Anda di halaman 1dari 32

Case Report:

Glaukoma Akut
Rasyiqah Saratiana

Pembimbing:
dr. Andi Surahmat, Sp. M
Dr. Etikawati Setyaningrum

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER ANGKATAN IV 2022 RSUD HJ ANNA LASMANAH FEBRUARI 2023
BANJARNEGARA
Status
Pasien
NAMA Ny. S

UMUR 28 tahun

JENIS KELAMIN Perempuan

Identitas Pasien ALAMAT Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara

NO RM 000028xx

TANGGAL 23 Desember 2022, pukul 10.00 WIB


PEMERIKSAAN

Anamnesis
Keluhan Utama Keluhan Tambahan
Nyeri pada mata kanan dan kiri sejak Kedua mata merah, pandangan kabur
±4 jam SMRS. dan merasa silau.
Riwayat Penyakit Sekarang

Awalnya pasien mengeluh Saat terbangun pasien merasakan nyeri Pasien menyangkal adanya
pusing, mual dan muntah sejak mata kanan dan kiri, keluhan dirasakan keluhan lain seperti
±12 jam SMRS. Pasien sejak ±4 jam SMRS, nyeri dirasakan pandangan menyempit,
mengkonsumsi paracetamol lalu tiba-tiba, nyeri mata kiri lebih pandangan seperti tertutup
keluhan mereda hingga pasien mendominasi. Keluhan timbul disertai tirai, pandangan seperti
tertidur. dengan mata merah, pandangan kabur tertutup kabut.
dan merasa silau sehingga kesulitan
untuk membuka mata.
Riwayat Penyakit Dahulu
Keluhan serupa : disangkal
Riw. penyakit mata : miopia tinggi (kacamata minus 11) → bulan juli 2022 datang ke RS dengan
keluhan pandangan kabur saat melihat terlalu lama, pusing, pegal, silau, mual.
Riw. trauma : jatuh dari motor ± 2 tahun yang lalu
Riw. HT, DM, Alergi : disangkal
Riw. operasi : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Pengobatan


Riw. penggunaan obat tetes mata dan obat lainnya
Keluhan serupa HT, DM, glaukoma disangkal.
disangkal.

Riwayat Kebiasaan
Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok. Pasien
sehari-hari beraktivitas di rumah
Pemeriksaan
Fisik
Status Generalis
Kepala & Leher Toraks
● KU : Sedang
● Kesadaran : Composmentis Normocephal, SDV (+/+), ronkhi (-/-),
● TTV pembesaran KGB (-) wheezing (-/-), S1 S2
○ TD : 119/67 mmHg reguler, bising (-)
○ HR : 78x/menit
○ RR : 20x/menit
○ Suhu : 36,6॰C
○ SpO2 : 97%
Abdomen Ekstremitas
Supel, BU (+) normal, Akral hangat, CRT ≤2
NT (-) detik, edem (-/-/-/-)
Status Oftalmologis
OD MATA OS

1/60 Visus 1/∞

Ortoforia Kedudukan Bola Mata Ortoforia

Gerakan bola mata

Dalam batas normal Lapang pandang Dalam batas normal

Arah tumbuh teratur, madarosis (-), sikatrik (-) Silia dan Suprasilia Arah tumbuh teratur, madarosis (-), sikatrik (-)

Hiperemis (-), edema (-), hordeolum (-), kalazion Hiperemis (-), edema (-), hordeolum (-), kalazion
Palpebra Superior dan
(-), ptosis (-), lagoftalmus (-), entropion (-), (-), ptosis (-), lagoftalmus (-), entropion (-),
Inferior
ektropion (-) ektropion (-)

Hiperemis (-), edema (-), folikel (-) Hiperemis (-), edema (-), folikel (-)
Konjungtiva Tarsal
papil (-), hordeolum interna (-) papil (-), hordeolum interna (-)
Status Oftalmologis
OD MATA OS

Injeksi konjungtiva (+), injeksi siliar (-), pterygium Injeksi konjungtiva (+), injeksi siliar (-), pterygium
Konjungtiva Bulbi
(-), pinguekula (-) (-), pinguekula (-)

Berkabut, edema (+), infiltrat (-), sikatrik (-), ulkus Berkabut, edema (+), infiltrat (-), sikatrik (-), ulkus
Kornea
(-) (-)

Dangkal, flare (-), sel (-), hipopion (-), hifema (-) Bilik Mata Depan Dangkal, flare (-), sel (-), hipopion (-), hifema (-)

Kripta (+) normal, warna coklat, sinekia Kripta (+) normal, warna coklat, sinekia
Iris
anterior/posterior (-) anterior/posterior (-)

