Anda di halaman 1dari 30

ANTHRAX

TITIEK DJANNATUN
BAGIAN MIKROBIOLOGI FK UNIV. YARSI
PENDAHULUAN

ANTHRAX  GREEK WORD  COAL  BENTUK LUKA


KULIT
AGRICULTIRAL REGION  AMERIKA, EROPA, ASIA, AFRIKA,
KARIBIA
MERUPAKAN PENYAKIT PD HERBIVORA  SAPI, BIRI-BIRI,
KUDA,BABI,DLL  MANUSIA  KONTAK DG HEWAN
TERINFEKSI :
SPORA  LUKA KULIT, SELAPUT LENDIR, INHALASI
(WOOLSORTER’S DISEASE, TUMBUHAN)
PRODUK HEWAN  MAKANAN DAGING SETENGAH
MATANG
BAKTERI DIKELUARKAN HEWAN  FESES, URIN,
SALIVA  TANAH, AIR, UDARA
Morfologi Dan Identifikasi
Morfo fisiologi
• Bentuk batang, ujung menyiku, tersusun rantai
panjang (dalam darah), Berukuran 1x(3-4) µM,
positif Gram, aerob
• Hemolise (jarang)
• Pertumbuhan membutuhkan nitrogen dan karbon 
untuk energi
• Spora (central) tahan terhadap panas, penyinaran, zat
kimia, dan lain-lain
• Yang tidak berkapsul tidak patogen. Gen kapsul
dikode oleh plasmid (plasmid dependent)
• Memiliki toksin yang dikode juga pada plasmid
• Gerak kuman negatif
Morfo fisiologi
• Bentuk koloni tergantung dari lingkungan pertumbuhan dan
virulensinya:
Mucoid (M) isolate baru dari penderita (virulen)
Smooth (S) biakan stock bila ditanam pada lingkungannya
+ CO2 5%
Rough (R) seperti pohon cemara terbalik bila biakan stock
ditanam pada lingkungan tanpa CO2(5%) tidak
patogen  mengencerkan gelatin
Bentuk kembali bila M, bila ditanam pada perbenihan
yang mengandung Na.bicarbonat
• Sifat tersebut diatas erat hubungannya dengan pembuatan
“Attenuated vaccines.”
Morfo fisiologi
• Spora rusak pada pemanasan 120°C selama 15 menit
Tahan bertahun-tahun pada/dalam tanah  pada
daerah endemik ini merupakan sumber infeksi yang
sukar ditanggulangi
• Yang tidak berspora (bentuk vegetatif)  rusak pada
suhu 54°C dalam waktu 30 menit
• Spora terbentuk  kultur, eksudat hewan yang mati,
kulit, bulu, rambut, tulang, wool
• Spora tidak terbentuk  darah atau jaringan hewan
hidup
Morfo fisiologi
• Penyebab “anthrax” pada:
– herbifora (fatal)
– carnivora (kurang fatal)
– manusia terjadi karena berkontak dengan hewan
terinfeksi  fatalitasnya tergantung pada route of
infection
Morfo fisiologi
• Dalam banyak hal sifat2nya mirip dengan B.cereus
• Sifat2 ini dimiliki B.anthracis, tetapi tidak B.cereus:
“string of pearls reaction” (+)  kuman ditanam pada
perbenihan padat yang mengandung penicillin 0.05 -
0.5 iu, setelah 3-6 jam pengeraman  kuman
memanjang berbentuk rantai seperti benang mutiara.
• B.anthracis peka (dilisis) oleh bacteriophaga-gamma
(γ)
B.anthracis B.subtilis B.cereus

B.anthracis + γ faga B.anthracis + CO2↑ + Na2CO3


MORFOLOGI SEL

GRAM

METILEN BLUE (SPORA)


KAPSUL
MORFOLOGI KOLONI

ADP

BICARBONAT ADP
AGAR
STRUKTUR ANTIGEN

KAPSUL:
- Polipeptida D-Glutamic Acid
- Dikode oleh plasmid
- Antifagositik  merupakan virulence factor utama pada
awal infeksi  Antibodi (Ab) terhadap kapsul, yang
dibentuk tubuh terinfeksi tidak bersifat protektif
- Bukan immunogen yang baik
Antigen somatik (Polysacharide)
STRUKTUR ANTIGEN
Eksotoksin A 
Dikode oleh plasmid
Heat labile
Antigen toksin (kompleks protein heterogen)
Terdiri atas 3 macam protein:
- PA (Protective Antigen)
- EF (Edema Factor) adenylyl cyclase
- LF (Lethal Factor)
PA + EF  toxin (edema toxin)
PA + LF  toxin (lethal toxin)  bila disuntikkan pada binatang
percobaan (tikus) mati dengan cepat
STRUKTUR ANTIGEN

KOMPONEN EKSOTOKSIN IN VIVO :


Bekerja sinergis  Efek toksik PA berikatan dengan reseptor permukaan
sel  mengikat dengan EF atau LF  masuk ke dalam sel (endositosis)

EF dalam sel  mengikat Calmodulin-dependent  Aktifitas sama dengan


adenilat siklase

LF  Aktifkan makrofag dan memproduksi sitokin  Nekrosis, demam,


shock dan kematian

Antibodi  mencegah PA berikatan dengan sel, sehingga EF atau LF tidak


dapat masuk ke dalam sel

Ketiga protein (individual)  Tidak mempunyai aktivitas toksik


PATOGENESA

PORT D’ ENTRY :
CUTANEOUS ROUTE  KONTAK LGS DG HEWAN TERINFEKSI,
WOOL, TULANG
INHALASI  WOOLSORTER’S DISEASE
INGESTION  DAGING HEWAN TERINFEKSI

CUTANEOUS ANTHRAX :
KASUS > 95%
SPORA MASUK  BBRP HARI TBTK PAPULA KECIL ( PADA
TANGAN, LENGAN BAWAH, KEPALA  VESICULAR  BERISI
CAIRAN EDEMA BLUE-BLACK  RUPTUR  BLACK ESCHAR
DIKELILINGI ZONA INDURASI (MALIGNANT
PUSTULA TANPA PUS DAN RASA SAKIT  ALIRAN DARAH 
SYSTEMIC DISSEMINATION OF BACTERIA
PATOGENESA

PULMONARY ANTHRAX :
INHALASI SPORA  REPLIKASI MAKROFAG ALVEOL 
LIMFONODULI  NEKROSE HEMORAGIK  DEMAM,
MALAISE, MYALGIA, BATUK NON PRODUKTIF  ALIRAN
DARAH  SESAK NAFAS, CYANOSIS  TOXEMIA 
KEMATIAN DLM WKT 24 JAM  SENJATA BIOLOGI

GASTROINTESTINAL ANTHRAX :
MAKAN DAGING TERKONTAMINASI  PROLIFERASI
PADA SALURAN PENCERNAAN  SEL EPITEL  ULCER
MUKOSA  LIMFONODULA MESENTERIK  ALIRAN
DARAH  MUNTAH, DIARE, FESES BERDARAH,
KELESUAN, SCHOK  KEMATIAN
Pathogenesis (Route of Infection)

• Pada manusia masuk melalui kulit  cutaneous anthrax


ditemukan pada 95% kasus anthrax
• Spora kuman masuk melalui luka kecil/lecet, gigitan lalat (di
Africa) pada tangan & kaki  spora berubah kebentuk
vegetatif (2-3 hari)  papule disertai vesicle  ulcer 
mengering , warna merah = eschar (bila murni disebabkan oleh
B.anthracis, maka lesi yang terjadi tidak memberikan rasa
sakit.Timbulnya pus, rasa sakit, lymphangitis dan demam,
karena terjadi bila infeksi campuran dengan kuman2 pyogenes
• Yang berbahaya adalah bila lesi terjadi pada bagian muka
leher membengkak  menghambat perjalanan udara 
secondary meningitis
Malignant pustule dengan/tanpa
pus Black dan necrotic eschar,
dengan lingkaran edemic
disertai Hemorrhagi
Ulcer Edema
Pathogenesis (Route of Infection)
• Cutaneous anthrax  20% kasus yang tidak memperoleh
pengobatan yang baik , menyebabkan septicemi yang fatal
sifatnya
• Intestinal anthrax  pada manusia ini jarang terjadi. Pada
hewan hal ini yang dominan, khususnya pada herbivora
(derajat kesakitan tinggi bila dibanding dangan karnivora).
Patogenesisnya analog dengan cutaneous anthrax, beda hanya
pada port d’entre nya & lokasi awal infeksinya
• Pulmonary anthrax  Menghirup udara yg tercemar spora
B.anthracis (Wool sholters’ Disease). Spora oleh macrphage
alveoler dibawa ke mediastinal lymhpnodes  berkembang-
biak dan menyebabkan infeksi systemik. Gejala awal systemic
anthrax, sangat ringan dan adakalanya tanpa gejala  (†).
INHALASI ANTHRAX
CUTANEOUS ANTHRAX
CUTANEUS ANTHRAX
CUTANEOUS ANTHRAX

ANTHRAXFACE
ANTHRAXNECK
DIAGNOSA LABORATORIUM
Bahan Pemeriksaan:
Tergantung sikon:
Cairan vesicel, pus, eschar  dari lesi
darah
Cairan lymph node
limpa (biopsi)
C. serebrospinal (meningitis)
Dahak

MIKROSKOPIK :
Pewarnaan Gram
Immunofluoresensi
Polychrome Methylene Blue
DIAGNOSA LABORATORIUM
BIAKKAN :
Agar Darah Plat

PERCOBAAN HEWAN :
Suntik intraperitoneal pada Cavia,
Mencit  24 jam mati  patogen

SEROLOGI :
Presipitasi
Hemaglutinasi
DIAGNOSA LABORATORIUM
• Bahan pemeriksaan  tergantung sikon
• Pewarnaan Gram  (+) Gram batang ( ruas bambu)
• Pewarnaan (Mc.Fadyean’s) dengan polychrome methylene blue  batang
ruas bambu (kuman berwarna blue black dikelilingi dengan warna pink)
• langsung dari bahan dilakukan:
- uji “String of pearls reaction” kuman ditanamkan pada perbenihan
yang mengandung penicillin 0.05 - 0.5 iu (perhatikan terjadi
elongasi badan kuman)
- uji sensitifitas terhadap gamma bacteriophage
• Kedua test tersebut diperuntukkan membedakan antara B.anthracis (kedua
tes tersebut hsilnya positif) dan B.cereus
• Morfologi dan sifat Gram B.anthracis dan B.cereus sama
TERAPI DAN PENCEGAHAN

PENISILIN, QUINOLON, CIPROFLOXACIN  AB OF CHOICE


TETRASIKLIN, ERITROMISIN, KLINDAMISIN  EFEKTIF
PENCEGAHAN 
BANGKAI HEWAN  DIBAKAR ATAU DIKUBUR (KAPUR)
DEKONTAMINASI PRODUK HEWAN  OTOKLAF
GUNAKAN SARUNG TANGAN, BAJU PELINDUNG
VAKSINASI ORANG YANG MEMPUNYAI RISIKO TINGGI
IMMUNISASI HEWAN
Kontrol dan Pencegahan
• Binatang yang mati karena anthrax:
- Di dalam darahnya dapat ditemukan 10 miyard kuman/ml
- Necrosis yang terjadi pada diding pembuluh darah perifer 
menyebabkan eksudat dari mulut, hidung dan anus berdarah
- Spora segera dibentuk setelah kuman berkontak dengan udara (diluar
tubuh)
• Binatang peliharaan pada daerah endemis tiap tahun divaccinasi (live
attenuated vaccine)
• B.anthracis sensitif terhadap penicillin (doc) dan banyak antibiotika
lainnya (untuk yang allergi penicillin)
• Cutaneous anthrax mudah ditanggulangi karena gejala kliniknya (jelas) &
mudah dipantau
• Pulmonary dan intestinal anthrax kebaliknya  derajat kematian tinggi

Anda mungkin juga menyukai