Anda di halaman 1dari 6

Nama : Yunita Patrika Permata Wibisono

PJP : Dr. Ir. Sulistijorini, M.Si


NIM : B0401201128 Nama Asisten :
Kelompok : ST01.1/7 1. M. Saepul Uyun (G34170038)
Hari / Tanggal : Rabu/ 10 Maret 2021
2. Arda Ardella (A14170058)
3. Yunita Sulityo Putri (A24170006)
4. Novy Fauzia (A24170037)
PERUBAHAN ENERGI CAHAYA MENJADI ENERGI KIMIA: HASIL
FOTOSINTESIS

PENDAHULUAN
Fotosintesis merupakan proses pemanfaatan energi matahari oleh tumbuhan hijau yang
memiliki klorofil dimana proses ini terjadi di kloroplas tanaman yang bertujuan untuk
menghasilkan makanan. (Saputro 2011). Proses fotosintesis juga dapat dikatakan sebagai proses
sintesis karbohidrat dari bahan-bahan anorganik (CO2 dan H2O) pada tumbuhan berpigmen dengan
bantuan cahaya matahari dengan persamaan reaksi kimia berikut ini.
6 𝐶𝑂2 + 6 𝐻2 𝑂 → 𝐶6 𝐻12 𝑂6 + 6𝑂6
Dari reaksi tersebut CO2 dan H2O merupakan substrat dalam reaksi fotosintesis yang
dibantu dengan cahaya matahari dan pigmen fotosintesis (klorofil atau pigmen yang lain) yang
akan menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen. Cahaya matahari pada proses ini diubah
menjadi energi kimia oleh pigmen fotosintesis. (Ai NS 2012).

TUJUAN
Mengamati pengaruh cahaya dan ketersediaan CO2 terhadap laju fotosintesis dengan
mengukur banyaknya O2 yang dikeluarkan.

METODE
Alat dan Bahan
1. Tanaman Hydrilla
2. Air (250) mL
3. Na bikarbonat (NaHCO3) (2 gr)
4. Lampu
5. Thermometer
6. Tabung Reaksi
7. Tabung beaker
8. Pipa kapiler
9. Penggaris

Metode
Percobaan ini dilakukan sebanyak enam kali dengan masing-masing lima kali
pengulangan. Setiap percobaan dilakukan dengan memasukkan hydrilla ke dalam tabung reaksi
yang diletakkan di dalam tabung beaker yang diisi air (250 mL). di dalam tabung beaker tersebut
dimasukkan NaHCO3 yang memiliki konsentrasi sebesar 1-3 gram/250 mL. Pada percobaan
pertama dan keempat konsentrasi NaHCO3 yang digunakan adalah 1 gram/250 mL, pada
percobaan kedua dan kelima menggunakan konsentrasi NaHCO3 sebesar 2 gram/250 mL, dan
pada percobaan ketiga dan keenam sebesar 3 gram/250 mL. Lalu thermometer di masukan ke
dalam tabung beaker untuk mengukur suhu air agar stabil pada suhu ruang. Setelah itu lampu
dinyalakan dan diarahkan ke Hydrilla dengan jarak yang telah ditentukan, pada perobaan ke-1
sebesar 120 cm, percobaan ke-2 sebesar 90 cm, percobaan ke-3 sebesar 60 cm, percobaan ke-4
sebesar 30 cm, percobaan ke-5 sebesar 15 cm, dan percobaan ke-6 sebesar 5 cm. Setelah masa
adaptasi berakhir pengamatan jumlah gas yang terkumpul pada pipa kapiler dilakukan selama lima
menit. Gas yang terkumpul pada pipa kapiler diasumsikan sebagai O2 catat hasil pengamatan dari
masing-masing percobaan dan pengulangan, lalu olah data tersebut. Lalu identifikasi hubungan
antara volume gelembung dengan konsentrasi sodium bikarbonat dan intensitas cahaya.

Gambar 1 Rangkaian alat dan bahan percobaan


Sumber: brilliantbiologystudent.weebly.com

HASIL PERCOBAAN
Dari percobaan fotosintesis menggunakan daun Hydrilla yang dipengaruhi larutan
NaHCO3 dan intensitas cahaya. didapatkan volume gelembung yang terkumpul setiap lima menit
pengamatan dengan enam percobaan dan lima kali pengulangan.

Gelembung udara Percobaan


yang dihasilkan (cm)
Ulangan 1 2 3 4 5 6
1 1,3 5,8 6,5 1,5 6,2 7,5
2 1,2 5,7 6,3 1,4 6,3 7,4
3 1,2 5,6 6,3 1,3 6,4 7,3
4 1,1 5,7 6,2 1,3 6,2 7,3
5 1,2 5,6 6,4 1,4 6,5 7,4
Rata-rata 1,2 5,68 6,34 1,38 6,32 7,38
Konsentrasi NaHCO3 1 2 3 1 2 3
(gr/250 Ml)
Jarak (cm) 120 90 60 30 15 5
Tabel 1 Gelembung yang dihasilkan

Rata-rata dari data volume gelembung yang dihasilkan pada enam percobaan tersebut
dapat disajikan menggunakan grafik untuk mengidentifikasi keterikatan antar variable.

Pengaruh Cahaya dan CO2 terhadap


Laju Fotosintesis
8
Oksigen dihasilkan (cm)

7
6
5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6
Percobaan ke-

Grafik 1 Pengaruh cahaya dan CO2 terhadap laju fotosintesis

Berdasarkan grafik dan tabel diatas, menunjukan gelembung oksigen yang dihasilkan dari
setiap percobaan. Jika dilihat secara seksama seharusnya gerak grafik batang bergerak naik seperti
trendline tetapi yang terjadi adalah grafik tersebut mengalami peningkatan lalu mengalami
penurunan secara drastis. Jika dihubungkan antara grafik dan tabel diatas mengapa terjadi
penurunan pada grafik adalah terjadinya penurunan konsentrasi larutan NaHCO3 pada percobaan
ke-4 sehingga gelembung yang dihasilkan tidak banyak walaupun jarak antara cahaya dengan
tanaman tidak sejauh percobaan sebelumnya. Selain itu jika dilihat lebih seksama lagi percobaan
pertama juga diawali dengan grafik yang rendah. Selain karena memiliki konsentrasi yang rendah
percobaan pertama memiliki jarak antara cahaya dengan tanaman yang jauh sehingga gelembung
yang dihasilkan tidak banyak. Ketika hasil percobaan pada tabel diatas dihubungkan dengan gerak
grafik ini dapat ditarik kesimpulan bahwa gelembung yang dihasilkan dari proses fotosintesis
dipengaruhi oleh jarak antara cahaya dengan tanaman dan juga tinggi rendahnya konsentrasi
NaHCO3 yang berperan sebagai CO2 pada percobaan tersebut. Jadi, laju fotosintesis dipengaruhi
oleh intensitas cahaya, CO2, dan H2O.
PERTANYAAN
1. Buat pembahasan untuk peran cahaya dan ketersediaan CO2 pada fotosintesis
a. Berdasarkan data yang ada, faktor apa yang paling besar pengaruhnya terhadap laju
fotosintesis
Jawab: berdasarkan data faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap laju
fotosintesis adalah cahaya. dapat dilihat dari data percobaan dan diagram yang
disajikan bahwa ketika cahaya memiliki jarak yang jauh maka volume gelembung yang
dihasilkan lebih sedikit, sedangkan ketika jarak cahaya dengan daun Hydrilla lebih
dekat volume gelembung yang dihasilkan lebih banyak, dapat dibandingkan antara
percobaan 1 dengan percobaan 4 dimana kedua percobaan tersebut memiliki
konsentrasi yang sama tetapi jarak yang berbeda. Maka dari itu, jarak yang dekat untuk
melakukan fotosintesis dapat menghasilkan volume gelembung lebih banya walaupun
konsentrasi NaHCO3 berbeda. Sehingga banyaknya volume gelembung yang
diasumsikan sebagai gas O2 menunjukkan besar laju fotosintesis.

b. Apa yang menyebabkan hasil berbeda dari pemberian Na-bikarbonat yang berbeda?
Jawab: pemberian natrium bikarbonat ini berfungsi sebagai perwakilan CO2 yang akan
diserap oleh daun Hydrilla untuk diolah melalu proses fotosintesis. Karena itu
konsentrasi NaHCO3 merupakan salah satu faktor penting bagi laju fotosintesis
tanaman air. Ketika konsentrasi natrium bikarbonat ini tinggi maka penyerapan CO2
pada tanaman Hydrilla akan semakin tinggi juga. Semakin besar penyerapan CO2 maka
semakin cepat pula laju fotosintesisnya, sehingga O2 yang dihasilkan semakin tinggi.

c. Apakah ada faktor yang menjadi pembatas fotosintesis pada percobaan ini? Jelaskan
alasannya.
Jawab: faktor pembatas pada percobaan ini adalah keadaan lingkungan selama proses
fotosintesis. Hal ini terjadi karena keadaan saat proses terjadi gelap sehingga
menghambat proses fotokimia akibatnya O2 tidak diproduksi.

2. Selain terkait dengan data percobaan yang anda amati, faktor apa lagi yang mempengaruhi
laju fotosintesis tumbuhan?
Jawab: faktor lain yang mempengaruhi laju fotosintesis adalah klorofil, titik kompensasi,
unsur hara, dan ketersediaan air. Titik kompensasi yang kecil akan menghambat
fotosintesis untuk mencapai keadaan optimal. Kekurangan air akan menghambat masuknya
CO2 dan akan menurunkan aktivitas fotosintesis karena bagian stomata yang akan tertutup
sebagian. Lalu ada klorofil yang akan berperan sebagai penyerap dan pengubah energi
cahaya menjadi energi kimia. Klorofil juga berperan sebagai fiksasi CO2 untuk
menghasilkan karbohidrat dan energi untuk ekosistem. (Ai dan Banyo 2011). Lalu apabila
daun turgor penuh, proses fotosintesis akan berada dalam kondisi optimal yaitu ketika air
tanah berlimpah dan kondisi atmosfir dengan evaporasi tanah. Kesuburan tanah juga
menyebabkan daun-daun phon menjadi segar sehingga berpengaruh terhadap fotosintesis
(Paembonan 2020)

SIMPULAN
Dari percobaan fotosintesis tanaman Hydrilla, dapat dilihat bahwa volume gelembung
berbanding lurus dengan konsentrasi NaHCO3 dan berbanding terbalik dengan jarak cahaya
dengan tanaman. Laju fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu klorofil,
intensitas cahaya, kadar air, karbondioksida, suhu, dan faktor eksternal. Dari beberapa faktor
diatas dapat disimpulkan bahwa reaksi kimia pada fotosintesis memerlukan CO2 dan H2O
dibantu oleh energi cahaya untuk diubah menjadi O2 dan karbohidrat.
DAFTAR PUSTAKA
Ai NS. 2012. Evolusi fotosintesis pada tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains. 12(1): 28-34.
Ai NS, Banyo Y. 2011. Konsentrasi klorofil daun sebagai indicator kekurangan air pada
tanaman. Jurnal Ilmiah Sains. 11(2):166-173.
Paembonan SA. 2020. Silvika Ekofisiologi dan Pertumbuhan Pohon. Makassar (ID): Fakultas
Kehutanan Universitas Hasanuddin.
Saputro ASH. 2011. Pengaruh aplikasi bakteri fotosintetik Synchococcus sp. terhadap lau
fotosintesis tanaman kedelai [skripsi]. Jember: Universitas Jember.

Anda mungkin juga menyukai