Bulat, isokor, letak ditengah, ∅ 6 mm, RCL/RCTL Bulat, isokor, letak ditengah, ∅ 6 mm, RCL/RCTL
Pupil
(+), mid-dilatasi (+), mid-dilatasi

Shadow test (-) Lensa Shadow test (-)

57 mmHg TIO 53 mmHg

Tidak dilakukan Funduskopi Tidak dilakukan


Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan Hasil

Hemoglobin 14,4

Hematokrit 44,1

Trombosit 156.000

Leukosit 5.780

HbsAg Non Reaktif

Antigen SARS-COV-2 Negatif


Resume
Pasien datang dengan keluhan nyeri mata kanan dan kiri, keluhan dirasakan sejak ±4 jam SMRS, nyeri
dirasakan tiba-tiba, nyeri mata kiri lebih mendominasi. Keluhan timbul disertai dengan mata merah,
pandangan kabur dan merasa silau. Pasien sebelumnya mengeluh pusing, mual dan muntah sejak ±12
jam SMRS. Pasien memiliki miopia tinggi (-11.00 ODS) dan riwayat jatuh dari motor ±2 tahun yang
lalu. Status oftalmologis didapatkan visus OD 1/60 dan OS 1/∞, pada segmen anterior ODS didapatkan
injeksi konjungtiva, edema kornea, bilik mata depan dangkal, pupil anisokor ( ∅ 3mm/4mm) mid-
dilatasi, TIO OD 57 mmHg dan OS 53 mmHg. Pemeriksaan lab dalam batas normal.

Assessment
Glaukoma akut sudut tertutup ODS
Plan
IV Per Oral Eyedrop
• Infus RL 20 tpm • PO Glauseta 3 x 1 tab • Timolol 0,5% 2 x 2 tetes
• Infus manitol 20% 200cc (acetazolamide) ODS
• Injeksi ranitidin 50 mg/12 • PO Aspar K 1 x 1 tab • Polidemisin 6 x 2 tetes
jam (kalium aspartate) ODS
• Injeksi ondansetron 4 • PO Na diclofenac 2 x 1 • Cendo carpine 2% 4 x 2
mg/8 jam tab tetes ODS
• Injeksi ketorolac 30 mg
extra
CPPT
24 Desember 2022 25 Desember 2022 26 Desember 2022

S Nyeri pada mata berkurang, pusing S Nyeri pada mata berkurang, silau (+), S Nyeri pada mata berkurang, silau (-)
berkurang, silau (+), mual (-), muntah (-) pusing (-), mual (-), muntah (-)

O KU baik, TTV normal O KU baik, TTV normal O KU baik, TTV normal


PF oftalmologis: visus OD 1/60 OS 1/60, PF oftalmologis: visus OD 2/60 OS 1/60, PF oftalmologis: visus OD 2/60 OS 1/60,
segmen anterior ODS: injeksi konjungtiva segmen anterior ODS: injeksi konjungtiva segmen anterior ODS: injeksi konjungtiva
(+), edema kornea (+), bilik mata depan (+)↓, edema kornea (+), bilik mata depan (+)↓, edema kornea (+), bilik mata depan
dangkal (+), pupil anisokor (∅ 3mm/4mm) dangkal (+), pupil anisokor (∅ 3mm/4mm) dangkal (+), pupil anisokor (∅ 3mm/4mm)
mid-dilatasi, TIO OD 9 mmHg OS 16 mid-dilatasi mid-dilatasi, TIO OD 9 mmHg OS 16
mmHg mmHg

A ODS glaukoma akut A ODS glaukoma akut A ODS glaukoma akut

P Terapi lanjut P Terapi lanjut P BLPL terapi lanjut


Glaukoma
Akut
Definisi
Glaukoma adalah suatu neuropati optik kronis didapat yang ditandai oleh pencekungan
(cupping) diskus optikus dan penyempitan lapang pandang. Biasanya berhubungan
dengan peningkatan tekanan intraokular.

Riordan-Eva, P & Augsburger J. 2018. Glaucoma. Vaughan & Asbury’s : General Ophthalmology.19th edition
Aqueous
Humor
Flow

Ciliary body → Posterior chamber → Pupil → Anterior chamber → Trabecular meshwork → Canal
Schlemm → vena system

Olver, J., Cassidy, L. 2005. Glaucoma. Ophthalmology at a Glance


Risk Factors

Anatomical Dynamic
Demographic
biometric physiological

Familial
Others
genetic

Salmon JF. Predisposing Factors For Chronic Angle – Closure Glaucoma. Prog Retin Eye Res. 1999; 18(1):121-132.
Classification
A. Primary Glaucoma
1) Primary Open Angle Glaucoma (POAG)
2) Primary Angle Closure Glaucoma (PACG)

Riordan-Eva, P & Augsburger J. 2018. Glaucoma. Vaughan & Asbury’s : General Ophthalmology.19th edition
Classification
B. Secondary Glaucoma
1. Secondary Open Angle Glaucoma
■ Mature/hypermature cataract  phacolytic glaucoma
■ Infection  uveitis
■ Drug induced glaucoma (steroid use)
■ Neovascularization
2. Secondary Angle Closure Glaucoma
■ Lens Dislocation
■ Immature cataract  phacomorphic glaucoma
■ Neovascularization

C. Childhood Glaucoma

Riordan-Eva, P & Augsburger J. 2018. Glaucoma. Vaughan & Asbury’s : General Ophthalmology.19th edition
Lowe R. Primary angle closure glaucoma: a review of ocular biometry. Austral J Ophthalmol 1977;5:9-17
Angle Closure Glaucoma
Gejala (saat serangan)
1. Mual dan muntah
2. Sakit kepala
3. Mata merah
4. Melihat “halo” atau Pelangi saat melihat cahaya

Riordan-Eva, P & Augsburger J. 2018. Glaucoma. Vaughan & Asbury’s : General Ophthalmology.19th edition
Manifestasi Klinis
● Visus  menurun
○ Refractive error: mengetahui resiko glaukoma sudut terbuka (myopia) atau glaucoma sudut
tertutup (hyperopia)
● Pupil  reaktivitas menurun dan Relative Afferent Pupillary Defect (RAPD) gangguan nervus
optikus
● Palpebra/Sklera/Konjungtiva  tanda inflamasi, kemerahan, injeksi konjungtiva atau silier
● Kornea  edema dapat ditemukan pada TIO tinggi akut atau kronik
● TIO meningkat (>22mmHg)
● Segmen Anterior  COA dangkal. Cari penyebab glaukoma (pseudoexfoliation, pigment
dispersion, inflamasi, neovaskularisasi)
● Struktur Sudut  gonioskopi didapatkan sudut tertutup (kontak iris dengan trabecular meshwork)

International Council of Ophtalmology. 2016. ICO Guidelines for Glaucoma Eye Care 1st edition.
Manifestasi Klinis
● Iris  periksa mobility dan irregularity, apakah ada sinekia anterior dan posterior,
pseudoexfoliation di margin pupil
● Lensa  periksa katarak, ukuran, posisi, sinekia posterior, pseudoexfoliation dan tanda inflamasi
● Nervus Optikus
○ Early optic nerve damage: CDR ≥0.5, defek retina fokal
○ Moderate to advanced optic nerve damage: CDR ≥0.7, defek retina difus
● Fundus  evaluate diabetic retinopathy, macular degeneration, dll
● Lapang Pandang  bisa menyempit atau tidak

International Council of Ophtalmology. 2016. ICO Guidelines for Glaucoma Eye Care 1st edition.
American Academy of Ophtalmology. 2020.Primary Angle-Closure Disease Preferred Practice Pattern
Medical Management
1. Mengurangi produksi aqueous humor
○ Beta blocker
○ Carbonic anhydrase inhibitor
○ Alpha-1 agonist
2. Meningkatkan outflow aqueous humor
○ Prostaglandin analog
○ Miotic agent

Surgical Management
● Mencegah kemajuan dari angle closure
● Mencegah kemajuan neuropati optic glaucoma dengan mengontrol TIO

1. Iridectomy (surgical/laser)
2. Trabeculectomy

Riordan-Eva, P & Augsburger J. 2018. Glaucoma. Vaughan & Asbury’s : General Ophthalmology.19th edition
Medicines

International Council of Ophtalmology. 2016. ICO Guidelines for Glaucoma Eye Care 1st edition.
Initiating Closed Angle Care

International Council of Ophtalmology. 2016. ICO Guidelines for Glaucoma Eye Care 1st edition.
Kesimpulan
● Glaukoma akut merupakan penyakit saraf optik yang disebabkan oleh peningkatan tekanan
intraokular.
● Gejala yang sering ditemukan adalah nyeri akut pada mata, penglihatan menurun, mata merah,
nyeri kepala, mual dan muntah.
● Pada PF oftalmologi dapat ditemukan visus menurun, kornea edem, COA dangkal, TIO
meningkat, kelainan nervus optikus, dan defek lapang pandang.
● Tatalaksana awal penting untuk perbaikan perjalanan penyakit pasien dengan prinsip mengurangi
produksi aqueous humor dan meningkatkan outflow aqueous humor

Anda mungkin juga menyukai