Oleh
NIM : 150210103064
KELOMPOK : 6B
UNIVERSITAS JEMBER
2017
I. Judul
Pengaruh konsentrasi CO2 dalam proses fotosintesis
II. Tujuan
1. Membuktikan bahwa pada proses fotosintesis memerlukan CO2
2. Mengetahui pengaruh konsentrasi CO2 yang diberikan dalam
proses fotosintesis.
III. Tinjauan Pustaka
Fotosintesis terdiri atas 2 fase, yaitu fase I yang berlangsung pada grana
dan menghasilkan ATP dan NADPH2 serta fase II yang berlangsung pada
stroma dan menghasilkan karbohidrat. Molekul air tidak dipecah dalam
fotosintesis primitif dan setelah evolusi molekul air dipecahkan melalui 2
fotosistem sehingga O2 dilepaskan ke atmosfir. Fotosintesis berkembang
menjadi lebih kompleks secara biokimia sampai terjadinya pemisahan antara
respirasi dan fotosintesis beserta regulasinya. Evolusi tipe-tipe fotosintesis
seperti C4 dan CAM merupakan akibat menurunnya rasio CO2/O2 dan radiasi
yang intensif pada atmosfir (Ai, 2012).
1gr 1 9 30 menit
5 0 30 menit
6 9 30 menit
3gr 3 8 30 menit
7 9 30 menit
Langkah kerja yang dilakukan yaitu memasukan air ke dalam gelas capcin
sebanyak 300ml. Gelas capcin tersebut sebagai pengganti dari gelas ukur karena
gelas ukur yang dimiliki lab sangat terbatas. Langkah berikutnya adalah
memberikan satu tetes cairan pencuci piring ke dalam air tersebut dan
mengaduknya tanpa boleh berbusa (bergelembung). Mengaduknya menggunakan
batang pengaduk. Dihindari jangan sampai berbusa karena apabila berbusa maka
hal tersebut dapat menghalangi cahaya matahari yang masuk ke permukaan air.
Sedangkan, fungsi dari cairan pencuci piring tersebut adalah untuk merusak
kutikula yang ada pada daun sehingga dapat mempercepat proses fotosintesis.
Soda kue adalah soda bikarbonat yang mempunya sifat basa yang nantinya
dapat menghasilkan gelembung udara jika dicampur dengan cairan yang punya
sifat asam. Soda kue dapat mempercepat fotosintesis pada tumbuhan. Reaksi dari
soda kue, CO32- + H2O OH- + CO2 + H2O.
Reaksi itu adalah reaksi penguraian dari soda kue dengan air. Hasil dari reaksi
tersebut adalah CO2. Dalam hal ini, CO2 merupakan bahan utama dalam
pembentukan fotosintesis, maka semakin banyak konsentrasi soda kue yang
ditambahkan maka akan semakin banyak pula CO2 yang dihasilkan. Sehingga
proses fotosintesis akan semakin cepat, oksigen yang dihasilkan dari proses
fotosintesis juga semakin banyak, dan piringan daun yang naik ke permukaan
semakin cepat.
Langkah selanjutnya lagi, membuat piringan daun sebanyak 10 piringan daun,
dan mengusahakan jangan sampai terkena bagian tulang daunnya. Fungsinya agar
nanti jika diberi perlakuan cahaya, daun-daun tersebut akan mudah terangkat
kepermukaan. Piringan daun yang telah dibuat, dimasukan ke dalam tabung
syringe. Dan mendorong piston sehingga menyisakan sedikit ruang, kemudian
meletakan ujung piston ke dalam air dan menarik air higga skala 4. Lalu menutup
ujung syringe dengan jari kemudian memompa piston hingga menciptakan ruang
vacum. Tujuan menciptakan ruang vacum, yaitu untuk menghilangkan kandungan
oksigen yang terdapat di dalam daun. Hal ini disebabkan karena jika di dalam
daun masih terdapat oksigen, oksigen tersebut akan menghambat kerja dari
karbondioksida dalam mengikat cahaya matahari dan menghambat proses
fotosintesis. Untuk menghasilkan fotosintat yang banyak dibutuhkan
karbondioksida dalam jumlah yang banyak.
Tanaman yang tumbuh cepat memiliki laju fotosintesis yang tinggi, tetapi
tidak berarti bahwa tumbuhan dengan laju fotosintesis tinggi selalu tumbuh cepat.
Tumbuhan dengan laju fotosintesis tinggi mampu menyerap CO2 dalam jumlah
lebih banyak dibanding tumbuhan dengan laju fotosintesis rendah. Tumbuhan
pohon memiliki kapasitas fotosintesis yang tergolong rendah yakni sekitar <2
μmol m-2 s-1 - >25 μmol m-2 s-1 (jenis-jenis pohon di negara empat musim).
Variasi dari kapasitas fotosintesis ini selain dipengaruhi oleh faktor internal juga
eksternal. Faktor eksternal yang mempengaruhi fotosintesis termasuk cahaya,
konsentrasi CO2 di udara, suhu, ketersediaan air dan hara. Laju fotosintesis
menurun apabila intensitas cahaya matahari berkurang, suhu menurun,
ketersediaan air dan hara rendah. Kekurangan fosfor (P) dan nitrogen (N)
berpengaruh terhadap fotosintesis. Faktor eksternal pengaruhnya lebih besar pada
fotosintesis dibandingkan faktor internal tanaman (Hidayati, 2011).
Hasil pengamatan dengan kadar soda kue 1 gr, pada kelompok satu piringan
daun yang naik ke permukaan adalah 9 piringan dengan jumlah waktu 30 menit.
Sedangkan pada kelompok 5 justru tidak ada satupun piringan yang naik.
Hasil pengamatan dengan kadar soda kue 2gr, pada kelompok 2, piringan
yang naik adalah 10 piringan dengan waktu 6 menit 26 detik. Sedangkan pada
kelompok 6, piringan daun yang naik adalah 9 dengan waktu 30 menit.
Hasil pengamatan dengan kadar soda kue 3gr, pada kelompok 3, piringan
daun yang naik adalah 8 dalam waktu 30 menit. Sedangkan pada kelompok 7,
piringan daun yang naik kepermukaan adalah 9 dalam waktu 30 menit.
Hasil pengamatan kadar soda kue 4gr, pada kelompok 4, piringan daun yang
naik adalah 10 dalam waktu 7 menit 46 detik. Hal ini sesuai dengan teori bahwa
semakin banyak kadar soda kue yang diberikan maka akan semakin cepat
melakukan proses fotosintesis.
Hasil data yang menunjukan tidak ada sama sekali piringan yang naik,
dikarenakan mungkin sewaktu proses pembentukan ruang vacum, masih ada
oksigen yang masuk. Walaupun memang, semakin sedikit kadar soda kue yang
diberikan akan semakin lambat proses fotosintesisnya. Akan tetapi, pada
kelompok satu justru ada yang berhasil naik yang kepermukaan, yang tandanya
ada proses fotosintesis.
VII. Penutup
7.1 Kesimpulan
1. Terbukti bahwa proses fotosintesis membutuhkan CO2, hal
tersebut dibuktikan dengan adanya piringan daun yang naik ke
permukaan pada saat dituang ke dalam air yang berisi soda kue.
2. Kadar soda kue menentukan kecepatan dari proses fotosintesis.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kadar soda kue yang
semakin banyak maka naiknya piringan daun ke permukaan
semakin cepat.
7.2 Saran
Ai, Nio Song. 2012. Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains,
Vol. 12 No. 1.
Campbell. 2008. Biologi Edisi Kedelapan-Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Gunawan, Bambang. Pratiwi, Yeni Eka. Saadah, Totuk Tojibaduk. 2017. Study
Of Liquid Organic Fertilizer Tech Nano In The Rate Of Increase In
Growth Beginning Cuttings Bagal Plant Cane Ps-881. Jurnal Penelitian
LPPM Untag Surabaya, Vol. 02, No. 01.
Haryanti, Sri. Budihastuti, Rini. 2015. Morfoanatomi, Berat Basah Kotiledon dan
Ketebalan Daun Kecambah Kacang Hijau (Phaseolus vulgaris L.) pada
Naungan yang Berbeda. Buletin anatomi dan fisiologi, Vol. XXIII, No.1.
Hidayati, N. Reza, M. Juhaetin, T. Mansur, M. 2011. Serapan Karbondioksida
(CO2) Jenis-Jenis Pohon di Taman Buah "Mekar Sari" Bogor, Kaitannya
dengan Potensi Mitigasi Gas Rumah Kaca. Jurnal Biologi Indonesia,
Vol.7, No.1.
Irzam, Firmannanda Nur dan Harijono. 2014. Pengaruh Penggantian Air dan
Penggunaan NaHCO3 dalam Perendaman Ubi Kayu Iris (Manihot esculenta
Crantz) terhadap Kadar Sianida pada Pengolahan Tepung Ubi Kayu. Jurnal
Pangan dan Agroindustri 2(4) : 188-199.
Suryati, Emma. Triana, Hidayah. Widyastuti, Utut. Tenriulo, Andi. 2016.
Regenerasi Dan Perbanyakan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Hasil
Transformasi Gen Superoksida Di Smutase (MaSOD). Jurnal Riset
Akuakultur, Vol.11, No.4.
Lampiran: