (organ dalam, misal tulang rapuh, penuerunan fungsi organ tubuh lainnya) Kemampuan sensorik. Kemampuan mental (disebabkan fungsi organ tubuh manusia, terutama otak) Minat personal (lebih memusatkan pada dirinya sendiri. Selain itu: Produktifitas lansia juga menurun Oleh karena itu :
Lansia menggunakan agama sebagai alat untuk
memaknai kehidupan pasca produktif dan menggunakan agama untuk mengisi aktifitas kesehariannya Dengan demikian! Religiusitas lansia meningkat juka dibandigkan dengan religiusitas pada masa dewasa. Kegiatan keagamaan dijadikan peredam untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh lansia. Mengapa meningkat? Disamping faktor perbahan sebagaimana dijelaskan di atas, juga ada asumsi bahwa lansia semakin mendekati kematian. Richardson, Berman & Piwowarski (1983) kondisi ini bisa menyebabkan death anxiety. Agama mengajarkan kehidupan setelah kematian serta berbagai cara untuk mempersiapkannya agar mencapai kebahagiaan di alam setelah kematian. Lanjut .... Agama dijadikan coping untuk menurunkan kecemasan menghadapi kematian Templer (1972) : Religiusitas berkorelasi negatif dengan kecemasan menghadapi kematian. Artinya semakin tinggi religiusitas semakin rendah kecemasannya dalam menghadapi kematian. Dan sebaliknya semakin rendah religiusitas, semakin tinggi kecemasannya dalam menghadapi kematian.