tingkat
infeksi
di
beberapa
spesies
hewan. Binatang
ini
cukup
Manusia juga dapat kontrak Demam Rift Valley ketika mereka dihadapkan pada
darah atau cairan tubuh lain dari binatang yang terinfeksi. Ini, biasanya, terjadi
selama penyembelihan atau penanganan hewan yang terinfeksi. Pekerja laboratorium
sangat rentan terhadap penyakit ini melalui transmisi udara selama virus bekerja
dengan budaya atau sampel laboratorium yang mengandung virus. Petugas kesehatan
hewan juga beresiko tinggi.
Gejala Klinis
Domba yang terinfeksi mengalami demam, inappetence, mukopurulen nasal
discharge, dan diare berdarah. Dalam kondisi lapangan, 90-100% dari kegagalan
hamil pada domba ("badai aborsi ") dan ada angka kematian hingga 90% pada domba
dan 20-60% pada domba dewasa. klinis dan kondisi serupa ditemukan juga pada
kambing. Pada sapi penyakit ini agak kurang patogen, dengan angka kematian sapi
10-30%, tapi sekali lagi, 90-100% menyebabkan abortus pada sapi.
Diagnosa Laboratorium
Karena distribusi yang geografis luas dan penyebarannya berpotensi untuk
menyerang daerah-daerah baru di mana peternakan yang luas, konfirmasi
laboratorium keberadaan virus demam Rift Valley diperlakukan sebagai diagnostik
darurat. Diagnosis bergantung pada isolasi virus pada tikus atau kultur sel. Virus
bereplikasi dalam berbagai kultur sel seperti Vero E6 (Monyet hijau Afrika) dan
BHK-21 (Ginjal dari bayi hamster) cellsmthe virus sitopatik cepat dan menyebabkan
plak. Metode Imunologi yang digunakan untuk membuktikan identitas isolat.
Diagnosis secara serologi dilakukan dengan IgM capture enzyme immunoassay pada
serum akut tunggal atau oleh enzim yang immunoassays biasa, netralisasi, atau
hemagglutination inhibition tes pada sera dipasangkan dari hewan yang masih hidup.
Dokter hewan
penanganan agar tidak terjadi infeksi selama pemeriksaan postmortem hewan atau
pengolahan diagnostik bahan di laboratorium. Ada vaksin yang dilemahkan tersedia
untuk pekerja laboratorium dan lapangan yang tinggi risiko infeksinya.
Kontrol Vector
CIRCOVIRUS
CHICKEN ANEMIA SYDROME
Definisi
Chicken Anemia Syndrome (CAS) merupakan penyakit viral yang aku pada
ayam muada. Penyakit ditandai adanya anemia aplastika dan atrofi organ limfoid
yang mengakibatkan terjadinya imunnosupresif.
Etiologi
Chicken anemia syndrome disebabkan oleh Chicken Anemia Agent (CAA)
yang termasuk dalam grup Circovirus. Materi genetik virus adalah sirkuler
tersusun atas DNA beruntai tunggal (ss-DNA) dengan 2300 pasang basa (bp).
Virus berukuran kecil dengan diameter 18-26,5 nm, tidak beramplop dan
bentuknya ikosahedral. Virion mempunyai densitas di dalam cesium chloride
(CsCl) bertingkat 1,33-1,36 g/ml.
Virus ini juga resisten terhadap desinfektan jenis quartener ammonium,
amphoteric soap dan orthodichlorobenzene pada suhu 37C selama dua jam.
Infektifitas CAV menurun tetapi tidak dapat dirusak secara keseluruhan oleh
desinfektan golongan iodophore dan formalin, namun demikian dapat dirusak
oleh hipokhlorit .
Patogenesis
Pathogenesis CAA tidak diketahui dengan pasti, namun diketahui infeksi
CAA didahului dengan masuknya virion ke dalam sel dengan cara absorpsi dan
penetrasi. Selanjutnya virus bereplikasi di dalam inti sel yang dapat dideteksi
dengan FAT setelah infeksi puncak. Perbanyakan virus di dalam sel MSB 1 adalah
bervariasi tergantung intensitas pertumbuhan sel.
Spesies Rentan
Penyakit ini diketahui hanya menyerang ayam dan semua umur peka, tetapi
kepekaan cepat menurun setelah berumur 2-3 minggu. Hal ini ada kaitannya
dengan peranan imunitas humoral sebagai suatu peranan yang krusial. Ayamayam yang terinfeksi pada umur 28 hari atau 45 hari menghasilkan respon titer
antibody yang cepat dengan titer tinggi dibandingkan dengan ayam yang
terinfeksi pada umur 1 hari.
Penularan
Penularan dapat terjadi secara horizontal dan ventikal. Virus dapat menyebar
secara cepat diantara kelompok tetapi penularan vertikal dari induk ke anak
adalah penularan yang paling penting. Penularan ini berlangsung selama 3-6
minggu. Sedangkan dari hasil infeksi percobaan terjadi 8-14 hari. Ayam-ayam
budidaya terserang tidak menunjukkan gejala klinis yang jelas, hanya terjadi
penurunan produksi telur, daya tetas atau fertilitas tetapi gejala klinis terjadi pada
keturunannya.
Gejala Klinis
Pada kasus alut gejala klinis muncul pada ayam umu 7-14 hari, ditandai
dengan hambatan perumbuhan dan anoreksia.pada bagian muka, pial, dan jengger
tampak pucat, bulu ayam berdiri disertai dengan terjadinya peningkaan mortalitas
ayam sekitar 5-16%, tetapipernah mencapai 60%. Kepucatan ayam tersebut
disebabkan atropi jaringan hematopoietic pada sumsum tulang, perdarahan
subkutan dan otot serta atropi pada organ limfoid. Selain itu ditemukan gejala
berupa lesi fokal pada kulit, terutama sayap, kepala, leher, ekor, dada, abdomen,
paha, tibia dan kaki. Lesi dapat berupa perdarahan pada kulit berbentuk echimotik
atau kerusakan dengan warna kebiruan yang blue wing disease. Jika disertai
infeksi sekunder oleh bakteri biasanya mengeluarkan eksudat serosanguinus yang
bening dan encer, sehingga menimbulkan dermatitis gangrenosa.
Diagnosa
Penyakit dapat didiagnosa berdasarkan epidemiologis, gejala klinis, patologis,
isolasi dan identifikasi virus. Berbagai uji untuk mengidentifikasi virus yaitu uji
netralisasi virus, ELISA menggunakan antibody monoklonal, uji Indirect
immunoflourescence (IIF) dan Immunoperoxidase (IP) menggunakan antibody
poliklonal, dan PCR.
Diagnosa Banding
Penyakit dapat didiagnosa berdasarkan epidemiologis, gejala klinis, patologis,
isolasi dan identifikasi virus. Berbagai uji untuk mengidentifikasi virus yaitu uji
netralisasi virus, ELISA menggunakan antibody monoklonal, uji Indirect
immunoflourescence (IIF) dan Immunoperoxidase (IP) menggunakan antibody
poliklonal, dan PCR.
Daftar Pustaka
Anonym.Chicken anemia syndrome.Manual penyakit unggas.
MILLER, M.M ., K.A. EALEY, W .B . OSWALD and K .A . SCHAT . 2003.
Detection of Chicken Anemia Virus DNA in Embryonal Tissues and Eggshell
Membranes . Avian Dis . 47(3) : 662-671 .
Murphy, F.A, E.Paul J.G, Marian C.H & Michael J.S. 2003.Veterinary Virologi
3th Edition.Academic Press.London.
Wahyuwardani S., Taty syafriati.Infeksi Chicken Anaemia Virus (Cav) : Etiologi,
Epidemiologi, Gejala Klinis, Gambaran Patologi Dan Pengendaliannya : Balai
Penelitian Veteriner, PO Box 151, Bogor 16114