Anda di halaman 1dari 7

Nama : Yunita Patrika Permata Wibisono

PJP : Dr. Ir. Sulistijorini, M.Si


NIM : B0401201128 Nama Asisten :
Kelompok : ST01.1/7 1. M. Saepul Uyun (G34170038)
Hari / Tanggal : Rabu/ 17 Februari 2021
2. Arda Ardella (A14170058)
3. Yunita Sulityo Putri (A24170006)
4. Novy Fauzia (A24170037)
KEANEKARAGAMAN ORGANISME MIKROSKOPIS

Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari organisme yang tidak kasat mara dari
kelompok bakteri, Protista, dan cendawan dengan bantuan alat pembesar, yaitu mikroskop
cahaya.

Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan pada Bakteri:


1. Sebutkan bentuk sel E. coli dan Staphylococcus dari hasil pengamatan tersebut diatas.
Jawab : dari hasil pengamatan di video terlihat bahwa, untuk bakteri E. coli bentuknya
terlihat seperti batang sedikit memanjang. Sedangkan Staphylococcus bentuknya bulat
seperti namanya coccus dan sedikit bergerombol.

2. Apakah pewarnaan sebaiknya selalu digunakan dalam setiap pengamatan morfologi


bakteri. Jelaskan.
Jawab : Iya, karena didalam video dijelaskan bahwa setiap pengamatan morfologi
bakteri sangat dibutuhkan pewarnaan agar sel bakteri lebih mudah terlihat dibawah
mikroskop

3. Jelaskan persamaan dan perbedaan hasil pengamatan menggunakan pewarnaan


sederhana dan pewarnaan gram.
Jawab : dari video, menjelaskan bahwa, Persamaannya adalah sama-sama mengamati
bentuk dan ukuran sel. Sedangkan, perbedaannya adalah dalam pewarnaan sederhana
hanya menghasilkan bentuk dan ukuran, sedangkan dalam pewarnaan gram dapat
menghasilkan bentuk, ukuran, dan warna, selain itu dalam pewarnaan gram dapat
menggolongkan bakteri menjadi dua golongan yaitu gram positif dan gram negatif.

4. Struktur bakteri bagian manakah yang menentukan hasil pewarnaan Gram


Jawab : di dalam video dijelaskan bahwa yang menentukan hasil pewarnaan gram ada
peptidoglikan yang menempel pada dinding sel yang akan bereaksi dengan kristal
violet. Gram negatif memiliki membrane sel dalam yang akan bereaksi dengan lapisan
tipis peptidoglikan. Ketika lapisan tipis dan membrane sel terluar bereaksi maka
peptidoglikan akan kehilangan warna dari kristal violet, dibantu dengan safranin yang
membuat warna dari bakteri muncul.
5. Jelaskan mengapa bakteri Gram negatif berwarna merah, sedangkan bakteri Gram
positif bewarna ungu atau kebiruan.
Jawab : adanya perbedaan warna pada gram positif dan negatif disebabkan karena
struktur dinding sel yang berbeda. Jika pada gram positif, dinding sel memiliki
kandungan peptidoglikan yang tinggi, sedangkan pada gram negatif struktur dinding
sel memiliki kandungan lipid yang tinggi. (Faturahman et al. 2015)

6. Jenis pewarnaan manakah yang dapat digunakan untuk mengamati keberadaan kapsul
pada bakteri.
Jawab : Pewarnaan negatif. Karena pewarnaan ini mampu mengadsorpsi dan
membiaskan cahaya. (Muthiah H, et al. 2017)

7. Jelaskan prosedur yang sesuai jika ingin mengamati motilitas bakteri


Jawab : uji motilitas bertujuan untuk melihat pergerakan bakteri. Caranya satu ose
jarum bakteri ditanam secara tegak lurus di tengah Medium SIM(sulfit Indol Motality)
dengan cara ditusukan, dan diinkubasi. Jika ada pertumbuhan koloni dan kekeruhan
seperti kabut maka bakteri bergerak (Damayanti S.S. et al. 2018)

8. Sebutkan secara umum perbesaran minimum pada mikroskop yang dapat digunakan
untuk mengamati bakteri.
Jawab : dalam video dijelaskan bahwa perbesaran minimum pada mikroskop bisa
dilakukan pada Mag 10x 100

9. Sebutkan perbesaran lensa objektif mikroskop yang digunakan harus memakai minyak
imesi
Jawab : dalam video dijelaskan pada perbesaran Mag 100x100 menggunakan lensa
objektif

10. Haruskan dibersihkan lensa objektif yang menyentuh minyak imersi? Jelaskan jawaban
Anda.
Jawab : Ya, harus dibersihkan. Karena, dengan adanya minyak imersi dalam lensa bisa
menyebabkan kurang fokusnya lensa ketika sedang melakukan percobaan. Maka dari
itu ketika minyak imersi menyentuh lensa maka harus dibersihkan dan pembersihan
lensa dari sisa imersi cukup sulit sehingga harus lebih hati-hati ketika menggunakan
minyak imersi.
Hasil pengamatan pada Paramecium dan Euglena:
1. Gambarkan Morfologi Paramecium dan tunjukkan bagian-bagiannya
Jawab:

Gambar 1 Morfologi Paramecium


Sumber : Www.wayanaguspermadi.files.wordpress.com

2. Jelaskan Paramecium dalam memperoleh nutrisi dari tempat hidupnya


Jawab : Paramecium memiliki struktur vakuola dimana terdapat mulut primitive, perut,
dan system ekskresi. Ketika makanan memasuki organisme, maka makanan tersebut
disimpan di vakuola khusus, dan dapat menyebar melalui sitoplasma untuk dijadikan
cadangan makanan. (Bhamare S et al. 2012)

3. Sebutkan fungsi vakoula kontraktil, makronukleus, dan mikronukleus Paramecium


Jawab : Paramecium memiliki vakuola kontraktil yang mampu menyiman dan
mengeluarkan air dari dalam tubuh. (Fatimatuzahro et al. 2019) Paramecium memiliki
dua inti sel, makronukleus yang berfungsi untuk mengatur kegiatan tubuh seperti gerak,
mencerna makanan. Sedangkan mikronukleous berfungsi untuk mengatur
perkembangbiakkan. (Bhamare S et al. 2012)

4. Jelaskan perbedaan tipe perolehan nutrisi pada Paramecium dan Euglena


Jawab: Paramecium merupakan protozoa yang heterotrof, sehingga tidak bisa membuat
makanan sendiri. Maka Paramecium akan menggunakan silianya untuk makan.
Sedangkan Euglena merupakan protozoa yang bisa bersifat heterotrof maupun autotrof,
dimana ketika dia autotrof maka ia akan melakukan fotosintesis, hasil dari fotosintesis
itu akan ia serap melalui mulut sel sehingga bisa diikatakan sebagai heterotrof.
5. Gambarkan morfologi Euglena dan tunjukkan bagian-bagiannya
Jawab :

Gambar 2 Morfologi Euglena


Sumber: www.metamicrobe.com

Hasil Pengamatan Cendawan


1. Gambarkan morfologi Rhizopus dan tunjukkan bagian-bagiannya
Jawab:

Gambar 3 Morfologi Rhizopus


Sumber : www.jmolekul.com

2. Sebutkan spora seksual Rhizopus ialah … dan sebutan spora aseksualnya adalah …
Jawab : spora seksual Rhizopus adalah zigosporangium, sedangkan aseksualnya spora

3. Spora pada soal no.2 tersebut haploid ataukah diploid?


Jawab : zigosporangium akan menghasilkan ziqospora yang diploid dimana merupakan
hasil dari penggabungan hifa(sitoplasma) yang haploid dengan inti sel. Sedangkan
spora merupakan sel haploid yang merupakan hasil dari merupakan hasil dari
penggabungan sporangium dengan hifa haploid. (Campbell et al. 2008)

4. Jelaskan cara Rhizopus dan Pilobolus memperoleh nutrisi dari substrat tempat
hidupnya.
Jawab : Rhizopus dan Pilobolus sama-sama zygomicota dimana cara mereka
memperoleh nutrisi berasal dari sisa sisa organisme yang sudah mati.
5. Sebutan spora Pilobolus ialah
Jawab: Pilobolus termasuk kedalam zigomicota sehingga spora dari Pilobulus adalah
sporangiospora

6. Topi yang ditembakkan oleh Pilobolus adalah


Jawab : topi yang ditembakkan oleh Pilobulus adalah spora yang dihasilkan dari
sporangiospora yang terbentuk vesikula yang membengkak. (Hafizhin F.A, et al. 2019)

7. Pilobulus menembakkan topinya (soal no6) ke arah manakah? Jelaskan jawaban Anda.
Jawab : Pilobolus ini menemembakkan topinya keaarah cahaya, karena cahaya
merupakan faktor utama dalam penembakkan spora, karena cahaya menstimulasi
pembentukan trophocyts (Hafizhin F.A, et al. 2019)

8. Sebutkan cendawan yang tumbuh pada kotoran hewan dikenal dengan istilah …
Jawab : cendawan koprofil. Cendawan koprofil merupakan kumpulan dari substrat
semua kotoran hewan. Beberapa cendawan koprofil termasuk kedalam zygomycota.

9. Sebutkan jenis somatic Rhizopus dan Pilobolus


Jawab : Rhizopus dan Polobulus merupakan saptofit dari zygomycota. Karena memiliki
hifa yang tidak bersekat. Jadi, jenis somatic Rhizopus dan Polibolus adalah hida tidak
bersekat. (Waretno 2017).
Simpulan

Penggunaan mikroskop bertujuan untuk mengetahui beberapa bentuk organisme yang tidak
bisa dilihat secara langsung dengan mata karena bentuknya yang sangat kecil, salah satunya
adalah untuk melihat bentuk bakteri, Protista, maupun cendawan. Dalam proses pengamatan
bakteri terjadi pewarnaan, pewarnaan itu terbagi menjadi beberapa bagian, pewarnaan
sederhana, terbagi menjadi dua pewarnaan negative dan positif. Sedangankan pewarnaan Gram
terbagi menjadi dua, Gram positif dan Gram negative. Dalam pengamatan kedua ada
Paramecium dan Euglena yang merupakan protozoa, yang membedakannya adalah cara
memperoleh makanan, Paramecium bersifat heterotroph sedangkan Euglena bisa heterotroph
maupun autotroph. Dalam pengamatan cendawan terdapat rhizopus dan pilobolus yang masuk
ke dalam saprofit yang sama yaitu zygomycota. Keduanya melakukan proses reproduksi secara
seksual dan aseksual, dan memiliki hifa yang sama.
Daftar Pustaka

Bhamare S.N, Nikam S.V, dan Jadhav B.N. 2012. Morphological Study of Paramecium
caudatum from Fresh Water of Nashik District oh Maharashtra, India. Journal of
Chemical Information and Modeling. 1(2):41-51.

Campbell, et al. 2008. Biologi Edisi 8 jilid 2. Jakarta: Erlangga

Damayanti S.S, Komala O, Effendi E.M. 2018. Identifikasi Bakteri dari Pupuk Organik Cair
Isi Rumen Sapi. Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup. 18(2):63-71. DOI:
10.33751/ekol.v18i2.1627

Faturrahman, Ghazali M, Nurhidayati S. 2015. Deteksi Bakteri Patogen yang Berasosiasi


dengan Kappaphycus alvarezii (Doty) Bergejala Penyakit Ice-Ice. Jurnal Sains Teknologi
dan Lingkungan. 1(2):24-30. DOI: 10.29303/jstl.v1i2.53

Fatimatuzahro D, Tyas D.A, Hidayat S. 2019. Pemanfaatan Ekstrak Kulit Ubi Jalar Ungu
(Ipomea Batatas L.) sebagai Bahan Pewarna Alternatif untuk Pengamatan
Mikroskopis Paramecium sp. dalam Pembelajaran Biologi. Al-Hayat: Journal of
Biology and Applied Biology. 2(1): 106-112. DOI: 10.21580/ah.v2i1.4641

Faoziyyah, G. 2019. Keragaman Mucorales Sirsinoid pada Kotoran Hewan[skripsi]. Bogor.


Institut Pertanian Bogor

Hafzhin F.A, Hasby R, Nurjanah D. 2019. Jamur Pilobolus (Jamur pada Kotoran Kuda).
Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

Muthiah H, Dewi W, dan Sudjarwo I. 2017. Pemanfaatan Ekstrak Etil Asetat Buah Merah
sebagai Zat Warna Primer pada Teknik Pengecatan Negatif Kapsul Bakteri. Jurnal
Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. 29(1):35-40. DOI:
10.24198/jkg.v29i1.18602

Nurhayati. 2010. Kamus Mikologi. Palembang: Universitas Sriwijaya.

Waretno, Lusi. 2017. Inventarisasi Jamur Makroskopis di PT Perkebunan Nusantara ii


Perkebunan Karet Sarang Gitingn Dolok Masihul [skripsi]. Medan: Universitas
Medan Area

Anda mungkin juga menyukai