Anda di halaman 1dari 6

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 04 November 2014 di Laboraturium

Kimia dan Biokimia Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas

Mataram.

Alat dan Bahan Praktikum

a. Alat-alat praktikum

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu, tabung reaksi,

pipet ukur, pipet tetes, filler, penangas air, karet gelang, penjepit tabung reaksi,

gelas beaker, rak tabung reaksi, kertas label, tissue dan erlenmeyer.

b. Bahan-bahan praktikum

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu aquades,

glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1%, pati 1%, H2SO4 pekat, pereaksi Molisch,

pereaksi Seliwanoff, pereaksi Benedict, HCl 0,1 M dan larutan Iodium.

Prosedur Kerja
a. Uji Molisch

b. Uji Seliwanoff
c. Uji Benedict

d. Uji Iodin

HASIL PENGAMATAN

Tabel 2.1. Hasil Pengamatan Uji Molisch


Jenis Karbohidrat Terbentuknya Cincin Ungu
Aquades Tidak terbentuk
Glukosa 1% Terbentuk
Fruktosa 1% Terbentuk
Sukrosa 1% Terbentuk
Pati 1% Terbentuk

Table 2.2. Hasil Pengamatan Uji Seliwanoff


Jenis Warna Waktu
Karbohidr Sebelumny 1 2 3 4 5
at a
Aquades Bening Bening Bening
Kekunin Kekunin Kekunin
kekuninga kekuninga kekunin
gan gan gan
n n gan
Bening
Glukosa Kekunin Kekunin Kekunin Kekunin
kekuninga Kuning
1% gan gan gan gan
n
Bening
Fruktosa Merah Merah
kekuninga Kuning Orange Merah
1% bata bata
n
Bening Bening
Sukrosa Merah Merah
kekuninga kekuninga Orange Merah
1% bata pekat
n n
Bening Bening
Kekunin Kekunin Kekunin Kekunin
Pati 1% kekuninga kekuninga
gan gan gan gan
n n

Table 2.3. Hasil Pengamatan Uji Benedict


Warna sebelum Warna setelah
Jenis Tambah
dipanaskan dipanaskan 5
Karbohidrat Benedict
menit
Aquades 2 ml Biru bening Biru bening
Glukosa 1% 2 ml Biru bening Biru bening
Fruktosa 1% 2 ml Biru bening Merah bata
Sukrosa 1% 2 ml Biru bening Merah bata
Pati 1% 2 ml Biru bening Biru bening

Table 2.4. Hasil Pengamatan Uji Iodin


Warna setelah Warna setelah HCl didihkan
Jenis Karbohidrat
ditetesi Iodin 1-5 menit 6-10 menit
Aquades Orange jernih Orange jernih Orange jernih
Glukosa 1% Orange jernih Orange jernih Orange jernih
Sukrosa 1% Orange jernih Orange jernih Orange jernih
Pati 1% Ungu Hitam Biru gelap
PEMBAHASAN

Karbohidrat atau sakarida adalah polisakarida aldehid atau polisakarido keton

atau senyawa hasil hidrolisis dari keduanya. Penyusun utama karbohidrat adalah C,

H dan O. karbohidrat merupakan sumber energi utama yang diperlukan oleh tubuh.

Ada dua jenis karbohidrat yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.

Karbohidrat sederhana merupakan aneka jenis gula yang langsung membentuk

kalori jika dikonsumsi. Karbohidrat kompleks merupakan sumber kalori yang

mengandung vitamin, mineral dan serat yang bermanfaat bagi tubuh (Soenardi,

2008).

Uji Molisch adalah uji yang memiliki prinsip hidrolisis karbohidrat menjadi

monosakarida, selanjutnya monosakarida jenis pentosa akan mengalami dehidrasi

dengan asam tersebut menjadi furfural, sementara golongan heksosa menjadi

hidroksi multifultural menggunakan asam organik pekat (Sumardjo, 2006).

