Anda di halaman 1dari 8

MYCOBACTERIUM AVIUM PADA

UNGGAS

{
Nama : Alfiyanda Ridhana S.Pane
Nim : 1502101010028
Kelas :5
MYCOBACTERIUM
 Mycobacterium adalah genus dari Actinobacteria,
familinya Mycobacteriaceae. Genus bakteri
pathogen yang dapat menyebabkan penyakit
berbahaya pada mammalia, uanggas, dan lain
sebagainya.

 Kingdom: Bacteria
 Phylum: Actinobacteria
 Order: Actinomycetales
 Suborder: Corynebacterineae
 Family: Mycobacteriaceae
 Genus: Mycobacterium
MYCOBACTERIUM
AVIUM PADA UNGGAS
Etiologi :
 Penyebab tuberkulosis pada golongan Aves adalah
Mycobacterium avium. Berdasarkantipe morfologi bakteri
tersebut memiliki karakteristik berbentuk batang langsing,
terkadang ada beberapa nampak ujungnya melengkung
berukuran & sampai 1-3um, tidak berspora, tidak
memilikimotilitas dan dapat ditemukan granul pada
sitoplasma.
 Mycobacterium avium dapat tumbuh pada temperatur 25-45 C
(suhu optimal 39C) dalam suasana aerob, bahkan sangat tahan
terhadap berbagaikondisi lingkungan dan dapat bertahan
hidup di tanah hingga mencapai 4 tahun lamanya sehingga
menyebabkan eradikasi organisme ini cukup sulit.
Patogenesis Penyakit
Cara Penularan :
 Penularan bakteri ini ke dalam tubuh hewan sering kali
melalui tertelannya organisme yang mencemari tanah, air
atau feses sehingga Mycobacterium avium dapat masuk ke
saluran pencernaan unggas tersebut. Lokasi utama bakteri
ini berada di saluran usus, karena burung tidak memiliki
limfanodul getah bening maka bakteri
akan menyebar secara hematogen menuju limpa,
sumsum tulang, paru-paru maupun kulit.
 Penularan dapat pula terjadi melalui bantuan vektor
mekanik (arthropoda) dan secara vertikal (induk ke fetus),
namun kedua macam penularan tersebut sangat jarang
terjadi.
Gejala Klinis :
 Gejala klinis penyakit tuberkulosis pada unggas umumnya t
idak tampak dan tidak memilik
khas patognomonik, karena penyakit bersifat kronis. Ungga
s biasanya hanya menunjukkan gejala lemah, lesu, kurus,
dan produksi telur menurun.
 Pada fase awal biasanya disertai diare putih dengan kondisi

bulu kotor dan kusam. Kondisi suhu tubuh unggas tetap


normal baik dalam keadaan parah ataupun tidak. Penyakit
tuberkulosis pada ayam broiler jarang terjadi karena jangka
waktu panennya singkat.
Cara Pengendalian :
 Pengendalian dan pencegahan tuberkulosis pada unggas da
pat dilakukan dengan pemusnahan dan rutindesinfeksi
berbagai macam bagian dari peternakan yang
terkontaminasi(peralatan),dan pengafkiran ternak unggas ya
ng sudah tua (rentan tuberkulosis),
menegakkan prosedur biosekuriti yang ketat untuk
pegawai, meminimalkan kepadatan populasi ternak dalam
satu flock serta selalu melakukan pemantauan berkala
kesehatan ternak menggunakan tuberculin tes dan
ujiaglutinasi. apabila ditemukan ternak dengan
kondisi positif tuberkulosis, maka ternak tersebutharus
dikarantina selama 6-8 minggu untuk dilakukan penegakan
diagnosa menggunakan uji lebih lanjut.
Pengobatan :
 Ternak dapat diberikan terapi pemberian obat antibiotik
seperti Ethambutol, Rifampicin dan Amikacin yang memiliki
efek mycobacteriolytic berasal dari Staphylococcus
sp. untuk memecah hambatan permeabilitas pertahanan
Mycobacterium avium
 Ternak yang diduga positif tuberkulosis
lebih utama diberikan pengobatan berupa pemberian antibioti
k yaitu:Azithromycin dan
CiprofloBacin sebab beberapa isolat strain menunjukkan daya
resistensi terhadap antibiotik Rifampicin maupun
Streptomicin.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai