Anda di halaman 1dari 8

STATUS PASIEN

GLAUKOMA PRIMER KRONIS SUDUT TERBUKA ODS

Oleh:

Dima Fitri Hayuningrum


2118012018

Pembimbing:

dr. Farida Oktarina, Sp.M (K)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA


RSUD A. DADI TJOKRODIPO
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 63 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Ikan Nila No. 28 LK III Bumi Waras, Bandar
Lampung
Datang ke Poli : 6 September 2022

II. ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Penglihatan pada mata kanan dan kiri buram secara perlahan sejak 5 tahun yang
lalu dan memberat sejak 1 tahun terakhir.

Keluhan Tambahan:
Sakit kepala, rasa berat dan nyeri pada kedua mata. Kedua hanya dapat melihat
benda yang berada di pandangan depan dan tampak buram.

Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien Ny. S (63 Tahun) datang ke Poli Mata RSUD A. Dadi Tjokrodipo pada
tanggal 6 September 2022 dengan keluhan kedua mata buram secara perlahan
sejak 5 tahun yang lalu, hal tersebut mengganggu aktivitas pasien. Pasien juga
mengeluhkan rasa sakit pada kepala, rasa berat dan nyeri pada mata tanpa
dipengaruhi oleh waktu. Pasien mengeluhkan matanya sering berair, cepat lelah
dan kesulitan dalam membaca. Pasien mengatakan apabila berjalan pasien sering
menabrak-nabrak, karena pasien hanya dapat melihat benda yang berada di
pandangan depan pada matanya. Pasien mengatakan keluhan memberat sejak 1
tahun terakhir. Keluhan yang memberat seperti penglihatan yang buram, rasa silau
apabila terkena lampu dan sinar matahari secara langsung pada mata pasien. Mata
kanan tidak dapat melihat huruf meskipun dalam jarak yang dekat. Mata kiri
pasien buram dan hanya dapat melihat huruf dari jarak jauh. Pandangan berkabut
saat melihat cahaya disangkal. Keluhan mata merah tidak ada.

Menurut pasien, awalnya 5 tahun yang lalu pasien merasakan nyeri pada kedua
mata hingga kepala. Keluhan tersebut disertai mual dan muntah. Selain itu, pasien
juga mengeluhkan pandangan buram secara perlahan pada kedua mata dan rasa
silau serta melihat lingkaran di sekitar cahaya apabila melihat sinar lampu secara
langsung dan terlihat noda melayang pada penglihatannya, hingga 4 tahun
kemudian pasien mulai kesulitan dalam membaca dan apabila berjalan pasien
sering menabrak karena pasien hanya bisa melihat benda yang berada di
pandangan depan matanya. Saat itu pasien sudah disarankan melakukan operasi
namun pasien menolak sehingga pasien hanya diberikan obat rutin. Pasien sudah
diberikan obat tetes timolol yang sudah dipakai selama 7 bulan dan sudah distop.
Selanjutnya pasien diberikan obat tetes latanoprost yang sudah dipakai sejak 2
bulan terakhir.

Keluhan serupa sebelumnya disangkal oleh pasien, keluhan pandangan berkabut,


mata merah disangkal, keluhan riwayat penyakit hipertensi dan diabetes mellitus
disangkal dan riwayat pemakaian kacamata sebelumnya disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu:


Riwayat menggunakan kacamata (-). Pasien belum pernah mengalami keluhan
serupa sebelumnya. Riwayat penyakit mata lain sebelumnya disangkal. Riwayat
operasi mata disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga:


Keluarga tidak ada yang mengalami keluhan serupa dengan pasien.

Riwayat Sosial Pribadi:


Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat. Riwayat pemakaian obat tetes mata
sejak 9 bulan yang lalu. Pada 7 bulan pertama pasien menggunakan obat tetes
mata timolol dan 2 bulan terakhir menggunakan obat tetes mata latanoprost.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 125/80 mmHg
Nadi : 82x /menit
Pernafasan : 18/menit
Suhu : 36,6 ○C

Status Generalis
KEPALA
Bentuk : Normocephal
Rambut : Kesan dalam batas normal
Mata : Terlampir
Telinga : Kesan dalam batas normal
Hidung : Kesan dalam batas normal
Mulut : Kesan dalam batas normal
Leher : Kesan dalam batas normal

PARU
Inspeksi : Kesan dalam batas normal
Palpasi : Kesan dalam batas normal
Perkusi : Kesan dalam batas normal
Auskultasi : Kesan dalam batas normal

JANTUNG
Inspeksi : Kesan dalam batas normal
Palpasi : Kesan dalam batas normal
Perkusi : Kesan dalam batas normal
Auskultasi : Kesan dalam batas normal
ABDOMEN
Inspeksi : Kesan dalam batas normal
Auskultasi : Kesan dalam batas normal
Perkusi : Kesan dalam batas normal
Palpasi : Kesan dalam batas normal

GENITALIA EKSTERNA : Tidak dilakukan

EKSTREMITAS
Superior : Kesan dalam batas normal
Inferior : Kesan dalam batas normal

STATUS OFTALMOLOGIS

OD OS

OD OS
OCULI DEXTRA (OD) KETERANGAN OCULI SINISTRA (OS)
1/60 Visus 20/40
Tidak dilakukan Koreksi Tidak dilakukan
Ortoforia Posisi Bola Mata Ortoforia
N +2 (palpasi digital) TIO N +2 (palpasi digital)

0 0 0
0
0 0
0 0 Gerak Bola Mata
0 0
0 0
Bebas ke segala arah Bebas ke segala arah

Lapang Pandang
Mata

Penurunan lapang pandang Penurunan lapang pandang


perifer perifer

Edema (-), Hiperemis (-), Edema (-), Hiperemis (-),


Sekret (-), Trikiasis (-), Palpebra Superior Sekret (-), Trikiasis (-), Be
Benjolan (-) njolan (-)
Nodul lunak (+), mobile UK
Edem (-), hiperemis (-),
±3x1cm batas tegas, Hipere Palpebra Inferior
lesi (-)
mis (+)
Dalam batas normal Supersilia Dalam batas normal
Eksoftalmus (-),
Eksoftalmus (-),
endoftalmus (-),
endoftalmus (-), strabismus Bulbus Oculi strabismus (-), nistagmus
(-), nistagmus (-)
(-)

Injeksi (-), sekret (-) Konjungtiva Tarsal Injeksi (-), sekret (-)
Injeksi (-) Konjungtiva Forniks Injeksi (-)
Injeksi (-), sekret (-) Konjungtiva Bulbi Injeksi (-), sekret (-)
Injeksi siliar (-), ikterik (-), Sklera Injeksi siliar (-), ikterik (-)

Jernih, infiltrat (-), sikatrik Kornea Jernih, infiltrat (-), sikatrik


(-) (-)
Sedang, hipopion (-), Sedang, hipopion (-),
hifema (-) COA hifema (-)
Warna cokelat, cripta jelas, Warna cokelat, cripta jelas,
sinekia (-) Iris sinekia (-)
Bulat, sentral, reguler,
Bulat, sentral, reguler,
ukuran 3mm, refleks
ukuran 3mm, refleks cahaya Pupil cahaya direk (+) indirek
direk (+) indirek (+)
(+)
Jernih, Shadow test (-) Lensa Jernih, Shadow test (-)
Tidak diperiksa Funduskopi Tidak diperiksa

Pemeriksaan Penunjang
Tonometri
TIO OD : 16 mmHg
TIO OS : 12 mmHg

IV. RESUME
Ny. S (63 tahun) datang dengan keluhan kedua mata buram sejak 5 tahun yang
lalu dan memberat sejak 1 tahun yang lalu, hal tersebut mengganggu aktivitas
pasien. Pasien juga mengeluhkan rasa sakit pada kepala, rasa berat dan nyeri pada
mata tanpa dipengaruhi oleh waktu. Pasien mengeluhkan matanya sering berair,
cepat lelah dan kesulitan dalam membaca. Pasien mengatakan apabila berjalan
pasien sering menabrak-nabrak, karena pasien hanya dapat melihat benda yang
berada di pandangan depan pada matanya. Pasien mengatakan keluhan memberat
sejak 1 tahun terakhir. Keluhan yang memberat seperti penglihatan yang buram,
rasa silau apabila terkena lampu dan sinar matahari secara langsung pada mata
pasien. Pandangan berkabut saat melihat cahaya disangkal. Keluhan mata merah
tidak ada. Pasien sudah diberikan obat tetes timolol yang sudah dipakai selama 7
bulan dan sudah distop. Selanjutnya pasien diberikan obat tetes latanoprost yang
sudah dipakai sejak 2 bulan terakhir. Keluhan serupa sebelumnya disangkal oleh
pasien, keluhan pandangan berkabut, mata merah disangkal, keluhan riwayat
penyakit hipertensi dan diabetes mellitus disangkal dan riwayat pemakaian
kacamata sebelumnya disangkal.

V. DIAGNOSIS BANDING
 Glaukoma Sekunder Kronis Sudut Terbuka ODS
 Normotension Glaucoma
 Glaukoma Fakolitik

VI. DIAGNOSIS KERJA


Glaukoma Primer Kronis Sudut Terbuka ODS

VII. PENATALAKSANAAN
Nonmedikamentosa:
 Menjelaskan mengenai penyakit pasien, penyebab, faktor resiko dan
komplikasi penyakit.
 Edukasi mengenai hygiene (tidak memegang atau mengusap mata) untuk
menjaga kebersihan mata dan mencegah terjadinya infeksi.
 Melakukan rujukan ke spesialis mata untuk tatalaksana lebih lanjut atau dapat
dilakukan tindakan pembedahan seperti trabekulektomi.

Medikamentosa:
 Asetazolamid 250 mg tablet 3 dd 1
 Timolol 0,5% ED 2 dd gtt 1 ODS

VIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Dubia ad malam
Quo ad sanationam : Dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai