Anda di halaman 1dari 2

Abad 21 ditandai sebagai abad globalisasi yang otentik dan bermakna (Smith, 2016).

Tujuan
(Widestra, et al, 2018). Era globalisasi dalam dari model pembelajaran PBL yaitu untuk melatih
pendidikan 21 salah satunya dapat ditandai dengan siswa menyelesaikan masalah dengan
hiperkompetisi dan revolusi teknologi yang dalam menggunakan pendekatan pemecahan masalah
hal ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan (Utomo, et al., 2014). Model pembelajaran PBL
yang harus dihadapi setiap individu (Sudarisman, menganut proses pembelajaran yang berpusat
2015). Untuk menghadapi tantangan dan peluang kepada siswa, sedangkan guru sebagai ‘fasilitator’
tersebut, peserta didik diharapkan menguasai (Li, 2017). Guru dapat mendesain pembelajaran
kemahiran belajar dan inovasi, termasuk juga menggunakan PBL dengan cara memberikan
menguasi pemikiran kritis (Ali, et al, 2018). permasalahan yang melibatkan kemampuan
Kemampuan berpikir kritis ini merupakan berpikir siswa dan melibatkan proses menganalisis
keterampilan utama yang mampu mempersiapkan berdasarkan permasalahan yang sebenarnya
lulusan yang siap untuk menghadapi abad 21 (Nafiah, 2014). Masalah pertama diberikan sebagai
(Tiruneh, 2018). titik awal yang bisa dijadikan stimulus untuk proses
pembelajaran sehingga kemudian bisa mengarah ke
Kurikulum pendidikan yang dirancang penemuan pengetahuan yang relevan dan
pemerintah untuk menghadapi tantangan abad 21 keterampilan oleh siswa untuk memecahkan atau
saat ini, yaitu kurikulum 2013 revisi telah memahami masalah tersebut (Leong, 2017).
mengembangkan potensi berpikir kritis Menurut Maghfiroh, et al., (2017)
(Fitrianingsih, et al, 2018; Sulardi, et al, 2015). pembelajaran menggunakan masalah yang otentik
Sebagaimana yang disebutkan oleh pemendikbud pada PBL mampu membuat siswa melatih
RI 65 tahun 2013 tentang proses pendidikan untuk kemampuan berpikir kritisnya. Model PBL juga
satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa cocok untuk mata pelajaran biologi karena dapat
siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) harus sudah berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Stimulus
menunjukkan kemampuan berpikir kritis secara dan respon dari proses pembelajaran yang ada pada
mandiri. Terkait dengan hal itu berarti dalam PBL akan menghubungkan dua arah sehingga
seegala hal pembelajaran di SMA, siswa dituntut siswa dapat mengerjakan permasalahan otentik
untuk belajar dan berlatih berpikir kritis (Lutfi, tersebut dengan pengetahuan mereka dan membuat
2017). kemampan berpikir kritisnya menjadi lebih tinggi.
Hal itu merupakan keunggulan dari PBL dalam
Kemampuan berpikir kritis merupakan suatu mengembangkan kemampuan berpikir kritis
proses kemampuaan berpikir yang dapat diterima (Husnah, 2017).
akal reflektif, rasional, dan bertanggung jawab atas Terutama dalam materi bioteknologi, siswa
apa yang dikerjakan, yang dalam hal ini tidak tidak pernah mendapatkan pengalaman secara
sembarangan menganalisis dan menarik suatu langsung, sehingga masih bersifat abstrak, dan
kesimpulan (Sulardi, et al, 2015). Menurut teori materi ini dianggap sukar untuk dipahami.
perkembangan kognitif Piaget, usia 12-18 tahun, Sementara siswa diharapkan dapat memahami
siswa memasuki tahap operasional formal, artinya konsep bioteknologi serta menyelesaikan
siswa sudah mampu untuk berpikir kritis (Suharto, permasalahan yang sering muncul dalam kehidupan
2017). Siswa kelas XII SMA rentang umurnya 16- sehari-sehari. Jadi, dalam materi bioteknologi
18 tahun, jadi sudah mampu untuk dituntut belajar dibutuhkan kemampuan berpikir kritis (Batubara, et
dan berlatih berpikir kritis. al, 2016). Guru sebagai fasilitator juga mampu
Kemampuan berpikir kritis tidak cukup jika meningkatkan efektifitas kemampuan berpikir kritis
hanya memberikan pengetahuan berupa ceramahan siswa dengan memilihkan metode pembelajaran
saja, untuk itu dibutuhkan latihan dan juga yang tepat (Kusumaningtias, et al, 2013). Metode
menumbuhkan semangat kritis kepada siswa untuk eksperimen bisa menjadi metode yang tepat karena
bisa memiliki keterampilan berpikir kritis dalam prosesnya memberikan pengalaman secara
(Hitchcock, 2017). Guru sebagai tenaga pendidik langsung kepaada siswa, sehingga siswa mampu
berperan penting untuk merancang pembelajaran mencari dan menemukan sendiri jawaban atau
yang dapat melatih kemampuan berpikir kritis persoalan dengan mengadakan percobaan sendiri
siswa agar mencapai keberhasilan dalam belajar. dan menemukan bukti kebenaran dari suatu teori
Ada banyak strategi, metode, model yang dapat yang dipelajarinya (Hasmiati, et al, 2017).
diterapkan untuk melatih kemampuan berpikir Hal tersebut menunjukkan bahwa metode
kritis siswa, salah satu alternatifnya adalah eksperimen cocok untuk dipadukan bersama
menggunakan model Problem Based Learning dengan model problem-based learning untuk
(PBL) (Sulardi, et al, 2015). meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Problem Based Learning (PBL), merupakan Itulah yang menjadikan alasan peneliti mencoba
salah satu model pembelajaran yang menuntut menerapkan model pembelajaran PBL dengan
aktivitas mental siswa untuk memahami suatu metode eksperimen pada penelitian ini. Metode
konsep pembelajaran melalui situasi dan masalah
ekperimen yang dilakukan berupa tugas, siswa
mengerjakan eksperimen di rumah.

Anda mungkin juga menyukai