Universitas Lampung
JOURNAL READING
Combined Exercise and Cognitive
Training System for Dementia Patients:
A Randomized Controlled Trial
Perceptor: Oleh:
dr. Tendry Septa, Sp.KJ (K) 1. Arba Indra Putra 1918012141
dr. Cahyaningsih Fibri R., Sp.KJ 2. Vina Amelia 2118012055
dr. High Boy Kalmulrubog H, Sp.KJ 3. Erlicha Paramitha Maryanto 2118012041
4. Shenia Verinda Harsa 2118012017
Penulis :
Hitoshi Okamura, Michiaki Otani, Naonori Shimoyama, Takayuki Fujii
Judul Artikel :
Combined Exercise and Cognitive Training System for Dementia Patients: A
Randomized Controlled Trial
Penerbit : Karger
Nomor : 45
Tanggal publikasi : 4 Juni 2018
Jumlah halaman : 8 halaman
Sitasi:
Okamura H, Otani M, Shimoyama N, Fujii T. Combined Exercise and Cognitive Training
System for Dementia Patients: A Randomized Controlled Trial. Dement Geriatr Cogn Disord.
2018;45(5-6):318-325. doi: 10.1159/000490613. Epub 2018 Jul 23. PMID: 30036871.
OUTLINE
ABSTRAK HASIL
PENDAHULUAN DISKUSI
METODE
100 orang pasien demensia, diambil secara acak untuk
dikelompokkan ke dalam 2 grup.
Grup 1: mendapat intervensi berupa latihan fisik dan
latihan kognitif selama 6 minggu berturut-turut.
Grup 2: grup kontrol
Evaluasi menggunakan Trail Making Test-Part A, the
Mini-Mental State Examination, dan N-type activities
of daily living evaluation scale khusus lansia
ABSTRAK
HASIL
KESIMPULAN
KRITERIA EKSKLUSI :
Diagnosis demensia dan penyakit
penyebabnya telah dikonfirmasi oleh 1. Memiliki riwayat penyakit
psikiater berpengalaman dengan kardiovaskular;
menggunakan kriteria diagnostik dari 2. Membutuhkan manajemen faktor
Diagnostic and Statistical Manual of Mental risiko (penyakit kardiovaskular,
Disorders, 5th edition (DSM-5). Tidak ada hipertensi, diabetes mellitus, dll);
pembatasan mengenai jenis atau tingkat 3. Tidak layak untuk berpartisipasi
keparahan demensia. dalam penelitian berdasarkan
penilaian dokter
METODE
INTERVENSI PROSEDUR
● Variabel dependen:
● Variabel dependen: Skor N-ADL setelah
Skor MMSE setelah intervensi
intervensi ● Variabel independen :
● Variabel independen : Usia, perubahan skor MMSE
Usia, perubahan skor TMT-A sebelum hingga setelah
sebelum hingga setelah intervensi, skor N-ADL dan
nilai signifikansi ditetapkan sebagai
intervensi, skor TMT-A dan skor MMSE sebelum
p < 0.05 (two-tailed). Analisis
skor MMSE sebelum intervensi
statistik menggunakan SPSS versi
intervensi 24.0J untuk Windows.
METODE
Dalam penelitian ini, kombinasi latihan fisik dan pelatihan kognitif dengan metode sederhana (5
menit/sesi, 1 sesi atau lebih/minggu) memberikan hasil yang efektif untuk mengurangi
gangguan kognitif pada lansia dengan demensia.
Nilai MMSE setelah intervensi secara signifikan terkait dengan perubahan nilai TMT-A yang
menunjukkan bahwa gangguan kognitif dapat dikurangi melalui peningkatan perhatian dan
konsentrasi. Nilai N-ADL setelah intervensi secara signifikan berkaitan dengan perubahan nilai
MMSE mendukung penelitian sebelumnya oleh Sam, et. al (2018) bahwa gangguan kognitif
berkaitan dengan gangguan aktivitas sehari-hari pada lansia dengan demensia.
DISKUSI
Selama program intervensi ini, subjek tidak diajak bicara, sehingga konsentrasinya terfokus pada
latihan yang ada. Moisala et. al (2015) melaporkan bahwa perhatian yang terbagi (yaitu, tugas
ganda) menghasilkan peningkatan aktivitas di frontal medial dan lateral daerah, sehingga
menunjukkan hubungan antara fungsi perhatian dan aktivitas otak. Pelatihan fisik yang melibatkan
konsentrasi (seperti diadopsi dalam metode intervensi ini) lebih cenderung mengarah pada
aktivitas otak yang lebih tinggi dan peningkatan fungsi kognitif daripada pelatihan fisik yang
monoton.
Sedangkan pada kelompok intervensi besarnya perubahan skor pada masing-masing skala
(MMSE, TMT-A, dan N-ADL) menjadi lebih kecil dengan waktu dari 1 bulan sampai 3 bulan
setelah intervensi dibandingkan dengan besarnya segera setelah intervensi. Hasil ini
menyarankan perlunya penerapan program pelatihan ini secara berkelanjutan untuk
mempertahankan kemanjuran sistem dalam meningkatkan fungsi kognitif dan ADL.
DISKUSI
KELEBIHAN
Penelitian ini dilakukan dengan persetujuan Komite Etik Penelitian Klinis dari institusi
penulis yang bersangkutan. Karena subjek penelitian ini menderita demensia,
menyebabkan informed consent menjadi sulit. Oleh karena itu, anggota keluarga subjek
diberikan informed consent secara tertulis mengenai tentang tujuan, metode, perincian,
pilihan untuk menolak partisipasi setiap saat sebelum/selama studi, dan perlindungan
privasi. Baik pasien dan anggota keluarga mereka memberikan persetujuan untuk
partisipasi agar dapat terdaftar dalam penelitian ini.
STATEMENT PENUTUP
Studi ini didanai oleh Chudenko Corporation. Namun, perusahaan ini tidak memiliki
peran dalam desain penelitian ini, interpretasi data, atau pilihan publikasi data. Tinjauan
potensi conflict of interest dilakukan di Komite Pengendalian Konflik Kepentingan
Penelitian Klinis dari institusi penulis sebelum dimulainya studi
REFERENSI
CRITICAL
APPRAISAL
PICO VIA
CRITICAL APPRAISAL
PICO
Subjek diambil dari lansia dengan demensia yang berada pada 3 fasilitas daycare
P atau residential care terpilih. Diagnosis demensia dan penyakit penyebabnya telah
dikonfirmasi oleh psikiater berpengalaman dengan menggunakan kriteria diagnostik
dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th edition (DSM-5).
O Perbandingan perubahan skor pada skala evaluasi antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol menunjukkan interaksi yang signifikan untuk semua skor.
VALIDITY
VALIDITY
VALIDITY
VALIDITY
VALIDITY
VALIDITAS
IMPORTANCE