1: 60-66
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2017
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.21531/bulvet.2017.9.1.60
Yusmaniar Galuh Adi Luhung1, I Gusti Ketut Suarjana2, Ketut Tono Pasek Gelgel2
1 Praktisi Dokter Hewan di Kabupaten Jember Jawa Timur
2Laboratorium
Mikrobiogi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman Denpasar Bali, Email: yusmaniargaluh@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kepekaan Escherichia coli (E. coli) penyebab
koliseptikemia terhadap antibiotik oksitetrasiklin, ampisilin dan sulfametoksasol pada ayam pedaging
di Desa Mangesta, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah E. coli yang diisolasi dari organ ayam pedaging penderita koliseptikemia
sebanyak 15 sampel. Tahap pertama dalam penelitian ini ialah sampel diisolasi pada media EMBA
yang kemudian diidentifikasi dengan pewarnaan Gram dan uji biokimia dengan TSIA, SIM, SCA dan
MRVP. Isolat yang positif E. coli diuji kepekaanya terhadap antibiotik oksitetrasiklin, ampisilin dan
sulfametoksasol dengan metode Kirby-Bauer dan dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian
menunjukan bahwa uji kepekaan E. coli yang diisolasi dari organ ayam pedaging penderita
koliseptikemia menunjukan bahwa 73,3% resisten, 20% intermediet, dan 6,7% sensitif terhadap
antibiotik oksitetrasiklin, 100% resisten terhadap antibiotik ampisilin, 53,3% resisten dan 46,7%
intermediet terhadap sulfametoksasol.
Kata kunci: ayam pedaging, E. coli, koliseptikemia, oksitetrasiklin, ampisilin, sulfametoksasol.
ABSTRACT
This study aims to determine the sensitivity pattern pathogenic E. coli against antibiotics:
oxytetracycline, ampicillin and sulfamethoxazole, in broilers in the Mangesta Village, Penebel,
Tabanan Regency. The samples used in this research were 15 samples of colisepticaemia infected
broiler’s organs . Sampels were isolated on media EMBA then identified with a Gram staining and
biochemical tests with a TSIA, SIM, SCA and MRVP. Positive isolates of the bacterium E. coli were
tested sensitivity to antibiotics oxytetracycline, ampicillin and sulfamethoxazole. The results showed
that the sensitivity test of E. coli bacteria were isolated from the organs broilers suffered from
colisepticaemia: 73.3% of E. coli resistant, 20% intermediate, and 6.7% was sensitive to the antibiotic
oxytetracycline, 100% resistant to the antibiotic ampicillin, 53.3% and 46.7% intermediate resistance
against sulphamethoxazole.
Keywords: broiler, E. coli, colisepticaemia, ampicillin, oxytetracycline, sulphamethoxazol.
60
Buletin Veteriner Udayana Luhung et al.
61
Buletin Veteriner Udayana Volume 9 No.1: 60-66
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2017
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.21531/bulvet.2017.9.1.60
62
Buletin Veteriner Udayana Luhung et al.
63
Buletin Veteriner Udayana Volume 9 No.1: 60-66
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2017
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.21531/bulvet.2017.9.1.60
penyebab koliseptikemia pada ayam imbuhan pakan, menyebabkan ternak
pedaging menunjukkan resistensi tumbuh lebih cepat, dan disisi lain juga
mencapai 100%. Resistensi E. coli dapat meningkatkan resistensi organisme
terhadap antibiotik ampisilin dapat saluran pencernaan terhadap antibiotika
disebabkan oleh kemampuan bakteri (Bhaskara et al., 2012).
menghasilkan enzim b-lactamase yang Hasil penelitian Jiang et al. (2009)
disandi oleh gen dalam plasmid faktor R. menunjukkan sifat resisten E. coli terhadap
Mekanisme resistensi terhadap Ampisilin antibiotika ampisilin 99,5%, doksisiklin
yang berhubungan dengan permeabilitas 95,6%, tetrasiklin 93,4%, trimetrophim-
membran, termasuk terjadinya mutasi sulfametoksasol 74,3%, amoksisilin
membran terluar yang umumnya disandi 65,1%, streptomisin 54,7% dan
secara kromosomal sehingga lebih stabil kloramfenikol 50,2%. Disamping itu, hasil
dibandingkan dengan sifat resistensi yang penelitiannya juga menemukan 81% dari
disandi oleh gen pada plasmid jumlah isolat yang diuji menunjukkan sifat
(Krisnaningsih et al., 2005). resistensi berganda terhadap 5-6 jenis
Kepekaan E. coli terhadap antibiotika antibiotika. Penggunaan antibiotika dalam
Sulfametoksasol menunjukkan 53,3% pakan ternak yang tidak sakit diduga
resisten dan 46,7% intermediet. Hasil ini sebagai penyebab terjadinya resistensi E.
sesuai dengan penelitian Suardana et al. coli terhadap antibiotika. Pemberian
(2014) yang menyatakan bahwa hampir antibiotika yang tidak sesuai dosis pada
seluruh isolat menunjukkan sifat resisten pakan ternak unggas dengan tujuan
terhadap antibiotika sulfametoksazol- pencegahan penyakit, dapat menyebabkan
trimetroprim. Sulfametoksasol merupakan terganggunya dan matinya bakteri flora
antibiotika golongan sulfonamide yang normal yang sensitif terhadap antibiotika
bersifat bakteriostatik yang bekerja dengan tersebut. Sementara kelompok yang
cara menghambat Para amino benzoate resisten dan patogen akan tetap tumbuh.
acid (PABA), sehingga asam folat tidak Pemakaian antibiotika sebagai pakan
terbentuk. Sifat resistensi sulfametoksasol tambahan pada unggas (ayam) merupakan
terdapat dalam plasmid atau DNA ekstra suatu permasalahan mendasar yang harus
kromosom bakteri. Sifat resistensi dapat ditangani secara berkelanjutan, karena
dipindahkan ke bakteri lain melalui akan berdampak pada terjadinya resistensi
konjugasi antara bakteri yang resisten berganda terhadap berbagai obat-obatan
kepada bakteri yang belum resisten antimikrobial (Miranda et al., 2008;
(Brander et al., 1991). Suardana et al., 2014).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
E. coli multi resisten terhadap ketiga SIMPULAN DAN SARAN
antibiotika yang digunakan, yaitu terhadap
oksitetrasiklin, ampisilin dan Simpulan
Sulfametoksasol. Ketidakmampuan Hasil penelitian menunjukan bahwa
antibiotika tersebut melawan E. coli, uji kepekaan E. coli yang diisolasi dari
disebabkan obat-obatan tersebut sering organ broiler penderita koliseptikemia di
digunakan oleh peternak untuk pengobatan Desa Mangesta, Kecamatan Penebel,
penyakit bakterial pada ayam. Selain itu, Kabupaten Tabanan menunjukan bahwa
jenis obat tersebut secara umum juga 73,3% resisten, 20% intermediet, dan 6,7%
digunakan sebagai imbuhan pakan sensitif terhadap antibiotik oksitetrasiklin,
(Tarmudji, 2003). Pemakaian antibiotika 100% resisten terhadap antibiotik
yang monoton dan tanpa prosedur yang ampisilin, 53,3% resisten dan 46,7%
benar akan menimbulkan peningkatan intermediet terhadap sulfametoksasol.
resistensi bakteri. Penggunaan antibiotika Bakteri E. coli patogen penyebab
oleh peternak untuk terapi maupun sebagai koliseptikemia pada broiler di daerah
64
Buletin Veteriner Udayana Luhung et al.
tersebut sudah resisten terhadap antibiotika and Therapeutics. 5th Ed. Bailliere
oksitetrasiklin, ampisilin dan Tindall ELBS. 436: 467-473.
sulfametoksazol. Dho-Moulin M and Fairbrother JM. 1999.
Avian Pathogenic Escherichia coli.
Saran
Vet Res 30(2-3): 299-316.
Penggunaan antibiotika
Handriana IKJ, Gelgel KTP, Suarjana
oksitetrasiklin, ampisilin, dan
IGK. 2015. Pola kepekaan E. coli
sulfametoksazol haruslah berdasarkan
yang diisolasi dari feses burung kicau
anjuran dokter hewan, dan sangat perlu
penderita diare terhadap antibiotik
diperhatikan oleh para peternak,
sulfametoksazol, ampisilin, dan
mengingat angka resisten antibiotika
oksitetrasiklin. Bul Vet Udayana
tersebut tinggi. Penggunaan antibiotika
7(2):157-163.
yang tidak tepat dan tidak sesuai dosis
Hemraj V, Diksha S, Avneet G. 2013. A
yang melalui pakan, minum maupun
review on commonly used
secara parenteral untuk pencegahan
biochemical test for bacteria.
maupun untuk tujuan pengobatan infeksi
Innovare J Life Sci 1(1): 1-7.
bakteri pada unggas harus dihentikan.
