Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

SINTESA KARBOHIDRAT (INGENHOUSZ)

Seysha Airunisa D (09)


Mutiara Amalia WP (22)
Ria Augusta SM (25)
Wahyu Nur Y (29)
XII MIA 2
A. Tujuan Percobaan
Membuktikan bahwa fotosintesis :
1. Memerlukan cahaya matahari
2. Membutuhkan klorofil
3. Menghasilkan O2

B. Dasar Teori
Pada proses fotosintesis diperlukan air dan karbondioksida . Air berasal dari
dalam tanah, diangkut oleh xilem dari akar ke daun, sedangkan
karbondioksida berasal dari udarabebas hasil dari pernapasan organisme.
Dengan bantuan cahaya matahari, fotosintesis berlangsung. Hasilnya berupa
sari-sari makanan ( dan oksigen .

Di dalam kloroplas air dan karbondioksida bergabung (bereaksi) membentuk


gula. Energi untuk reaksi tersebut berasal cahaya matahari yang diserap oleh
klorofil yang terdapat di dalam kloroplas. Energi tersebut digunakan untuk
memecahkan molekul air menjadi oksigen dan hidrogen. Oksigen akan
dilepas dari daun, sedangkan hidrogen bergabung menjadi
molekul membentuk gula.

Glukosa hasil fotosintesis dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri, yaitu


untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Selain itu sebagian glukosa
diubah menjadi karbohidrat (zat tepung) yang disimpan di dalam akar, batang,
buah atau biji sebagai cadangan makanan. Cadangan makanan inilah yang
dimakan oleh manusia dan hewan. Oksigen yang dilepas ke udara bebas,
dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri dan organisme lain untuk pernapasan.

C. Alat dan Bahan


1. Gelas kimia 500 cc 5 buah
2. Corong kaca kecil 5 buah
3. Termometer
4. Tabung reaksi kecil 5 buah
5. Tumbuhan air (Hydrilla atau Chara)
6. NaHCO3
7. Air
8. Es batu
9. Air panas

D. Cara Kerja
1. Mengisi gelas kimia dengan air
2. Meletakkan 5 batang hydrilla dan chara yang masih segar dan panjangnya
masing-masing kurang lebih 10 cm, dengan ujung tanaman mengarah ke
bawah dalam corong kaca. Sebaiknya batang Hydrilla atau Chara itu
diikat lebih dahulu supaya tidak terpisah waktu berada di dalam air
3. Memasukan corong yang berisi Hydrilla atau Chara ke dalam gelas yang
telah bersi air, lalu letakan tabung reaksi yang penuh dengan air
terlungkup di atas corong kaca. Untuk menghindari adanya udara dalam
tabung reaksi, lakukan penyusunan perangkat di bawah permukaan air.
Menyimpan perangkat percobaan A di tempat teduh.
4. Menyusun 4 perangkat percobaan dengan perbedaan perlakuan sebagai
berikut
- Perangkat percobaan B = percobaan A, tetapi ditaruh ditempat terang
( langsung terkena sinar matahari )
- Perangkat percobaan C = percobaan B, tetapi ditambah ½ sendok
NaHCO3.
- Perangkat percobaan D = percobaan B, tetapi menggunakan air dingin
atau es, sehingga suhu akhir +- 20 derajat.
Catatan :
 Percobaan D, mula-mula suhu 35 derajat sebelum dipasang tabung
reaksi.
 Percobaan E, mula-mula suhu 15 derajat sebelum dipasang tabung
reaksi.
5. Mengamati masing-masing yang terjadi pada percobaan A, B, C, D, dan E
dan mencatat hasil pada tabel.
E. Hasil Percobaan dan Pembahasan
Keadaan Perangkat Eksperimen
Gelembung A B C D E
10’ pertama - ++ ++ - -
10’ kedua - +++ +++ - -
10’ ketiga - ++++ ++++ - -
Rata-rata - +++ +++ - -

Gelembung yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen/O2.


Gas ini terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas
oksigen yang akan muncul berupa gelembung-gelembung dengan persamaan
reaksi sebagai berikut:
2H2O → 4H+ + O2
Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian
air.

