Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

Disusun Oleh : Ulum Nidhamuddin


NPM : 120810055

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UGJ/RSUD WALED
KABUPATEN CIREBON TAHUN 2022
Identitas Pasien
1 Nama: Tn. W

2 Jenis kelamin: Laki-laki

3 Usia: 66 thn

4 Status pernikahan: sudah menikah

5 Pekerjaan: Petani

6 Alamat: Waled Kota, Cirebon

Tanggal Pemeriksaan: 17/05/2022


7
Anamnesa
Keluhan utama: penglihatan buram pada kedua mata

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poli Mata RSUD Waled dengan keluhan penglihatan buram sejak
kurang lebih 1,5 tahun SMRS. Penglihatan buram seperti melihat awan, semakin lama
semakin buram. Penglihatan buram ini dirasakan pada kedua mata. Pasien masih bisa
beraktivitas (+), jika melihat cahaya pasien merasakan silau (+). mata terasa
menggganjalpada mata kanan, Selaput putih pada mata kanan sejak 1 tahun yang
lalu, semakin melebar. keluhan sakit pada mata (-), sakit kepala (-), mual/muntah (-),
riwayat trauma (-), riwayat penggunaan kacamata (-). Keluhan keluhan seperti nyeri
pada mata (-), rasa gatal(-), mata merah(-), seperti ada pelangi(-), mual muntah(-),
pusing(-).
Anamnnesis

1
Riwayat Penyakit Dahulu
Keluhan serupa : Tidak ada
Penyakit sistemik (DM, Hipertesi) : Tidak ada

3
Riwayat sakit mata sebelumnya : Tidak ada Riwayat Sosisal Ekonomi
Riwayat Penggunaan kaca mata : Tidak ada
Pasien kesehariannya meru-
pakan petani, pergi kesawah

2
Riwayat Penyakit Keluarga dan tidak pernah menggunakan
pelindung mata
Keluhan serupa : Tidak ada
Penyakit sistemik (DM, Hipertensi): Tidak ada
Pemeriksaan Fisik

Kesadaran
Composmentis
Keadaan Umum
Baik

Vital Sign
Tekanan Darah : 120/70
Status Generalis
Nadi : 90x/menit Kepala dan leher: dalam batas
Pernafasan : 19x/menit normal
Suhu : 36,6 C
o Thorax dan abdomen: dalam
batas normal
Ekstremitas: dalam batas normal
Pemeriksaan Fisik
Status Oftalmologi

Pemeriksaan OD OS
Visus 0,25 0,2
Pinhole - -
Posisi Bola Mata Nistagmus(-), Strabismus(-) Nistagmus (-), Strabismus (-)

Gerak Bola Mata

Lapang Pandang + + + +
+ + + +
Dalam batas Normal Dalam batas Normal
Pemeriksaan Fisik
Status Oftalmologi

Tekanan Intra Okular Normal, nyeri tekan (-) Normal, nyeri tekan (-)
Alis Distribusi merata, warna hitam Distribusi merata, warna hitam
bercampur abu bercampur abu
Pemeriksaan Fisik
Status Oftalmologi

Pemeriksaan OD OS
Silia Trichiasis (-), Distichiasis (-), Madarosis (-) Trichiasis (-), Distichiasis (-),
Madarosis(-)
Palpebra Edema (-), Hiperemis (-), nodul (-), Entero- Edema (-), Hiperemis (-), nodul (-), Ente-

Konjungtiva pion (-), Ekstropion (-) Ptosis (-) ropion (-), Ekstropion (-) Ptosis (-)
Injeksi conjungtiva (-), Injeksi Siliar (-), Injeksi conjungtiva (-), Injeksi Siliar (-),
Injeksi Episklera (-), sekret (-), Edema (-) Injeksi Episklera (-), sekret (-), Edema (-)
Corpus Alineum (-), Fibrovaskular (+) Corpus Alineum (-), Fibrovaskular (-)
Sklera Ikterik (-) Ikterik (-)
Kornea Keruh (-), Sikatrik (-), Ulkus (-), Edema (-), Keruh (-), Sikatrik (-), Ulkus (-), Edema
Infiltrat (-), arcus senilis (+) Fibrovaskular (-), Infiltrat (-), arcus senilis (+), Fi-
(+) brovaskular (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Oftalmologi
Pemeriksaan OD OS
Camera Oculi Anterior Kedalaman Cukup, hipopion (-), Kedalaman Cukup, hipopion (-),
hifema (-) hifema (-)
Iris Reguler, bentuk bulat, warna coklat Reguler, bentuk bulat, warna coklat
Pupil Reguler (+), bulat (+), diameter 3 Reguler (+), bulat (+), diameter 3
mm, RCL (+), RTCL (+) mm, RCL (+), RTCL (+)