Jiang HX, Lu DH, Chen ZL, Wang XM,
UCAPAN TERIMAKASIH Chen JR, Liu YH, Liao XP, Liu JH,
Zeng ZL. 2009. High prevalence and
Pada kesempatan ini penulis widespread distribution of multi-
mengucapkan terimakasih kepada Bapak resistant Escherichia coli isolates in
Dr. drh. I Nengah Kerta Besung, M.Si atas pigs and poultry in China. Vet J
saran dan masukan yang diberikan selama 187(1): 99-103.
penelitian, disamping itu penulis juga Koneman EW. 1983. Color atlas and
mengucapkan terimakasih kepada textbook of diagnostic microbiology,
peternak broiler di Desa Mangesta, 5th Ed. Philadelphia, Lippincott.
Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan Krisnaningsih FMM, Widya A, Wibowo
yang telah memberikan izin, bantuan dan MH. 2005. Uji sensitivitas isolat E.
kerjasama selama pengambilan sampel. coli patogen pada ayam terhadap
beberapa jenis antibiotik. J Sain Vet
DAFTAR PUSTAKA 1(1): 13-18.
Miranda JM, Guarddon M, Vazuquez BI,
Barus DO, Gelgel KTP, Suarjana IGK. Fente CA, Barros-Velazquez J,
2013. Uji kepekaan bakteri Esherichia Cepeda A, Franco CM. 2008.
coli asal ayam pedaging terhadap Antimicrobial resistance in
antibiotik doksisiklin, gentamisin dan enterobacteriaceae strains isolated
tiamfenikol. Indon Med Vet 2(5): 538- from organic chicken, conventional
545. chicken and conventional turkey
Bhaskara IBM, Budiasa K, Tono Pg K. meat; a comparative survey. J Food
2012. Uji kepekaan Escherichia coli Control 19(4): 412-416.
sebagai penyebab kolibasilosis pada Nugroho WS, Wibowo MH. 2005. Uji
babi muda terhadap antibiotika sensitivitas bakteri E. coli isolat asal
oksitetrasiklin, streptomisin, ayam pada media congo red terhadap
kanamisin dan gentamisin. Indon preparat ampisilin, streptomisin dan
Med Vet 1(2): 186 - 201 enrofloksasin. J Sain Vet 1(1): 19-23.
Besung INK. 2010. Kejadian kolibasilosis Suardana IW, Utama IH, Putriningsih
pada anak babi. Majalah Ilmiah ASP, Rudyanto MD. 2014. Uji
Peternakan, 13(1): 1-12. kepekaan antibiotika isolat
Brander GC, Pugh RJ, Bywater WL. 1991. Escherichia coli O157:H7 asal feses
Veterinary Applied Pharmacology ayam. Bul Vet Udayana 6(1): 19-27.
65
Buletin Veteriner Udayana Volume 9 No.1: 60-66
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2017
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.21531/bulvet.2017.9.1.60
Suharsa IWA, Suarjana IGK, Gelgel KTP. Tarmudji. 2003. Kolibasilosis pada ayam:
2015. Pola kepekaan E. coli yang etiologi, patologi dan
diisolasi dari feses broiler penderita pengendaliannya. Wartazoa 13(2):
diare terhadap sulfametoksazol, 65-73.
ampisilin dan oksitetrasiklin. Bul Vet Zanella A, Alborali GL, Bardotti M,
Udayana 7(2): 101-106. Candotti P, Guadagnini PF, Martino
Tabbu CR. (2000). Penyakit Ayam dan PA, Stonfer M.
Penanggulangannya, Vol. I. Kanisius. 2000. Severe Escherichia coli O111
Yogyakarta. Firdiana. septicaemia and polyseositis in hens
at start of lay. Avain Pathol 29(4):
311-317.
66