3 Usia: 66 thn
5 Pekerjaan: Petani
Pasien datang ke poli Mata RSUD Waled dengan keluhan penglihatan buram sejak
kurang lebih 1,5 tahun SMRS. Penglihatan buram seperti melihat awan, semakin lama
semakin buram. Penglihatan buram ini dirasakan pada kedua mata. Pasien masih bisa
beraktivitas (+), jika melihat cahaya pasien merasakan silau (+). mata terasa
menggganjalpada mata kanan, Selaput putih pada mata kanan sejak 1 tahun yang
lalu, semakin melebar. keluhan sakit pada mata (-), sakit kepala (-), mual/muntah (-),
riwayat trauma (-), riwayat penggunaan kacamata (-). Keluhan keluhan seperti nyeri
pada mata (-), rasa gatal(-), mata merah(-), seperti ada pelangi(-), mual muntah(-),
pusing(-).
Anamnnesis
1
Riwayat Penyakit Dahulu
Keluhan serupa : Tidak ada
Penyakit sistemik (DM, Hipertesi) : Tidak ada
3
Riwayat sakit mata sebelumnya : Tidak ada Riwayat Sosisal Ekonomi
Riwayat Penggunaan kaca mata : Tidak ada
Pasien kesehariannya meru-
pakan petani, pergi kesawah
2
Riwayat Penyakit Keluarga dan tidak pernah menggunakan
pelindung mata
Keluhan serupa : Tidak ada
Penyakit sistemik (DM, Hipertensi): Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran
Composmentis
Keadaan Umum
Baik
Vital Sign
Tekanan Darah : 120/70
Status Generalis
Nadi : 90x/menit Kepala dan leher: dalam batas
Pernafasan : 19x/menit normal
Suhu : 36,6 C
o Thorax dan abdomen: dalam
batas normal
Ekstremitas: dalam batas normal
Pemeriksaan Fisik
Status Oftalmologi
Pemeriksaan OD OS
Visus 0,25 0,2
Pinhole - -
Posisi Bola Mata Nistagmus(-), Strabismus(-) Nistagmus (-), Strabismus (-)
Lapang Pandang + + + +
+ + + +
Dalam batas Normal Dalam batas Normal
Pemeriksaan Fisik
Status Oftalmologi
Tekanan Intra Okular Normal, nyeri tekan (-) Normal, nyeri tekan (-)
Alis Distribusi merata, warna hitam Distribusi merata, warna hitam
bercampur abu bercampur abu
Pemeriksaan Fisik
Status Oftalmologi
Pemeriksaan OD OS
Silia Trichiasis (-), Distichiasis (-), Madarosis (-) Trichiasis (-), Distichiasis (-),
Madarosis(-)
Palpebra Edema (-), Hiperemis (-), nodul (-), Entero- Edema (-), Hiperemis (-), nodul (-), Ente-
Konjungtiva pion (-), Ekstropion (-) Ptosis (-) ropion (-), Ekstropion (-) Ptosis (-)
Injeksi conjungtiva (-), Injeksi Siliar (-), Injeksi conjungtiva (-), Injeksi Siliar (-),
Injeksi Episklera (-), sekret (-), Edema (-) Injeksi Episklera (-), sekret (-), Edema (-)
Corpus Alineum (-), Fibrovaskular (+) Corpus Alineum (-), Fibrovaskular (-)
Sklera Ikterik (-) Ikterik (-)
Kornea Keruh (-), Sikatrik (-), Ulkus (-), Edema (-), Keruh (-), Sikatrik (-), Ulkus (-), Edema
Infiltrat (-), arcus senilis (+) Fibrovaskular (-), Infiltrat (-), arcus senilis (+), Fi-
(+) brovaskular (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Oftalmologi
Pemeriksaan OD OS
Camera Oculi Anterior Kedalaman Cukup, hipopion (-), Kedalaman Cukup, hipopion (-),
hifema (-) hifema (-)
Iris Reguler, bentuk bulat, warna coklat Reguler, bentuk bulat, warna coklat
Pupil Reguler (+), bulat (+), diameter 3 Reguler (+), bulat (+), diameter 3
mm, RCL (+), RTCL (+) mm, RCL (+), RTCL (+)
Funduskopi Refleks fundus (+), Pembuluh darah (+) Refleks fundus (+), Pembuluh darah (+)
Pemeriksaan Fisik
Gambaran pasien
OD OS
Resume
Astar,P. Katarak: Klasifikasi, Tatalaksan, dan Komplikasi operasi. Fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada; Yogyakarta; 2018
ANALISIS KASUS
• Usia 66 tahun
• VOD 0,25 PH (-), VOS 0,2 PH (-)
• Pekerjaan petani
• Lensa ODS keruh (+), shadow test (+)
• Penglihatan buram pada kedua mata
• Silau jika terkena cahaya
Astar,P. Katarak: Klasifikasi, Tatalaksan, dan Komplikasi operasi. Fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada; Yogyakarta; 2018
Katarak
Katarak merupakan abnormalitas pada lensa mata berupa kekeruhan lensa yang
menyebabkan tajam penglihatan penderita berkurang.
Menurut Klasifikasinya Katarak dibagi menjadi : Gejala pada penderita katarak adalah sebagai
1. Katarak Kongenital berikut:
2. Katarak Juvenil • Penurunan visus
3. Katarak Senil
• Silau
4. Katarak Komplikata
5. Katarak penyakit Sistemik • Perubahan miopik
6. Katarak Traumatik • Diplopia monocular
• Halo bewarna
• Bintik hitam di depan mata
Vaughan DG, Asbury T, Riordan Eva P. 2017. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta: EGC
Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010.
ANALISIS KASUS
PIN HOLE
Bila tajam penglihatan bertambah berarti
pada pasien tersebut terdapat kelainan
VOD : 0,25 refraksi yang dapat dikoreksi dengan ka-
VOS : 0,2 camata, bila tajam penglihatan berkurang
atau tetap pada mata pasien, baik itu ter-
dapat
kelainan media refraksi dimana terjadi
kekeruhan dilensa atau retina yang
mengganggu penglihatan.
Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010.
Analisis Kasus
ANALISIS KASUS
KATARAK IMATUR
Vaughan DG, Asbury T, Riordan Eva P. 2017. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta: EGC
Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010.
ANALISIS KASUS
Astar,P. Katarak: Klasifikasi, Tatalaksan, dan Komplikasi operasi. Fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada; Yogyakarta; 2018
ANALISIS KASUS
Marcella M. Manajemen Pterigium. Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, Jakarta, Indonesia. CDK Edisi Suplemen-1/ Vol. 46 th. 2019
Etiopatofisiologi Grading pterigium
Gejala
1. Tanpa gejala
2. Ada cacat kosmetik.
3. Penglihatan terganggu karena astigmatisme atau jika area pupil
tertutup oleh pterigium progresif.
ANALISIS KASUS
Tatalaksana Katarak
Fakoemulsifikasi
Vaughan DG, Asbury T, Riordan Eva P. 2017. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta: EGC
Astar,P. Katarak: Klasifikasi, Tatalaksan, dan Komplikasi operasi. Fakultas kedokteran Universitas Gad-
jah Mada; Yogyakarta; 2018
24
Tatalaksana Pterigium
Eksisi adalah satu-satunya pengobatan yang memuaskan, Edukasi
yang dapat diindikasikan untuk:
1. alasan kosmetik,
2. pterygium yang mengancam merambah ke area pupil
3. diplopia karena gangguan pada gerakan mata.
Menghindari pajanan sinar matahari
Terima Kasih
Maturnuwun