Preceptor:
dr. M. Yusran., M.Sc., Sp.M(K).
Oleh:
Agustinus Evrianto Irawan (2118012023)
Rivaldi Marzel (2018012191)
Cindy Gustavia Dwirusman (2118012019)
Syahfa Alzena Asadha (2118012203)
Kaltihennah Oktavia Frauprades (2118012208)
Salsabila Almira Taufani (2118012210)
Ny. S, 55 tahun, datang ke Poli Mata RSUD Abdul Moeloek atas rujukan dari RSUD Alimuddin
Umar, dengan keluhan pada mata kanan terjadi penurunan penglihatan sejak 2 bulan yang lalu
secara mendadak, lalu pasien mengeluhkan seperti tampak adanya bintik-bintik hitam yang
melayang-layang dan terkadang pada mata kanan terasa lebih silau seperti adanya cahaya.
Keluhan ini tidak disertai adanya nyeri, mata merah, dan kotoran pada mata.
Riwayat penggunaan kacamata ataupun lensa kontak sebelumnya disangkal. Pasien mengatakan
memiliki riwayat penyakit diabetes melitus sejak 10 tahun yang lalu. pasien mengatakan tidak
memiliki riwayat alergi makanan ataupun obat.
RIWAYAT PENYAKIT
RIWAYAT RIWAYAT
PENYAKIT PENYAKIT
DAHULU KELUARGA
• Pasien memiliki riwayat penyakit • Tidak ada anggota keluarga ataupun orang
diabetes melitus sejak 10 tahun terdekat pasien yang mengalami keluhan
yang lalu, riwayat darah tinggi serupa
disangkal. • Riwayat darah tinggi dan kencing manis
pada keluarga disangkal
PEMERIKSAAN FISIK Kepala
Normocephal, tidak
ada kelainan
Thoraks
Kesadaran : Kesan dalam batas Leher
Pembesaran KGB
Compos mentis normal
leher (-)
OD OS
STATUS OFTALMOLOGI
OD OS
½ / 60 Visus 6/30
O O O O
O O
+ +
+ + + +
+ + Lapang Pandang + +
+ + + +
+ +
STATUS OFTALMOLOGI
OD OS
Eksoftalmus (-), Endoftalmus (-), Bulbus Oculi Eksoftalmus (-), endoftalmus (-),
strabismus (-), nystagmus (-) strabismus (-), nystagmus (-)
Ektropion (-), entropion (-), edema Palpebra Superior Ektropion (-), entropion (-), edema
(-), hiperemis (-), ptosis (-) (-), hiperemis (-), ptosis (-)
Ektropion (-), entropion (-), edema Palpebra Inferior Ektropion (-), entropion (-), edema
(-), hiperemis (-) (-), hiperemis (-)
Hiperemis (-), injeksi (-) Konjungtiva Tarsal Hiperemis (-), sekret (-)
Hiperemis (-), injeksi (-) Konjungtiva Forniks Hiperemis (-), sekret (-)
Injeksi (-), sekret (-) Konjungtiva Bulbi Injeksi (-), sekret (-)
STATUS OFTALMOLOGI
OD OS
Injeksi (-), ikterik (-) Sklera Injeksi (-), ikterik (-)
Jernih, infiltrate (-), sikatrik (-) Kornea Jernih, infiltrate (-), sikatrik (-)
Dalam, hipopion (-), hifema (-) COA Dalam, hipopion (-), hifema (-)
Cokelat, kripta jelas, sinekia (-) Iris Cokelat, kripta jelas, sinekia (-)
Isokhor, bulat, reflex cahaya (+) Pupil Isokhor, bulat, reflex cahaya (+)
Reflek fundus: red refleks (+) Funduskopi Reflek fundus: red refleks (+)
Papil N.II: bentuk bulat, batas tegas, Papil N.II: bentuk bulat, batas tegas,
CDR 0.3 CDR 0.3
Retina: terlihat berwarna keabuan Retina: perdarahan (-), hard exudate
Makula: makula edem (-) (-)
Makula: makula edem (-)
Diagnosis Klinis
Operasi (vitrektomi)
PROGNOSIS
Blair K & Cyzz CN. 2022. Retinal Detachment. In: StatPearls Publishing.
FAKTOR RISIKO
Faktor risiko robekan pada neurosensoris retina yang dapat
menyebabkan ablasio retina regmatogen
1. Degenerasi lattice
2. Lipatan meridional
3. Miopia patologis
4. Riwayat operasi intraokular
5. Trauma
6. Ablasio retina di mata lainnya
7. Riwayat keluarga dengan ablasio retina regmatogen
Blair K & Cyzz CN. 2022. Retinal Detachment. In: StatPearls Publishing.
PATOFISIOLOGI
❖ Ablasio retina terjadi bila perlekatan antara lapisan EPR dan neurosensoris
terlepas.
❖ Ablasio retina regmatogen terjadi karena tiga faktor, yaitu adanya gel vitreous
yang mencair, traksi yang menjaga robekan tetap terbuka dan robekan full
thickness (break) dari retina yang cukup untuk membuat cairan masuk ke rongga
subretina.
❖ Ketiga faktor ini harus ditemukan bersamaan agar terjadi ablasio retina
regmatogen.
❖ Break yang ada dibuka oleh traksi dari vitreretina sehingga akumulasi cairan
vitreous dapat masuk dan kemudian memisahkan lapisan neurosensoris dan
lapisan EPR retina.
Blair K & Cyzz CN. 2022. Retinal Detachment. In: StatPearls Publishing.
PATOFISIOLOGI Ablasio Retina
Regmatogen: akumulasi
Penambahan usia dapat cairan sub retina akibat Retina terpisah dari
menyebabkan sebagian dari robekan pada retina lapisan koroid pada
dari cairan vitreous sehingga cairan gel bagian posterior mata
terlepas dari retina. vitreous masuk di bawah
retina.
Keterangan :
a. Gelembung gas dimasukkan pada
area yang mengalami ablasio retina
b. Gelembung gas menutup break pada
retina
Gas yang sering digunakan untuk pelaksanaan prosedur pneumatic retinopexy, yaitu :
Pigmentary glaucoma
Katarak
Uveitis