Lensa Keruh, shadow test (+) Keruh, shadow test (+)

Funduskopi Refleks fundus (+), Pembuluh darah (+) Refleks fundus (+), Pembuluh darah (+)
Pemeriksaan Fisik
Gambaran pasien

OD OS
Resume

Pasien datang ke poli Mata RSUD Waled dengan keluhan penglihatan


buram sejak kurang lebih 1,5 tahun SMRS. Penglihatan buram seperti
melihat awan, semakin lama semakin buram. Penglihatan buram ini di-
rasakan pada kedua mata. Pasien masih bisa beraktivitas (+), jika meli-
hat cahaya pasien merasakan silau (+). mata terasa menggganjalpada
mata kanan, Selaput putih pada mata kanan sejak 1 tahun yang lalu,
semakin melebar.
Status generalis dalam batas normal, status oftalmologi didapatkan vi-
sus 0,25 OD dan 0,2 OS, pin hole (-) ODS, fibrovaskular (+) pada
konjungtiva OD, arcus senilis (+) pada ODS, fibrovaskular (+) pada
kornea OD, lensa Keruh ODS (+), Shadow test ODS (+)
Saran tatalaksana
Diagnosis Banding 1. Pemeriksaan sonde, biometri
2. Tindakan Operasi :
1. Katarak Senilis imatur Okuli
Fakoemulsifikasi dan
Dextra et Sinistra +
penanaman IOL
pterigium grade III 02 3. Edukasi : Mengurangi iritasi,
2. Katarak Senilis Insipien
paparan terhadap sinar
dextra et Sinistra +
Ultraviolet, dan mengurangi
pterigium grade II
Text Here aktivitas yang dapat
3. Katarak senilis imatur Okuli 01 mempengaruhi peningkatan
dextra et sinistra + Simple Power-
intra orbita.
pseudopterigium Point Presenta-
03
tion
Prognosis
Diagnosis Kerja Quo ad Vitam : ad Bonam
Quo ad Functionam : Dubia ad
Katarak Senilis imatur Okuli
Bonam
Dextra et Sinistra + pterigium 04 Quo ad Sanasionam : Dubia
grade III Okuli Dextra
ad Bonam
Anatomi

Astar,P. Katarak: Klasifikasi, Tatalaksan, dan Komplikasi operasi. Fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada; Yogyakarta; 2018
ANALISIS KASUS

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK

• Usia 66 tahun
• VOD 0,25 PH (-), VOS 0,2 PH (-)
• Pekerjaan petani
• Lensa ODS keruh (+), shadow test (+)
• Penglihatan buram pada kedua mata
• Silau jika terkena cahaya

Katarak Sinilis imatur Okuli Dextra et Sinistra

Astar,P. Katarak: Klasifikasi, Tatalaksan, dan Komplikasi operasi. Fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada; Yogyakarta; 2018
Katarak

Katarak merupakan abnormalitas pada lensa mata berupa kekeruhan lensa yang
menyebabkan tajam penglihatan penderita berkurang.

Menurut Klasifikasinya Katarak dibagi menjadi : Gejala pada penderita katarak adalah sebagai
1. Katarak Kongenital berikut:
2. Katarak Juvenil • Penurunan visus
3. Katarak Senil
• Silau
4. Katarak Komplikata
5. Katarak penyakit Sistemik • Perubahan miopik
6. Katarak Traumatik • Diplopia monocular
• Halo bewarna
• Bintik hitam di depan mata

Vaughan DG, Asbury T, Riordan Eva P. 2017. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta: EGC
Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010.
ANALISIS KASUS

Visus dan Pin Hole ODS (-)

PIN HOLE
Bila tajam penglihatan bertambah berarti
pada pasien tersebut terdapat kelainan
VOD : 0,25 refraksi yang dapat dikoreksi dengan ka-
VOS : 0,2 camata, bila tajam penglihatan berkurang
atau tetap pada mata pasien, baik itu ter-
dapat
kelainan media refraksi dimana terjadi
kekeruhan dilensa atau retina yang
mengganggu penglihatan.

Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010.
Analisis Kasus
ANALISIS KASUS

Lensa ODS keruh dan shadow test (+)

KATARAK IMATUR

Kekeruhan bisa terjadi akibat


OD Pada hasil pemeriksaan
deposisi ion Ca dan sudah
didapatkan kekeruhan
mengenai sebagian massa lensa
lensa pada mata sebelah
yang bila terjadi lama akan
Kanan daan kiri.
mengakibatkan kalsifikasi lensa.
Lensa ukurannya bisa bertambah
OS karena peumpukan cairan dan bilik
depan mata akan berukuran
dangkal.

Vaughan DG, Asbury T, Riordan Eva P. 2017. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta: EGC
Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010.
ANALISIS KASUS

Katarak Sinilis Kortikal

  Insipien Imatur Matur Hipermatur


Kekeruhan Ringan Sebagian Komplit Masif
Lensa
Berkurang
Cairan Normal Bertambah Normal (air + masa
Lensa (air masuk) lensa
keluar)
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik Mata Normal Dangkal Normal Dalam
Depan
Sudut Bilik Normal Sempit Normal Terbuka
Mata
Shadow Negatif Positif Negatif Pseudopos
Test
Visus (+) <  <<  <<< 
Penyulit - Glaukoma - Uveitis dan
glaucoma
Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010.
ANALISIS KASUS

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK

• Pekerjaan petani • Jaringan fibrovaskuler pada konjungtiva


• Mata kanan terasa ada yang hingga kornea OD
mengganjal • Jaringan fibrovaskular sudah melewati
• Selaput putih dimata kanan limbus >2 mm

Pterigium grade III OD

Astar,P. Katarak: Klasifikasi, Tatalaksan, dan Komplikasi operasi. Fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada; Yogyakarta; 2018
ANALISIS KASUS

Pada konjungtiva hingga kornea OD didapatkan


jaringan fibrovaskuler
OD Pada pemeriksaan fisik Pterigium
didapatkan tampak
jaringan fibrovascular Pterigium dalah pertumbuhan fi-
berbentuk segitiga di brovaskuler non-maligna konjung-
mata kanan. tiva yang biasanya mencapai ko-
rnea berbentuk segitiga; terdiri dari
degenerasi fibroelastis dengan pro-
Epidemiologi
liferasi fibrotik yang dominan.
Bervariasi dengan adanya
lokasi geografis, Peningkatan
pajanan terhadap sinar ultravi-
olet

Marcella M. Manajemen Pterigium. Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, Jakarta, Indonesia. CDK Edisi Suplemen-1/ Vol. 46 th. 2019
Etiopatofisiologi Grading pterigium

Gejala
1. Tanpa gejala
2. Ada cacat kosmetik.
3. Penglihatan terganggu karena astigmatisme atau jika area pupil
tertutup oleh pterigium progresif.
ANALISIS KASUS

Tatalaksana Katarak

Fakoemulsifikasi

Pembedahan menggunakan vibrator ul-


trasonic untuk menghancurkan nucleus
yang kemudian diaspirasi melaluli insisi
2,5-3 mm, yang kemudian dimasukan
lensa intraocular yang bisa dilipat

Vaughan DG, Asbury T, Riordan Eva P. 2017. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta: EGC
Astar,P. Katarak: Klasifikasi, Tatalaksan, dan Komplikasi operasi. Fakultas kedokteran Universitas Gad-
jah Mada; Yogyakarta; 2018
24
Tatalaksana Pterigium
Eksisi adalah satu-satunya pengobatan yang memuaskan, Edukasi
yang dapat diindikasikan untuk:
1. alasan kosmetik,
2. pterygium yang mengancam merambah ke area pupil
3. diplopia karena gangguan pada gerakan mata.
Menghindari pajanan sinar matahari
Terima Kasih
Maturnuwun

Anda mungkin juga menyukai