Anda di halaman 1dari 4

Nama: Aisyah Nur Azizah

NIM: 19/442942/PT/08074
Kelas A
UTS

Jawab
1. Penyakit Avian Influenza (AI, Fowl plague) pada ternak unggas:
a) Cause / penyebab
Penyebabnya adalah virus H5N1 atau H7N9
b) Transmission / penularan
Penularan penyakit Avian Influenza dapat melalui kontak langsung
antara unggas yang sakit dengan unggas yang peka. Virus ditularkan
melalui feses atau secret pernapasan unggas yang terinfeksi virus AI.
Virus dapat ditularkan secara tidak langsung melalui kontaminasi pada
pakan, air, peralatan kandang, maupun pakaian peternak. Kontaminasi
bisa melalui udara yang tercemar oleh debu atau material yang
mengandung virus AI. Penularan dapat melalui pecahnya telur yang
telah terkontaminasi dalam inkubator yang mana akan menginfeksi
anak ayam. Virus dapat diperkenalkan secara langsung melalui
unggas air dan burung laut. Lalat juga dapat menjadi agen penyebaran
virus AI, yaitu melalui lalat yang hinggap pada feses unggas. Pada 1
gram feses yang mengandung virus Avian Influenza dapat menginfeksi
ayam sebanyak satu juta ekor.
c) Clinical signs / gejala klinis.
Gejala yang dialami oleh unggas yang terserang Avian Influenza
adalah unggas terlihat depresi berat, tidak memiliki nafsu makan,
produksi telur menurun drastis dan kerabangnya lembek, diare, adanya
cairan pada mata dan hidung, unggas kehausan, terdapat edema pada
wajah (bengkak dan sianosis pada jengger dan pial), hemoragi petekie
(pendarahan dan muncul bintik kecil merah atau ungu) pada
permukaan membran internal. Virus ini dapat menyebabkan kematian
mendadak pada unggas dengan presentase mortalitas mencapai
100%. Masa inkubasi virus ini adalah 3 sampai 5 hari.
2. Penyakit Black head (Histomonosis, Enterohepatitis) pada ternak unggas:
a) Cause / penyebab
Penyebabnya adalah protozoa parasite sel Histomonas meleagridis
b) Transmission / penularan
Penularan protozoa Histomonas meleagridis dapat melalui kontak
langsung melalui air, pakan, dan kotoran hewan yang terinfeksi.
Penularan Histomonas meleagridis secara tidak langsung melalui telur
cecal parasit.
• Heterakis gallinarum adalah faktor utama penyebaran Histomonas
meleagridis, cecal ditularkan melalui cacing tanah yang menelan
nematoda telur. Heterakis larva di ceca beberapa hari setelah
masuknya
nematoda dan mereplikasi dengan cepat di ceca tersebut
• Memelihara kalkun dan ayam di dalam ruangan mengurangi
penularan virus.
c) Clinical signs / gejala klinis.
Unggas yang terkena penyakit black head terlihat depresi, bulu acak-
acakan saat berdiri atau duduk, dan mengalami diare kekuningan.
Terjadi penggelapan pada bagian kepala, terutama pada kalkun.
Tingkat mortalitas penyakit ini tinggi, terutama pada anak ayam kalkun
muda. Akan tetapi penyakit ini juga dapat mempengaruhi burung yang
lebih tua. Pada ayam kematian akibat infeksi black head lebih rendah,
ayam muda paling rentan terhadap infeksi ini.
3. Elemen- elemen Biosecurity
a. Pemisahan dan pengendalian lalu lintas
Dilakukan untuk mencegah kontaminasi masuk kedalam lingkungan
peternakan. pemisahan lokasi peternakan bertujuan untuk menciptakan
lingkungan peternakan unggas terlindungi dari pembawa penyakit (carrier)
yang ditularkan oleh manusia, formites, hewan lian, unggas tertular, udara,
air dan lain sebagainya. Pengendalian lalu lintas meliputi, pengendalian
lalu lintas manusia, hewan, peralatan dan kendaraan yang masuk dan
keluar peternakan dan di dalam area peternakan. Tidak mengijinkan orang
dan kendaraan masuk tanpa kepentingan. Elemen ini dapat diterapkan
dengan memberi pembatas (kunci pagar, dinding), membatasi pekerja
yang masuk, membedakan jenis unggas sesuai spesies, menetapkan
managemen kendang all in all out, dan memberi batas antara tiap
peternakan.
b. Pembersihan
Dilakukan untuk menghilangkan kotoran efektif hingga menghilangkan
80% kontaminasi. Pembersihan dilakukan dengan membersihkan
permukaan objek secara visual mata (tidak ada kotoran yang terlihat.
Pembersihan dapat dilakukan dengan menyikat, mencuci, menyiram
dengan air dan detergen. Kendaraan, alas kaki, tangan dan kaki pekerja
harus dibersihkan secara rutin sebelum masuk peternakan. Alat alat
peternakan juga harus rutin dibersihkan
c. Desinfeksi
Dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembersihan, agar semua
kontaminasi terbunuh. Desinfeksi dilakukan secara teratur terhadap
kandang, peralatan, dan kendaraan di peternakan dan memelihara
kebersihan pekerja (cuci tangan, kaki, sepatu dan lain lain. Desinfeksi
merupakan pembuangan atau netralisasi organisme penyakit (virus,
bakteri, parasit, jamur) melalui proses pembersihan dan desinfeksi.
Adapun agen yang dapat mengendalikan organisme penyebab penyakit
meliputi deterjen berfungsi sebagai pembersih, desinfektan, sinar matahari
(sinar UV) dan panas (api, uap).
4. Jelaskan elemen elemen kegagalan program vaksinasi pada ternak unggas.
a. Administrasi vaksin, yaitu kualitas vaksin yang tidak bagus, terjadi
kesalahan handling vaksin selama penyimpanan dan transportasi,
error pada teknik vaksinasi. Vaksin yang rusak dapat menyebabkan
vaksin tidak efektif.
b. Gangguan sistem imun, adanya infeksi virus, ayam stress, ayam
terkena toksin dari jamur.
c. Tingginya level maternal antibody, pada ternak yang baru lahir
masih memiliki antibodi asal induknya.
d. Keadaan yang dinamakan ‘tantangan lapangan terlalu kuat’,
Keadaan lingkungan yang terlalu panas pada saat dilakukan
vaksinasi, dengan sinar matahari sampai mengenai vaksin dapat
menurunkan atau bahkan menghilangkan efektifitas vaksin.
Penggunaan alkohol yang berlebihan saat vaksinasi atau
mencampur vaksin dengan antibiotik juga dapat mengakibatkan
matinya vaksin.
e. Metode vaksinasi, pemberian melalui minuman/ pakan dan ternak
tidak cukup mendapatkan minum/makan karena sebab-sebab
tertentu, maka kegagalan vaksinasi dapat terjadi.

Anda mungkin juga menyukai