ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melihat kepekaan Pasteurella multocida yang berasal dari sapi di Rumah
Potong Hewan (RPH) Meulaboh, Aceh Barat terhadap beberapa antibiotik. Penelitian ini
mengunakan 7 sampel berupa swab kerongkongan sapi yang kemudian diidentifikasi dan
diperoleh 3 sampel yang teridentifikasi Pasteurella multocida,. Selanjutnya dilakukan uji
kepekaan antibiotik. Dalam uji kepekaan, antibiotik yang digunakan adalah vancomisin,
klindamisin, streptomisin, tetrasiklin, kloramfenikol, kanamisin, dan gentamisin. Diameter zona
hambat yang terbentuk kemudian diukur dengan satuan millimeter. Hasil pengukuran
menunjukkan bahwa Pasteurella multocida tidak peka terhadap vancosin, klindamisin,
streptomisin, tetrasiklin, dan gentamicin kecuali kloramfenikol yang masuk dalam katagori
intermediate.
tujuh spesimen swab kerongkongan sapi yang Komplikasi yang terjadi saat infeksi muncul
berasal dari RPH Meulaboh, Kabupaten Aceh rata-rata berhubungan dengan gangguan
Barat. Sampel dimasukan ke dalam Nutrien system pernapasan, beberapa diantara
Broth (Oxoid) cair 10 ml. Sampel diinkubasi komplikasi yang muncul adalah:
selama 24 jam dalam suhu inkubator 37 C. 1. Sinusitis
Kemudian ditanam pada media tryptic soya
agar (HIMEDIA) dan diinkubasi selama 24 jam 2. Mastitis (radang susu)
dalam suhu inkubator 37 C. Koloni yang
Umumnya menyerang ternak yang sedang
terpisah diidentifikasi berdasarkan morfologi,
bunting ditandai oleh pembengkakan
pewarnaan Gram, uji TSIA, uji MR-VP, uji
berwarna kemerah merahan dan panas. yaitu Jangan memberikan melebihi 10 ml.
Penyebabnya bakteri Pasteurella dibagian tubuh yang sama pada ternak besar.
Haemolotica. Jangan mengkonsumsi susu yang diperah
dalam waktu 4 hari setelah penyuntikan.
3. Empyema
Menghentikan pemberian Medoxi-L 5 hari
4. Otitis, sebelum ternak disembelih untuk dikonsumsi.
Pencegahan terhadap penyakit Pasteurellosis
adalah istilah umum untuk peradangan pada yaitu dengan cara pemberian pakan yang
telinga bergizi tinggi, melakukan sanitasi pada
5. Osteitis, lingkungan sekitar serta pemberian vaksinasi
secara berkala yang terprogram sesuai
Yaitu inflamas yang terjadi pada tulang ketentuan dari penyuluh peternakan.
6. Meningitis, DIAGNOSA
radang pada membran pelindung otak dan Dari hasil pemeriksaan sampel swab
sumsum tulang belakang. kerongkongan sapi ditemukan tiga sampel
7. Endokarditis, positif bakteri P. multocida. Dari pemeriksaan
mikroskopis, bakteri berbentuk coccobacillus
yaitu peradangan pada lapisan dalam dari (batang pendek), bersifat Gram negatif, dan
jantung, yaitu pada endocardum. berantai pendek. Koloni berbentuk bulat
8. Septicaemia (keracunan darah) dengan permukaan cembung. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Kuhnert et al. (2000)
Umumnya diderita oleh anak domba muda bahwa P. multocida merupakan bakteri Gram-
umur 2 bulan, penyebabnya bakteri negatif bentuk batang pendek yang secara
Pasteurella haemolytica. Tanda tanda klinis normal hidup di nasofaring. Sampel tidak
dalam bentuk akut berupa kematian tumbuh pada media SIM, Simmons Citrat,
mendadak pada domba. laktosa, manitol, dan Mac Conkey akan tetapi
positif pada uji katalase. Rimler dan Rhoades
9. Kadang muncul Pneumonia juga walaupun
(1989), menyatakan bahwa P. multocida tidak
dalam frekuensi yang kecil.
tumbuh pada media Mac Conkey,
Pneumonia (radang paru paru): umumnya memfermentasi glukosa, positif terhadap tes
menyerang domba dewasa yang disebabkan katalase, oksidase, dan indol. Bakteri P.
oleh infeksi bakteri P Multocida atau P multocida biasanya tidak memfermentasi
Haemolytica atau oleh keduanya. Tanda tanda laktosa Berdasarkan uji kepekaan yang telah
klinis seperti depresi, nafsu makan menurun, dilakukan dengan menggunakan tujuh macam
batuk batuk, gangguan pernafasan, demam antibiotik diperoleh data seperti yang disajikan
tinggi dan dalam tingkatan akut sering pada Tabel 1 dan Tabel 2. Dari hasil penelitian
menyebabkan kematian mendadak. terlihat bahwa antibiotik kloramfenikol
memiliki tingkat sensitifitas lebih besar
10. Diatesis perdarahan (kerentanan yang
terhadap pertumbuhan P. multocida
tidak biasa untuk perdarahan), diantaranya
dibandingkan vancomisin, streptomisin,
dapat berupa
tetrasiklin, kanamycin, dan gentamicin. Hal ini
PATOLOGI didukung oleh pernyataan Kumar et