Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN BIOLOGI

Percobaan Fotosintetis Ingenhousz

Disusun oleh :

Nama : Nafa Aida Destiana

No. Absen : 27

Kelas : XII MIPA 3

Guru Pembimbing : Ibu Sri Bekti, S. Pd, M.Si

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 1 KEDUNGWUNI


Alamat : Jl. Paesan Utara Kedungwuni Kabupaten Pekalongan, Kode Pos 51173
Telepon 0285-785434 Faksimile 0285-785434 Surat Elektronik sman1kdwuni@yahoo.com
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga dan beberapa jenis
bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.
Secara sederhana, keseluruhan proses kimia dalam fotosintesis adalah sebagai berikut:

Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang
kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida.

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai


kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu
proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan
yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan
sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya
matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan
klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil
hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari.
BAB II

PEMBAHASAN

A. TUJUAN

- Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis.

- Mengetahui zat yang dihasilkan dalam proses fotosintesis.

B. ALAT DAN BAHAN

 5 gelas beker 1000 ml


 5 corong kaca
 5 tabung reaksi
 20 kawat penggantung
 5 termometer
 Ember besar yang berisi air
 Air panas secukupnya
 Es batu secukupnya
 5 gram NaHCO3
 Lidi dan korek api
 Tanaman air ( Hydrilla sp. )

C. CARA KERJA

1. Ikat beberapa potong tanaman air Hidrylla dengan benang, jangan terlalu kencang.
Usahakan tanaman air pada setiap ikatan sama secara kualitas dan kuantitasnya.
Pasang ikatan tanaman air ke dalam masing masing corong.
2. Rangkailah 5 perangkat percobaan seperti pada gambar percobaan ingenhousz.
Merangkai perangkat percobaan harus dilakukan di dalam air agar tidak ada
gelembung udara dalam tabung reaksi.
3. Perangkat A diletakkan di tempat yang terkena cahaya langsung. Perangkat B
diletakkan di tempat teduh. Perangkat C diberi air panas hinggasuhu air mencapai
40℃ dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya langsung. Perangkat D diberi es
batu hingga suhu menjadi 10℃
Dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya langsung. Perangkat E diberi 5 gram
NaHCO3 dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya langsung.
4. Catat suhu air pada kelima perangkat percobaan.
5. Perhatikan gelembung- gelembung gas yang bergerak ke atas di dalam tabung reaksi
sehinggamembentuk rongga udara.
6. Pengamatan dilakukan selama 15 menit. Bandingkan jumlah gelembung gas dan ukur
suhunya. Catat datanya ke dalam tabel pengamatan.
7. Pilih tabung reaksi pada percobaan yang banyak menyimpan gelembung gas. Angkat
tabung reaksi dengan hati-hati dan tutup mulut tabung dengan ibu jari. Pada saat
mulut tabung dibuka, tes dengan bara api. Usahakan bara api tidak terkena tetesan air,
dan amati perubahan nyala apinya.

D. TABEL HASIL PENGAMATAN

Perangkat Perlakuan Suhu (℃ ) Gelembung Keterangan


Percobaan Awal 15 menit Gas
A Cahaya langsung 32℃ 40℃ +++ Banyak
B Tempat teduh 32℃ 39℃ ++ Banyak
C Air hangat + 35℃ 40℃ ++ Sedang
cahaya langsung
D Es Batu + cahaya 7℃ 20℃ + Sedikit
langsung
E NaHCO3 + cahaya 34℃ 45℃ ++ Sedang
langsung
Keterangan :

- = tidak ada ++ = sedang ++++ = banyak sekali

+ = sedikit +++ = banyak

E. PERTANYAAN

1.Pada percobaaan tersebut, sebutkan variabel bebas, variabel kontrol, variabel terikat, dan
variabel pengganggu (variable yang tidak diinginkan)

Jawab:

variabel kontrol: cahaya langsung

variabel bebas: NaHCO3+cahaya langsung, Es batu + cahaya langsung, Air panas + cahaya
langsung, tempat teduh

variabel terikat: jumlah gelembung yang dihasilkan.

2. Bandingkan perangkat percobaan A,B,C,D, dan E, manakah yang menghasilkan paling


banyak gelembung gas? Uraikan mulai dari paling banyak sampai paling sedikit

a. Percobaan A (cahaya langsung)

b. Percobaan B (tempat teduh)

c. Percobaan C (air panas + cahaya langsung)


d. Percobaan D (es batu + cahaya langsung)

e. Percobaan E (NaHCO3 + cahaya langsung)

3. Adakah yang tidak menghasilkan gelembung gas? Mengapa?

Jawab : Dalam praktikum yang kelompok kami lakukan tidak ada yang tidak menghasilkan
gelembung. Tapi pada percobaan C yang ditambahkan air panas selama 5 menit pertama-
ketiga tidak menghasilkan gelembung hal ini dikarena fotosintesis dipengaruhi oleh suhu.
Suhu optimal berlangsungnya fotosintesis dengan baik yaitu 25°C-39°C. Jika suhu terlalu
panas, enzim tidak dapat bekerja sehingga fotosintesis terhambat. Pada menit ke-1 – ke-3
tidak terdapat gelembung karena pada saat itu suhu mula-mulanya adalah 56°C. Sehingga
menyebabkan fotosintesis terhambat. Namun pada saat suhu kembali normal, banyak
menhasilkan gelembung.

4. Gelembung gas apakah yang dihasilkan pada percobaan?

Jawab : Gelembung yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen / O2. Gas ini
terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang akan muncul
berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai berikut:

2H2O → 4H+ + O2

Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian air.

5. Mengapa uji gelembung gas hasil fotosintesis dilakukan dengan mengunakan bara api?

Jawab: karena gelembung gas tersebut menghasilkan oksigen. Apabila bara api tersebut
bertemu dengan oksigen akan menghasilkan api.

6. Jelaskan fungsi penambahan NaHCO3 pada percobaan E?

Jawab : fungsi penambahan NaHCO3 akan meningkatkan laju fotosintesis. Penambahan


NaHCO3 dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air. Hal ini
lah yang membuat laju fotosintesi meningkat. Fungsi NaHCO3 disini sebagai katalis dalam
reaksi fotosintesis. Namun disini karena terjadi penambahan NaHCO3 terlalu banyak maka
NaHCO3 berfungsi sebagai penghambat fotosintesis.

7. Bandingkan percobaan A dengan E. Apakah terjadi perbedaan jumlah gelembung gas


antara keduanya? Mengapa?

Jawab: Pada percobaan A gelas kimia yang berisi hydrilla sp diletakkan ditempat yang
terkena cahaya langsung (keadaan normal) pada percobaan kali ini menghasilkan gelembung
yang banyak, hal ini disebabkan karena proses fotosintesis berjalan cepat karena pada air
sebenarnya telah terdapat sejumlah CO2 terlarut dan mendapat energi yang banyak untuk
melakukan proses fotosintesis tersebut. Akan tetapi jumlah gelembung yang terbentuk tidak
sebanyak percobaan E. Namun apabila terlalu banyak meletakkan NaHCO3 dalam percobaan
E maka akan mengakibatkan fotosintesis menjadi terhambat bukan malahan jadi tambah
cepat.

Yang mana pada percobaan E, gelas kimia yang berisi Hydrilla sp ditambahkan NaHCO3
yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya langsung menghasilkan banyak sekali
gelembung dibandingkan dengan percobaan A Hal ini disebabkan, walaupun keduanya sama
– sama memiliki energi untuk produksi yang melimpah tetapi jumlah bahan baku yang
tersedia tidak sama. Pada percobaan E ditambahkannya NaHCO3 ini dimaksudkan untuk
menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air. Sehingga dengan bertambahnya CO2
dan ditambah dengan diletakkan ditempat cahaya langsung menyebabkan fotosintesi
berlangsung sangat cepat dan banyak menghasilkan gelembung (oksigen). Bahan baku
tersedia banyak, energi untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk juga melimpah,
sehingga proses produksi (reaksi) yang berjalan dalam waktu 25 menit mendapatkan hasil
yang banyak (gas O2 pada dasar tabung reaksi).

8. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kecepatan fotosintesis

Jawab:

a. Intensitas cahaya

Intensitas cahaya yang tinggi akan meningkatkan laju fotosintesis, tetapi itensitas cahaya
yang terlalu tinggi akan merusak klorofil dan menyebabkan sel daun dehidrasi (kehilangan
cairan).

b. Konsentrasi karbon dioksida

Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan
tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. Tetapi kadar karbon dioksida yang terlalu
tinggi akan menganggu respirasi tumbuhan.

c. Suhu

Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu
optimalnya yaitu 25°C-39°C. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim. Di suhu lingkungan yang terlalu panas
menyebabkan enzim tidak dapat bekerja sehingga akan menghambat proses fotosintesis.

d. Ion anorganik

Beberapa ion anorganik diperlukan oleh tumbuhan dalam pembentukan klorofil antara lain N,
Cl, Fe, B, Mn, Zn S, Cu, Mo, dan Mg. Kekurangan unsur tersebut dapat menyebabkan
klorosis pada daun

e. Zat Inhibitor
Zat inhibitor adalah penghambat fotosintesis, antara lain hujan asam dan zat pembasmi
tumbuhan liar (pestisida)

f. Panjang gelombang cahaya

Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum cahaya yang memiliki panjang
gelombang berbeda-beda, bai cahaya tidak tampak maupun cahaya tampak. Cahaya yang
berguna untuk fotosintesis adalah cahaya tampak. Cahaya tampak yang memiliki panjang
gelombang terpendek adalah cahaya ungu, sedangkan yang terpanjang adalah merah. Proses
fotosintesis berlangsung lebih cepat pada cahaya tampak biru-ungu dan cahaya merah

g. Konsentrasi Karbon Dioksida

Laju fotosintesis akan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan CO2 atau karbon
dioksida udara. Semakin banyak CO2, maka semakin baiklah proses fotosintesis. Namun,
kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup,
sehingga laju fotosintesis menjadi terhambat. Untuk itu, kenaikkan karbondioksida atau CO2
harus disesuaikan dengan intensitas cahaya. Jika konsentrasi karbondioksida tidak mencukupi
laju fotosintesis akan turun. Apabila konsentrasi karbondioksida ditingkatkan pelan-pelan
maka laju fotosintesis akan meningkat hingga pada tingkat tertentu

9. Tuliskan reaksi sederhana fotosintesis


BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

 Berdasarkan hasil pengamatan perlakuan percobaan yang paling banyak menghasilkan


O2 adalah perangkat A, karena perangkat A terkena cahaya langsung sehingga
fotosintesis berjalan lancar.

 Dari hasil percobaan terlihat bahwa tumbuhan terkena cahaya matahari di dalam corong
selama 15 menit dan terkena cahaya matahari terdapat gelembung. Karena CO2 di dalam
corong diserap dan di ubah menjadi O2 pada proses fotosintesis. Saat bara api
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, bara api tersebut menyala. Hal ini dikarenakan
adanya oksigen yang dihasilkan dari tumbuhan tersebut.

2. Saran

Pada saat proses praktikum sebaiknya dalam kondisi yang sungguh-sungguh karena akan
mempengaruhi hasil praktikum.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai