Anda di halaman 1dari 3

Mengenal Flu Burung dan Penularannya (Avian Influenza)

Dok : sumsel.i.news.id

Flu Burung atau yang dikenal sebagai Avian Influenza merupakan salah satu
penyakit menular baik pada ternak maupun manusia (zoonosis) berasal dari unggas
virus influenza type A (H5N1) sangat fatal. Hampir semua unggas peka terhadap virus
flu burung, misalnya ayam, kalkun, burung puyuh, itik, angsa maupun unggas yang
masih liar seperti burung kakatua, burung gereja dll. Tingkat kematian akibat virus ini
bisa mencapai 100% terutama pada ayam petelur bahkan juga ternak babi.
Flu burung juga pernah merebak di Palembang setelah ditemukan nya kasus
Virus flu burung (H5N1) pada awal Januari tahun 2020 yang lalu setelah uji sampel
terhadap ratusan ayam kampung yang mati mendadak di Kecamatan Kalidoni. Kasus flu
burung tersebut menjadi kasus pertama sejak terakhir ditemukan di Palembang pada
tahun 2015 silam.
Flu burung dapat mati pada pemanasan suhu 80 C selama 1 menit atau 60c
selama 30 menit. Penyakit ini dapat berkembang ddalam tubuh ayam hidup pada alat
perrnafasan dan pencerrnaan ayam. Selain itu pada telur ayam vius akan mati pada
pemanasan suhu 64 c selama 45 menit. Virus flu burung sangat labil , bisa berubah
bentuk dari ganas menjadi tidak ganas dan sebaliknya. Virus akkan mati pada larutan
ammonium kutenerr , formalin 2-5% , iodoform komplek (iodine) , senyawwa fenol dan
natrrium / kalium hipoklorit.
Ada beberapa gejala penyakit flu burrung harus diwaspadai peternak, antara lain
ternak terlihat sangat stress, kemudian saluran perrnafasan sampai kaki membengkak
dengan warna ungu kebiruan, terjadi pendarahan pada bagian tubuh, terrnak merasa
haus secara berlebihan, diare berat , pendarahan pada kaki serrta mengeuarkan cairran
dari hidung dan mata.
Proses penularan flu burung bisa melalui kontak langsung dimana penularan dari
ayam ke ayam yang lain di peterrnakan dengan melalui leleran /cairan hidung,
kotoran ayam maupun air minum, adapun penularan tak langsung bisa dari udara atau
debu yang terhirup yan telah tercemar oleh virus tersebut.
Penyebaran virus flu bururng juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
- Kegiatan lalu lalang unggas terrmasuk juga limbah peterrnakan, keranjang ayam,
dan kotak telur tetas yang ada dipeternakan
- Lalu lalang orangg/peternak serat dari kendaraan dan peralatan dari peternakan
yang tertular
- Bermigrasinya burung-burung liar, unggas air serta burung peliharaan
- Masuknya vaksin serta bahan lain dari luar negeri yang illegal.
Flu burung selain bisa menulari unggas jua dapat menular ke manuasia dengan
cara tertular dari ayam yang terkena virus tersebut melalui saluran pernafasan dan
akan sangat mudah tertular jika kondisi tubuh dalam keadaan tidak sehat.
Pencegahan perlu dilakukan agar flu burung tidak meluas dengan beberapa
tindakan yaitu dengan menggunakan sarrung tangan, masker, baju kandang, sepatu
boot dan lain lain dan selalu mencuci tangan setelah bekerja. Selain itu apabila harus
berkunjungan ke peternakan unggas para penunjung wajib memakai pakaian pelindung
yang sesuai dengan standar kesehatan.

Sumber bacaan :
https://sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/publikasi/panduan-petunjuk-teknis-
leaflet/78-flu-burung-avian-influenza
https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/08/183000265/muncul-di-palembang-
berikut-awal-mula-kasus-flu-burung?page=all
https://sumsel.inews.id/berita/begini-ciri-ciri-unggas-terjangkit-flu-burung

Penyuluh Bptp Sumsel : Annisa, SP

Anda mungkin juga menyukai