Percobaan menunjukkan hasil bahwa larutan yang diuji pada glukosa, fruktosa,

sukrosa, dan pati positif mengandung karbohidrat karena terbentuk cincin ungu

pada batas diantara pereaksi dengan larutan coba. Cincin ungu terbebtuk dari reaksi

dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat pekat (H2SO4). H2SO4 pekat berfungsi untuk

menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk menghasilkan furfural. Furfural ini

kemudian bereaksi dengan reagen Molisch -nafhthol membentuk cincin yang

berwarna ungu. Namun pada larutan aquades tidak terbentuk cincin ungu melainkan

cincin berwarna hijau, ini menyatakan bahwa aquades bukan merupakan

karbohidrat.

Uji Seliwanoff adalah uji yang spesifik dalam mengidentifikasi gula

ketosaheksosa seperti fruktosa. Dalam pengujian ini golongan aldosa tidak bereaksi,
sedangkan ketosa mengalami proses dehidrasi untuk memberikan derifat furfuralnya

yang kemudian akan mengalami kondensasi dengan dan membentuk senyawa

kompleks yang berwarna merah (Sumardjo, 2006). Percobaan menunjukan hasil

bahwa larutan yang diuji pada larutan fruktosa dan sukrosa menghasilkan warna

larutan yang spesifik yakni warna merah pekat yang mengidentifikasikan adanya

kandungan ketosa dalam karbohidrat jenis monosakarida. HCl yang terkandung

dalam pereaksi Seliwanoff mendehidrasi ruktosa menghasilkan hidroksi furfural

sehingga furfural mengalami kondensasi setelah penambahan resorsinol membentuk

larutan yang berwarna merah bata. Pada sukrosa apabila dipanaskan terlalu lama

dapat menunjukkan hasil yang positif terhadap pereaksi Seliwanoff. Hal ini terjadi

karena adanya pemanasan berlebihan menyebabkan sukrosa terhidrolisis

menghasilkan fruktosa dan glukosa sehingga fruktosa inilah yang nantinya akan

bereaksi dengan pereaksi Seliwanoff menghasilkan larutan berwarna orange. Hasil

negatif dihasilkan oleh larutan aquades, glukosa dan pati ini dikarenakan larutan

tersebut merupakan larutan yang tidak memiliki gugus keton sehingga uji coba

menghasilkan hanya warna kekuningan pada masing-masing larutan.

Uji Benedict berdasarkan pada gula yang mengandung gugus aldehida atau

keton bebas akan mereduksi ion Cu2+ dalam suasana alkalis, menjadi Cu+, yang

mengendap sebagai Cu2O (kupro oksida) berwarna merah bata. Gula pereduksi

merupakan gula yang memiliki gugus alkalis atau keton bebas atau terdapat gugus

OH glikosidis pada strukturnya (Sumardjo, 2006). Percobaan menunjukkan hasil

bahwa larutan fruktosa dan sukrosa menghasilkan warna larutan yang spesifik yakni

warna merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa larutan fruktosa dan sukrosa

mengalami oksidasi dan mampu mereduksi senyawa yaitu melepaskan O2 sehingga


terbentuk tembaga oksida (Cu2O). Aquades, glukosa dan pati tidak menunjukan

warna merah bata alias tidak bereaksi diarenakan bukan gula pereduksi.

Pada uji coba Iodin, digunakan 4 larutan uji yaitu pati, glukosa, sukrosa, dan

aquades. Percobaan menunjukkan hasil bahwa hanya larutan pati yang

menghasilkan warna larutan yang spesifik yakni warna ungu atau hitam kebiruan.

Sedangkan larutan yang lainnya menghasilkan warna orange jernih. Hal ini

menunjukkan bahwa pati menghasilkan larutan yang positif terhadap kandungan

polisakarida sehingga menghasillkan warna hitam kebiruan. Terbentuknya warna

hitam kebiruan disebabkan molekul amilosa dan amilopektin yang membentuk suatu

melekul dengan molekul dari larutan iodium. Sedangkan pada larutan glukosa,

sukrosa, dan aquades tidak berwarna biru kehitaman karena bukan merupakan jenis

polisakarida sehingga tidak dapat bereaksi dengan larutan iodium dan hanya

terbentuk warna orange jernih pada masing-masing larutan.

Anda mungkin juga menyukai