Anda di halaman 1dari 10

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain penelitian

Desain penelitian adalah rencana penelitian yang mencatat perencanaan

dari cara berpikir dan merancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu

(Muharto & Ambarita, 2016). Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif, yaitu pendekatan yang digunakan untuk menguji teori objektif

dengan memeriksa hubungan antar variabel yang mana pada gilirannya dapat

diukur dengan instrument dan dapat dianalisa menggunakan prosedur statistik

(Creswell, 2014 dalam Wahidmurni, 2017).

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan quasi

exsperiment pre-test post-test with control dimana terdapat perlakuan pada

subjek penelitian dengan pengukuran sebelum dan sesudah intervensi pada

kelompok kontrol dan perilaku. Desain ini dapat menunjukkan ada atau

tidaknya perubahan sebelum dan sesudah perlakuan (Emzir, 2007).

Sugiyono (2007) mendefinisikan bahwa penelitian eksperimen adalah

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Pendapat serupa juga

dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2000) yang mendefinisikan penelitian

eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada

tidaknya akibat dari treatment pada subjek yang diselidiki. Cara untuk
39

mengetahuinya yaitu membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen

yang diberi treatment dengan satu kelompok pembanding yang tidak diberi

treatment.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan

(Sugiyono, 2015).

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien stroke di Klinik

Mandiri Center Stroke & Neurorehabilitation sebagai kelompok perlakuan

dan pasien stroke di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 sebagai

kelompok kontrol.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Sampel yang baik hendaknya bersifat representatif

atau dapat menggambarkan karakteristik populasi (Sugiyono, 2015).

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive

Sampling dimana pengambilan sampel dilkukan dengan pertimbangan

tertentu.
40

Adapun kriteria yang digunakan dikelompokkan dalam kriteria

inklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah (a) mengalami

gangguan kognitif; (b) pasien mampu memahami instruksi sederhana; (c)

mampu berkomunikasi secara verbal.

C. Variabel Penelitian

Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2015). Terdapat dua macam

variabel yaitu variabel bebas/independen dan variabel terikat/dependen

(Danim, 2002).

Variabel bebas / independen (X) merupakan variabel yang

mempegaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat.

Dalam penelitian ini dua variabel bebas: (a) VACS + neurorehabilitasi dan

(b) neurorehabilitasi keduanya menjadi variabel bebas karena memberikan

pengaruh pada level kognitif. Sedangkan variabel terikat / dependent (Y)

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya

variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah level

kognitif.
41

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data

primer dan sekunder (Kuntjojo, 2009). Data primer merupakan data yang

diperoleh langsung dari sumber, dalam hal ini data diperoleh melalui

wawancara, observasi dan test. Wawancara dilakukan untuk mengetahui

pendapat, pandangan serta efek yang dirasakan oleh klien sebelum dan

sesudah dilakukan intervensi. Observasi dilakukan untuk mengetahui

bagaimana respon-respon yang muncul ketika latihan maupun pada saat

melakukan aktivitas sehari-hari serta situasi yang menjadi sumber data.. Test

dilakukan dengan instrumen pemeriksaan Cognistat (pre-Test), hasil penilaian

akan dikorelasikan dengan skor Cognistat (post-Test) yang diperoleh setelah

dilakukan intervensi menggunakan neurorehabilitation atai kombinasi VACS

dan neurorehabilitation sebanyak 16 kali sesi terapi dengan durasi 60 menit

Data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh langsung dari

sumbernya, dalam hal ini peneliti mengumpulkan data dari rekam medis

Klinik Mandiri Center Stroke & Neurorehabilitation Dan Panti Tresna

Werdha Budi Mulia 1 untuk mengetahui data-data yang dikehendaki.


42

E. Definisi operasional

Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional


No. Variabel Definisi operasional Instrumen Skala

1. Kombinasi Kombinasi latihan Neurorehabilitation Nominal

VACS dan dan Aplikasi berbasis komputer yang

Neurorehabi digunakan untuk latihan kognitif yang

litation terdiri dari beberapa sub latihan

diantaranya: perceptual skill, orientasi,

memori, olah raga dan masakan.

Latihan dilakukan selama 2 bulan

dalam 16 kali pertemuan dengan

frekuensi 2 kali seminggu dalam waktu

60 menit.
43

No. Variabel Definisi operasional Instrumen Skala


2. Level Tingkat kemampuan proses berpikir Cognistat Interval
kognitif tentang situasi tertentu atau disebut
potensi intelektual meliputi : Level of
Consciousness, Orientation, Attention,
Comprehension, Repetition, Naming,
Constructioanal ability, Memory,
Calculation, Similiarities, Judgment
Level kognitif dapat diketahui melalui
pemeriksaan Cognistat. Pemeriksaan
akan dilakukan sebanyak 2 kali,
sebelum dan sesudah intervensi
3. Neurorehabi Tindakan rehabilitasi yang berupa Nominal
litation terapi latihan motor control pada pasien
stroke. Latihan akan dilakukan selama
2 bulan dalam 16 kali pertemuan
dengan frekuensi 2 kali dalam
seminggu dengan durasi 60 menit
terapi.

F. Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelituan ini adalah Cognistat atau

yang sebelumnya disebut NCSE, merupakan instrument yang menilai kognisi

secara singkat tetapi kuantitatif, menggunakan tes independent untuk

mengevaluasi lima fungsi komponen utama kognitif diantaranya: bahasa,

konstruksi, memori, perhitungan dan pemikiran serta terdapat pemeriksaan


44

secara terpisah menilai tingkat kesadaran, orientasi, dan perhatian. Instrument

ini dapat mengidentifikasi area fungsi yang kognif yang utuh dan rinci pada

komponen yang bermasalah (Kieran, Muller, Langston & Dyke, 1987). Dalam

penelitian (Johansson, Kvitting, Wressle & Marcusson, 2014) disebutkan

bahwa Cognistat memiliki akurasi diagnostik yang relative baik dan

sensitifitas terbaik bila dibandingkan dengan Mini mental State Examination

(MMSE) dan Clock Drawing Test (CDT) dengan indeks utilitas klinis (CUI+)

0,72.

Cognistat memiliki 10 subjek penilaian: orientasi, perhatian, bahasa

(pemehaman, pengulangan dan penamaan), kemampuan konstruksi, memori,

perhitungan dan penalaran (persamaan dan penilaian). Pada subjek penilaian

bahasa terdapat aspek kualitatif dari kelancaran kata tetapi tidak diberi skor.

Setiap subtes kecuali memori dan orientasi terdapat tes penyaring, jika pasien

gagal dalam skrining akan diberikan tes metrik. Skor yang lebih tinggi

menunjukkan tingkat fungsi yang lebih tinggi di setiap domain. Setiap subtes

memiliki penilaian yang berbeda (orientasi 0-12; perhatian 0-8; pemahaman

0-6; pengulangan 0-12; penamaan 0-8; kemampuan konstruksi 0-6; memori 0-

12; perhitungan 0-4; persamaan 0-8; penilaian 0-6). Hasil disajikan dalam

bentuk grafis dan berisi informasi tentang tingkat penurunan nilai

(normal/rata-rata, ringan, sedang, dan parah). Hasil tes tidak disajikan secara

global. Apabila pasien lulus dalam tes penyaring dianggap normal/rata-rata.

Cognistat memiliki aturan yang dikoreksi usia dan membutuhkan waktu


45

sekitar 20 menit untuk diberikan. Dalam penelitian ini cognistat diberikan

sesuai dengan insruksi standart dalam manual dan titik potong untuk

penurunan penilaian nilai digunakan dalam setiap subtest cognistat.

(Johansson, Kvitting, Wressle & Marcusson, 2014).

Adapun teknik pelaksanaan Cognistat sebagai berikut : a) Fokus pada

kemampuan individu; b) Terapis harus “familiar” dengan test, dokumentasi

pemikiran tanpa menggunakan proses; c) Penjelasan tentang tujuan

pemeriksaan; d) Terapis berhadapan dengan pasien; e) terapis menyampaikan

isi cognistat sesuai dengan standart pelaksanaan; f) Seluruh test diselesaikan

dalam satu sesi.

G. Analisis Data

Analisis data dilakukan berdasarkan desain penelitian kuantitatif,

Quasi Experiment Pre-Test Post-Test with Control. Desain penelitian berupa

penelitian berpasangan dua kelompok dengan skala pengukuran komparatif,

yaitu membandingkan hasil pemeriksaan sebelum dan sesudah intervensi.

Setelah dilakukan pemeriksaan (pre-test) menggunakan Cognistat

diperoleh data interval berupa tingkat kognitif. Dari data tersebut dilakukan

uji univariat dan bivariate.

Sebelumnya, data sampel akan di uji normalitas, apa bila jumlah

sampel lebih dari 50 akan dilakukan uji Kolmogorov Smirnov dan apa bila

jumlah sampel kurang dari 50 akan dilakukan uji Saphiro-Wilk. Data


46

terdistribusi mormal merupakan syarat data parametrik sehingga dapat

memiliki karakteristik yang empirik yang dapat mewakili populasi. Apabila

data tidak terdistribusi normal maka akan dilakukan tranformasi data,

kemudian jika data tetap tidak normal maka akan dilakukan uji non-

parametric menggunakan uji Wilcoxson atau Mann Whitney.

Selanjutnya untuk mengetahui adakah perbedaan level kognitif

sebelum dan sesudah dilakukan tindakan terapi, dilakukan uji data

diantaranya: uji menggunakan paired sample t-Test untuk mengetahui adakah

perbedaan level kognitif pada masing-masing kelompok, kemudian dilakukan

uji beda untuk mengetahui perbedaan antara kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol dengan menggunakan independent sample t-test.

Keseluruhan uji ini dilakukan dengan SPSS. 24


47

H. Prosedur dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Klinik Mandiri Center and

Neurorehabilitation dan Panti Werdha Budi Mulia 1 Jakarta. Berikut jadwal

pelaksanaan penelitian :

Tabel. 3.2. jadwal penelitian

No. Kegiatan Tahun


2019 2020
Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan
1. Penyusunan proposal
2. Pendaftaran Seminar Proposal
3. Seminar Proposal
4. Revisi Proposal
5. Pengumpulan Proposal
6. Pengambilan Data Penelitian
7. Penulisan & Bimbingan
Laporan Penelitian
8. Pendaftaran Sidang Skripsi
9. Sidang Skripsi
10. Pengumpulan Skripsi &
Kelengkapan

Anda mungkin juga menyukai