Pada gelas kimia A yang diletakkan di tempat dengan intensitas cahaya


rendah, proses fotosintesisnya ternyata lambat (diketahui dari sedikitnya
jumlah gelembung yang dihasilkan). Hal ini terjadi karena walaupun di dalam
air terdapat CO2 terlarut tetapi energi yang tersedia (cahaya) untuk melakuan
proses fotosintesis oleh hydrilla sangat sedikit. Sehingga, walaupun ada bahan
baku, tetapi bila energi untuk mengolah tidak ada maka tidak akan terbentuk
hasil.

Pada gelas kimia B dengan kondisi normal (tempat terkena cahaya matahari
langsung), proses fotosintesis berjalan cepat karena pada air sebenarnya telah
terdapat sejumlah CO2 terlarut dan mendapat energi yang banyak untuk
melakukan proses fotosintesis tersebut. Akan tetapi jumlah gelembung yang
terbentuk tidak sebanyak gelas kimia C. Hal ini disebabkan, walaupun
keduanya sama – sama memiliki energi untuk produksi yang melimpah tetapi
jumlah bahan baku yang tersedia tidak sama.

Pada gelas kimia C diberi larutan NaHCO3. Penambahan larutan NaHCO3


dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air,
dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
NaHCO3 + H2O → NaOH + CO2 + H2O
Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis.

Gelas kimia yang diberi larutan NaHCO3 jumlah CO2 terlarutnya menjadi
tinggi, di samping itu gelas kimia tersebut juga diletakkan di tempat yang
terang (banyak energi untuk berfotosintesis). Oleh karena itu proses
fotosintesisnya menjadi sangat cepat, karena disamping bahan baku tersedia
banyak, energi untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk juga melimpah,
sehingga proses produksi (reaksi) yang berjalan dalam waktu 20 menit
mendapatkan hasil yang banyak (gas O2 pada dasar tabung reaksi).

Pada gelas kimia D dan E yang diletakkan di tempat terang dan ke dalamnya
ditambahkan es batu, ternyata gas yang terbentuk sangat sedikit, artinya proses
fotosintesis pada gelas kimia D dan E berjalan sangat lambat. Hal ini terjadi
karena pada suhu yang rendah enzim – enzim banyak yang tidak aktif
sehingga banyak reaksi kimia yang dialamikan oleh enzim menjadi lambat
sekali.

Dari hasil percobaan, semua tanaman Hydrilla verticillata pada setiap corong
mengeluarkan gelembung-gelembung udara. Gelembung-gelembung ini
terkumpul pada dasar tabung reaksi yang dalam keadaan terbalik, sehingga
membentuk rongga udara. Gas yang terkumpul ini akan diuji coba dengan
menggunakan bara api dari lidi. Seperti yang diketahui, api dapat menyala jika
ada oksigen disekitarnya. Untuk membuktikan apakah gelembung udara yang
terkumpul tersebut mengandung oksigen, maka praktikan memasukkan bara
api dari lidi ke mulut tabung reaksi. Ketika bara api dari lidi dimasukkan,
ternyata bara api tersebut menyala(mengeluarkan api). Hal tersebut
membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis gas yang dihasilkan adalah
oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang didekatkan dengan
mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.
F. Kesimpulan
a. Berdasarkan percobaan, NaHCO3 berpengaruh terhadap pembentukn
gelembung-gelembung gas. Penambahan NaHCO3 akan mempercepat
reaksi sehingga gelembung gas yang dihasilkan semakin banyak karena
NaHCO3 berfungsi sebagai katalis.
b. Suhu berpengaruh terhadap pembentukan gelembung-gelembung gas.
Suhu yang rendah akan memperlambat proses fotosintesis, tetapi jika pada
suhu yang tinggi juga akan menyebabkan tenaman akan mati. Jadi, suhu
yang dibutuhkan adalah suhu yang optimal.
c. Sinar matahari berpengaruh terhadap pembentukan gelembung-
gelembung gas. Faktor intensitas cahaya yang terang akan membuat
proses fotosintesis menjadi cepat, tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit
akan memperlambat proses fotosintesis.
d. Gas yang keluar berupa gelembung-gelembung adalah gas O2 yang dapat
dibuktikan dengan menyalanya bara api jika didekatkan dengan mulut
tabung reaksi yang berisi gas hasil fotosintesis.
e. Kadar air yang keruh menyebabkan stoma menutup atau terganggu,
menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju
fotosintesis.

Anda mungkin juga menyukai