PENATALAKSANAAN ANTRAKS
PENDAHULUAN
Anthraks : infeksi akut bakteri yang
disebabkan
Bacillus anthracis, sering pada hewan
ternak
(herbivora ), dan dapat menyerang manusia
lewat inokulasi, inhalasi atau tertelan
Anthrakis ( yunani) batu bara : borok
hitam pada lesi kulit
Eropah 1613 kematian pada ternak dan
manusia diduga kuman ini sebagai
besar
( 1,0 -1,5 m x 3,0 - 10 m ) , berkapsul ,
aerob,
membentuk spora , yang tahan hidup di
tanah
selama beberapa puluh tahun
Kuman bersifat non motil , non hemolitik
pada agar
darah domba , dan tumbuh pada media
seperti
caput medusae dan membentuk rantai
masuk
kedalam lingkungan yang kaya akan asam
amino, nukleosid dan glukosa ( darah ,
jaringan
tubuh )
Bentuk vegetatif dengan cepat
bermultiplikasi dan
akan membentuk spora bila terekspose
oksigen.
Bentuk vegetatif memiliki ketahanan hidup
yang
PATOGENESIS
Infeksi diawali dengan masuknya spora
lewat
kulit yang lecet /abrasi , inhalasi , atau
tertelan
di fagosit makrofag kelenjar limfa
regional
germinasi spora multiplikasi
membentuk toksin dan kapsul aliran
darah
septikemi
GAMBARAN KLINIS
Antraks Kulit
- Gambaran lesi :
Komplikasi
1. Infeksi sekunder streptokokus/
Stafilokokus :
nyeri , purulen, limfangitis , demam
berulang
Antraks Gastrointestinal
- jarang di jumpai
Antraks Inhalasi
- Sangat jarang , sangat fatal ( mortalitas 90
%)
alveoli
hingga 60 hari lama pemberian AB
- WHO : 50 Kg spora antraks 250.000
infeksi /
100.000 meninggal
US - COTA : 100 kg spora antraks 130.000 3.000.000 kematian
CDC : Biaya serangan bioterorisme :$ 26
milyar /
100 ribu orang yang terpapar
antraks
Manifestations
First stage: insidious onset (1- 4 d)
16
Manifestations
Pathology
Malaise
Fatigue
Hemorrhagic mediastinitis
Myalgia
Nonproductive cough
Precordial pressur e
Ede ma of mediastinum
Fever
Sec ond stage: rapid deterioration (24 h)
Pulmonary edema
Pleural effusions
Hemorrhagic meningitis
Acute dyspnea
Cyanosis
Stridor
Diaphoresis
Radiology
Fever
Mediastinal hemorrhage
Pleural effusions
Widene d mediastinum
Pneumonia*
* Less common.
DIAGNOSA
Bakteriologis :
Serologis
I. ELISA : bernilai retrospektif
DIAGNOSA DIFERENSIAL
Pada tabel - 3
Antraks Gastrointestinal
Antraks Inhalasi
Antraks Meningeal
Penyakit
Ecthyma Gangrenosum
Rat-bite fever
Ulceroglandular tularemia
Plague
Glanders
Rickettsialpox
Orf
Limfadengitis stafilokokkus
TBC kulit
Lepra
Buruli ulcer
Tifoid
Tularemia intestinal
Gastroenteritis akut
Peritonitis
Obstruksi mekanis
Ulkus peptikum/duodenum
Mediastinitis bacterial akut
Pneumonia mikoplasma
Penyakit legionaire
Psittacosis
Tularemia
Q fever
Viral pneumoni
Histoplasmosis (mediastinitis fibrosa)
Coccidioidomycosis
Ruptura aneurisma aorta
Sindroma vena kava superior
Silikosis
Sarkoidosis
Perdarahan sub arakhnoid
Meningitis bakteri
Aseptik meningitis
Organisme Penyebab
Pseudomonas Aeroginosa
Streptobacillus moniliformis
Spirillum minor
Francisella tularensis
Yersinia pestis
Pseudomonas pseudomallei
Rickettsia akari
Parapox virus
Staphylococcus aureus
Mycobacterium tuberculosis
Mycobacterium leprae
Mycobacterium ulceran
Salmonella typhi
Francisella tularensis
Mycoplasma pneumoniae
Legionella pneumophilia
Chlamydia psittaci
Francisella tularensis
Coxiella burnetti
Influenza virus, hanta virus, adeno virus, respiratory
syncytial virus, cytomegalo virus, varicella-joster virus
Histoplasma capsulatum
Coccidioides immitis
TERAPI
Anti Biotik ( AB)
- Penisilin : obat pilihan selama beberapa
dekade
sangat jarang resisten
- in vitro : sensitif thd: siprofloksasin ,
ofloksasin,
,Tetrasiklin ,levofloksasin,kloramfenikol ,
makrolid , aminoglikosida,klindamisin ,
imipenem , rifampisin , ,vankomisin ,
sefazolin
generasi I sefalosporin
Dosis Dewasa
Dosis Anak-anak
Penisilin V
Penisilin G
Streptomisin
Tetrasiklin
Tidak direkomendasikan
Doksisiklin
Eritromisin
Eritromisin Laktobionat
Klorampenikol
15-20 mg/KgBB/IV/hari
(max 4 gr /hari)
50-100 mg/kgBB/hari/oral, IV dibagi 4 dosis
Siprofloksasin
Profilaksis
Doksisiklin
Siprofloksasin
Preknison
0,5-2 mg/kgBB/hari
dosis, tdk
Bentuk Terapi
Anak-anak
Terapi awal
Siprofloksasin,
10-15
mg/kg BB
perhari/oral, tiap 12 jam atau diksisiklin
100 mg/oral, 2 x /hari
(> 8 thn & > 45 Kg)
PENCEGAHAN
Vaksinasi
Dekontaminasi :
C/3
C / 15 menit
KESIMPULAN
Antraks merupakan bentuk infeksi
zoonosis,
ditularkan lewat inhalasi ,inokulasi atau
tertelan
Antraks dapat digunakan sebagai senjata
bioterorisme yang mengenai lebih banyak
orang
pengobatan yang lebih serius dan mahal
Diagnosa antraks berdasarkan gejala
klinis ,